BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup yang memiliki akal dan pikiran seperti manusia tentu saja memiliki kepribadian yang berbeda dengan manusia yang lain baik itu dalam segi watak, temperamen, dan pandangan hidupnya. Kepribadian manusia dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan alam sadar yang mucul sejak manusia tersebut lahir sehingga manusia memiliki keinginan dan kepuasan dalam hidupnya. Kepribadian manusia dapat membentuk suatu perilaku salah satunya yaitu perilaku menyimpang, perilaku tersebut berupa perilaku abnormal atau dalam hal ini yaitu anomali. Menurut Wiramiharja (2007: 7) abnormal yakni perilaku yang beresuaian dengan gangguan mental sebagai perilaku yang menyimpang. Perilaku abnormal selalu merupakan perilaku yang kacau. Menurut Kartono, (2003: 12) tingkah laku abnormal atau menyimpang ialah tingkah laku yang tidak adekwat, tidak bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya, dan tidak sesuai dengan norma sosial yang ada. Disini, perilaku abnormal dianggap sebagai suatu kejadian yang ekstrem, seperti pembunuhan, pemerkosaan, bunuh diri, dan perilaku lain yang tidak diterima dalam norma-norma perilaku di masyarakat. Masalah anomali perilaku manusia di dalam karya sastra menarik minat atau perhatian peneliti. Pada tahun 2009 Oktivia mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta juga melakukan penelitian yang berjudul Perilaku Seksual Dalam Novel Saman Karya Ayu Utami(Tinjauan Psikologi Sastra). Kemudian pada tahun 2012 Yunia Widya Setyawan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta melakukan 1
2 penelitian yang berjudul Penyimpangan Perilaku Masyarakat Modern Dalam Novel Sex In Chatting karya Ruwi Meita. Persoalan anomali juga diangkat oleh Eka Kurniawan dalam novel-novelnya. Salah satu novel yang mengangkat masalah anomali adalah novel O. Novel O karya Eka Kurniawan merupakan salah satu novel yang ceritanya mengangkat mengenai perilaku abnormal pada tokoh utama. Hal yang menarik dalam novel adalah keberadaan tokoh utama yang bukan manusia melainkan seekor monyet yang bernama Entang Kosasih dan tokoh lain yang digambarkan secara lengkap oleh pengarang. Tokoh utama dalam novel ini memiliki kepribadian yang menyimpang dari perilaku normal yang ada di lingkungannya, perilaku tersebut berupa perilaku abnormal. Tokoh utama bernama Entang Kosasih memiliki perilaku abnormal atau keanehan. Dalam lingkungannya Entang Kosasih dianggap gila. Entang Kosasih meniru gaya manusia, misalnya menembak, perjodohan, dan lain sebagainya. Selain itu Entang Kosasih juga berkeinginan untuk berubah menjadi manusia mengikuti cerita tetua tentang seekor monyet bernama Armo Gundul yang berubah menjadi manusia. Selain Entang Kosasih, ada juga tokoh O yang ingin mengikuti jejak kekasihnya karena O ingin menikah dengan Entang Kosasih dan melanjutkan hidup mereka. Hal ini dibuktikan dalam kutipan berikut: ENGGAK GAMPANG JADI MANUSIA PIKIR O, mengenang semua keributan itu. Semua terjadikarena seekor monyet bernama Entang Kosasih memegang revolver berisi pelor di dalamnya. Itu tak jadi soal jika ia tak menodongkan revolver kepada orang-orang, termasuk kepada polisi pemilik revolver tersebut. Kutipan di atas menunjukan bahwa perilaku abnormal Entang Kosasih sangat berbeda dengan tokoh lain karena inspirasi cerita dari tetua yang bernama
3 Armo Gundul untuk menjadi manusia. Sehingga ia memegang revolver berisi pelor di dalamnya yang ditodongkan pada seorang polisi karena dengan cara tersebut Entang Kosasih merasa dirinya sebagai manusia. Selain itu, peneliti juga menemukan kutipan lain yang menunjukan perilaku abnormal tersebut. Dan kini Entang Kosasih memutuskan untuk mengikuti jejak Armo Gundul. ia tak tahu apakah telahmemilih seorang kekasih yang tolol atau tidak, tetapi Ia sangat mencintainya dan Ia takut kehilangannya. Kau akan mengikuti jejak ArmoGundul. Bagaimana jika kau berhasil? Bagaimana jika kau benar-benar jadi manusia? Bagaimana dengan rencana pernikahan kita di bulan ke sepuluh?. Kutipan di atas menunjukkan perilaku abnormal yang dilakukan oleh tokoh utama yang memutuskan untuk mengikuti jejak Armo Gundul yang berubah menjadi manusia. Hal tersebut adalah ketakutan dan kekhawatiran yang dialami oleh O karena dengan Entang Kosasih menjadi manusia mereka akan gagal menikah di bulan ke sepuluh dan Entang Kosasih tidak mengenali O lagi. Selain itu juga terdapat kutipan lain yang menunjukan perilaku abnormal tokoh utama yaitu sebagai berikut : Meskipun si pawang tertidur, O berusaha melakukan tugasnya. Jika ada lelaki patah hati yang berpikir untuk bunu diri, si monyet akan ada di sana sebagai perempuan penghibur yang akan mengenyahkan semua gundah hatinya, dan dan lelaki itu akan berpikir untuk hidup lebih dari seribu tahun. Demikianlah penggambaran perilaku abnormal pada tokoh utama yang tergambar dalam novel O Karya Eka Kurniawan dalam meniru gaya manusia. Sehingga perilaku dalam kehidupan Entang Kosasih seperti halnya dengan manusia pada umumnya. Adapun yang menarik untuk diteliti dari novel O dikarenakan novel ini memaparkan dan mendeskripsikan perilaku abnormal tokoh utama yang menjadi penyebab timbulnya berbagai sikap dan kejiwaan manusia dalam kehidupanya. Perilaku abnormal yang dialami oleh tokoh utama dipengaruhi oleh tokoh pendukung lainnya, membuat cerita lebih menarik karena alur yang digunakan oleh penulis yakni
4 alur maju mundur. Hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian terhadap para tokoh dalam novel O terutama kejiwaan tokoh Entang Kosasih. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah psikologi sastra. Pendekatan ini mengungkap karya sastra dalam pemahaman dan penafsiran dari sisi psikologi. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti diberi judul Anomali Perilaku Tokoh Utama dalam Novel O Karya Eka Kurniawan (Kajian Psikoanalisis). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apa saja wujud anomali perilaku tokoh utama dalam novel O karya Eka Kurniawan dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya anomali perilaku tokoh utama dalam novel O karya Eka Kurniawan? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud anomali perilaku tokoh utama dalam novel O karya Eka Kurniawan dan mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya anomali perilaku tokoh utama dalam novel O karya Eka Kurniawan. D. Manfaat Penelitian praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis maupun
5 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang dapat diambil dalam penelitian ini yaitu, penelitian dengan pendekatan psikologi sastra diharapkan mampu menambah wawasan dan memperkaya ilmu pengetahuan mengenai studi sastra indonesia khususnya dengan pendekatan psikologi sastra. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami isi cerita dalam novel O karya Eka Kurniawan, terutama kondisi kejiwaan tokoh utama,dengan pemanfaatan lintas disiplin ilmu yaitu psikologi dan sastra. Penelitian terhadap novel ini diharapkan mampu menjadi sebuah pemberian apresiasi yang sangat tinggi dari peneliti untuk pengarang, karena telah memberikan suguhan kreatif dan menarik dalam merangkai keindahan yang tercipta di dalam novel.