KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)

dokumen-dokumen yang mirip
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Standar Kompetensi Konselor

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

CIRI-CIRI SUATU PROFESI ADA STANDAR UNJUK KERJA YANG BAKU DAN JELAS. ADA LEMBAGA PENDIDIKAN KHUSUS YANG MENGHASILKAN PELAKUNYA DENGAN PROGRAM DAN JENJ

Aspek dan Indikator Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

ASESMEN DALAM BK PPT 3 1

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Marliani, 2013

Pemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

Oleh: DR.DADANG JUANDI, S.Pd.,M.Si. PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UPI

PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.

BAB III METODE PENELITIAN

Program BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

BERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA

Keterampilan Konseling. (Attending, Bertanya, Empati, Pemusatan)

2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL

PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI ERA DISRUPSI: PELUANG DAN TANTANGAN

STANDARISASI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA SUNARYO KARTADINATA

PELATIHAN PENYUSUNAN RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING BERBASIS DATA ALAT UNGKAP MASALAH KEPADA PARA GURU BK DI KECAMATAN SUKAWATI GIANYAR

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

BAB II KAJIAN TEORI. industri. Istilah kinerja berasal dari kata Job performance (prestasi kerja). Kinerja

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PENULIS

Paket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman. Analisis Kebutuhan Permasalahan Siswa dengan Daftar Cek Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIDANG PENDIDIKAN LUAR BIASA (PLPG PLB)

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (PLPG IPS)

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ihsan Mursalin, 2013

Paket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman. Pengembangan Bahan dan Media Bimbingan dan Konseling berbasis Kebutuhan

I. PENDAHULUAN. daya insani bermutu, seperti yang tercantum dalam UU RI No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni:

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh: Drs. Kuntjojo

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

TANTANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MUTU

Pengembangan Bahan dan Media Bimbingan dan Konseling berbasis Kebutuhan

Aplikasi Daftar Cek Masalah untuk Layanan Bimbingan dan Konseling

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk

DARI BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN KE KOMPREHENSIF

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

BAB II KAJIAN TEORI. menjadi petugas pelaksana pelayanan konseling. Sebutan pelaksana pelayanan ini

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB III METODE PENELITIAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

LAMPIRAN 1 PENGANTAR DAN PETUNJUK PENGISIAN TES KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING BERDASARKAN SKAKK

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini dijelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PREDIKSI SOAL UJI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONAL KONSELOR MASA DEPAN DAN TANTANGAN DI ERA GLOBALISASI. Oleh: Hartono 1

INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengembangan program BK di sekolah. Hal ini dikarenakan

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia Indonesia yang bermutu. Layanan bimbingan dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian berupaya merumuskan program pelatihan bimbingan dan konseling

MEMAHAMI INDIVIDU DENGAN TEKNIK NON TES (Observasi dan Wawancara)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

PEDOMAN DAN PANDUAN BIMBINGAN DAN KONSELING

I. PENDAHULUAN. Penilaian merupakan salah satu tahapan dalam keterlaksanaan standar proses

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN BREBES

ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

STANDARDISASI KOMPETENSI PROFESI KONSELOR ISLAMI DI SEKOLAH/MADRASAH. Oleh ROCHMAT WAHAB Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

PANDUAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) 2015

Sigit Sanyata

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Transkripsi:

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU (KSG) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 0

KISI-KISI SOAL UJI TULIS PLPG GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPENTENSI PROFESIONAL Kompetensi Sub Kompetensi Indikator Esesnsial Deskriptor A. PEDAGOGIK 3. Menguasai esensi pelayanan dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan a. Menguasai esensi pada satuan jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan formal. 1) Membandingkan dan menganalisis esensi komprehensif pada satuan pendidikan formal a) Membagankan kerangka kerja utuh layanan komprehensif b) Menganalisis keterkaitan antar 4 komponen utama BK Komprehensif (landasan berpikir, sistem pelayanan, sistem manajemen, akuntabilitas). c) Membandingkan sistem pelayanan BK Komprehensif (pelayanan dasar, pelayanan perencanaan individual, pelayanan responsif, dukungan sistem) d) Memilih tema-tema dan layanan advokasi e) Membandingkan paradigma, antara pola 17, pola 17 +, pola 17 + yang disempurnakan, dan BK Komprehensif. f) Menegaskan kedudukan layanan BK dalan sistem sekolah dalam perspektif kebijakan (kurikulum 75 dan permendiknas no 22 tahun 2006 tentang standar isi satuan pendidikan dasar dan menengah) g) Menganalisis materi Pedoman Pelayanan Konseling pada Panduan Pengembangan Diri Pusat Kurikulum Balitbang Diknas 1

D. KOMPETENSI PROFESIONAL 11. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan a. Menguasai hakikat asesmen 2) Menganalisis ketersediaan, kebutuhan, dan kualifikasi SDM pelaksana pelayanan pada satuan tingkat pendidikan formal 3) Menganalisis arti penting nilai-nilai philosofi, beliefs sekolah, visi dan misi dan dalam penyusunan program BK 1) Menegaskan kedudukan dan fungsi asesmen dalam Menganalisis kondisi faktual SDM dikaitkan dengan tuntutan profesionalitas layanan. Menganalisis kondisi faktual proses dan produk program BK yang dimiliki oleh sekolah dan dampaknya pada pemenuhan kebutuhan layanan siswa dan sekolah. a) Menelaah kedudukan asesmen dalam b) Menganalisis fungsi asesmen dalam bimbingan dan 2

masalah konseli 2) Memerinci berbagai bentuk asesemen non tes dalam a) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan wawancara serta jenis-jenis warancara. b) Memerinci prosedur pengadminis-trasian, kelemahan dan kekuatan observasi serta jenisjenis observasi. c) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan kuesioner serta jenisjenis kuesioner. d) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan sosiometri. e) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan daftar cek masalah (DCM) f) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan Alat Ungkap Masalah (AUM Umum dan AUM PTSDL) g) Memerinci prosedur pengadministrasian, kelemahan dan kekuatan Inventori Tugas Perkembangan (ITP) b. Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan Menentukan teknik dan instrument asesmen non tes sesuai kebutuhan pelayanan bimbingan dan Memilih teknik asessmen nontes sesuai dengan data yang dibutuhkan 3

c. Mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan d. Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli. e. Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli. f. Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan Merancang instrumen asesmen non tes untuk keperluan Menafsirkan hasil penggunaan berbagai instrument non tes dalam pemahaman individu Menentukan dan mengadministrasikan teknik asesmen non tes untuk pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli. Menentukan dan mengadministrasikan teknik asesmen non tes untuk pengungkapan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan Merancang pedoman wawancara, observasi, dan kuesioner. Menafsirkan hasil wawancara, observasi, kuesioner, daftar cek masalah, AUM Umum, AUM PTSDL, ITP, dan sosiometri untuk keperluan BK dalam pemahaman individu dan lingkungan Memilih teknik asesmen non tes untuk mengungkapkan kondisi aktual pribadi konseli Memilih teknik asesmen non tes untuk mengungkapkan kondisi aktual lingkungan konseli 4

12. Menguasai kerangka teoretik dan praksis g. Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan dengan tepat h. Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen a.1 Mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja a.2 Mengaplikasikan pendekatan/model/ jenis pelayanan dan kegiatan pendukung. Memanfaatkan hasil asesmen nontes dalam need assessment lingkungan dan siswa, sebagai bahan untuk merancang program Bimbingan dan Konseling Komprehensif pada jenjang SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. Menilai implementasi etika penggunaan asesmen dalam BK 1) Menganalisis kasus dengan menggunakan pendekatan dan teknik dalam seting individual dan kelompok. 1) Memanfaatkan hasil asesmen pribadi konseli melalui wawancara, observasi, kuesioner, daftar cek masalah, AUM -U, AUM PTSDL, ITP dan sosiometri, untuk pelayanan BK 2) Memanfaatkan hasil asesmen lingkungan konseli melalui wawancara, observasi, kuesioner, daftar cek masalah, AUM -U, AUM PTSDL, ITP dan sosiometri, untuk pelayanan BK Melakukan evaluasi diri tentang aplikasi etika ABKIN dalam penggunaan asesmen dalam BK a) Menganalisis konsep dasar dan aplikasi teknik pendekatan behaviorisik dalam seting individual dan kelompok. b) Menganalisis konsep dasar dan aplikasi teknik pendekatan Rational Emotif Behavior Terapi (REBT) dalam seting individual dan kelompok. c) Menganalisis konsep dasar dan aplikasi teknik pendekatan Person Centered dalam seting individual dan kelompok. 5

. 2) Menguasai prosedur penggunaan teknik dalam seting individual dan kelompok. a) Memerinci prosedur penggunaan teknik pendekatan behavioristik b) Memerinci prosedur penggunaan teknik pendekatan Rational Emotif Behavior Terapi (REBT). c) Memerinci aplikasi teknik pendekatan Person Centered dalam seting individual dan kelompok d) Mengevaluasi ketepatan penggunaan teknik behavioristik dalam kasus e) Mengevaluasi ketepatan penggunaan teknik Rational Emotif Behavior Terapi (REBT) sesuai dengan karakteristik kasus. f) Menganalisis kasus yang mendasari alasan konselor menggunakan teknik Person Centered 13. Merancang program Bimbingan dan Konseling a. Menganalisis kebutuhan konseli untuk perancangan program BK Merancang program BK komprehensif berbasis hasil need assesmen. a. Menganalisis kesesuaian antara kebutuhan konseli dengan perumusan visi, misi sekolah dalam penyusunan landasan berfikir program, penyusunan sistem pelayanan, sistem managemen, dan akuntabilitas program. b. Menganalisis kesesuaian data-data yang dijadikan dasar pengembangan program. b. Menyusun program yang berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara 1) Mengevaluasi tahapan pengembangan program BK komprehensif. a) Mengevaluasi tahap-tahap pengembangan program BK komprehensif b) Merancang struktur dasar program, berdasarkan simulasi data asesmen lingkungan dan atau hasil asemen siswa. 6

komprehensif dengan pendekatan perkembangan 15. Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling. c. Menyusun rencana pelaksanaan program d. Merencanakan sarana dan biaya penyelengga-raan dan a. Melakukan evaluasi hasil, proses, dan dan 2) Merancang program sesuai dengan tahapan pengembangan program Menyusun kalender pelaksanaan program komprehensif pada satuan pendidikan formal. 1) Merancang sarana prasarana dan SDM yang dibutuhkan dalam pelaksanaan dan komprehensif pada satuan pendidikan formal. 2) Merancang biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan dan komprehensif pada satuan pendidikan formal. Mengevaluasi proses, hasil, dan program BK c) Menganalisis kompetensi siswa berdasarkan area dan kelas. d) Menemukan dukungan kebijakan yang diperlukan untuk pelaksanaan program BK. a) Mengintegrasikan rencana pelaksanaan program BK dengan program sekolah b) Membuat kalender program BK di sekolah Merancang kebutuhan sumber daya sarana, prasarana, biaya, SDM, dan dukungan potensial stake holder yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program komprehensif pada satuan pendidikan formal. a) Mengevaluasi kesesuaian implementasi dengan program. b) Menganalisis proses implementasi program 7

16. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional. b. Melakukan penyesuaian proses pelayanan bimbingan dan. b. Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan dan a. Memahami dan mengelola kekuatan dan keterbatasan pribadi dan profesional. Merevisi proses pelayanan BK komprehensif sesuai dengan hasil evaluasi Menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan program. Menelaah kualifikasi akademik dan profesional guru atau konselor. c) Menganalisis hasil implementasi program Merancang perbaikan proses pelayanan BK komprehensif sesuai hasil evaluasi Merevisi dan mengembangkan program BK berbasis hasil evaluasi a) Menganalisis kualifikasi akademik dan profesional guru atau konselor b) Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri guru atau konselor c) Meng evaluasi karakteristik pribadi konselor. d) Menyusun rencana pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi akademik dan profesional secara berkelanjutan. 8

b. Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan kewenangan dan kode etik profesional konselor. c. Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli. d. Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan. 1) Menganalisis kasus etik profesi dengan menggunakan landasan kode etik BK 2) Mengevaluasi pelaksanaan kode etik dalam pelayanan BK untuk menjaga obyektifitas, ketepatan pelaksanaan referral, menjaga kerahasiaan., dan pengembangan profesi BK a) Menganalisis kode etik profesi guru bimbingan dan atau konselor yang dikembangkan ABKIN b) Mengevaluasi respon yang sesuai dengan karakteristik konseli dan etika profesi c).mengevaluasi penerapan kode etik kerahasiaan dalam pelayanan BK d) Mengevaluasi penerapan referal dalam pelayanan BK e) Menganalisis konsep adil gender dan HAM dalam layanan Bimbingan dan. f) Mengevaluasi implikasi perbedaan budaya antara budaya konselor dengan konseli dalam keberhasilan e. Mendahulukan kepentingan konseli daripada kepentingan pribadi konselor. 3) Mengevaluasi pelaksanaan prinsip-prinsip HAM, Gender dan Budaya dalam pelayanan BK. f. Menjaga kerahasiaan konseli Keterangan: Penomoran dalam kolom kompetensi dan kolom sub kompetensi mengikuti kode penomoran yang ada dalam Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor sebagaimana ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 27 tahun 2008. 9