KAJIAN KEMAMPUAN KABUPATEN DATI II LEBAK DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
T 352.2 SIT
ABSTRAK KAJIAN KEMAMPUAN KABUPATEN DATI II LEBAK DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH Salah satu prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah di Indonesia adalah dilaksanakannya desentralisasi yang sejalan dengan kedua prinsip lainnya yaitu dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Desentralisasi merupakan isyu sentral yang bukan merupakan isyu baru lagi. Desentralisasi memberikan peningkatan dan kekuatan kemampuan pemerintah daerah di dalam pelaksanaan otonomi yang bertanggung jawab. Undang-undang No. 5/1974 menetapkan bahwa otonomi daerah akan berada dalam pengawasan pemerintah daerah di daerah tingkat II. Pemerintah pusat sudah lama menyadari bahwa terjadi bias antara cita-cita Undangundang Nomor 5 Tahun 1974 dengan praktek penyelenggaraan otonomi daerah sepenuhnya. Peraturan pemerintah yang terakhir yang mengatur tentang dekonsentrasi dan otonomi daerah adalah Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992. Berdasarkan peraturan ini, pemerintah menggelar pilot proyek untuk melaksanakan otonomi sepenuhnya di 26 daerah tingkat II terhitung mulai tanggal 1 April 1995 untuk waktu 2 tahun. Uji coba yang digelar dalam jangka waktu 2 tahun itu akan dievaluasi secara menyeluruh. Berdasarkan hasil evaluasi ini pemerintah pusat akan mengeluarkan kebijaksanaan dalam pelaksanaan otonomi sepenuhnya bagi daerah tingkat II. Kabupaten Dati II Lebak belum termasuk dalam pilot proyek tersebut disebabkan karena tingkat pelaksanaan pembangunan daerahnya masih rendah. Dengan penerapan metodologi dan kriteria yang sama untuk mengukur kemampuan otonomi daerah, Kabupaten Dati II Lebak termasuk dalam kategori "sedikit mampu". Ada dua faktor utama yang menyebabkan ketidakmampuan Kabupaten Dati II Lebak dalam menyelengggarakan fungsi otonominya, yaitu kemampuan pendapatan daerah terutama sumber pendapatan asli daerah serta rendahnya tingkat kemampuan partisipasi masyarakat. Studi ini mencoba untuk menemukan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Dati II Lebak. Meningkatkan kemampuan keuangan mempunyai arti yang penting untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab.
ABSTRACT ASSESING THE CAPACITY OF KABUPATEN DATI II LEBAK IN CARRYING OUT EFFECTIVE LOCAL AUTONOMY One of the principles in the governance of the local administration in Indonesia is to carry out decentralization in harmony the other two principles of deconcentration and coadministration. Decentralization is a central issue which is not new anymore. Decentralization contributes to the promotion and strengthening of local government capacity in acquiring accountable autonomy. The law No. 5/1974 concerning regional goverance stipulates that autonomy should be placed on the hand of the local government i.e. daerah tingkat II. The central government has long been under great pressure to exercise into full effect. There has been story little legal and regulation products acting as operational guidelines for the law No. 5/1974. The latest government regulation pertaining to deconcentralization and regional autonomy was PP No. 45/1992. On the has of this regulating the government launched a national pilot project of essenciting full effective autonomy in 26 kabupaten dati II starting in April 1, 1995 for two years. After two years the results of this pilot project will be comprehensively evaluated. Based on this evaluation the central government will make the final decision on implementation of full autonomy for the local government. Kabupaten Dati II Lebak was exluded from the pilot project due to it low level of development. Applying the same methodology and criteria in measuring its capacity of autonomy, Kabupaten Dati II Lebak is categorized as an almost capable local government. There are two main factors effecting in adequacy of Kabupaten Dati II Lebak in performing its autonomy function, namely the low revenue generating capacity (particulary from own resource revenue) and the less than satisfactory performance in community partisipation. This studi attempts to find the financial capacity of the local government of Kabupaten Dati II Lebak. Improving the financial capacity will significantly promote the capacity of implementing full effective and account-able regional autonomy.