KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

dokumen-dokumen yang mirip
P R O F I L DESA DANUREJO

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

4. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Tabel 4 Luas wilayah studi di RPH Tegal-Tangkil

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

III. KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Fisik. tersebut terletak di Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Natar terdiri dari 24 desa yaitu Desa Banda Rejo, Suka Bandung,

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Rembang. geografis Kabupaten Rembang terletak pada garis koordinat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM KECAMATAN SEMARANG BARAT. 4.1 Situasi Umum Kecamatan Semarang Barat. Manyaran, Cabean, Tawang Mas, Tawang Sari, Tambak Harjo,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

Gambar 6. Peta Kabupaten Karawang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penengahan yang berpenduduk Jiwa pada Tahun Secara

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

Transkripsi:

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara 107 0 31-107 0 54 Bujur Timur dan 6 0 11-6 0 49 Lintang Selatan. Secara administratif Kabupaten terdiri dari 30 kecamatan, 245 desa dan 8 kelurahan. Batas-batas wilayah Kabupaten adalah sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, di sebelah barat dengan Kabupaten Karawang dan Purwakarta di sebelah timur dengan Kabupaten Sumedang dan Indramayu, dan di sebalah utara berbatasan Laut Jawa (Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang, 2016). Peta administrasi kabupaten Subang dapat dilihat dalam gambar 2. Kawasan hutan mangrove Blanakan berada di Desa Blanakan Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Jawa Barat. Batas wilayah Kecamatan Blanakan yaitu sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sukasari, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ciasem, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karawang. Kecamatan Blanakan memiliki luas wilayah 97,15 km 2 dan terdiri dari 9 desa, diantaranya yaitu Desa Cilamaya Hilir, Cilamaya Girang, Rawa Mekar, Rawa Meneng, Jaya Mukti, Blanakan, Langen Sari, Muara, dan Tanjung Tiga. Peta administrasi kecamatan Blanakan dapat dilihat dalam gambar 3. 17

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Subang Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Subang, 2016 18

Gambar 2. Peta Administrasi Kecamatan Blanakan Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Subang, 2010 19

B. Iklim dan Curah Hujan Kecamatan Blanakan memiliki rata-rata curah hujan 178,17 mm pada tahun 2014 dan rata-rata 10 hari hujan perbulan. Bulan basah terjadi antara bulan Desember-Maret, bulan lembab terjadi pada bulan April-Juni dan kering terjadi pada bulan Juli-November. Iklim pesisir Blanakan dipengaruhi oleh angin muson dengan kecepatan angin rata-rata 3-5 m/detik (Stastistik Daerah Kecamatan Blanakan, 2016). C. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan yang ada Kecamatan Blanakan berupa hutan bakau, hutan mangrove dan tambak, kawasan khusus, ladang, pemukiman, perkebunan, rumput, sawah irigasi, sawah tadah hujan, semak belukar, dan sungai. Berdasarkan kondisi fisik lingkungan, kecenderungan penggunaan lahan lebih berkembang pada daerah selatan daripada daerah utara. Hal ini dikarenakan di sebelah utara mayoritas penggunaan lahan diperuntukkan sebagai area pertambakan sedangkan di daerah selatan cenderung diperuntukkan sebagai area terbangun dan pertanian tanaman pangan (RTDR Blanakan, 2009). Luas penggunaan lahan dapat dilihat dalam tabel 1 dan peta penggunaan lahan dapat dilihat dalam gambar 4. 20

Tabel 1. Luas Penggunaan Lahan Dirinci Menurut Desa di Kecamatan Blanakan Tahun 2009 Desa Penggunaan Lahan (H) 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Blanakan 651 3,3 156,3 3 0 51,8 387 300 1552,4 Jayamukti 546 0 95 1,6 0 17,3 411 402 1473 Muara 597 0 80,5 3,2 0 57,4 376,6 300 1414,8 Langensari 530 3,5 40 0,5 0 5 3,5 100 682,5 Rawameneng 311 0 92 1,5 0 76,5 63 200 744 Rawamekar 906 0 35 0,3 0,3 18,4 50 200 1210 Cilamaya Girang 632 0 106 5 144 70,2 0 200 1157,2 Cilamaya Hilir 245 6.5 36 0,5 0,5 47,6 0 50 386 Tanjungtiga 974 5 224 3 12 82 360 250 1910 Jumlah 5392 18,3 865 18,6 156,8 426,3 1651 2002 10530 Persentase (%) 51,21 0,17 8,21 0,18 1,49 4,05 15,7 19 100 Sumber : Profil Kecamatan Blanakan tahun 2009 Keterangan : 1 : sawah 2 : tegalan 3 : perumahan 4 : kuburan 5 : kebun 6 : empang 7 : lainnya 8 : hutan D. Batimetri Perairan pantai Subang memiliki kedalaman yang relatif dangkal yaitu kurang lebih 20 meter dengan kedalaman relatif landai. Perairan Blanakan memiliki kedalaman kurang dari 5 meter dengan gradient sekitar 0,0006. Wilayah pantai Blanakan berbentuk teluk karena adanya proses pengendapan sedimen dari sungai dan angkutan sedimen dari pantai. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa endapan sedimen tersebut menghasilkan lahan timbul sekitar 400 hektar yang berada di sekitar muara Blanakan. Peta batimetri kecamatan Blanakan dapat dilihat dalam gambar 5. 21

Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Blanakan Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Subang, 2010 22

Gambar 4. Peta Batimetri Kecamatan Blanakan Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kab. Subang, 2010 23

E. Kondisi Sosial Jumlah penduduk Kecamatan Blanakan pada tahun 2014 sekitar 62.681 jiwa dan terjadi kenaikan jumlah panduduk pada tahun 2016 sebesar 62.733 jiwa. Desa Blanakan merupakan desa yang paling banyak penduduknya, jumlah penduduk Desa Blanakan mencapai 11.937 jiwa dengan jumlah RT sebanyak 34 dan jumlah RWsebanyak 7. Berdasarkan sensus pertanian 2014 sektor pertanian yang banyak dilakukan oleh masyarakat kecamatan Blanakan yaitu budidaya tanaman padi sekitar 60%, sektor perikanan sekitar 20% ( Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang, 2015). Jumlah penduduk kecamatan Blanakan dapat dilihat dalam tabel 2. Tabel 2. Jumlah Penduduk, RT dan RW Kecamatan Blanakan Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk RT RW Cilamay Hilir 3.160 10 4 Cilamaya Girang 8.375 31 10 Rawamekar 4.798 11 3 Rawameneng 9.009 20 4 Jayamukti 7.112 18 4 Blanakan 11.937 34 7 Langensari 3.156 13 4 Muara 6.851 15 6 Tanjungtiga 8.335 23 7 Total Jumlah 62.733 174 49 Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Blanakan, 2016 Desa Blanakan memiliki luas 1.552,39 hektar yang terbagi dalam beberapa penggunaan lahan seperti sarana dan prasana desa, pembagian wilayah yang diperuntukkan, perekonomian dan pendidikan. Peta desa Blanakan dapat dilihat dalam gambar 6. 24

Gambar 5. Peta Desa Blanakan Sumber : Kepala Desa Blanakan, 2017 Jumlah penduduk Desa Blanakan tahun 2015 tercatat berjumlah 10.720 jiwa. Jumlah tersebut meningkat sebesar 411 jiwa dibanding tahun 2014 dengan total 10.114 jiwa. Jumlah penduduk dapat dilihat dalam tabel 3. Tabel 3. Jumlah Penduduk Desa Blanakan Jumlah Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Tahun 2015 5.816 4.904 Tahun 2014 5.403 4.711 Sumber : Profil Desa Blanakan 2015 Jumlah KK Desa Blanakan pada tahun 2015 tercatat 3.193 KK. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar 73 KK dengan jumlah tercatat 3.120 KK. Jumlah KK dapat dilihat dalam tabel 4. Tabel 4. Jumlah KK Desa Blanakan Tahun KK Laki-Laki KK Perempuan Jumlah 2015 2.795 398 3.193 2014 2.769 351 3.120 Perkembangan KK 26 47 73 Sumber: Profil Desa Blanakan 2015 25

Desa Blanakan memiliki 7 Dusun diantaranya yaitu Dusun Tanjung Sari, Mekar Sari, Tanjung Baru, Karang Jaya, Karang Mulya, Kerta Mukti, dan Pelelangan. Jumlah penduduk Desa Blanakan pada tahun 2017 yaitu sebesar 10.763 jiwa dan jumlah Kepala Keluarga (KK) yaitu 3.242 jiwa. Jumlah penduduk dan KK pada setiap dusun dapat dilihat dalam tabel 5. Tabel 5. Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Desa Blanakan 2017 Jumlah Penduduk Jumlah Kepala Keluarga Dusun Laki- Laki- Perempuan Jumlah Laki Laki Perempuan Jumlah Tanjung Sari 1.022 869 1.891 491 99 590 Mekar Sari 677 650 1.327 311 63 374 Tanjung Baru 1.137 900 2.037 573 25 598 Karang Jaya 912 728 1.640 458 68 526 Karang Mulya 796 665 1.461 402 51 453 Kerta Mukti 504 425 929 229 42 271 Pelelangan 803 675 1.478 371 59 430 Jumlah 5.851 4.912 10.763 2.835 407 3.242 Sumber : Kantor Kepala Desa Blanakan, 2017 Tingkat pendidikan penduduk di kecamatan Blanakan tahun 2014 mayoritas pendidikannya adalah tingkat Sekolah Dasar (SD) kebawah. Hal ini menandakan tingkat pendidikan yang dimiliki mayoritas penduduk di kecamatan Blanakan masih tergolong rendah. Di kecamatan Blanakan terdapat Sekolah Dasar/sederajat sebanyak 31 buah, SMP/Sederajat 5 buah dan SMA/SMK/sederajat 3 buah. Hal ini menandakan sarana pendidikan di kecamatan Blanakan cukup memadai. Kondisi pendidikan di Desa Blanakan dapat dilihat dalam tabel 6. 26

Tabel 6. Tingkat Pendidikan Desa Blanakan Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Usia 3-6 tahun belum masuk TK 121 125 Usia 3-6 tahun sedang TK/Play grup 75 53 Usia 7-18 tahun tidak pernah sekolah - 112 Usia 7-18 tahun sedang sekolah 1.592 1.243 Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah - 13 Usia 18-56 tahun pernah SD tapi tidak tamat 121 120 Tamat SD 2.142 685 Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 39 16 Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA 19 12 Tamat SMP 1.320 1.214 Tamat SMA 281 237 Tamat D-1 30 15 Tamat D-2 15 13 Tamat D-3 12 11 Tamat S-1 45 35 Tamat S-2 4 - Jumlah 5.816 4.904 Jumlah Total 10.720 Sumber : Profil Desa Blanakan, 2015 F. Kondisi Perekonomian Sarana perekonomian di Kecamatan Blanakan terdapat 103 buah industri sebagian besar adalah industri kecil dan rumah tangga. Sarana yang terdapat di Kecamatan Blanakan yaitu perdagangan dan lembaga keuangan berupa minimarket, toko, dan warung. Sedangkan lembaga keuangan terdiri dari koperasi, bank umum dan BPR. Kecamatan Blanakan tidak memiliki pasar sendiri dalam memenuhi kebutuhan penduduknya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan penduduk Blanakan maka penduduk bertransaksi di pasar Kecamatan Ciasem dan Kabupaten Karawang (Stastistik Daerah Kecamatan Blanakan, 2016). Sarana perekonomian Kecamatan Blanakan dapat dilihat dalam tabel 7 dan 8. Jenis pekerjaan yang terdapat di Desa Blanakan sangat beragam dan dikelompokkan berdasarkan data yang terdapat dalam tabel 9. 27

Tabel 7. Sarana Perekonomian Kecamatan Blanakan Jenis Sarana Jumlah Pasar - Toko 172 Kios 107 Warung 328 Minimarket 2 Sumber : Stastistik Daerah Kecamatan Blanakan, 2016 Tabel 8. Lembaga Keuangan Kecamatan Blanakan Lembaga Keuangan Jumlah Koperasi 8 Bank Umum 1 BPR 1 Sumber : Stastistik Daerah Kecamatan Blanakan, 2016 Tabel 9. Jenis Pekerjaan Desa Blanakan Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Petani 2.327 1.929 Buruh tani 1.716 1.623 Buruh migran 205 115 PNS 65 52 Pengrajin industri rumah tangga 42 54 Pedagang keliling 55 74 Peternak 51 2 Perikanan 257 149 Nelayan 315 - Montir 17 - Dokter 3 1 Bidan - 10 Perawat 5 5 Pembantu rumah tangga 41 211 TNI/POLRI 6 - Pensiunan PNS/TNI/POPLRI 15 - Pengusaha kecil menengah 172 142 Pengacara 2 Dukun terlatih 2 1 Jasa pengobatan alternatif 3 - Dosen swasta 2 - Pengusaha besar 2 - Seniman/artis 9 3 Karyawan swasta 52 70 Karyawan pemerintah 35 38 Lain-lain 417 426 Jumlah 5.816 4.904 Sumber : Profil Desa Blanakan 2015 28