BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian No. Kegiatan Bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan Data. Produk. Massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode R & D

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSIDING ISSN: PM-18 HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar di Jl. A.W. Monginsidi nomor 03 Karanganyar pada kelas XI IPA semester gasal tahun pelaaran 013/014.. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun aaran 013/014 yaitu pada bulan Juni 013 - Oktober 014. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Penelasan tentang alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian Kegiatan Tahun 013 Tahun 014 JunJulAgt Sep Okt NovDes Jan Feb MarApr Mei Jun JulAgt Sep Okt Persiapan a. Observasi awal b. Pengauan Judul Penyusunan proposal Pembuatan instrumen Analisis Instrumen Pengumpulan Data a.uicoba soal kognitif dan afektif b. Pretes c. Postes Pengolahan Data Penyusunan Laporan 47

digilib.uns.ac.id 48 B. Rancangan/Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan perluasan Randomized Control Group Pretest-Postest Design yang rancangan penelitiannya seperti terlihat pada Tabel 3.. Penelitian ini menggunakan kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Pada awal kegiatan penelitian, siswa dikenakan test awal (pretes) untuk mengetahui kemampuan awal dalam aspek kognitif siswa. Kelas eksperimen I diberi perlakuan pembelaaran dengan tipe Numbered Heads Together (NHT) disertai kartu pintar dan kelas eksperimen II diberi perlakuan pembelaaran dengan tipe Numbered Heads Together (NHT) disertai LKS, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelaaran ceramah disertai tanya awab. Pada akhir penelitian siswa dikenakan tes akhir (postes). Hasil kedua test tersebut dipakai sebagai data penelitian untuk kemudian diolah dan dibandingkan hasilnya dengan analisis statistik yang digunakan. Adapun bagan design Randomized Control Group Pretest-Postest Design terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Bagan Desain Randomized Control Group Pretest-Postest Design Keterangan: T 1 T X 1 X X 3 Kelas Perlakuan awal Pembelaaran Perlakuan akhir Eksperimen I T1 X1 T Eksperimen II T1 X T Kontrol T1 X3 T = Pretes = Postes = Pembelaaran kooperatif NHT disertai kartu pintar = Pembelaaran kooperatif NHT disertai LKS = Pembelaaran ceramah disertai tanya awab Berdasarkan desain penelitian yang telah dirancang maka langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Penentuan rata-rata nilai prestasi belaar a. Penentuan kemampuan awal dengan pretest T 1 pada kelompok eksperimen I dan kelompok commit to eksperimen user II serta kelas kontrol,

digilib.uns.ac.id 49 pembelaaran X 1 diberikan pada kelompok eksperimen I berupa penggunaan pembelaaran NHT disertai media kartu pintar, perlakuan X diberikan pada kelompok eksperimen II berupa penggunaan pembelaaran NHT disertai media LKS, perlakuan X 3 diberikan pada kelompok kontrol berupa penggunaan pembelaaran ceramah disertai tanya awab. b. Penentuan kemampuan akhir dengan postest T pada ketiga kelompok tersebut. c. Penentuan selisih nilai antara T 1 dan T pada kelompok eksperimen I untuk mengukur rata-rata selisih nilai pretes dan postes, selisih nilai antara T 1 dan T pada kelompok eksperimen II untuk mengukur rata-rata selisih nilai pretes dan postes, selisih nilai antara T 1 dan T pada kelompok kontrol untuk mengukur rata-rata selisih nilai pretes dan postes. d. Penentuan aspek afektif kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol.. Penentuan ui prasyarat analisis untuk mengetahui homogenitas, normalitas, dan t-matching, dengan data tersebut maka dapat melanutkan ke langkah berikutnya. 3. Penentuan hasil penguian hipotesis untuk mengetahui prestasi antara kelas eksperimen I, eksperimen II, dan kelas kontrol pada aspek kognitif dan afektif. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obek yang diteliti, baik berupa orang, benda, keadian, nilai maupun hal-hal yang teradi. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1-5 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelaaran 013/014.. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat uga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini. Dari lima kelas yang ada di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Karanganyar dilakukan pengambilan secara random commit tiga kelas to user untuk diadikan sampel yaitu kelas

digilib.uns.ac.id 50 eksperimen I (XI-IPA 1), kelas eksperimen II (XI-IPA ) dan kelas kontrol (XI-IPA 5). D. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Dalam teknik ini, sampel merupakan unit dalam populasi yang mendapat peluang yang sama untuk menadi sampel, bukan siswa secara individual tetapi kelas. Pada teknik Cluster Random Sampling, sampel harus berasal dari populasi yang homogen, maka dilakukan ui homogenitas pada semua sampel menggunakan nilai materi sebelumnya untuk perhitungan yang lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 13. Hasil ui homogenitas dari kelima sampel dapat dilihat pada Tabel 3.3 seperti berikut: Tabel 3.3 Hasil Ui Homogenitas Siswa Kelas XI IPA Tahun Pelaaran 013/014 pada Ulangan Sebelum Materi Termokimia Ui Homogenitas Jumlah Sampel Harga χ Kesimpulan Hasil ulangan sebelumnya Hitung Tabel 175 3,788 9,488 Homogen Dari 5 kelas XI IPA yang ada di SMA Negeri 1 Karanganyar dilakukan pengambilan secara acak dengan cara diundi tiga kelas untuk diadikan sampel. Undian tersebut dilaksanakan satu tahap dengan tiga kali pengambilan. Nomor undian pertama keluar ditetapkan sebagai kelas eksperimen I yakni kelas XI IPA 1, nomor undian yang keluar kedua ditetapkan sebagai kelas eksperimen II yakni kelas XI IPA, nomor undian yang keluar ketiga sebagai kelas kontrol yakni kelas XI IPA 5 E. Variabel Penelitian Variabel merupakan segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelaari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.

digilib.uns.ac.id 51 1. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belaar siswa aspek kognitif dan afektif pokok bahasan Termokimia pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelaaran 013/014 sedangkan aspek psikomotor tidak diukur dalam penelitian ini.. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menadi sebab timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelaaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) menggunakan media kartu pintar dan LKS. F. Pengumpulan Data 1. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data tes dan data angket. a. Data tes berasal dari nilai aspek kognitif (rata-rata selisih nilai pretespostes) siswa pada materi termokimia dengan menggunakan test obektif yang terdapat pada Lampiran 16. b. Data angket berasal dari nilai aspek afektif siswa pada materi termokimia. Penilaian aspek afektif dilakukan dengan menggunakan angket yang diisi langsung oleh siswa, yang diberikan sesudah perlakuan. (Lampiran 17). Selain berasal dari dua sumber diatas dokumentasi uga diadikan sebagai sumber data. Dokumentasi yang diperoleh berupa data tentang keadaan sekolah, umlah siswa kelas XI IPA SMA N 1 Karanganyar dan nama-nama sampel penelitian kelas eksperimen I, II dan kontrol.. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen penilaian aspek kognitif dan aspek afektif. Berikut ini akan dielaskan mengenai masing-masing instrumen penelitian yang digunakan. a. Instrumen Penilaian Kognitif Instrumen yang digunakan dalam penelitian aspek kognitif ini berupa tes obektif tentang commit materi to user yang terdiri dari 30 butir soal dengan

digilib.uns.ac.id 5 5 alternatif awaban (Lampiran 7). Jawaban yang benar diberi skor 1 dan awaban yang salah diberi skor 0. Skala penilaian menggunakan skala 100, dimana umlah awaban benar dibagi 30 kemudian dikalikan 100. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, perangkat tes ini diuicobakan terlebih dahulu kepada sekelompok siswa yang sudah menerima materi termokimia untuk mengetahui besarnya validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya pembeda. 1) Ui Validitas Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas yang diukur adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belaar, yaitu seauh mana tes hasil belaar sebagai alat pengukur hasil belaar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelaaran yang seharusnya diteskan/diuikan (Sudiono, 008: 164). Rumus yang dipakai untuk mengetahui validitas isi secara keseluruhan adalah formula Gregory (007: 11-13). Pada formula ini, diperlukan dua panelis untuk memeriksa kecocokan antara indikator dengan butir-butir instrumen, dalam bentuk menilai relevan atau kurang relevan masing-masing indikator butir bila dicocokkan dengan butir-butirnya. Formula Gregory adalah sebagai berikut: Content Validity (CV) = Keterangan: A : Jumlah item yang kurang relevan menurut kedua panelis B : Jumlah item yang kurang relevan menurut panelis I dan relevan menurut panelis II C : Jumlah item yang relevan menurut panelis I dan kurang relevan

digilib.uns.ac.id 53 D menurut panelis II : umlah item yang relevan menurut kedua panelis Setelah dilakukan ui validitas isi oleh orang panelis diperoleh hasil seperti yang tercantum pada Tabel 3.3 dan hasil lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 11. Tabel 3.4 Hasil Ui Validasi Isi Instrumen Kognitif Jenis Soal Content Validity Kriteria Soal Kognitif 0,8 Analisis dapat dilanutkan ) Ui Reliabilitas Soal dinyatakan reliable bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subek yang sama pada waktu berlainan. Suatu instrumen dikatakan reliabel ika indeks reliabelnya > 0,7. Penguian reliabilitas hendaknya langsung pada butir-butir item tes yang bersangkutan. Hal ini karena, ika dilakukan pembelahan tes bisa teradi koefisien reliabilitas tes yang kita peroleh besarnya berbeda-beda. Penguian reliabilitas tes obektif menggunakan rumus KR 0 sebagai berikut: r 11 n n S t 1 St Keterangan : r 11 : koefisien reliabilitas tes n : banyaknya butir item 1 : bilangan konstan S t : varian total p i p iqi : proporsi peserta yang menawab benar butir tes yang bersangkutan q i : proporsi peserta yang menawab salah (q i = 1 - p i ) p i q i : umlah dari hasi perkalian p i dan q i Kriteria penguian:

digilib.uns.ac.id 54 Jika r 11 0,70 maka tes hasil belaar dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable). Jika r 11 < 0,70 maka tes hasil belaar dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (unreliable). (Sudiono, 008: 09) Perhitungan reabilitas soal kognitif secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 14 dan hasil ringkasannya dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Ringkasan Perhitungan Ui Reabilitas Aspek Kognitif Jenis Soal Jumlah Soal Reabilitas Kriteria Kognitif 30 0,8 Tinggi Reabilitas yang diperoleh adalah 0,8 dengan kriteria tinggi sehingga instrument aspek kognitif ini dapat dilakukan untuk penelitian. 3) Ui Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks yang dikenal dengan istilah difficulty index (angka indeks kesukaran item). Dalam dunia evaluasi hasil belaar indeks kesukaran dilambangkan dengan huruf P, yaitu singkatan dari kata proportion (proporsi). Angka indeks kesukaran berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. B TK= JS Keterangan : TK : Tingkat Kesukaran B : Banyaknya peserta yang menawab benar JS : Jumlah seluruh peserta

digilib.uns.ac.id 55 Setelah didapatkan nilai tingkat kesukaran (TK), kemudian dapat diklasifikasikan dalam indeks kesukaran adalah sebagai berikut : 0,00 0,30 : Soal kategori sukar 0,31 0,70 : Soal kategori sedang 0,71 1,00 : Soal kategori mudah Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari instrumen aspek kognitif dilakukan ui tingkat kesukaran yang secara rinci perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 14 sedangkan ringkasan ui tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.6. sebagai berikut. Tabel 3.6. Ringkasan Ui Taraf Kesukaran Instrumen Aspek Kognitif Taraf Kesukaran Soal Jenis Soal Jumlah Soal Mudah Sedang Sukar Kognitif 30 15 13 4) Ui Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk daya pembeda soal pilihan ganda dapat digunakan rumus sebagai berikut (Depdiknas, 009:1): r Keterangan : pbis M M Kriteria daya pembeda (Depdiknas, 009:1): 0,71 1,00 : Sangat Baik (SB) p S t t M p : rata-rata skor total yang menawab benar pada butir soal M t : rata-rata skor total S t : standar deviasi skor total p q p : proporsi siswa yang menawab benar q : proporsi siswa yang menawab salah (q=1-p)

digilib.uns.ac.id 56 0,41 0,70 : Baik (B) 0,1 0,40 : Cukup (C) 0,00 0,0 : Jelek (J) Ui daya beda dikategorikan 4 kategori yaitu elek, cukup, baik, baik sekali. Perhitungan ui daya beda pada instrument aspek kognitif dapat dilihat pada Lampiran 14 sedangkan ringkasan dari ui daya beda dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7. Ringkasan Hasil Ui Daya Pembeda Soal Instrumen Aspek Kognitif Kriteria Jenis Soal Jumlah Soal Sangat Baik Baik Cukup Jelek Kognitif 30 0 14 11 5 Dari hasil pehitungan terdapat 5 soal dengan kriteria soal elek. Berdasarkan dari perhitungan data maka 5 soal tersebut dapat dibuang atau tidak digunakan dengan syarat 5 soal tersebut diwakili oleh nomor soal lain yang memiliki indikator sama. b. Instrumen Penilaian Afektif Instrumen penilaian afektif yang digunakan adalah berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus disediakan alternatif awaban. Siswa menawab dengan memilih salah satu alternatif awaban yang telah disediakan. Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Skor untuk penilaian angket afektif tertera pada Tabel 3.8. Tabel 3.8. Skor Penilaian Afektif Skor untuk aspek yang dinilai Skor + - SS (selalu/ sangat setuu) 4 1 S (sering/ setuu) 3 TS (sangat arang/ tidak setuu) 3 STS (tidak pernah/ sangat tidak setuu) 1 4

digilib.uns.ac.id 57 Sebelum digunakan untuk mengambil data, angket tersebut diuicobakan terlebih dahulu, hal ini bertuuan untuk mengetahui kualitas item angket. 1) Ui Validitas Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, validitas yang diui adalah validitas keseluruhan butir soal dan validitas item. Validitas keseluruhan butir soal digunakan formula dari Gregory (007). Pada formula ini, diperlukan dua panelis untuk memeriksa kecocokan antara indikator dengan butir-butir instrumen, dalam bentuk menilai relevan atau kurang relevan masing-masing indikator butir bila dicocokkan dengan butir-butirnya. Formula Gregory adalah sebagai berikut: Content Validity (CV) = Keterangan: A : Jumlah item yang kurang relevan menurut kedua panelis B : Jumlah item yang kurang relevan menurut panelis I dan relevan menurut panelis II C : Jumlah item yang relevan menurut panelis I dan kurang relevan menurut panelis II D : Jumlah item yang relevan menurut kedua panelis Kriteria yang digunakan adalah ika CV > 0,700 maka analisis dapat dilanutkan. Validitas isi dari instrumen aspek afektif dilakukan oleh kedua panelis. Kemudian hasilnya dihitung menggunakan rumus validasi isi yang secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 9 yang diringkas pada Tabel 3.9.

digilib.uns.ac.id 58 Tabel 3.9. Ringkasan Ui Validitas Isi Instrumen Afektif Jenis Soal Jumlah Soal Content Validity Kriteria Afektif 30 0,93 Analisis dapat dilanutkan Hasil dari CV adalah 0,93 > 0,700 maka dapat dinyatakan bahwa instrumen ini dapat dilakukan analisis lanutan dan menyatakan bahwa soal-soal di dalamnya adalah valid. ) Ui Reliabilitas Ui reliabilitas digunakan untuk mengetahui seauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0), yaitu sebagai berikut: Keterangan : r 11 n r 11 = n n i 1 1 t : koefisien reliabilitas : umlah butir σ i : umlah varians skor tiap-tiap butir σ t : varians total Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r 11 ) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: a) Apabila r 11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 (r 11 0,70) berarti tes hasil belaar yang sedang diui reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (= reliabel). b) Apabila r 11 lebih kecil dari 0,70 (r 11 < 0,70) berarti tes hasil belaar yang sedang diui reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (= unreliabel) (Sudiono, 008:08-09).

digilib.uns.ac.id 59 Penentuan kriteria dari reliabilitas didasarkan pada kriteria di atas. Perhitungan reliabilitas secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 15 dan ringkasannya dapat dilihat pada Tabel 3. 10. Tabel 3. 10. Ringkasan Hasil Ui Reliabilitas Instrumen Afektif Jenis Soal Jumlah Soal Reabilitas Kriteria Afektif 30 0,863 Reliabel Reliabilitas instrumen afektif dalam penelitian ini adalah sebesar 0,863. Artinya soal termasuk dalam kategori reliabilitas tinggi dan layak digunakan dalam penelitian. G. Validitas Media Pembelaaran Instrumen yang digunakan untuk menvalidasi media pembelaaran dalam penelitian ini disusun berdasarkan indikator yang disesuaikan dengan kriteria media yang baik, selanutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket, meliputi tiga enis sesuai dengan peran dan posisi responden dalam evaluasi media, antara lain : 1. Instrumen untuk Ahli Materi Digunakan untuk memperoleh data berupa kualitas media ditinau dari kebenaran konsep dan isi pembelaaran.. Instrumen untuk Ahli Media Digunakan untuk memperoleh data berupa kualitas tampilan, pemrograman, keterbacaan menyampaikan konten tertentu. 3. Instrumen untuk Teman Seawat dan Siswa Digunakan untuk memperoleh data guna menganalisa daya tarik dan ketepatan materi yang diberikan kepada siswa. Instrumen validitas media pembelaaran berupa angket, enis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan skor. Setiap pernyataan diberi pilihan bobot 1,, 3, 4, dan 5 yang diuraikan sebagai berikut: Sangat tidak baik (STB) : 1 Tidak baik (TB) : Cukup (C) : 3

digilib.uns.ac.id 60 Baik (B) : 4 Sangat Baik (SB) : 5 Data yang diperoleh melalui angket dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dimana keputusan media layak atau tidak untuk digunakan dalam penelitian dapat diketahui dari kesimpulan yang diberikan oleh responden setelah pengisian angket, yakni dapat digunakan dengan perbaikan sesuai masukan validator. Dengan perolehan penilaian skor rata-rata 4 4.5, maka media ini dikategorikan baik. Tabel 3.11 Rubrik untuk Ahli Materi No Aspek yang dinilai 1 (STB) Skala Penskoran 3 4 (TB) (C) (B) A. EFEKTIF ISI MATERI 1. Kesesuaian dengan silabus. Relevansi dengan kemampuan siswa 3. Keelasan topik pembelaaran 4. Keruntutan materi 5. Cakupan materi 6. Ketuntasan materi B. EFISIEN STRATEGI PEMBELAJARAN Kemudahan memahami 1. materi Kemudahan penggunaan. media C. KOMUNIKATIF Bahasa yang digunakan 1. elas tidak ambigu Total Skor Skor Rata-rata Kategori 5 (SB) Skor

digilib.uns.ac.id 61 Tabel 3.1 Rubrik untuk Ahli Media No Aspek yang dinilai 1 (STB) Skala Penskoran 3 (C) (TB) 4 (B) A. KUALITAS TAMPILAN 1. Pengaturan komponenkomponen isi pada media. Keterbacaan teks / tulisan 3. Ketepatan penempatan tulisan berisi keterangan nama-nama komponen 4. Kualitas tampilan gambar 5. Komposisi warna 6. Media menarik secara keseluruhan Total Skor B. TEKNIK PENGGUNAAN 1. Keamanan media ketika digunakan. Kemudahan penggunaan media Total Skor C. KEMANFAATAN 1. Kemampuan media dalam memenuhi kompetensikompetensi pada silabus. Penggunaan media mempermudah proses pembelaaran 3. Kemampuan media dalam meningkatkan konsentrasi siswa terhadap materi aar 4. Penggunaan media dapat membantu memperelas atau memvisualisasikan sebuah konsep, ide atau pengertian terkait 5. Kemampuan media memotivasi siswa untuk berkreasi menuang kan ide-ide penyelidikan lainnya 6. Memotivasi siswa untuk menggunakan bahan dancommit to user 5 (SB) Skor

digilib.uns.ac.id 6 alat serta teknologi dalam penerapan konsep sains pada kehidupan sehari-hari Total Skor Skor Rata-rata Kategori 1. Ui Prasyarat Analisis H. Teknik Analisis Data Data rata-rata selisih nilai pretes dan postes aspek kognitif dan rata-rata nilai aspek afektif dianalisis dengan menggunakan ui t pihak kanan. Oleh karena itu perlu dipenuhi ui prasyarat analisisnya yaitu ui normalitas dan ui homogenitas. a. Ui Normalitas Ui normalitas yang digunakan adalah ui Liliefors. Ui ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Metode Lilliefors digunakan dengan prosedur : 1) Hipotesis Ho H 1 ) Statistik Ui L = max FZ S dengan: : sampel berasal dari populasi normal : sampel tidak berasal dari populasi normal i Z i Z berdistribusi N (0,1) F(Z i ) = P(Z Z i ) S(Z i ) = proporsi cacah Z Z i terhadap seluruh Z i 3) Taraf Siginifikansi ( ) = 0,05 4) Daerah Kritik (DK) DK = { L L > L α:n atau L < -L α:n } dengan n adalah ukuran sampel. 5) Keputusan Ui Ho ditolak Jika L hitung commit DK. to user

digilib.uns.ac.id 63 6) Kesimpulan a) Sampel berasal dari populasi normal ika H 0 diterima. b) Sampel tidak berasal dari populasi normal ika H 0 ditolak (Budiyono, 009: 169-170). b. Ui Homogenitas Ui homogenitas bertuuan untuk mengetahui apakah suatu sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Untuk mengetahui homogenitas varians digunakan ui Bartlett. Rumus ui Bartlett adalah sebagai berikut: χ,303 f log RKG -f logs C dengan : χ ~ χ (k 1) k = banyaknya populasi = banyaknya sampel f = N k = k 1 f = deraat kebebasan untuk RKG = N k f = deraat kebebasan untuk S = n i 1 = 1,,, k N = banyaknya seluruh nilai (ukuran) n = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke- = ukuran sampel ke- 1 1 1 C 1 3(k -1) f f dan serta SS X X n SS RKG f n 1 s dengan s n SS 1 kriteria : χ < χ tabel, maka sampel berasal dari populasi yang homogen χ χ tabel, maka sampel berasal dari populasi yang tidak homogen (Budiyono, 009: 175-177).

digilib.uns.ac.id 64 c. Ui t-maching Ui t- matching bertuuan untuk mencari kesetaraan antara dua sampel dalam penelitian. Ui t-matching dilakukan dengan menggunakan nilai uian sebelum materi yang akan dilakukan eksperimen. Sebelum dilalukan ui t-matching nilai uian ini di normalitas dan homogenitas. 1) Menentukan Hipotesis Ho; µ 1 = µ = tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. H 1 ; µ 1 µ = ada perbedaan antara rata-rata nilai kelas eksperiment I dan kelas eksperimen II. ) Komputasi = ( 1) + ( 1) + = 1 1 + 3) Daerah Kritik α =0,05 dk = n 1 + n - 4) Kriteria Ui Ho diterima ika t hitung < t tabel (Budiyono, 009: 156).. Ui Hipotesis Data yang diperoleh dalam penelitian akan diolah dengan mengui kesamaan rata-rata. Ui yang digunakan adalah ui t-pihak kanan dengan ketentuan sebagai berikut: H 0 : µ 1 µ (rata-rata selisih nilai pretest- postest kelas eksperimen I lebih rendah atau sama dengan kelas eksperimen II) H 1 : µ 1 > µ (rata-rata selisih nilai pretest- postest kelas eksperimen I lebih tinggi dari pada kelas eksperimen II) Keterangan : 1 : nilai rata-rata kelas eksperimen I : nilai rata-rata kelas eksperimen II

digilib.uns.ac.id 65 Adapun rumusnya sebagai berikut : = = ( 1) + ( 1) + H o diterima ika t hitung < t tabel, H o ditolak ika t hitung t tabel. Keterangan : x 1 : nilai rata-rata tes kelas eksperimen I x : nilai rata-rata tes kelas eksperimen II n 1 : umlah sampel pada kelas eksperimen I n : umlah sampel pada kelas eksperimen II S : simpangan baku gabungan S : varian sampel kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II S 1 : varians kelas eksperimen I S : varians kelas ekserimen II (Sudana, 005:39).