II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat diberi judul Passing note, yang akan mengangkat genre roman drama cinta yang tak tersampaikan karena film begenre ini biasanya sangat diminati penonton. Hal ini diperkuat oleh Javandalasta (2011:4) yang berpendapat bahwa film bergenre roman drama biasanya banyak di sukai penonton karena dianggap sebagai gambaran nyata sebuah kehidupan. 2. Ide Cerita Gambar 3 Kerangka Berpikir Studi Lutters (2010:46) menyatakan bahwa ide cerita adalah gagasan sebuah cerita yang nantinya akan dituangkan menjadi sebuah cerita dalam skenario. Untuk itu ide cerita harus ditemukan terlebih dahulu, maka penulis dengan 8
partner berusaha menemukan ide cerita yang berhubungan dengan cinta yang tak tersampaikan, maka ide cerita jatuh pada kisah pengidap penyakit kanker dan kemudian berkembang dengan menambahkan simbol pohon harapan pada film pendek tersebut sebagai unsur artistik. 3. Analisa Ide Cerita Sebelum melakukan pengumpulan data, penulis melakukan analisa ide cerita agar terjamin kerorisinalitsannya. Dalam menganalise ide cerita, penulis menggunakan media internet dengan melihat referensi dan inspirasi yang sesuai dengan konsep awal. 4. Konsep Desain Setelah menganalisa Ide cerita yang sejenis, maka penulis memperkuat Konsep Desain. Konsep Desain berperan sangat penting agar dalam penciptaan karyanya sesuai dengan yang diharapkan. Ditahap ini, penulis menambahkan beberapa hal menarik seperti properti sepeda yang awalnya tidak terpikirkan. 5. Analisa SWOT Analisa SWOT berperan sebagai teknik pengumpulan informasi yang penting dalam menciptakan suatu karya, karena dengan adanya analisa SWOT kita dapat mengetahui kelemahan, ancaman, kesempatan dan kekuatan karya yang dirancang. Maka dari itu analisa SWOT dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan karya yang dirancang oleh penulis 6. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan pengumpulan data dan pendapat para ahli melalui media-media cetak atau buku. Penulis dalam melakukan pengumpulan data dan menyusun laporan menggunakan studi pustaka untuk memperkuat argumentasi dan pengumpulan data dalam melakukan proses perancangan karya. 7. Target Market Target market merupakan sebuah sasaran sebuah karya jika karya tersebut siap dipublikasikan atau ditampilkan. Film pendek yang berperan sebagai media hiburan dan pembelajaran serta motivasi perlu adanya 9
sasaran untuk menikmati karya yang dibuat oleh penulis. Disini penulis menetapkan remaja dan dewasa dengan umur 17 tahun keatas untuk wanita yang lebih dominan yang melihat. 8. Pra Produksi Menurut Javandalasta (2011:5), tahap pra produksi adalah proses persiapan hal-hal yang menyangkut semua hal sebelum proses produksi sebuah film, seperti pembuatan jadwal shooting, penyusunan crew dan pembuatan skenario. Tahap-tahap tersebut juga dilakukan oleh penulis dalam memproduksi film pendek ini, yaitu menyusun jadwal shooting, membuat konsep cerita, treatment, skenario, storyboard, mencari lokasi shooting, mempersiapkan Wardrobe, talent, dan sebagainya. 9. Proses Produksi Tahap produksi adalah proses eksekusi semua hal yang sebelumnya telah dipersiapkan pada proses pra produksi. (Javandalasta, 2011:5), tahap ini penulis melakukan proses shooting dengan beberapa persiapan yang dibuat sematang mungkin. 10. Pasca Produksi Menurut Javandalasta (2011:6), tahap pasca produksi adalah proses finishing sebuah film sampai menjadi sebuah film yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada penonton. Pada tahap ini, penulis melakukan proses pengeditan mulai dari audio hingga video untuk dijadikan satu kesatuan film yang menarik. 10
B. Proses Perancangan 1. Strategi Desain 2. Rincian Proses Perancangan a. Desain Brief Gambar 4 Strategi Desain Timbulnya inspirasi perancangan ini dikarenakan belum adanya film pendek yang mengadaptasi tentang kisah drama seseorang yang mengidap penyakit yang mematikan dan mempunyai sebuah harapan serta impian. Perancangan Film pendek ini dilakukan dengan gagasan awal dengan melihat referensi-referensi film pendek dan film drama serta inspirasi awal dalam membuat film pendek maka penulis mendapatkan tantangan dalam menciptakan sebuah karya film pendek dan mulai mencari datadata yang diperlukan agar bisa terciptanya sebuah film pendek yang lebih menarik dan berbeda dari film pendek yang ada dengan penambahan tone-tone warna yang sesuai dengan tema maka diharapkan dapat menjadi sebuah karya yang dapat diterima semua orang. Film pendek Passing note ini akan mengambil setting di beberapa lokasi di Perpustakaan Universitas Mercu Buana, Café Reading Room daerah Kemang, Museum Taman Prasasti, dan taman daerah Pesakih. 11
b. Scanning Data Collecting Mencari data detail tentang tema yang ingin penulis angkat yakni tentang penyakit leukimia, pohon harapan, taman yang indah, perpustakaan, dan tempat yang indah di Jakarta Mencari referensi film-film lain yang dapat dijadikan acuan desain. Mencari referensi cerita yang serupa agar dapat memunculkan ide-ide baru yang inovatif. c. Formulasi Analisis SWOT Strenght (Kekuatan) Mengangkat kisah drama percintaan yang dikemas lebih menarik dengan visualisasi yang sedemikian rupa selayaknya pembuatan video klip. Soundtrack lagu karya penulis menjadikan film lebih menarik. Penggemar film pendek bergenre drama yang banyak peminatnya Weakness (Kelemahan) Harus memiliki PC dengan spesifikasi tinggi untuk keperluan proses pengeditan. Proses produksi menggunakan peralatan sederhana. Belum adanya Production House yang melirik dan mempromosikan film pendek ini. Opportunity (Kesempatan) Banyaknya penggemar drama percintaan. Dengan pembuatan film pendek ini dapat menjadi batu loncatan untuk mengikuti perlombaan film pendek. Threatness (Ancaman) Beberapa Film pendek yang bergenre serupa. 12
Analisa 5W+1H What? Apa yang ingin disampaikan penulis melalui perancangan ini? Perancangan film pendek ini untuk memberikan semangat bagi penderita penyakit yang mematikan untuk tetap mempunyai impian serta harapan untuk tidak menyerah menghadapi hidup. Why? Mengapa perancangan ini dilakukan? Sebagai salah satu penyampaian pesan melalui audio visual tentang perjuangan hidup untuk tidak takut bermimpi dan berharap dengan apa yang diinginkan yang dikemas dengan tehnik pembuatan film pendek yang lebih menarik dan diharapkan mudah dimengerti. Where? Dimana karya perancangan ini akan diputar? - Kampus Mercu Buana pada saat Pameran Tugas Akhir guna melengkapi kelulusan. - Di situs jejaring sosial yang menyediakan jasa penayangan video seperti Youtube, Facebook, Vimeo, dan lain-lain. When? Kapan karya perancangan ini akan diputar? Ketika hasil karya perancangan ini selesai akan segera dipublikasikan kepada khalayak umum, agar tujuan dari dari perancangan ini bisa segera dinikmati oleh semua orang. Who? Siapa yang menjadi target dalam perancangan ini? Orang remaja dan dewasa. How? Bagaimana karya itu dirancang? 13
Dengan menggunakan schedule yang tepat untuk memaksimalkan hasil karya yang dihasilkan bagus melalui tahap pra produksi, produksi, sampai dengan pasca produksi. Kesimpulan Analisa 1. Film pendek Passing note merupakan satu media audio visual yang mengangkat tema tentang drama cinta seorang gadis yang menderita penyakit leukimia stadium akhir yang ingin menginginkan kebahagiaan, dan impian di sisa hidupnya yang sudah tidak lama. Soundtrack film pendek Passing note ini juga berusaha menyampaikan maksud dari film pendek tersebut agar mudah dimengerti oleh yang menyaksikannya. 2. Diperlukan media promosi yang tidak biasa dan murah untuk menyebarkan hasil karya perancangan film pendek ini, agar dengan cepat dapat dilihat oleh orang banyak. d. Pra Produksi 1) Proses Pembuatan Konsep Gambar 5 Proses pembuatan konsep 14
Gambar 6 Pendiskusian Konsep Dalam proses pembuatan konsep, penulis dibantu partner untuk merancang apa saja yang dibutuhkan dalam awal perancangan karya. Terdapat beberapa kendala saat menyatukan argumen dan akhirnya baru tercipta ide yang sesuai untuk dijadikan karya film pendek. 2) Proses Pembuatan treatment Gambar 7 Pembuatan Treatment 15
Gambar 8 Proses Pembuatan Treatment Dalam perancangan karya, penulis memerlukan panduan untuk mengetahui rincian keadaan singkat saat ingin melakukan pengambilan gambar. Disini penulis dibantu partner dalam penulisan treatment sebelum melakukan penulisan skenario. 3) Proses Pembuatan Skenario Gambar 9 Pembuatan Skenario 16
Gambar 10 Proses Pengerjaan Skenario Setelah pembuatan treatment, mulai melakukan proses pembuatan Skenario yang dimana isi dari skenario adalah menentukan keadaan tempat, waktu, dan pemain. 4) Proses pembuatan Storyboard Gambar 11 Proses Pembuatan Storyboard 17
Gambar 12 Pembuatan Storyboard Dalam pembuatan storyboard ini, penulis sangat tertolong karena dengan adanya storyboard dapat menjadi panduan disaat mengalami kendala dalam pengambilan gambar tentang angle-angle yang akan dipakai. 5) Proses Penentuan Lokasi Shooting Gambar 13 Penentuan Lokasi Shooting Reading Room 18
Pemilihan lokasi di café di daerah Kemang yang bernama Reading Room merupakan pilihan dari penulis dikarenakan suasana serta artistik tempatnya yang bagus dan tempat berkumpulnya para sutradara terkenal. Penulis melakukan survei tempat dimalam hari dikarenakan tidak ingin menganggu para pengunjung yang ada disana. Gambar 14 Penentuan Lokasi Wishing Tree Pohon diatas merupakan simbolisasi utama pada perancangan karya. Penulis memilih lokasi ini karena pohon yang diharapkan sesusai dengan konsep yang diharapkan yaitu pohon yang tumbuh berdiri sendiri dan tidak ada ad pohon di sekelilingnya. 19
Gambar 15 Penentuan Lokasi Kuburan Lokasi Museum Taman Prasati menjadi pilihan penulis dikarenakan arsitekturnya yang indah dan suasananya yang sesusai dengan konsep awal. 6) Proses penentuan property dan artistik Gambar 16 Proses Penentuan dan Pengerjaan Artistik 20
Gambar 17 Pengerjaan Artistik Gambar 18 Proses Penentuan Property Penulis memilih properti dan artistik apa saja yang digunakan untuk menambah kesan yang sesuai dengan konsep. Disini penulis memilih diary, cacatan harapan, dan sepeda. 21
7) Proses Penentuan Wardrobe Gambar 19 Proses Penentuan Wardrobe Aktor Gambar 20 Proses Penentuan Wardrobe Artis Wardrobe sangat juga sangat berperan penting dalam perancangan karya film pendek ini. Untuk wardrobe yang penulis memilih menggunakan warna-warna pastel atau warna muda untuk menggambarkan kehangatan, dan keromantisan. 22
8) Proses Reading Gambar 21 Proses Reading Talent dilatih dan diarahkan untuk melakukan proses reading skenario saat ingin melakukan pengambilan gambar agar saat pengambilan gambar tidak terlalu canggung saat didepan kamera. e. Produksi 1) Proses Pengambilan Video (Shooting) Gambar 22 Proses Pengambilan Video 23
Gambar 23 Pengambilan Video Proses pengambilan gambar dilaksanakan pada waktu dan tempat yang telah dipersiapkan sebelumnya dan berdasarkan persiapan sebaik mungkin. f. Pasca Produksi 1) Proses Editing Video Gambar 24 Proses Editing Video 24
Untuk pengeditan video, penulis menggunakan beberapa aplikasi agar dapat memperhalus dan menambahkan efek yang sudah direncakana. Dalam pengeditan terdapat kendala yaitu spesifikasi laptop yang kurang tinggi, disini penulis meminjam komputer teman saat ingin melalukan rendering. 2) Proses Editing Sound Gambar 25 Proses Editing Soundtrack Saat memasukan suara ilustrasi suara dan editing suara penulis menggunakan beberapa software editing sound. Disini penulis dibantu partner saat melakukan editing, dan kendalanya perlu adanya tempat yang tenang saat ingin memasukkan suara agar suara yang tidak diharapkan tidak masuk saat perekaman. 25
3) Proses Dubbing Soundtrack Gambar 26 Proses Pengisian Audio Ilustrasi Gambar 27 Proses Rekaman Soundtrack 26
Penulis memasukkan soundtrack menggunakan teknik dubbing yaitu merekam dan langsung memasukkan ke software editing, lalu langsung memasukkannya ke video untuk menyesuaikan backsound saat video dimainkan. 27