BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Realita yang diperkuat atau Augmented Reality (untuk selanjutnya akan digunakan istilah ini) adalah sebuah istilah untuk teknologi yang memperkaya penglihatan terhadap citra sejati dunia nyata dengan menggunakan pencitraan maya oleh komputer. Penglihatan yang dimaksud di atas bisa bersifat langsung maupun tidak langsung, terhadap 'dunia nyata' secara fisik. Elemen-elemen pada 'dunia nyata' tersebut diperkaya dengan input sensoris yang dihasilkan komputer, seperti suara, gambar, maupun GPS. Bertolak belakang dengan Virtual Reality yang menghantar orang ke dunia hasil sintesa yang sarat informasi, Augmented Reality justru memperkaya dunia nyata dengan kemampuan memproses informasi. Sebagai tambahan, Augmented Reality juga merupakan kasus khusus dari Mediated Reality, karena Mediated Reality memungkinkan persepsi realita diperkuat, diperlemah, atau dimodifikasi. Aplikasi teknologi Augmented Reality ini sangat beragam. Mulai dari yang sederhana dan praktis seperti menambahkan informasi-informasi penjelas pada elemen dunia nyata yang tampak, untuk dunia entertainment seperti menghias pemandangan dengan objek maya tambahan, bahkan sampai bidang sains, contohnya dapat digunakan untuk simulasi kegiatan kompleks seperti
2 konstruksi, bedah, dan lain sebagainya. Seperti tergambar dalam contoh-contoh tersebut, pengembangan teknologi ini sangat menjanjikan untuk masa depan dunia Teknologi Informasi, dan tentu saja dunia manusia pada umumnya. Input dalam teknologi Augmented Reality adalah berupa citraan, atau gambar. Karena itulah, teknologi ini sangat erat kaitannya dengan sebuah cabang ilmu dalam Teknologi Informasi, yaitu Computer Vision. Ilmu Computer Vision ini secara khusus membahas 'penglihatan oleh komputer', yaitu sebuah input gambar yang diterima dan akan diproses informasinya oleh komputer. Dewasa ini, alat untuk input gambar pada komputer yang konvensional adalah dengan menggunakan webcam. Gambar yang ditangkap oleh webcam akan diproses, kemudian ditampilkan pada layar komputer. Pelaku proses ini tentu saja sebuah piranti lunak, yang menggunakan algoritma tertentu. Proses input gambar secara langsung atau live memiliki banyak kelemahan, seperti deteksi gerakan dan detail, yang mungkin tidak tampak pada aplikasi sederhana seperti video chat atau video conference, melalui fasilitas internet seperti Skype atau Yahoo! Messenger. Hal ini disebabkan oleh algoritma yang digunakan untuk proses input oleh piranti lunak, dan tentu saja demi menghemat penggunaan prosesor, karena penggunaannya bersifat sederhana. Dalam penelitian ini, akan dibahas suatu metode yang dapat mengatasi masalah tersebut, yaitu Lucas-Kanade Method. Dengan menggunakan metode ini,
3 penulis akan merancang sebuah aplikasi untuk memproses input gambar, dan menerapkannya pada teknologi Augmented Reality. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang terpapar di atas, penulis berhasil merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini. Masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut: a. Bagaimana penerapan Lucas-Kanade Method pada Computer Vision dan kegunaannya untuk teknologi Augmented Reality? b. Seberapa besar pengaruh Lucas-Kanade Method pada pemrosesan input gambar? 1.3 Ruang Lingkup Dalam penelitian ini, yang merupakan ilmu yang tergolong baru dan masih berkembang, penulis menetapkan beberapa batasan agar dapat memusatkan perhatian untuk membahas masalah yang telah ditetapkan. Batasanbatasan yang ditetapkan adalah sebagai berikut: a. Input gambar yang akan digunakan adalah input pola sederhana.
4 b. Teknologi Augmented Reality yang akan digunakan akan menampilkan sebuah objek tiga dimensi yang bergerak. c. Metode yang digunakan pada tahapan Computer Vision, tepatnya pada camera tracking, adalah Lucas-Kanade Method d. Pengembangan dan perancangan program aplikasi menggunakan Microsoft Visual Studio 2010, yaitu dengan bahasa pemrograman C++ 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah membuat program aplikasi Augmented Reality dengan menggunakan Lucas-Kanade Method untuk memproses input gambarnya. 1.4.1 Manfaat a. Bagi penulis Menambah pengetahuan, pengalaman, dan memperluas wawasan penulis. Diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama studi di universitas, dan yang diperoleh dari berbagai sumber lain seperti buku bacaan, jurnal, dan internet.
5 b. Bagi pihak lain Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk pengembangan metode lain untuk proses pengenalan gambar dalam Computer Vision, dan dapat diterapkan untuk kemajuan teknologi Augmented Reality. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dapat diperinci menjadi beberapa tahapan. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1.5.1 Studi Pustaka Penulis mencari buku dan bahan referensi lain yang berkaitan dengan Lucas-Kanade Method, Computer Vision, dan Augmented Reality. Bahanbahan referensi diperoleh dari perpustakaan, e-book, internet journal, dan forum bersama para penggemar bidang Teknologi Informasi pada umumnya, dan peminat Augmented Reality pada khususnya. 1.5.2 Analisis Penulis menganalisis masalah yang terdapat dalam proses pengenalan gambar dalam Computer Vision dengan perangkat input webcam dan alternatif-alternatif cara penyelesaian yang dapat diambil.
6 1.5.3 Perancangan Program Penulis merancang proses pengenalan gambar dalam tahapan proses Computer Vision dan menghubungkannya dengan aplikasi Augmented Reality. 1.5.4 Implementasi dan Evaluasi Penulis menguji efektivitas metode yang digunakan dan melakukan evaluasi terhadap hasil proses outputnya. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penelitian ini disusun dalam lima bab, dengan susunan sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini membahas gambaran singkat dari skripsi yakni latar belakang, perumusan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang pengertian, konsep, dan teori yang digunakan dalam menyusun makalah ini.
7 BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini membahas tentang latar belakang serta struktur perusahaan dan sistem yang telah berjalan, analisis masalah dan pemecahan masalah yang ada serta perancangan sistem yang meliputi tampilan antar-muka dan modul. BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini membahas implementasi dari sistem yang telah dikembangkan dan evaluasi dari sistem yang melingkupi kelebihan serta kekurangan yang terdapat dalam sistem yang dikembangkan. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan yang didapat setelah melakukan analisis, serta saran yang dapat diberikan agar solusi yang sudah didapat bisa dipergunakan secara optimal.