Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Jln. Kalimantan 37, Jember

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV JURNAL OLEH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Journal of Elementary Education

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar p-issn e-issn Vol. 9. No.2 Juli 2017 Hal

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Oleh Asmayeti 1, Damanhuri Daud 2, Otang Kurniaman 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD DALAM PEMBELAJARAN KELISTIKAN OTOMOTIF DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

Oleh: Riza Pratiwi Sehatta Saragih Titi Solfitri ABSTRACT

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Economic Education Analysis Journal

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

Economic Education Analysis Journal

Herlina Ahmad* ABSTRACT

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Lilia Mutiara *) Susda Heleni dan Kartini **) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK

Transkripsi:

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURUSAN OTOMOTIF Citra Kasmili SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan e-mail: ckasmili@yahoo.com Abstract: The purpose of research is to increase the activity and student learning outcomes through the management of STAD cooperative learning. This type of research is the Classroom Action Research with three cycles. The subjects were students of SMKNN 2 Bengkulu City 2014/2015 school year. The results of this study showed that the activity of students in the first cycle is not effective while in the second cycle and third cycle has been effective. Student learning outcomes in the first cycle the average value of 74.07 students, then on the second cycle into 74.15. Furthermore, in the third cycle students' average score increased to 82.93. Mastery learning classically in the first cycle only reaches 75.60%, then the second cycle increased by 12.20% from the first cycle to be 87.80%. Furthermore, in the third cycle of classical learning completeness increased by 4.88% from the second cycle to be 92.68% Keywords: student learning outcome, activity, cooperative learning, STAD Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 2 Kota Bengkulu tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I belum efektif sedangkan pada siklus II dan siklus III sudah efektif. Hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata siswa 74,07, kemudian pada siklus II menjadi 74,15. Selanjutnya pada siklus III nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 82,93. Ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I hanya mencapai 75,60%, kemudian pada siklus II meningkat sebesar 12,20% dari siklus I sehingga menjadi 87,80%. Selanjutnya pada siklus III ketuntasan belajar klasikal meningkat sebesar 4,88% dari siklus II sehingga menjadi 92,68%. Kata kunci: hasil belajar, aktivitas siswa, pembelajaran kooperatif, STAD PENDAHULUAN Mata pelajaran produktif sering dianggap sulit oleh siswa SMK khususnya jurusan otomotif. Kesulitan belajar produktif biasanya disebabkan oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Dimyati (2002: 90) menyatakan bahwa: Faktor intrinsik dapat berupa motivasi yang dimiliki oleh siswa. Motivasi belajar yang rendah dari siswa biasanya membuat siswa malas untuk belajar sehingga, siswa tidak akan mengerti materi-materi yang diajarkan guru. Faktor ekstrinsik berupa pengaruh lingkungan sekitar serta strategi, pendekatan, dan model pembelajaran yang digunakan guru. Dalam mempelajari produktif tidak cukup hanya hapal saja, tetapi membutuhkan pemahaman materi. Karena, tanpa pemahaman materi, siswa akan mengalami kesulitan pada pembelajaran produktif tingkat selanjutnya. Untuk itu, guru harus menggunakan strategi, pendekatan, dan model yang tepat dalam mengajarkan materi kepada siswa. Guru juga harus membuat siswa merasa senang dan tidak bosan untuk belajar produktif serta membuat siswa benar-benar memahami dan tidak mengalami kesulitan dengan materi yang diajarkan guru. Siswa harus menganggap bahwa tidak ada pelajaran yang sulit jika mau terus belajar. Sehingga dengan demikian, siswa akan termotivasi untuk belajar. Pemilihan model pengajaran harus disesuaikan dengan sasaran yang hendak dicapai, karena masing-masing model mempunyai karakteristik sendiri (Djamarah, 2002:7). Pemilihan model peng- 345

346 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 345-349 ajaran yang tepat ini akan mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar yang pada akhirnya akan berdampak pada hasil belajar siswa. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu dituntut guru adalah, bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai siswa secara tuntas. Sehingga, guru sangat mengharapkan siswanya dapat memahami dengan baik konsep-konsep dalam mata pelajaran yang diajarkan. Pemahaman konsep yang baik akan memudahkan siswa untuk memahami informasi yang baru diterima, baik melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung. Pada hakikatnya, pemahaman membutuhkan kemampuan siswa untuk menghubungkan informasi-informasi yang baru diterimanya dengan informasi yang dimilikinya. Ketidakmampuan menghubungkan berbagai informasi, seperti yang terjadi pada pembelajaran yang tidak bemakna, informasi atau materi sebelumnya menyebabkan informasi yang diterima mudah lupa (Dahar, 1989:126). Sehingga, hal ini akan menjadi kendala dalam memahami materi berikutnya dalam situasi baru. Hasil belajar produktif yang rendah salah satunya terjadi pada siswa SMKN 2 Kota Bengkulu terutama pada siswa kelas X. Hal ini merupakan tantangan serius bagi guru produktif dan pihak sekolah karena produktif termasuk pelajaran yang diun kan. Untuk itu guru perlu mencari suatu pendekatan atau model pembelajaran yang bisa membangkitkan motivasi belajar siswa, dan untuk siswa diharapkan lebih giat menggali dan memahami konsep-konsep dalam produktif. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak jenuh dalam menerima dan mengikuti proses pembelajaran produktif. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mencoba menerapkan suatu model pembelajaran yaitu model Cooperatif Learning (pembelajaran kooperatif). Dalam model pembelajaran kooperatif, para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru (Slavin, 2008: 8). Menurut Lie (2002: 3), melalui pembelajaran kooperatif, siswa diharapkan dapat bekerja sama dan berdiskusi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru yaitu, siswa yang pandai akan membimbing temannya yang lemah, karena keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan masing-masing anggota kelompok dalam menyumbangkan nilai untuk kelompok. Adapun jenis-jenis dari pembelajaran kooperatif adalah antara lain Jigsaw, STAD, Berpikir-Berpasangan-Berdiskusi ( Think-Pair- Share), Kepala Bernomor ( Numbered Heads), Kepala bernomor berstruktur, Mencari Pasangan (Make a Match), Dua Tinggal Dua Tamu ( Two Stay Two Stray) (Lie, 2002:54-71). Slavin (2008:11) menyatakan bahwa, salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan guru untuk menyelesaikan permasalahan mengenai pemahaman siswa, mendorong siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga motivasi dan hasil belajar dapat meningkat adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif model STAD. Sehingga, siswa diharapkan akan mudah dalam memahami konsep produktif. Dikarenakan, siswa akan aktif dan mengalami sendiri proses belajar mengajar. Pengalaman siswa dalam belajar, akan membuat siswa tidak mudah lupa dalam memahami konsep produktif atau secara tidak langsung, siswa telah melakukan suatu pembelajaran yang bermakna. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasakan uraian diatas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian Pengelolaan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)Dalam Pembelajaran Produktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Jurusan Otomotif di kelas X SMKN 2 Kota Bengkulu Tengah Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan umum dari penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran produktif di kelas X SMKN 2 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2014/2015. METODE Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Tim Pelatihan Proyek PGSM, 1999). Arikunto, (2008: 58) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian; Tindakan; Kelas, sebagai berikut:

Kasmili, Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 347 1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan meteodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian Siklus kegiatan. 3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan di SMKN 2 Kota Bengkulutahun ajaran 2014/2015 dengan subyek penelitian siswa kelas X A semester II yang berjumlah 42 orang terdiri dari 20 laki-laki dan 12perempuan.Sekolah ini terletak di jalan raya Kertapati-Pagar Jati- Sekayun Kecamatan Pagar Jati. Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan Februari sampai Maret 2012. Penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam Siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap Siklus, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, serta instrument penelitian meliputi: lembar pengamatan/observasi dan lembar tes hasil belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum dilaksanakan tindakan kelas melalui model pembelajaran kooperatif tipe dalam pembelajaran produktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X SMKN 2 Kota Bengkulu, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru yang bersangkutan. Pada saat observasi peneliti ikut masuk ke kelas untuk melihat proses belajar mengajar, sehingga peneliti melihat secara langsung proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas. Dari observasi dan wawancara tersebut diketahui bahwa: a. Ketuntasan Klasikal Minimum (KKM) yang ditetapkan adalah siswa memperoleh nilai 65 sebanyak 85%. b. Siswa kurang memperhatikan apa yang diajarkan guru seperti mengobrol, mengganggu teman yang sedang belajar, melamun, mondar-mandir di kelas, keluar masuk kelas saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. c. Saat guru memberikan latihan soal, ada siswa yang tidak ikut mengerjakan latihan soal yang diberikan, bahkan ada siswa yang hanya mencontek pekerjaan temannya. d. Interaksi pembelajaran berlangsung satu arah, yaitu guru menyampaikan informasi dan siswa menerima informasi sehingga siswa cenderung pasif dan tidak ada variasi dalam proses pembelajaran yang dapat membuat siswa bediskusi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. e. Sebelum diadakannya penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti lebih dahulu memberikan tes awal kepada siswa, tes awal dilakukan pada hari senin 30 Januari 2012 dari hasil tes awal diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 52,95. Dari 42 siswa hanya 6 siswa yang memperoleh nilai 65. Siklus I Pada tahap ini merencanakan untuk; a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan saat pelaksanaan tindakan berlangsung, yaitu: Menyusun dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berorientasi pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Siklus I relasi dan fungsi. Mempersiapkan materi yang akan disampaikan. Mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa pertemuan I dan pertemuan II pada Siklus I. Membuat dan merancang Lembar Kegiatan Siswa pada Siklus I, kunci jawaban dan panduan penilaiannya. Membuat soal tes Siklus I, kunci jawaban dan panduan penilaiannya. b. Membuat kelompok pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sebelumnya kegiatan pembelajaran dilaksanakan, siswa kelas X dibagi dalam 8 kelompok. Adapun cara pembagian kelompok sebagai berikut: Merangking siswa berdasarkan nilai ulangan harian bab sebelumnya dan nilai tes awal

348 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 345-349 Menentukan jumlah kelompok dengan cara membagi siswa sebanyak 41 siswa dengan anggota masing-masing kelompok yang diharapkan yaitu 4 5 orang. Membagi siswa menjadi kelompok kooperatif dengan cara mengkode tiap siswa secara berurutan dengan angka 1 hingga 8 seperti ini: Sa 1 untuk siswa 1 dan Si 1 untuk siswi 1, sesuai dengan rangking nilai ulangan harian bab sebelumnya, nilai tes awal yang diperoleh siswa dan memperhatikan jenis kelaminnya. Siswa yang mendapat kode Sa 1 dijadikan satu kelompok dengan sesama siswa yang mendapat kode Si 1. Begitu pula untuk siswa dengan kode Sa 2 dengan Si 2, Sa 3 dengan Si 3, Sa 4 dengan Si 4, Sa 5 dengan Si 5, Sa 6 dengan Si 6, Sa 7 dengan Si 7 dan Sa 8 dengan Si 8. Sehingga diperoleh 7 kelompok yang beranggotakan 5 siswa dan 1 kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Apabila didapatkan suatu kelompok yang tidak berimbang jenis kelaminnya, maka siswa didalam kelompok tersebut dipertukarkan dengan siswa lain dengan memperhatikan kesetaraan kemampuan akademiknya. Sehingga diperoleh kelompok-kelompok kooperatif tipe STAD yang seimbang prestasi akademik dan jenis kelaminnya. Menerapkan pembelajaran tipe STAD untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Mengatasi siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dan penjelasan guru/teman, tidak aktif dalam kegiatan belajarmengajar dan tidak mengerjakan soal-soal latihan. Memberikan bantuan dan bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan LKS yang diberikan. Siklus II Pada tahap ini merencanakan untuk: a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan saat pelaksanaan tindakan berlangsung, yaitu: Menyusun dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berorientasi pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Siklus II, kodomain, range dan nilai fungsi. Mempersiapkan materi yang akan disampaikan. Mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa pertemuan I dan pertemuan II pada Siklus II. Membuat dan merancang Lembar Kegiatan Siswa pada Siklus II, kunci jawabannya dan panduan penilaiannya. Membuat soal tes Siklus II, kunci jawaban dan panduan penilaiannya. b. Guru meningkatkan kemampuan dalam memotivasi siswa agar terjadi keaktifan dan percaya diri siswa terbangun pada saat mempersentasikan dan mendiskusikan hasil LKS kelompoknya. c. Mengurangi terjadinya aktivitas siswa yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran dengan cara melarang siswa keluar masuk kelas saat pembelajaran berlangsung, kecuali dengan alasan yang bisa ditoleransi dan melarang siswa meminjam alat tulis dengan kelompok lain. d. Guru mengingatkan siswa agar saling bekerja sama dan saling mengkomunikasikan hasil kerja kelompok dalam menyelesaikan LKS, agar seluruh siswa didalam masing masing kelompok memahami dan mengerti dengan hasil kerja kelompok sehingga aspek ke 8 dari sebelas aspek yang diamati untuk menentukan keefektifan frekuensi aktivitas siswa bisa efektif pada siklus II ini. e. Guru memerintahkan siswa untuk mengulangi materi yang telah dipelajari, terutama sebelum dilakukan tes siklus II dan memberikan bimbingan yang intensif kepada siswa yang belum mencapai KKM 65% dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga diharapkan jumlah siswa yang mampu mencapai KKM 65% meningkat dari siklus I dan bisa mencapai ketuntasan belajar klasikal 85%. Pada siklus I rata rata persentase aktivitas siswa 72,73% dan diantara sepuluh dari sebelas aspek tersebut belum dipenuhi yaitu aspek 2 dan 8 belum dipenuhi, hal ini menunjukan bahwa kegiatan belum menunjukkan keefektifannya, kemudian pada siklus II rata rata persentase aktivitas siswa mengalami peningkatan 22,72% menjadi 95,45% dari siklus I dan diantara sepuluh dari sebelas aspek tersebut sudah dipenuhi yaitu aspek 2, 6, 7 dan 8 sudah dipenuhi serta pada siklus III rata rata persentase aktivitas siswa mengalami peningkatan 4,55% menjadi 100% dari siklus II dan diantara sepuluh dari sebelas aspek tersebut

Kasmili, Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 349 sudah dipenuhi yaitu aspek 2, 6, 7 dan 8 sudah dipenuhi. Hal ini menunjukkan keefektifan dan terorganisasinya aktivitas siswa dengan baik dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 74,07 kemudian pada siklus II nilai ratarata siswa meningkat sebesar 0,08 sehingga menjadi 74,15. Selanjutnya pada siklus III nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 8,78dari nilai rata-rata pada siklus II sehingga menjadi 82,93. Ketuntasan belajar secara klasikal juga mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Dimana pada siklus I ketuntasan belajar secara klasikal hanya mencapai 75,60% dan belum tuntas hal ini disebabkan juga karena siswa kurang memahami materi. Kemudian pada siklus II meningkat sebesar 12,20% dari siklus I sehingga menjadi 87,80% dan tuntas tetapi siswa masih kurang memahami sebagian materi. Selanjutnya pada siklus III ketuntasan belajar klasikal meningkat sebesar 4,48% dari siklus II sehingga menjadi 92,68% dan tuntas SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dan dibahas sebelumnya, tentang pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam pembelajaran produktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X SMKN 2 Kota Bengkulu, diperoleh simpulan sebagai berikut: a. Pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe dapat meningkatkan frekuensi aktivitas siswa. b. Pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe dapat meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan bantuan LKS. Saran Adapun saran yang dapat diberikan adalah: a. Guru diharapkan terlebih dahulu menguasai teknik/tahapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) agar dapat menguasai kondisi kelas. b. Jika guru hendak mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) disarankan untuk membuat LKS sendiri yang dapat mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran. LKS yang telah dibuat peneliti dapat digunakan dengan melakukan modifikasi sehingga menjadi lebih baik. c. Pada saat proses model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) berlangsung, diharapkan guru dapat lebih mengefektifkan alokasi waktu yang ada. Selain itu, guru juga harus lebih pintar dalam memotivasi siswa agar lebih terlibat aktif. d. Penelitian yang dilakukan dapat diterapkan pada tingkat kelas selanjutnya dan pada pokok bahasan yang berbeda, sehingga model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam proses pembelajaran produktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. e. Guru hendaknya lebih berpikir kreatif dalam membangkitkan minat siswa dalam belajar dan menggunakan bermacam-macam strategi dan media pembelajaran pada setiap kegiatan pembelajaran DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Dahar, Ratna Wilis.1989. Teori-Teori Belajar. Bandung: PT Gelora Aksara Pratama. Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning Mempratikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia. Mulyono, Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sardiman. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R, & D. Bandung: ALFABETA