BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era yang serba modern seperti saat ini, energi merupakan salah satu hal penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. bumi. Benda ini biasanya berwarna hitam, dan kadang berwarna coklat tua.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis efektivitas..., Maulana Abdillah, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai sangat strategis. Dari beberapa jenis daging, hanya konsumsi

PENGAPLIKASIAN LUMBUNG GEOAPPLIANCE DI BERBAGAI BIDANG

I. PENDAHULUAN. dan pengelolaan cash flow proyek, dan tentunya juga cost of money yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain :

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan penataan ruang wilayah tidaklah selalu dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh seorang

BAB I PENDAHULUAN. diera informasi ini, perilaku konsumen akan semakin diperhatikan. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini, pemenuhan pelayanan berkualitas bagi perusahaan kemudian tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. dunia telah menyeret negara-negara lain termasuk Indonesia jatuh ke dalam jurang

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Peran Jasa Bagi Sektor Energi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Resesi yang terjadi di benua Amerika dan Eropa pada tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

Pembahasan Materi #1

BAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Wilayah

AUDIT ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA STUDI KASUS ANALISIS INDEKS BAHAN BAKAR (FUEL INDEKS) BAB I PENDAHULUAN

Analisis Potensi Pembangkit Listrik Tenaga GAS Batubara di Kabupaten Sintang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin ketat menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lem

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hal yang sama, persaingan-persaingan antar perusahaan sudah beralih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan salah satu bentuk kegiatan pada ruang lingkup

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan pembatasan masalah. integrasi yang efisien antara pemasok (Supplier), pabrik (manufacture), pusat

BAB I PENDAHULUAN. batubara sebagai kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada saat

TESIS JOHAN JOHANNES PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

Gambar 1.1. Jumlah pulau menurut kabupaten/kota (BPS KEPRI, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bisnis (Naslund et al., 2010). Manajemen rantai pasok melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai suplainya.

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

BAB I PENDAHULUAN. maju dalam produk susu, hal ini terlihat akan pemenuhan susu dalam negeri yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan inovatif perilaku konsumen menuntut perhatian yang

Pembahasan Materi #2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pemanfaatan batubara secara optimal serta untuk meningkatkan

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2014)

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Oleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi. Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penerbitan majalah keluarga islam yang berskala nasional. Dalam

LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

APLIKASI JUST IN TIME PADA PERUSAHAAN INDONESIA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah produk akan sampai ketangan pemakai akhir setelah setidaknya

Supply Chain. Management. an overview. MUSTHOFA HADI, SE mister-ebiz.blogspot.com

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Batubara adalah penghasil listrik hampir setengah dari listrik dunia. Di Indonesia, batubara saat ini menjadi komoditi idola dari dunia pertambangan. Walaupun jumlah batubara di Indonesia hanya sekitar 1% dari jumlah batubara di dunia, namun saat ini Indonesia adalah pengekspor batubara terbesar di dunia. Karakteristik batubara Indonesia yang berkualitas bituminus - sub bituminus, sangat cocok untuk bahan bakar PLTU. Oleh karena itu batubara indonesia banyak diminati juga oleh negara lain. Di samping itu posisi Indonesia sebagai negara kepulauan cukup strategis untuk pengiriman batubara ke negara lain melalui transportasi laut. Sejak tahun 2011, industri batubara dunia (eksplorasi, eksploitasi, perdagangan dll) mengalami tekanan berat. Beberapa perusahaan telah tutup, karena tidak kuat mengatasi ongkos operasional yang makin 1

membesar padahal harga batubara tidak kunjung membaik. Tidak sedikit pelaku industri batubara yang menutup proyeknya, menghentikan ekspansi atau mengurangi produksi. Sebagai pemasok dan pengkonsumsi batubara terbesar di dunia, untuk pertamakalinya dalam sejarah seratus tahun, produksi batubara China juga turun di tahun 2014 sebesar 2.1%, seperti dilansir oleh Guardian. Jatuhnya harga batubara dunia, menimbulkan efek berantai pada rantai pasokan batubara. Otomatis terjadi tekanan terhadap produsen batubara terhadap pihak yang terlibat dalam industri batubara seperti jasa pertambangan batubara terkait biaya jasa eksploitasi batubara dan pengupasan tanah (overburden). Efek berantai ini cukup memperberat industri jasa pertambangan batubara, karena produsen menginginkan biaya pengupasan dan eksploitasi lebih rendah dari sebelumnya. PT XYZ sebagai salah satu perusahaan yang bergerak didalam industri Batubara khususnya jasa pertambangan batubara (mining contractor) juga ikut terkena dampak tekanan tersebut. Sehingga diperlukan cara-cara yang efektif dan efisien untuk bisa terus survive didalam masa yang penuh tantangan seperti saat ini. Dengan melihat dari latar belakang mengenai kondisi batubara aktual, yakni suatu keadaan dimana lesunya industri batubara nasional dan global, maka diperlukan suatu cara-cara yang harus ditempuh oleh para pelaku industri Batubara untuk bisa survive ditengah kondisi seperti ini. PT XYZ mencanangkan program cost down disemua lini bisnis, yang merupakan jawaban atas kondisi dunia pertambangan sehingga diharapkan dengan 2

adanya program ini PT XYZ tetap bisa memberikan pelayanan terbaik kepada customer dan memberikan nilai tambah kepada stake holder disaat kondisi yang sulit seperti ini sebagaimana misi perusahaan. Dan untuk melihat tingkat efektifitas dan efisiensi dari salah satu program cost down yang ada di PT XYZ pada Divisi Supply Management maka dilakukan penelitian dengan judul : Analisa pembelian item Non ATPM terhadap Cost Down Program di PT XYZ. 1.2.Rumusan Masalah Cost Down Program merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Management PT XYZ dalam menghadapi kondisi bisnis Batubara yang saat ini sedang dalam masa yang sulit. Oleh karena itu penulis akan merumuskan masalah yang ada sebagai berikut : 1. Apakah dampak pembelian item Non ATPM terhadap cost down program di Perusahaan? 2. Apakah pembelian ke supplier non ATPM sudah tepat? 3. Apakah kualitas item Non ATPM sama dengan item ATPM? 1.3.Batasan Masalah Agar dalam penelitian ini lebih mengarah ke tujuan penelitian, pada penelitian ini batasan masalah yang dibuat adalah terfokus kepada Analisa Kualitas Life Time dan Cost pada item Non ATPM. 3

1.4.Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk melihat dampak pembelian item Non ATPM terhadap cost down program di PT XYZ 2. Untuk menemukan cara pembelian item Non ATPM yang benar 3. Untuk melihat kualitas item Non ATPM apakah sama dengan kualitas item ATPM 1.5.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah: BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori dasar yang digunakan dalam penelitian meliputi Supply Chain Management, Purchasing, Original Equipment Manufacturer, Repair and Maintenance Inventory, dan Uji rata-rata dua sampel. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian yakni rancangan penelitian, pendekatan penelitian, jenis data penelitian, teknik 4

pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan langkah-langkah penelitian. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian dengan menyajikan data-data yang dikumpulkan dan dilakukan pengolahan atas data yang ada dengan menggunakan perhitungan ilmiah. BAB V ANALISA HASIL Bab ini merupakan analisa hasil terhadap data yang diperoleh pada bab sebelumnya dan memberikan gambaran terhadap data dalam suatu penelitian. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi rangkuman pembahasan masalah dan kesimpulan secara keseluruhan, sedangkan saran dan anjuran mengenai tindakan selanjutnya dengan adanya penelitian ini. 5