GAMBARAN USIA, PEKERJAAN DAN USIA KEHAMILAN IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2013 OLEH

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT KUSTA

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Mortalitas dan morbilitas wanita hamil dan bersalin adalah masalah yang

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIMPANG RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

ANALISIS KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI ELLNA PALEMBANG TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI RUMAH BERSALIN RACHMI PALEMBANG TAHUN 2014

PENGARUH RIWAYAT HIPEREMESIS GRAVIDARUM TERHADAP BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RRI KEBIDANAN RSUD DR.IBNU SUTOWO BATURAJA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bagi Negara-negara berkembang. Di negara miskin, Sekitar 20-50% kematian Wanita

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GANDUS PALEMBANG TAHUN 2017

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS EKONOMI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

USIA DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD DOKTER RUBINI MEMPAWAH

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DAN PERAN SUAMI DALAM DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG BANJAR KOTA JAMBI TAHUN 2015

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

FAKTOR RESIKO HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KAPONGAN KECAMATAN KAPONGAN SITUBONDO

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

Jurnal Ilmiah Permata Medika

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Hubungan Primigravida Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Pringapus Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pada

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN EKSTRAKSI VAKUM DI CAMAR II RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

LUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE. Outcome Maternal Labor In Menopousal Age

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

Transkripsi:

GAMBARAN USIA, PEKERJAAN DAN USIA KEHAMILAN IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG TAHUN 2015 Deby Utami Siska Ariani dan Yuni Dosen Tetap Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada usa.dbee@gmail.com ABSTRACT According to statistics data from the World Health Organization (WHO) that released in 2010 as a United Nations Agency that deals with the health field, the pregnancy rate in the world reached 515,000 lives each year and approximately 15-20 % are experiencing hiperemesis gravidarum of pregnant women. While in 2011 the World Health Organitation (WHO) estimates at least 790,000 pregnant women and those with hiperemesisi gravidarum approximately 10-14%. From the data that is gained from Pusri Hospital Palembang in 2012 pregnant women with hyperemesis gravidarum were 31 people (2.76%) of 1125 pregnant women, in 2013 were 36 people (3.13%) of 1150 pregnant women, in 2014 were 40 people (3.42%) of 1168 pregnant women, in 2015 were 48 people (4.1%) of 1170 pregnant women. The objective of the research is aimed to know the description of age, jobs and age of pregnant woman with Hyperemesis Gravidarum at Pusri Hospital Palembang in 2015. The number of population is 48 people, and the samples are the total number of population and it is shown in table form and text. The results of the research show that pregnant women with Hyperemesis Gravidarum at Pusri Hospital Palembang in 2015 based on the age of mothers that is mostly have low risk were 39 people ( 81.25% ), based on the jobs that is mostly owned by the mothers were unemployed mothers were 30 people (62.5% ), based on pregnance age that mostly on tri semester I were 34 people (70.83%). It is expected to the health officers to be able to give information and counseling about prevention of Hyperemesis Gravidarum by suggesting to chech their pregnance as early as possible to health officers in order ro reduce the incident of Hyperemesis Gravidarum. Keywords : Hyperemesis Gravidarum, Age, Jobs, Age of Pregnance ABSTRAK Menurut data statistik tahun 2010, yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) sebagai badan PBB yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kehamilan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun dan yang mengalami hiperemesisi gravidarum sekitar 15-20% dari jumlah ibu hamil. Sementara pada tahun 2011 World Health Organitation (WHO) memperkirakan bahwa sedikitnya 790.000 ibu hamil dan yang mengalami hiperemesisi gravidarum sekitar 10-14% dari jumlah ibu hamil.dari data yang di dapat di Rumah Sakit PUSRI Palembang pada tahun 2012 ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum adalah sebanyak 31 orang ( 2,76% ) dari 1125 ibu hamil, pada tahun 201 3 sebanyak 36 orang (3,13%) dari 1150 ibu hamil, pada tahun 2014 sebanyak 40 orang (3,42%) dari 1168 ibu hamil, pada tahun 2015 sebanyak 48 orang (4,1 %) dari 1170 ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Usia, Pekerjaan dan Usia Kehamilan Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015 dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015. Besar populasi adalah 48 orang, sedangkan sampel adalah keseluruhan populasi dan disajikan dalam bentuk tabel dan teks. Hasil penelitian yang didapatkan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015 berdasarkan Usia ibu yang paling banyak ibu resiko rendah sebanyak 39 orang (81,25%), berdasarkan pekerjaan yang paling banyak ibu tidak bekerja sebanyak 30 orang (62,5%), berdasarkan Usia Kehamilan yang paling banyak ibu pada trimester I sebanyak 34 orang (70,83%). Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan informasi dan penyuluhan tentang pencegahan Hiperemesis Gravidarum dengan menganjurkan untuk memeriksakan kehamilannya sedini mungkin dengan tenaga kesehatan supaya dapat menurunkan kejadian Hiperemesis Gravidarum. Kata Kunci : Hiperemesis Gravidarum, Usia,Pekerjaan,Usia Kehamilan PENDAHULUAN

Setiap Tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15 % menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Kompikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun.(who, 2012) Di Indonesia, sesuai dengan data tahun 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Nasional sebagian besar ibu hamil sekitar 70 80% mengalami hiperemesisi gravidarum. Sedangkan pada tahun 2011 ibu hamil yang mengalami hiperemesisi gravidarum sebanyak 60-90%. Dari data tersebut menunjukkan jumlah ibu yang hiperemesisi gravidarum sangat signifikan dari tahun ke tahun.(rahmaningtyas, 2013) Berdasarkan data dinas kesehatan provinsi Sumatra Selatan AKI pada tahun 2010 sebanyak 131 ibu, pada tahun 2011 AKI sebanyak 120 ibu, pada tahun 2012 AKI sebanyak 146 ibu dan, sedangkan pada tahun 2013 mencapai 149 per 100 ribu kematian ibu.(dinkes Sumsel, 2013) Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota Palembang tahun 2010 jumlah ibu yang menderita hiperemesis gravidarum sebanyak 491 orang (1,4%) dari 31.870 ibu hamil tahun 2011 sebanyak 1445 (5,6%) dari 26.700 ibu hamil. Pada tahun 2012 ibu hamil dengan hiperemesis 5+ suatu peristiwa yang unik dan penuh misteri bagi setiap pasangan suami isteri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir dengan aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya, oleh krena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan dapat memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut.(hidayat, 2009) Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaa umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Biasanya terjadi pada trimester I. Gejala tersebut kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.(marmi, 2011) Dari data yang di dapat di Rumah Sakit PUSRI Palembang pada tahun 2012 ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum adalah sebanyak 31 orang ( 2,76% ) dari 1125 ibu hamil, pada tahun 2013 ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum adalah sebanyak 36 orang (3,13%) dari 1150 ibu hamil, pada tahun 2014 ibu hamil dengan hiperemesi gravidarum adalah 40 orang (3,42%) dari 1168 ibu hamil, pada tahun2015 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak 48 orang (4,1 %) dari 1170 ibu hamil.(profil RS. Pusri, 2015) Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Usia, Pekerjaan dan Usia Kehamilan ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode survey yang dilakukan dengan mengobservasi data sekunder dari rekam medik pasien dengan hiperemesis gravidarum. Metode deskriftif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.(sibariang, 2010) Metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran usia, pekerjaan dan usia kehamilan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yang tercatat di buku register serta kartu rekam medik Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015 yang berjumlah 48 Responden. b. Sampel Sampel penelitian ini menggunakan Total Populasi yang diambil dengan Teknik Total Sampling. Sampel penelitian ini adalah pasien yang memenuhi kriteria dari seluruh Ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yang tercatat di buku register serta rekam medic Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015, yang berjumlah 48 responden. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 21 25 Januari Tahun 2016. Tempat Penelitian ini dilakukan di Ruang Kebidanan Paviliun Cempaka Rumah Sakit PUSRI Palembang yang beralamat di Jalan Mayor Zen Komplek PT. PUSRI Palembang. Pengumpulan dan Pengolahan Data Teknik pengumpulan data dalam Penelitian ini menggunakan Data Sekunder yaitu data dikumpulkan oleh pihak lain dan data sudah ada.(sibariang, 2010) Data yang diperoleh dari Buku Register dan Rekam Medik di Rumah Sakit PUSRI Palembang Tahun 2015. Kemudian data yang diperoleh dimasukkan kedalam instrument berupa tabel induk/master tabel. Analisis Data Analisa data yang dilakukan dengan analisa univariat terhadap variabel hasil penelitian. Analisa univariat yang dilakukan untuk mengetahui persentase dari variabel Usia, Pekerjaan dan Usia Kehamilan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pada penelitian ini akan dikemukakan hasil analisa data secara univariat dengan data yang telah dikumpulkan dalam bentuk distribusi frekuensi terhadap variabel hasil penelitian (Usia, Pekerjaan dan Usia Kehamilan). Hasil penelitian terhadap masing-masing variabel akan disajikan dalam bentuk tabel dan teks dibawah ini. a. Usia Dari hasil Analisis Univariat terhadap Variable Usia dibagi menjadi 2 kategori yaitu : Resiko Tinggi jika Usia Ibu <20 tahun >35 tahun, Resiko Rendah jika Usia 20-35 tahun: Tabel 3.1 Gravidarum Berdasarkan Usia ibu di Rumah Sakit PUSRI Palembang Tahun 2015 NO Usia Jumlah (orang) Presentase (%) 1. Resiko tinggi 9 18,75% 2. Resiko rendah 39 81,25% Berdasarkan Tabel 3.1 di atas, diperoleh bahwa responden ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum banyak terjadi pada responden yang resiko rendah (20-35 tahun) sebanyak 39 orang atau 81,25% dari 48 responden, dibandingkan dengan resiko tinggi (<20 tahun dan >35 tahun) sebanyak 9 orang atau 18,75% dari 48 responden. b. Pekerjaan Pada Penelitian ini responden berjumlah 48 Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum. Dari hasil Analisis Univariat terhadap Variable Pekerjaan dibagi menjadi 2 kategori yaitu : Bekerja (PNS,Swasta,BUMN) dan Tidak Bekerja (IRT). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Gravidarum Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Rumah Sakit PUSRI Palembang Tahun 2015 NO Pekerjaan Jumlah (orang) Presentase (%) 1. Bekerja 18 37,5% 2. Tidak bekerja 30 62,5% Berdasarkan Tabel 3.2 di atas diperoleh bahwa responden ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum banyak terjadi pada responden yang tidak bekerja (IRT) sebanyak 30 orang atau 62,5% dari 48 responden. Sedangkan, pada responden Bekerja ( PNS, Swasta, BUMN ) sebanyak 18 orang atau 37,5% dari 48 responden. c. Usia Kehamilan Pada Penelitian ini responden berjumlah 48 ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. Dari hasil Analisis Univariat terhadap Variable Usia Kehamilan dibagi menjadi 3 kategori yaitu : Trimester I (konsepsi 12 minggu), Trimester II (13 minggu - 27 minggu), Trimester III (28 minggu - 40 minggu).untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Gravidarum Berdasarkan Usia Kehamilan Ibu Di Rumah

NO Usia Jumlah Presentase Kehamilan (orang) (%) 1. Trimester I 34 70,83% 2. Trimester II 14 29,17% 3. Trimester III 0 0% Berdasarkan tabel 3.3 di atas diperoleh bahwa responden Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum banyak terjadi pada Ibu Trimester I sebanyak 34 orang atau 70,83% dari 48 responden, Trimester II sebanyak 14 orang atau 29,17% dari 48 responden. Sedangkan, Trimester III sebanyak 0 orang atau 0% dari 48 responden. Pembahasan a. Usia Ibu frekuensi berdasarkan usia ibu menunjukkan bahwa ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI terbanyak terjadi pada usia ibu resiko rendah yaitu 20-35 tahun berjumlah 39 orang (81,25%) dari 48 responden. Sedangkan pada usia ibu resiko tinggi (<20 tahun dan >35 tahun) sebanyak 9 orang (18,75%) dari 48 responden. Dalam dunia Obstetri dan Ginekologi terdapat batasan usia yang dianjurkan untuk seorang wanita hamil dan bersalin, yaitu usia 20 sampai 35 tahun, karena diusia ini seorang wanita sudah dianggap siap secara fisiologi maupun psikologi untuk menghadapi kehamilan dan persalinan, serta masalah kehamilan dan persalinan dapat dikurangi 2-3 kali daripada usia dibawah 20 tahun diatas 35 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 5 kali lebih tinggi daripada kematian maternal di atas usia 35 tahun.(prawiroharjo, 2009) Hyperemesis gravidarum yang terjadi di atas umur 35 tahun juga tidak terlepas faktor psikologis yang disebabkan oleh karena ibu tidak siap hamil lagi atau tidak menginginkan kehamilan lagi. Sehingga akan merasa sedemikian tertekan dan menimbulkan stress pada ibu yang dapat menyebabkan Hiperemesis gravidarum.(wadud, 2013) Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa hiperemesis gravidarum lebih benyak terjadi pada ibu hamil dengan resiko rendah usia 20-35 tahun dibandingkan dengan ibu hamil resiko tinggi dengan usia <20 tahun dan >35 tahun. Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti faktor psikologi, primigravidarum, defisiensi nutrisi dan pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang memicu mual dan muntah. Diusia reproduksi kebutuhan akan nutrisi dan kesehatan tubuh sangat banyak karena walau di usia 20-35 memiliki resiko rendah terhadap masalah kehamilan salah satunya hiperemesis gravidarum. b. Pekerjaan Ibu frekuensi berdasarkan Pekerjaan ibu menunjukkan bahwa ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI terbanyak terjadi pada ibu yang tidak bekerja (IRT) berjumlah 30 orang (62,5%) dari 48 responden. Sedangkan pada ibu yang bekerja (PNS,Swasta,BUMN) sebanyak 18 orang (37,5%) dari 48 responden. Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu penghasi-lan atau keuntungan dan pekerjaan keluarga tanpa upaya yang membantu dalam suatu usaha di keluarga, kegiatan ekonomi keluarga.(janiwarty, 2013) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada hiperemesis gravidarum, rumah tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, serta takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.(sistarani, 2012) Peneliti menyimpulkan bahwa banyak ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yaitu ibu yang tidak bekerja (IRT) dari pada ibu yang bekerja (PNS,Swasta,BUMN) karena ibu yang tidak bekerja lebih sibuk mengerjakan pekerjaan rumah mengurusi semua keperluan keluarga yang menyebabkan ibu hamil kurang memperhatikan kesehatan diri dan bayinya, oleh karena itu dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilannya terutama mengalami Hiperemesis Gravidarum. c. Usia Kehamilan frekuensi berdasarkan usia kehamilan ibu menunjukkan bahwa ibu hamil dengan

hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI terbanyak terjadi pada ibu Trimester I berjumlah 34 orang (70,83%), Trimester II berjumlah 14 orang (29,17%). Sedangkan pada Trimester III sebanyak 0 orang (0%) dari 48 responden. Usia kehamilan atau usia gestasi (gestational age) adalah ukuran lama waktu seorang janin berada dalam rahim. Usia janin dihitung dalam minggu dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT) ibu sampai hari kelahiran. Periode ini 2 minggu lebih lama dari usia pembuahan.(pudiastuti, 2011) Hiperemesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering kedapatanm pada kehamilan trimester 1. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,tetapi dapat timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini terjadi kurang lebih 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung lebih kurang 10 minggu.(fadlun, 2012) Peneliti menyimpulkan bahwa hiperemesis gravidarum banyak terjadi pada ibu Trimester I dan Trimester II perasaan mual terjadi karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam tubuh. Hal ini akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan ibu dapat memahami dan manerima perubahan yang terjadi.. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian terhadap 48 responden ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Distribusi frekuensi ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berdasarkan umur yang paling banyak terjadi pada usia resiko rendah 20-35 tahun sebanyak 39 orang (81,25%). 2. Distribusi frekuensi ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berdasarkan pekerjaan yang paling banyak terjadi pada ibu yang tidak bekerja (IRT) sebanyak 30 orang (62,5%). 3. Distribusi frekuensi ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berdasarkan Usia kehamilan yang paling banyak terjadi pada ibu Trimester I (konsepsi -12 minggu) sebanyak 34 orang (70,83%). sebagai referensi dan bisa menambahkan variabel-variabel lain serta membuat analisa data menjadi bivariat atau multivariat pada penelitian berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Fadlun, A.F. 2012. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, R. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Janiwarty, B. dan Pieter,H. 2013. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Yogyakarta: Rapha Publishing. Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prawirohardjo, Sarwono dkk. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Profil Dinas Kesehatan Sumatra Selatan. 2013.Sumsel: Dinkes. Profil Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2013.Palembang: Dinkes. Pudiastuti, R. D. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika. Rachmaningtyas, Ayu. Angka Kematian Ibu Melonjak. 2013. (http://nasional.sindonews.com/read/7874 80/15/data-sdki-2012-angka-kematianibu-melonjak-1380122625) diakses 17 januari 2015 Sibariang, E. 2010. Metodelogi Penelitian. Jakarta: EGC. Sistarani, C. 2012. Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum. Wadud. M. 2013. Hubungan Umur dan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah. Palembang: STIKES Muhamadiyah.. WHO. 2012. Angka kematian menurut WHO. Jakarta. SARAN Bagi peneliti yang akan datang diharapkan akan menjadikan penelitian ini