KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU (KSG) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 0
KISI-KISI SOAL UJI TULIS PLPG GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPENTENSI PROFESIONAL Kompetensi Sub Kompetensi Indikator Esesnsial Deskriptor A. PEDAGOGIK 3. Menguasai esensi pelayanan dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan a. Menguasai esensi pada satuan jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan formal. 1) Membandingkan dan menganalisis esensi komprehensif pada satuan pendidikan formal a) Membagankan kerangka kerja utuh layanan komprehensif b) Menganalisis keterkaitan antar 4 komponen utama BK Komprehensif (landasan berpikir, sistem pelayanan, sistem manajemen, akuntabilitas). c) Membandingkan sistem pelayanan BK Komprehensif (pelayanan dasar, pelayanan perencanaan individual, pelayanan responsif, dukungan sistem) d) Memilih tema-tema dan layanan advokasi e) Membandingkan paradigma, antara pola 17, pola 17 +, pola 17 + yang disempurnakan, dan BK Komprehensif. f) Menegaskan kedudukan layanan BK dalan sistem sekolah dalam perspektif kebijakan (kurikulum 75 dan permendiknas no 22 tahun 2006 tentang standar isi satuan pendidikan dasar dan menengah) g) Menganalisis materi Pedoman Pelayanan Konseling pada Panduan Pengembangan Diri Pusat Kurikulum Balitbang Diknas 1
D. KOMPETENSI PROFESIONAL 11. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan a. Menguasai hakikat asesmen 2) Menganalisis ketersediaan, kebutuhan, dan kualifikasi SDM pelaksana pelayanan pada satuan tingkat pendidikan formal 3) Menganalisis arti penting nilai-nilai philosofi, beliefs sekolah, visi dan misi dan dalam penyusunan program BK 1) Menegaskan kedudukan dan fungsi asesmen dalam Menganalisis kondisi faktual SDM dikaitkan dengan tuntutan profesionalitas layanan. Menganalisis kondisi faktual proses dan produk program BK yang dimiliki oleh sekolah dan dampaknya pada pemenuhan kebutuhan layanan siswa dan sekolah. a) Menelaah kedudukan asesmen dalam b) Menganalisis fungsi asesmen dalam bimbingan dan 2
masalah konseli 2) Memerinci berbagai bentuk asesemen non tes dalam a) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan wawancara serta jenis-jenis warancara. b) Memerinci prosedur pengadminis-trasian, kelemahan dan kekuatan observasi serta jenisjenis observasi. c) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan kuesioner serta jenisjenis kuesioner. d) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan sosiometri. e) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan daftar cek masalah (DCM) f) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan Alat Ungkap Masalah (AUM Umum dan AUM PTSDL) g) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan Inventori Tugas Perkembangan (ITP) b. Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan Menentukan teknik dan instrument asesmen non tes sesuai kebutuhan pelayanan bimbingan dan Memilih teknik asessmen nontes sesuai dengan data yang dibutuhkan 3
c. Mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan d. Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli. e. Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli. f. Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan Merancang instrumen asesmen non tes untuk keperluan Menafsirkan hasil penggunaan berbagai instrument non tes dalam pemahaman individu Menentukan dan mengadministrasikan teknik asesmen non tes untuk pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli. Menentukan dan mengadministrasikan teknik asesmen non tes untuk pengungkapan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan Merancang pedoman wawancara, observasi, dan kuesioner. Menafsirkan hasil wawancara, observasi, kuesioner, daftar cek masalah, AUM Umum, AUM PTSDL, ITP, dan sosiometri untuk keperluan BK dalam pemahaman individu dan lingkungan Memilih teknik asesmen non tes untuk mengungkapkan kondisi aktual pribadi konseli Memilih teknik asesmen non tes untuk mengungkapkan kondisi aktual lingkungan konseli 4
12. Menguasai kerangka teoretik dan praksis g. Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan dengan tepat h. Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen a.1 Mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja a.2 Mengaplikasikan pendekatan/model/ jenis pelayanan dan kegiatan pendukung. Memanfaatkan hasil asesmen nontes dalam need assessment lingkungan dan siswa, sebagai bahan untuk merancang program Bimbingan dan Konseling Komprehensif pada jenjang SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. Menilai implementasi etika penggunaan asesmen dalam BK 1) Menganalisis kasus dengan menggunakan pendekatan dan teknik dalam seting individual dan kelompok. 1) Memanfaatkan hasil asesmen pribadi konseli melalui wawancara, observasi, kuesioner, daftar cek masalah, AUM -U, AUM PTSDL, ITP dan sosiometri, untuk pelayanan BK 2) Memanfaatkan hasil asesmen lingkungan konseli melalui wawancara, observasi, kuesioner, daftar cek masalah, AUM -U, AUM PTSDL, ITP dan sosiometri, untuk pelayanan BK Melakukan evaluasi diri tentang aplikasi etika ABKIN dalam penggunaan asesmen dalam BK a) Menganalisis konsep dasar dan aplikasi teknik pendekatan behaviorisik dalam seting individual dan kelompok. b) Menganalisis konsep dasar dan aplikasi teknik pendekatan Rational Emotif Behavior Terapi (REBT) dalam seting individual dan kelompok. c) Menganalisis konsep dasar dan aplikasi teknik pendekatan Person Centered dalam seting individual dan kelompok. 5
. 2) Menguasai prosedur penggunaan teknik dalam seting individual dan kelompok. a) Memerinci prosedur penggunaan teknik pendekatan behavioristik b) Memerinci prosedur penggunaan teknik pendekatan Rational Emotif Behavior Terapi (REBT). c) Memerinci aplikasi teknik pendekatan Person Centered dalam seting individual dan kelompok d) Mengevaluasi ketepatan penggunaan teknik behavioristik dalam kasus e) Mengevaluasi ketepatan penggunaan teknik Rational Emotif Behavior Terapi (REBT) sesuai dengan karakteristik kasus. f) Menganalisis kasus yang mendasari alasan konselor menggunakan teknik Person Centered 13. Merancang program Bimbingan dan Konseling a. Menganalisis kebutuhan konseli untuk perancangan program BK Merancang program BK komprehensif berbasis hasil need assesmen. a. Menganalisis kesesuaian antara kebutuhan konseli dengan perumusan visi, misi sekolah dalam penyusunan landasan berfikir program, penyusunan sistem pelayanan, sistem managemen, dan akuntabilitas program. b. Menganalisis kesesuaian data-data yang dijadikan dasar pengembangan program. b. Menyusun program yang berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara 1) Mengevaluasi tahapan pengembangan program BK komprehensif. a) Mengevaluasi tahap-tahap pengembangan program BK komprehensif b) Merancang struktur dasar program, berdasarkan simulasi data asesmen lingkungan dan atau hasil asemen siswa. 6
komprehensif dengan pendekatan perkembangan 15. Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling. c. Menyusun rencana pelaksanaan program d. Merencanakan sarana dan biaya penyelengga-raan dan a. Melakukan evaluasi hasil, proses, dan dan 2) Merancang program sesuai dengan tahapan pengembangan program Menyusun kalender pelaksanaan program komprehensif pada satuan pendidikan formal. 1) Merancang sarana prasarana dan SDM yang dibutuhkan dalam pelaksanaan dan komprehensif pada satuan pendidikan formal. 2) Merancang biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan dan komprehensif pada satuan pendidikan formal. Mengevaluasi proses, hasil, dan program BK c) Menganalisis kompetensi siswa berdasarkan area dan kelas. d) Menemukan dukungan kebijakan yang diperlukan untuk pelaksanaan program BK. a) Mengintegrasikan rencana pelaksanaan program BK dengan program sekolah b) Membuat kalender program BK di sekolah Merancang kebutuhan sumber daya sarana, prasarana, biaya, SDM, dan dukungan potensial stake holder yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program komprehensif pada satuan pendidikan formal. a) Mengevaluasi kesesuaian implementasi dengan program. b) Menganalisis proses implementasi program 7
16. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional. b. Melakukan penyesuaian proses pelayanan bimbingan dan. b. Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan dan a. Memahami dan mengelola kekuatan dan keterbatasan pribadi dan profesional. Merevisi proses pelayanan BK komprehensif sesuai dengan hasil evaluasi Menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan program. Menelaah kualifikasi akademik dan profesional guru atau konselor. c) Menganalisis hasil implementasi program Merancang perbaikan proses pelayanan BK komprehensif sesuai hasil evaluasi Merevisi dan mengembangkan program BK berbasis hasil evaluasi a) Menganalisis kualifikasi akademik dan profesional guru atau konselor b) Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri guru atau konselor c) Meng evaluasi karakteristik pribadi konselor. d) Menyusun rencana pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi akademik dan profesional secara berkelanjutan. 8
b. Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan kewenangan dan kode etik profesional konselor. c. Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli. d. Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan. 1) Menganalisis kasus etik profesi dengan menggunakan landasan kode etik BK 2) Mengevaluasi pelaksanaan kode etik dalam pelayanan BK untuk menjaga obyektifitas, ketepatan pelaksanaan referral, menjaga kerahasiaan., dan pengembangan profesi BK a) Menganalisis kode etik profesi guru bimbingan dan atau konselor yang dikembangkan ABKIN b) Mengevaluasi respon yang sesuai dengan karakteristik konseli dan etika profesi c).mengevaluasi penerapan kode etik kerahasiaan dalam pelayanan BK d) Mengevaluasi penerapan referal dalam pelayanan BK e) Menganalisis konsep adil gender dan HAM dalam layanan Bimbingan dan. f) Mengevaluasi implikasi perbedaan budaya antara budaya konselor dengan konseli dalam keberhasilan e. Mendahulukan kepentingan konseli daripada kepentingan pribadi konselor. 3) Mengevaluasi pelaksanaan prinsip-prinsip HAM, Gender dan Budaya dalam pelayanan BK. f. Menjaga kerahasiaan konseli Keterangan: Penomoran dalam kolom kompetensi dan kolom sub kompetensi mengikuti kode penomoran yang ada dalam Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor sebagaimana ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 27 tahun 2008. 9