BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi risiko yang mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi juga. baik yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi.

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

BAB I PENDAHULUAN. diri seseorang yang berinvestasi. Berbagai asuransi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dapat menjadi alat pertanggungjawaban dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi diwaktu yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang kehidupan masyarakat semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai

BAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil atau meminimumkan ketidakpastian tersebut. Risiko dapat terjadi

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang ingin berkembang dan selalu bertahan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. kecuali kematian, meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut biasanya bisa terjadi kapan saja dan bahkan tidak bisa diduga-duga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam

PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan,

PROSEDUR PENERIMAAN NASABAH BARU, PEMBAYARAN PREMI DAN PEMBAYARAN KLAIM PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. cara berkelompok hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kematian.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. melanda negara-negara yang sedang berkembang, Indonesia pun sebagai

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

I. PENDAHULUAN. dari penjualan polis atau penerimaan premi dapat ditanamkan sebagai investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Mengamati perkembangan perekonomian dari sisi informasi dimasa sekarang ini,

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBAYARAN PREMI PADA ASURANSI JIWA BUMI PUTERA (AJB) 1912 RAYON KLATEN

ANALISA PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PREMI ASURANSI KEBAKARAN BERDASARKAN PSAK NO 28 PADA PT JASARAHARJA PUTERA KANTOR CABANG SURABAYA

SOSIALIASI ASURANSI Dalam Rangka Penggunaan Transaksi Non Tunai Dalam Asuransi TKI. Jakarta, Februari 2015

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam sebuah perusahaan adalah bidang keuangan. Banyak perusahaan yang berskala kecil maupun berskala besar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Pengelolaan Dana Tabarru' di AJB Bumiputera Syariah Cabang Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Indonesia. Pembangunan nasional indonesia bertujuan untuk mewujudkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sudah disepakati kepada tertanggung apabila risiko tersebut benar-benar terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

ANALISIS PENERAPAN ASURANSI DALAM PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK. KANTOR CABANG SYARIAH MALANG

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.

IMPLEMENTASI PSAK NO. 62 MENGENAI KONTRAK ASURANSI DAN PSAK NO.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuransi pertama kali masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini perkembangan industri asuransi sangat pesat. Kehadiran industri

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Risiko seperti ini akan selalu ada dan rentan terjadi pada setiap orang, baik

BAB I PENDAHULUAN. material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

tabungan yaitu dengan cara menghimpun dana masyarakat baik lewat tabungan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alat analisis. Hal itu pula yang dapat terjadi pada perusahaan

I. PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan kinerjanya. Perkembangan ilmu pengetahuan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Resiko atau kerugian bisa terjadi kepada siapa saja dan dimana saja walaupun tidak ada yang menginginkan kehadirannya. Dampak dari kerugian atas suatu resiko tidak hanya dirasakan pada masa saat resiko tersebut terjadi tapi dampaknya bisa bersifat jangka panjang sampai dimasa yang akan datang. Resiko memang tidak dapat dihindari tapi dampak atau jumlah kerugian atas resiko tersebut dapat diminimalisasikan dengan cara memperhitungkan resiko yang ada di depan mata dan mengantisipasinya sejak awal, untuk itu diperlukan suatu sarana yang bisa membantu menanggung resiko tersebut. Industri perasuransian hadir dengan tujuan mengambil alih peranan tersebut. Asuransi merupakan sarana keuangan dalam kehidupan rumah tangga yang berguna untuk menghadapi resiko mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Asuransi hadir untuk menanggung seluruh atau sebagian dari resiko atas kerugian finansial yang diakibatkan oleh hilangnya kemampuan menghasilkan pendapatan yang disebabkan oleh kematian, usia lanjut, dan lain sebagainya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) asuransi adalah perjanjian antara penanggung dan tertanggung yang mewajibkan tertanggung membayar sejumlah premi untuk memberikan penggantian atas resiko kerugian, kerusakan, kematian atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi atas peristiwa yang tak terduga. Selain itu asuransi juga memiliki fungsi tambahan, yaitu fungsi akumulasi (tabungan). Maksudnya adalah, premi yang telah dibayar oleh tertanggung merupakan suatu dana investasi yang suatu saat akan diserahkan oleh pihak penanggung kepada pihak tertanggung. Zaman sekarang ini banyak kejadian-kejadian yang terjadi yang bisa menimbulkan resiko keuangan secara tidak terduga yang mengakibatkan terjadinya kerugian bagi dirinya sendiri seperti penyakit, kematian, atau 1

2 kerugian terhadap orang banyak yang diakibatkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor dan berbagi macam bencana lainnya menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan akan suatu perlindungan menjadikan asuransi sekarang ini tidak lagi dipandang sebagai suatu kebutuhan sekunder tetapi sebagai suatu kebutuhan primer yang harus dimiliki masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian menggantikan Undang-Undang Nomor 02 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, usaha asuransi adalah suatu bentuk usaha jasa pertanggungan resiko dengan memberikan pergantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya sesuatu yang tidak pasti yang mengakibatkan sejumlah kerugian, kerusakan, kehilangan keuntungan yang menimbulkan suatu biaya. Sedangkan usaha asuransi jiwa adalah usaha yang menyelenggarakan jasa penanggulangan resiko dengan memberikan pembayaran atau santunan kepada tertanggung atau pemegang polis atau pihak lain yang berhak dalam hal tertanggung meninggal dunia atau tetap hidupnya tertanggung dalam jangka waktu pertanggungan. Untuk memperoleh manfaat yang ditawarkan oleh usaha perasuransian, masyarakat harus memberikan sejumlah uang yang disebut sebagai premi asuransi sesuai dengan yang telah disepakati dan ditetapkan bersama. Premi asuransi yang didapatkan oleh pihak perasuransian tersebut merupakan pendapatan operasional utama bagi perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Seperti pada perusahaan lainnya, perusahaan asuransi juga mengunakan laba sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar kemajuan dan keberhasilan yang telah dicapai perusahaan. Laba merupakan selisih antara jumlah pendapatan dengan jumlah beban-beban pada periode tertentu. Laba harus diukur dengan cara yang tepat dan rasional, karena nantinya jumlah laba tersebut akan menjadi suatu informasi yang penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder), baik dari pihak internal maupun dari pihak eksternal perusahaan. Informasi tentang laba/rugi suatu perusahaan merupakan bagian penting yang tidak

3 terpisahkan pada saat menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan ini yang nantinya dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen dan prospeknya di masa yang akan datang. Menyadari pentingnya informasi tentang pendapatan bagi suatu perusahaan maka penentuan kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan begitu penting utuk dilaksanakan dan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Karena perlakuan yang salah terhadap pendapatan akan mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak tepat yang nantinya bisa merugikan perusahaan tersebut. Pada perusahaan asuransi diperlukan suatu pengukuran dan pengakuan yang tepat dalam unsur pendapatan. Pengukuran dan pengakuan pendapatan premi bagi perusahaan asuransi sangatlah penting karena pendapatan perusahaan asuransi dari premi ini haruslah cukup untuk membayar klaim dan beban-beban operasional perusahaan sehingga perusahaan bisa terhindar dari kebangkrutan. Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan hanya diakui bila kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas atau perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 merupakan salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia yang hadir untuk membantu masyarakat Indonesia mewujudkan mimpi mereka melalui produk dan pelayanan finansial. AJB Bumiputera 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia dengan memberikan dukungan penuh kepada orang-orangnya, trainernya, trainingnya, kontrol, supervisi dan termasuk produk yang inovatif serta back office untuk bisa sejalan dan saling mendukung agar bisa meningkatkan pemasaran karena seperti diketahui bersama asset perusahaan asuransi berasal dari pemasaran dan investasi. Jenis usaha dari AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi mutual, artinya dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk

4 kepentingan pemegang polis Indonesia, serta menyediakan berbagai produk dan layanan yang setar dengan produk asuransi terbaik dunia, namun tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi para pemegang polisnya dan dibangun berdasarkan tiga pilar 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'. AJB Bumiputera 1912 menyadari pentingnya hubungan personal antara nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan asuransi nasabah mulai dari penrebitan polis, perubahan polis, klaim yang cepat. AJB Bumiputera 1912 menerapkan sistem sentralisasi maksudnya adalah jika setoran premi utuh sampai di kantor pusat, mempengaruhi uang yang dikelola oleh perusahaan. Karena berdampak pada investasi, yang erat kaitannya dengan hak pemegang polis dan kebaikan semua pihak. Oleh karena itu AJB Bumiputera 1912 Manado juga memandang perlakuan akuntansi yang tepat pada pendapatan premi sangat diperlukan demi mendapatkan informasi yang akurat. AJB Bumiputera 1912 menerapkan pengakuan pendapatan dengan dasar kas (cash basis). Perlakuan pendapatan harus sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku karena perlakuan pendapatan yang kurang tepat akan berpengaruh dalam penyajian laporan keuangan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 23 Terhadap Pendapatan Jasa (Studi Kasus pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Manado) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dibahas di atas, maka rumusan masalah yang diambil penulis sebagai berikut: 1. Bagaimana perlakuan pendapatan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Manado? 2. Apakah perlakuan pendapatan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera telah sesuai dengan PSAK 23 tentang pendapatan?

5 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perlakuan pendapatan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Manado. 2. Untuk mengetahui kesesuaian antara perlakuan pendapatan pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 dengan PSAK 23 tentang pendapatan. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun kegunaaan yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan terlebih khusus tentang perlakuan pendapatan pada perusahaan asuransi. 2. Bagi perusahaan, untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan terkait pengakuan dan pengukuran pendapatan. 3. Bagi peneliti, menjadi bahan referensi yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan tema atau bahasan yang sama dengan ini.