BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi suatu prioritas tersendiri pada tiap-tiap negara.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hukum positif yang berlaku di Indonesia menyatakan adanya Asas

Buku Panduan Asrama. Gadjah Mada Residence

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pengguna layanan perpustakaan atau yang biasa disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dapat dilihat pada Anggaran Pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan kesejahteraan umum bagi rakyat Indonesia. Perlu. kepada eksekutif untuk kesejateraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan sebagai salah satu cara untuk. itu hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan. Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan bangun perusahaan yang

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ASRAMA MAHASISWA KOTAWARINGIN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah hak asasi bagi warga negara Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai. makhluk sosial saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yaitu Melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, akan tetapi tujuannya tidak lebih dari membantu atau meningkatkan

Perjanjian yang terjadi antara pedagang klitikan dengan Kantor. pemakaian los Pasar Klitikan Niten juga dipandang menarik untuk diteliti,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber-sumber pendapatan negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bukan suatu kebutuhan namun pada saat sekarang dapat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWA DAN RUMAH KOST

BAB II DESKRIPSI PROYEK. Judul yang menjadi usulan proyek adalah Pengembangan Asrama Putra USU, yang memiliki pengertian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. Orang tua akan merasa kesulitan

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perjanjian dalam Pasal 1313

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan komunikasi adalah berkembangnya penggunaan internet. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan walaupun masih ada aliran dana dari pusat kepada daerah seperti dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan negara Indonesia yang ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam membuat suatu alat bukti tertulis yang bersifat autentik dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. dengan kepadatan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Manusia hidup

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang diperdagangkan kepada masyarakat. memperluas penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat. Selain itu, semakin

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lainnya karena ingin selalu hidup dalam. kebersamaan dengan sesamanya. Kebersamaannya akan berlangsung baik

BAB I PENDAHULUAN. turis-turis tersebut di berbagai kota dan daerah di Indonesia, sehingga. berbagai wilayah dan belahan dunia.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuan bangsa. Pembangunan infrastruktur sendiri sangat

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA NOMOR: 065/SK/R/III/2015

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR

BAB VI KETENTUAN UMUM TATA CARA PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan rakyat. Jika dilihat dari segi ekonomi, Indonesia masih

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri pariwisata di Yogyakarta cukup pesat.

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan tanah dalam rangka pembangunan bagi pemenuhan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan untuk peduli akan hukumnya sangat rendah. Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini suatu

BAB I PEMBUKAAN. keadaan tersebut menyertai kita di dalam melaksanakan kegiatan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama dari

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatakan bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. beberapa sektor pajak masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. seorang wiraswasta. Dengan program Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk anak-anak. Seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia merupakan Negara yang berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. sejenis menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) (Preambule) memuat tujuan

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 34 Tahun 2014 Seri C Nomor 1 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

PROGRAM BEASISWA BIDIK MISI

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2018 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan TTD. Intan Ahmad. ~ i ~

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam arti hukum, tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal langsung baik melalui penanaman modal asing maupun

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD adalah salah satu kewajiban utama dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional, sebagaimana tertuang dalam alinea II Pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara hukum. Setiap hal yang. Ada banyak peristiwa atau kejadian yang terjadi di masyarakat yang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM) PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PENINGKATAN PROGRAM BANTUAN BEASISWA DAN BIAYA PENDIDIKAN

2 Dana Desa mengingat anggaran Dana Desa yang dialokasikan dalam APBN Tahun Anggaran 2015 masih belum mencapai 10% (sepuluh per seratus) dari Dana Tra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan pendidikan di Indonesia begitu pesat baik pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertanahan di Indonesia telah muncul dengan beragam wujud

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PONDOKAN

BAB I PENDAHULUAN. 7% (tujuh persen), total untuk TV dan media cetak, dengan nilai mencapai

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Sepanjang Jalan Malioboro adalah penutur cerita bagi setiap orang yang

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010

BAB I PENDAHULUAN. Anwar M.Pd, Pendidikan kecakapan Hidup ( Life Skills Education).( Bandung: CV Alfabeta,2006) hlm.12

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.604, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Pengangkatan. Pemberhentian. Asisten Ombudsman. Prosedur.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 06/I3/LK/2008 Tentang PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan memiliki rumah yang terjangkau bagi banyak orang.

BAB I PENDAHULUAN. dan ahli dalam menyelesaikan setiap permasalahan-permasalahan hukum.

BAB I PENDAHULUAN. tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Peraturan-peraturan

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat non disabilitas. Sebagai bagian dari warga negara Indoesia,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya agar tidak melakukan praktik monopoli dan

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menjadi salah satu indikator kemajuan suatu negara. Dalam rangka mendukung kemajuan negara tersebut maka pada umumnya pendidikan menjadi suatu prioritas tersendiri pada tiap-tiap negara. Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu prioritas negara sebagai perwujudan cita-cita bangsa Indonesia yang termuat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam bidang pendidikan, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga mengatur secara tersendiri dalam beberapa pasal diantaranya pengalokasian dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 20%. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya sektor pendidikan. Pendidikan juga merupakan hak positif setiap warga negara dimana negara berkewajiban atas pemenuhan hak tersebut. Dalam rangka memajukan pendidikan, pemerintah menyediakan sarana utama yakni sekolah dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Ribuan perguruan tinggi baik perguruan tinggi negeri maupun swasta berdiri di Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia menjadi pusat pendidikan dengan beridirinya perguruan tinggi-perguruan tinggi tersebut, antara lain Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bogor, Malang, 1

2 dan Surabaya. Di Yogyakarta sendiri terdapat 21 perguruan tinggi dengan rincian 4 perguruan tinggi negeri dan 17 perguruan tinggi swasta. 1 Salah satu dari keempat perguruan tinggi negeri yang berdiri di Yogyakarta tersebut adalah Universitas Gadjah Mada yang menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu daerah destinasi edukasi di Indonesia sehingga banyak pendatang baik dari dalam maupun luar negeri untuk melanjutkan jenjang pendidikan tingginya di Yogyakarta. Tingginya jumlah pendatang tersebut membuat hunian atau tempat singgah sementara menjadi salah satu kebutuhan mutlak para perantau (mahasiswa) di Yogyakarta. Beragam hunian bagi mahasiswa tersedia di Yogyakarta, dari hunian umum dan sederhana berupa kost atau kontrakan (sewa rumah), asrama, hingga saat ini mulai banyak berdiri hunian-hunian mewah yang dikhususkan bagi para mahasiswa. Salah satu hunian bagi mahasiswa di Yogyakarta, khususnya bagi yang melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada, disediakan asrama mahasiswa Ratnaningsih Sagan, Ratnaningsih Bulaksumur, Darmaputera Baciro, Darmaputera Karanggayam, dan Ratnaningsih Kinanti. Hunian sementara menjadi kebutuhan mutlak bagi kebanyakan mahasiswa, terkadang para mahasiswa terkesan tergesa-gesa dalam memilih hunian atau tempat tinggal sementara, kurang memperhatikan lingkungan, kualitas, dan hak-haknya sebagai pengguna atas hunian sementara tersebut, 1 Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Grafik Jumlah Perguruan Tinggi, dari http://forlap.dikti.go.id/perguruantinggi/homegraphpt. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015.

3 yang mengakibatkan tidak jarang beberapa pemilik atau pengelola hunian sementara kurang begitu memperhatikan kewajibannya untuk memenuhi hak-hak penggunanya tersebut. Salah satu hunian yang ada di Yogyakarta adalah asrama mahasiswa yang dikelola oleh Universitas Gadjah Mada. Asrama mahasiswa yang disediakan oleh Universitas Gadjah Muda dimaksudkan untuk memudahkan mahasiswanya, khususnya mahasiswa baru sebagai perantau yang belum mengenal wilayah Yogyakarta secara detail dengan baik, dapat dikatakan sebagai salah satu hunian dengan kualitas baik. Hunian berupa asrama mahasiswa pada umumnya memuat peraturan-peraturan umum yang harus dilaksanakaan dan ditaati oleh setiap penghuninya dan disertai sanksi yang akan dikenakan pada penghuni yang tidak melaksanakan dan menaati peraturan-peraturan tersebut. Pada asrama mahasiswa Ratnaningsih Bulaksumur Residence misalnya, beberapa peraturan berkehidupan di dalam asrama telah diatur beserta sanksi-sanksi bagi yang tidak menaatinya. Adapun sanksi-sanksi tersebut antara lain : 1. Peringatan lisan secara bertahap sebanyak dua (2) kali; 2. Peringatan tertulis; 3. Pemberian surat pemberhentian hak tinggal. Dalam Buku Panduan Asrama Gadjah Mada Residence juga diatur ketentuan mengenai uang jaminan yang dapat dikurangi atau dipotong dalam kondisi-kondisi tertentu, namun kriteria penentuan besaran pemotongan uang

4 jaminan tersebut tidak turut disertakan dalam ketentuan tersebut, sehingga dalam penerapannya, hal tersebut dikhawatirkan dapat merugikan mahasiswa sebagai pengguna fasilitas asrama mahasiswa yang disediakan oleh Universitas Gadjah Mada. Pemotongan uang jaminan dilakukan 2 : 1. Bilamana terjadi kerusakan meubelair kamar yang disebabkan karena kesengajaan; 2. Sebagai biaya pengganti akomodasi kegiatan bilamana mendaftar menjadi peserta kegiatan life skill asrama namun tidak menghadiri kegiatan tersebut tanpa alasan yang dibenarkan peraturan. Dibuat dan diberlakukannya ketentuan pemotongan uang jaminan di atas disebabkan oleh beberapa hal, untuk pemotongan karena kerusakan meubelair kamar disebabkan oleh tingginya biaya perbaikan kerusakan tersebut, seperti kerusakan dinding kamar, tempat tidur, lemari atau meja belajar serta biaya tukang. Pemotongan karena tidak mengikuti kegiatan life skill selain disebabkan karena tingginya biaya akomodasi kegiatan, juga sebagai bentuk menghargai kepada sesama penghuni dikarenakan ada pembatasan kuota peserta pada setiap pelaksanaan kegiatan life skill. Pemberlakuan sanksi berupa peringatan lisan, tertulis, hingga pemberhentian hak tinggal serta ketentuan pemotongan uang jaminan di atas merupakan bentuk tanggung jawab dari setiap penghuni asrama mahasiswa Ratnaninigsih Bulaksumur Residence terhadap segala tindakan yang dilakukan demi terciptanya tertib kehidupan berasrama. 2 Buku Panduan Asrama Gadjah Mada Residence, tentang Ketentuan Administrasi, hlm 6.

5 Pada ketentuan pemotongan uang jaminan pertama dan kedua tidak dijelaskan dan disebutkan kriteria penentuan besaran pemotongan yang harus diganti apabila terjadi kerusakan meubelair ataupun tidak menghadiri kegiatan life skill. Penerapan klausul pemotongan uang jaminan tersebut tentunya akan kurang memberikan jaminan kepastian bagi para pihak dan perlindungan hukum bagi mahasiswa/penghuni sebagai pihak penyewa. Pada ketentuan pertama tidak dijelaskan seberapa parah kerusakan meubelair kamar serta mana saja yang menjadi tanggung jawab penyewa untuk dilakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan sehingga harus dilakukan pemotongan uang jaminan. Pada ketentuan kedua, apabila salah satu hak mahasiswa adalah memperoleh pelatihan, maka dapat diartikan kegiatan kegiatan life skill sudah menjadi hak mahasiswa ketika telah dipenuhi kewajiban utama seorang penyewa berupa pembayaran uang sewa. Di luar Buku Panduan Asrama Gadjah Mada Residence juga terdapat ketentuan tersendiri yang mengatur kegiatan life skill berupa tata tertib kegiatan life skill yang di dalamnya diantaranya berisi sanksi apabila tidak mengikuti kegiatan serta alasan-alasan yang dibenarkan untuk tidak mengikuti kegiatan life skill. Penerapan klausul pemotongan uang jaminan karena tidak mengikuti kegiatan life skill, apakah mahasiswa benar-benar dapat menggunakan alasan-alasan yang dibenarkan oleh peraturan tersebut sehingga mahasiswa diperbolehkan untuk tidak menghadiri kegiatan life skill tanpa harus dikenai pemotongan uang jaminan, karena dalam praktiknya

6 masih terdapat mahasiswa yang dikenakan pemotongan meskipun telah sesuai ketentuan perizinan tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis menentukan masalah yang diteliti adalah : 1. Bagaimana jaminan kepastian hukum bagi para pihak atas penerapan klausul pemotongan uang jaminan dalam perjanjian sewa-menyewa pada asrama mahasiswa Ratnaningsih Bulaksumur Residence? 2. Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi mahasiswa sebagai pihak penyewa atas penerapan klausul pemotongan uang jaminan tersebut? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Objektif a. Mengetahui jaminan kepastian hukum bagi para pihak dalam penerapan klausul pemotongan uang jaminan dalam perjanjian sewamenyewa pada asrama mahasiswa Ratnaningsih Bulaksumur Residence. b. Mengetahui bentuk perlindungan hukum bagi mahasiswa sebagai pihak penyewa atas penerapan klausul pemotongan uang jaminan pada asrama mahasiswa Ratnaningsih Bulaksumur Residence.

7 2. Tujuan Subjektif Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian hukum, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. D. Keaslian Penelitian Berkaitan dengan keaslian penelitian, penulis telah melakukan penelusuran pada berbagai referensi di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan media elektronik. Berdasarkan penelusuran tersebut ada beberapa penelitian hukum yang memiliki kemiripan tema dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Adapun penulisan hukum yang memiliki kemiripan tema tersebut diantaranya adalah : 1. Perjanjian Sewa-Menyewa Satuan Rumah Susun Pada Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Dabag di Kabupaten Sleman yang ditulis oleh Rizky Agung Saputra. 3 Dalam penulisan hukum ini, permasalahan yang diteliti adalah : a. Bagaimana pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa satuan rumah susun pada rumah susun sederhana sewa (RUSUNAWA) Dabag di Kabupaten Sleman? b. Bagaimana upaya penyelesaian yang dilakukan oleh Pengelola RUSUNAWA Dabag terkait kendala dalam pelaksanaan perjanjian sewa-menyewa rumah susun? 3 Rizky Agung Saputra, 2014, Perjanjian Sewa-Menyewa Satuan Rumah Susun Pada Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) Dabag di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

8 Berdasarkan permasalahan yang diteliti di atas, penulis beranggapan bahwa penulisan hukum tersebut hanya memiliki kemiripan tema yakni berkaitan dengan sewa-menyewa hunian atau tempat tinggal sementara, tetapi yang menjadi pokok permasalahan adalah pelaksanaan perjanjian sewa dan upaya penyelesaian atas pelaksanaan perjanjian sewa tersebut. Sehingga, penulisan hukum ini berbeda dengan penulisan hukum yang dilakukan oleh Penulis. 2. Pelaksanaan Perjanjian Sewa-Menyewa Kamar Pada Universitas Gadjah Mada Residence yang ditulis oleh Nan. Seabastian. 4 Dalam penulisan ini permasalahan yang diteliti adalah : a. Mengapa terjadi wanprestasi pada pelaksanaan perjanjian sewamenyewa kamar pada Universitas Gadjah Mada Residence? b. Bagaimana upaya penyelesaian wanprestasi yang terjadi dalam pelaksanan perjanjian sewa-menyewa kamar pada Universitas Gadjah Mada Residence? Berdasarkan permasalahan yang diteliti di atas, penulis beranggapan bahwa penulisan hukum tersebut hanya memiliki kemiripan tema, yakni mengenai perjanjian sewa-menyewa di Universitas Gadjah Mada Residence, tetapi yang menjadi pokok permasalahan pada penulisan hukum ini adalah hal-hal apa saja yang menjadi penyebab terjadinya wanprestasi dan bagaimana upaya penyelesaian yang dilakukan. 4 Nan Sebastian, 2013, Pelaksnaan Perjanjian Sewa-Menyewa Pada Universitas Gadjah Mada Residence

9 Sehingga, penulisan hukum ini berbeda dengan penulisan hukum yang dilakukan oleh penulis. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis a. Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu hukum, ksususnya mengenai hukum perjanjian sewa asrama mahasiswa. b. Secara khusus, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dalam mengaplikasikan teori yang telah diperoleh pada perkuliahan serta dapat mempertajam analisis penulis berkaitan dengan penerapan teori pada permasalahan nyata. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan/atau masukan kepada masyarakat untuk dapat lebih memahami ketentuan-ketentuan yang harus diperjanjikan dengan jelas dalam suatu perjanjian sewa sehingga hak dan kewajiban masing-masing pihak dapat terpenuhi dengan baik. b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan penulisan hukum atau penelitian ilmiah selanjutnya.