GAMBARAN USIA, PEKERJAAN DAN USIA KEHAMILAN IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG TAHUN 2015 Deby Utami Siska Ariani dan Yuni Dosen Tetap Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada usa.dbee@gmail.com ABSTRACT According to statistics data from the World Health Organization (WHO) that released in 2010 as a United Nations Agency that deals with the health field, the pregnancy rate in the world reached 515,000 lives each year and approximately 15-20 % are experiencing hiperemesis gravidarum of pregnant women. While in 2011 the World Health Organitation (WHO) estimates at least 790,000 pregnant women and those with hiperemesisi gravidarum approximately 10-14%. From the data that is gained from Pusri Hospital Palembang in 2012 pregnant women with hyperemesis gravidarum were 31 people (2.76%) of 1125 pregnant women, in 2013 were 36 people (3.13%) of 1150 pregnant women, in 2014 were 40 people (3.42%) of 1168 pregnant women, in 2015 were 48 people (4.1%) of 1170 pregnant women. The objective of the research is aimed to know the description of age, jobs and age of pregnant woman with Hyperemesis Gravidarum at Pusri Hospital Palembang in 2015. The number of population is 48 people, and the samples are the total number of population and it is shown in table form and text. The results of the research show that pregnant women with Hyperemesis Gravidarum at Pusri Hospital Palembang in 2015 based on the age of mothers that is mostly have low risk were 39 people ( 81.25% ), based on the jobs that is mostly owned by the mothers were unemployed mothers were 30 people (62.5% ), based on pregnance age that mostly on tri semester I were 34 people (70.83%). It is expected to the health officers to be able to give information and counseling about prevention of Hyperemesis Gravidarum by suggesting to chech their pregnance as early as possible to health officers in order ro reduce the incident of Hyperemesis Gravidarum. Keywords : Hyperemesis Gravidarum, Age, Jobs, Age of Pregnance ABSTRAK Menurut data statistik tahun 2010, yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) sebagai badan PBB yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kehamilan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun dan yang mengalami hiperemesisi gravidarum sekitar 15-20% dari jumlah ibu hamil. Sementara pada tahun 2011 World Health Organitation (WHO) memperkirakan bahwa sedikitnya 790.000 ibu hamil dan yang mengalami hiperemesisi gravidarum sekitar 10-14% dari jumlah ibu hamil.dari data yang di dapat di Rumah Sakit PUSRI Palembang pada tahun 2012 ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum adalah sebanyak 31 orang ( 2,76% ) dari 1125 ibu hamil, pada tahun 201 3 sebanyak 36 orang (3,13%) dari 1150 ibu hamil, pada tahun 2014 sebanyak 40 orang (3,42%) dari 1168 ibu hamil, pada tahun 2015 sebanyak 48 orang (4,1 %) dari 1170 ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Usia, Pekerjaan dan Usia Kehamilan Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015 dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015. Besar populasi adalah 48 orang, sedangkan sampel adalah keseluruhan populasi dan disajikan dalam bentuk tabel dan teks. Hasil penelitian yang didapatkan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015 berdasarkan Usia ibu yang paling banyak ibu resiko rendah sebanyak 39 orang (81,25%), berdasarkan pekerjaan yang paling banyak ibu tidak bekerja sebanyak 30 orang (62,5%), berdasarkan Usia Kehamilan yang paling banyak ibu pada trimester I sebanyak 34 orang (70,83%). Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan informasi dan penyuluhan tentang pencegahan Hiperemesis Gravidarum dengan menganjurkan untuk memeriksakan kehamilannya sedini mungkin dengan tenaga kesehatan supaya dapat menurunkan kejadian Hiperemesis Gravidarum. Kata Kunci : Hiperemesis Gravidarum, Usia,Pekerjaan,Usia Kehamilan PENDAHULUAN
Setiap Tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15 % menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Kompikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun.(who, 2012) Di Indonesia, sesuai dengan data tahun 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Nasional sebagian besar ibu hamil sekitar 70 80% mengalami hiperemesisi gravidarum. Sedangkan pada tahun 2011 ibu hamil yang mengalami hiperemesisi gravidarum sebanyak 60-90%. Dari data tersebut menunjukkan jumlah ibu yang hiperemesisi gravidarum sangat signifikan dari tahun ke tahun.(rahmaningtyas, 2013) Berdasarkan data dinas kesehatan provinsi Sumatra Selatan AKI pada tahun 2010 sebanyak 131 ibu, pada tahun 2011 AKI sebanyak 120 ibu, pada tahun 2012 AKI sebanyak 146 ibu dan, sedangkan pada tahun 2013 mencapai 149 per 100 ribu kematian ibu.(dinkes Sumsel, 2013) Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota Palembang tahun 2010 jumlah ibu yang menderita hiperemesis gravidarum sebanyak 491 orang (1,4%) dari 31.870 ibu hamil tahun 2011 sebanyak 1445 (5,6%) dari 26.700 ibu hamil. Pada tahun 2012 ibu hamil dengan hiperemesis 5+ suatu peristiwa yang unik dan penuh misteri bagi setiap pasangan suami isteri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir dengan aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya, oleh krena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan dapat memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut.(hidayat, 2009) Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaa umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Biasanya terjadi pada trimester I. Gejala tersebut kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.(marmi, 2011) Dari data yang di dapat di Rumah Sakit PUSRI Palembang pada tahun 2012 ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum adalah sebanyak 31 orang ( 2,76% ) dari 1125 ibu hamil, pada tahun 2013 ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum adalah sebanyak 36 orang (3,13%) dari 1150 ibu hamil, pada tahun 2014 ibu hamil dengan hiperemesi gravidarum adalah 40 orang (3,42%) dari 1168 ibu hamil, pada tahun2015 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak 48 orang (4,1 %) dari 1170 ibu hamil.(profil RS. Pusri, 2015) Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Usia, Pekerjaan dan Usia Kehamilan ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode survey yang dilakukan dengan mengobservasi data sekunder dari rekam medik pasien dengan hiperemesis gravidarum. Metode deskriftif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.(sibariang, 2010) Metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran usia, pekerjaan dan usia kehamilan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yang tercatat di buku register serta kartu rekam medik Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015 yang berjumlah 48 Responden. b. Sampel Sampel penelitian ini menggunakan Total Populasi yang diambil dengan Teknik Total Sampling. Sampel penelitian ini adalah pasien yang memenuhi kriteria dari seluruh Ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yang tercatat di buku register serta rekam medic Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015, yang berjumlah 48 responden. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 21 25 Januari Tahun 2016. Tempat Penelitian ini dilakukan di Ruang Kebidanan Paviliun Cempaka Rumah Sakit PUSRI Palembang yang beralamat di Jalan Mayor Zen Komplek PT. PUSRI Palembang. Pengumpulan dan Pengolahan Data Teknik pengumpulan data dalam Penelitian ini menggunakan Data Sekunder yaitu data dikumpulkan oleh pihak lain dan data sudah ada.(sibariang, 2010) Data yang diperoleh dari Buku Register dan Rekam Medik di Rumah Sakit PUSRI Palembang Tahun 2015. Kemudian data yang diperoleh dimasukkan kedalam instrument berupa tabel induk/master tabel. Analisis Data Analisa data yang dilakukan dengan analisa univariat terhadap variabel hasil penelitian. Analisa univariat yang dilakukan untuk mengetahui persentase dari variabel Usia, Pekerjaan dan Usia Kehamilan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pada penelitian ini akan dikemukakan hasil analisa data secara univariat dengan data yang telah dikumpulkan dalam bentuk distribusi frekuensi terhadap variabel hasil penelitian (Usia, Pekerjaan dan Usia Kehamilan). Hasil penelitian terhadap masing-masing variabel akan disajikan dalam bentuk tabel dan teks dibawah ini. a. Usia Dari hasil Analisis Univariat terhadap Variable Usia dibagi menjadi 2 kategori yaitu : Resiko Tinggi jika Usia Ibu <20 tahun >35 tahun, Resiko Rendah jika Usia 20-35 tahun: Tabel 3.1 Gravidarum Berdasarkan Usia ibu di Rumah Sakit PUSRI Palembang Tahun 2015 NO Usia Jumlah (orang) Presentase (%) 1. Resiko tinggi 9 18,75% 2. Resiko rendah 39 81,25% Berdasarkan Tabel 3.1 di atas, diperoleh bahwa responden ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum banyak terjadi pada responden yang resiko rendah (20-35 tahun) sebanyak 39 orang atau 81,25% dari 48 responden, dibandingkan dengan resiko tinggi (<20 tahun dan >35 tahun) sebanyak 9 orang atau 18,75% dari 48 responden. b. Pekerjaan Pada Penelitian ini responden berjumlah 48 Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum. Dari hasil Analisis Univariat terhadap Variable Pekerjaan dibagi menjadi 2 kategori yaitu : Bekerja (PNS,Swasta,BUMN) dan Tidak Bekerja (IRT). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Gravidarum Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Rumah Sakit PUSRI Palembang Tahun 2015 NO Pekerjaan Jumlah (orang) Presentase (%) 1. Bekerja 18 37,5% 2. Tidak bekerja 30 62,5% Berdasarkan Tabel 3.2 di atas diperoleh bahwa responden ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum banyak terjadi pada responden yang tidak bekerja (IRT) sebanyak 30 orang atau 62,5% dari 48 responden. Sedangkan, pada responden Bekerja ( PNS, Swasta, BUMN ) sebanyak 18 orang atau 37,5% dari 48 responden. c. Usia Kehamilan Pada Penelitian ini responden berjumlah 48 ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. Dari hasil Analisis Univariat terhadap Variable Usia Kehamilan dibagi menjadi 3 kategori yaitu : Trimester I (konsepsi 12 minggu), Trimester II (13 minggu - 27 minggu), Trimester III (28 minggu - 40 minggu).untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Gravidarum Berdasarkan Usia Kehamilan Ibu Di Rumah
NO Usia Jumlah Presentase Kehamilan (orang) (%) 1. Trimester I 34 70,83% 2. Trimester II 14 29,17% 3. Trimester III 0 0% Berdasarkan tabel 3.3 di atas diperoleh bahwa responden Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum banyak terjadi pada Ibu Trimester I sebanyak 34 orang atau 70,83% dari 48 responden, Trimester II sebanyak 14 orang atau 29,17% dari 48 responden. Sedangkan, Trimester III sebanyak 0 orang atau 0% dari 48 responden. Pembahasan a. Usia Ibu frekuensi berdasarkan usia ibu menunjukkan bahwa ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI terbanyak terjadi pada usia ibu resiko rendah yaitu 20-35 tahun berjumlah 39 orang (81,25%) dari 48 responden. Sedangkan pada usia ibu resiko tinggi (<20 tahun dan >35 tahun) sebanyak 9 orang (18,75%) dari 48 responden. Dalam dunia Obstetri dan Ginekologi terdapat batasan usia yang dianjurkan untuk seorang wanita hamil dan bersalin, yaitu usia 20 sampai 35 tahun, karena diusia ini seorang wanita sudah dianggap siap secara fisiologi maupun psikologi untuk menghadapi kehamilan dan persalinan, serta masalah kehamilan dan persalinan dapat dikurangi 2-3 kali daripada usia dibawah 20 tahun diatas 35 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 5 kali lebih tinggi daripada kematian maternal di atas usia 35 tahun.(prawiroharjo, 2009) Hyperemesis gravidarum yang terjadi di atas umur 35 tahun juga tidak terlepas faktor psikologis yang disebabkan oleh karena ibu tidak siap hamil lagi atau tidak menginginkan kehamilan lagi. Sehingga akan merasa sedemikian tertekan dan menimbulkan stress pada ibu yang dapat menyebabkan Hiperemesis gravidarum.(wadud, 2013) Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa hiperemesis gravidarum lebih benyak terjadi pada ibu hamil dengan resiko rendah usia 20-35 tahun dibandingkan dengan ibu hamil resiko tinggi dengan usia <20 tahun dan >35 tahun. Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti faktor psikologi, primigravidarum, defisiensi nutrisi dan pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang memicu mual dan muntah. Diusia reproduksi kebutuhan akan nutrisi dan kesehatan tubuh sangat banyak karena walau di usia 20-35 memiliki resiko rendah terhadap masalah kehamilan salah satunya hiperemesis gravidarum. b. Pekerjaan Ibu frekuensi berdasarkan Pekerjaan ibu menunjukkan bahwa ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI terbanyak terjadi pada ibu yang tidak bekerja (IRT) berjumlah 30 orang (62,5%) dari 48 responden. Sedangkan pada ibu yang bekerja (PNS,Swasta,BUMN) sebanyak 18 orang (37,5%) dari 48 responden. Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu penghasi-lan atau keuntungan dan pekerjaan keluarga tanpa upaya yang membantu dalam suatu usaha di keluarga, kegiatan ekonomi keluarga.(janiwarty, 2013) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada hiperemesis gravidarum, rumah tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, serta takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.(sistarani, 2012) Peneliti menyimpulkan bahwa banyak ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum yaitu ibu yang tidak bekerja (IRT) dari pada ibu yang bekerja (PNS,Swasta,BUMN) karena ibu yang tidak bekerja lebih sibuk mengerjakan pekerjaan rumah mengurusi semua keperluan keluarga yang menyebabkan ibu hamil kurang memperhatikan kesehatan diri dan bayinya, oleh karena itu dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilannya terutama mengalami Hiperemesis Gravidarum. c. Usia Kehamilan frekuensi berdasarkan usia kehamilan ibu menunjukkan bahwa ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI terbanyak terjadi pada ibu Trimester I berjumlah 34 orang (70,83%), Trimester II berjumlah 14 orang (29,17%). Sedangkan pada Trimester III sebanyak 0 orang (0%) dari 48 responden. Usia kehamilan atau usia gestasi (gestational age) adalah ukuran lama waktu seorang janin berada dalam rahim. Usia janin dihitung dalam minggu dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT) ibu sampai hari kelahiran. Periode ini 2 minggu lebih lama dari usia pembuahan.(pudiastuti, 2011) Hiperemesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering kedapatanm pada kehamilan trimester 1. Mual biasanya terjadi pada pagi hari,tetapi dapat timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini terjadi kurang lebih 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung lebih kurang 10 minggu.(fadlun, 2012) Peneliti menyimpulkan bahwa hiperemesis gravidarum banyak terjadi pada ibu Trimester I dan Trimester II perasaan mual terjadi karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam tubuh. Hal ini akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan ibu dapat memahami dan manerima perubahan yang terjadi.. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian terhadap 48 responden ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Distribusi frekuensi ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berdasarkan umur yang paling banyak terjadi pada usia resiko rendah 20-35 tahun sebanyak 39 orang (81,25%). 2. Distribusi frekuensi ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berdasarkan pekerjaan yang paling banyak terjadi pada ibu yang tidak bekerja (IRT) sebanyak 30 orang (62,5%). 3. Distribusi frekuensi ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berdasarkan Usia kehamilan yang paling banyak terjadi pada ibu Trimester I (konsepsi -12 minggu) sebanyak 34 orang (70,83%). sebagai referensi dan bisa menambahkan variabel-variabel lain serta membuat analisa data menjadi bivariat atau multivariat pada penelitian berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Fadlun, A.F. 2012. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, R. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Janiwarty, B. dan Pieter,H. 2013. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Yogyakarta: Rapha Publishing. Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prawirohardjo, Sarwono dkk. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Profil Dinas Kesehatan Sumatra Selatan. 2013.Sumsel: Dinkes. Profil Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2013.Palembang: Dinkes. Pudiastuti, R. D. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika. Rachmaningtyas, Ayu. Angka Kematian Ibu Melonjak. 2013. (http://nasional.sindonews.com/read/7874 80/15/data-sdki-2012-angka-kematianibu-melonjak-1380122625) diakses 17 januari 2015 Sibariang, E. 2010. Metodelogi Penelitian. Jakarta: EGC. Sistarani, C. 2012. Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum. Wadud. M. 2013. Hubungan Umur dan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Instalasi Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah. Palembang: STIKES Muhamadiyah.. WHO. 2012. Angka kematian menurut WHO. Jakarta. SARAN Bagi peneliti yang akan datang diharapkan akan menjadikan penelitian ini