HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEYER I KABUPATEN GROBOGAN

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA PADA PRIMIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD CILACAP PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas adalah salah satu faktor yang paling umum menyebabkan umur harapan hidup (UHH) lebih pendek dan beberapa

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat,

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Millennium Development Goals (MDG) telah menjadi tujuan milenium

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERISIKO TERHADAP PREEKLAMSIA PADA IBU

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

1

ARTIKEL. Oleh : Nurmalichatun NIM a065 PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2013

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat,

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, diperkirakan ibu meninggal karena komplikasi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 2015, terlihat

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMSPAI BERAT DAN EKLAMPSIA

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN PENGETAHUAN TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN. Endah Kusumawati, Rosina M Prodi D III Kebidanan ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. berkembang organ demi organ lengkap dengan segala fungsi masing-masing, dan

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG PRE-EKLAMSIA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA EKLAMSIA

HUBUNGAN OBESITAS DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI DI PUSKESMAS RAWAT INAP DANAU PANGGANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG TERJADINYA PRE EKLAMPSI BERAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, dan selama

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DTP CIDAUN CIANJUR TAHUN 2017

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU HAMIL DENGAN PENCEGAHAN RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEYER I KABUPATEN GROBOGAN Dyah Ayu Wulandari 1, Rose Nurhudhariani2, Murniyati 3 1,2,3 Prodi D IV Kebidanan, STIKES Karya Husada Semarang Email: tata.talitha@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang : Angka kematian ibu di dunia maupun di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebab tertinggi kematian ibu adalah penyakit hipertensi dalam kehamilan (pre-eklampsia/eklampsia) selain perdarahan dan infeksi. Secara etiologis penyebab kejadian pre-eklampsia belum dapat diketahui dengan jelas. Meskipun begitu beberapa penelitian telah dapat menemukan faktor resiko penyakit ini, di antaranya adalah status gizi dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dan kecemasan ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil di Puskesmas Geyer I Kabupaten Grobogan. Metode Penelitian: metode analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua ibu hamil primigravida trimester III di wilayah kerja Puskesmas Geyer I yaitu sebanyak 50 ibu. Dengan teknik purposive sampling diambil sampel sebanyak 45 ibu. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji chi square. Hasil Penelitian : Ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia (p = 0,003; p < 0,05), Ada hubungan antara kecemasan ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia (p = 0,034; p < 0,05). Kata kunci : status gizi; kecemasan; pre-eklampsia; primigravida CORRELATION NUTRITION STATUS AND ANXIOUSNESS OF PREGNANT WOMAN WITH THE PRE-ECLAMPSIA OCCURRENCE OF PREGNANT WOMAN IN LOKAL GOVERNMENT CLINIC PUSKESMAS GEYER 1 GROBOGAN REGENCY ABSTRACT Background : Mortality rate of pregnant woman in the world as well as in Indonesia is significantly high. One of the highest causes of mother s death is hypertension during pregnancy (pre -eclampsia/eclampsia) besides bleeding and infection. From etiology poin of view, the cause of pre-eclampsia occurrence can not be found clearly. However, several researches can diagnose the risky factor of this disease, for examples are nutrition status and anxiousness. This research aims to find out whether there is a correlation between nutrition status and pregnant woman s anxiousness with pre-eclampsia occurrence of pregnant woman in Puskesmas Geyer Grobogan regency.method : using corelational analytic method with cross sectional approach. The population is all primigravida pregnant women in 3 rd trimester on Local Government Clinic Puskesmas Geyer 1 working area, which are about 50 mothers. By using purposive sampling, it is taken a sample of 45 mothers. The data is derived by using questionnaire and physical examination. The data analysis technique used is chi square test. Result : There is correlation between pregnant woman s nutrition status with pre-eclampsia occurrence (p = 0,003; p < 0,05), There is a correlation between pregnant woman s anxiousness with the pre-eclampsia occurrence (p = 0,034; p < 0,05). Key words :nutrition status; pre eclampsia; primigravida 15

Pendahuluan Upaya meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) telah menjadi topik pembicaraan penting dalam konferensi internasional sejak tahun 1980. Salah satu dari delapan Millennium Development Goals (MDGs) adalah meningkatkan kesehatan ibu. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target Indonesia Sehat 2010 sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup, angka tersebut masih tinggi. Salah satu penyebab tertinggi kematian ibu adalah penyakit hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia/eklampsia) selain perdarahan dan infeksi. Hasil SDKI 2007 menunjukkan bahwa kematian ibu di Indonesia secara langsung disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu perdarahan (30%), pre -eklampsia dan eklampsia (25%), dan infeksi (12%). Hasil pencatatan data kesehatan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI propinsi Jawa Tengah adalah 116,34 per 100.000 kelahiran hidup. Adapun AKI Kabupaten Grobogan tahun 2012 adalah 114,03 per 100.000 kelahiran hidup. Data dari Puskesmas Geyer I Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan pada tahun 2012 menunjukkan ada 801 ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia sebanyak 51 ibu (6,37%). Terdapat peningkatan angka kejadian pre-eklampsia dibanding tahun sebelumnya. Diketahui bahwa pada tahun 2011 kejadian pre-eklampsia ada sebanyak 12 ibu (1,52%) dari 792 ibu hamil. Kejadian pre-eklampsia kurang lebih 23% disebabkan oleh obesitas atau kenaikan berat badan yang berlebih selama kehamilan. Berdasarkan data fakta dan konsep yang telah dikemukakan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti ada tidaknya hubungan antara status gizi dan kecemasan ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil di Puskesmas Geyer I Kabupaten Grobogan Tinjauan Teoritis Preeklamsia dan eklamsia merupakan kumpulan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : proteinuri, hipertensi,dan edema, yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tandatanda kelainan-kelainan vaskular atau hipertensi sebelumnya ( Mochtar, 2008) Secara etiologis penyebab kejadian pre-eklampsia belum dapat diketahui dengan jelas. Beberapa penelitian dan penyelidikan yang telah dilakukan sejauh ini hanya sebatas menentukan faktor risiko atau predisposisinya saja. Rozikhan (2007) mengemukakan bahwa 16

wanita hamil cenderung dan mudah mengalami pre-eklampsia apabila memiliki faktor-faktor predisposisi di antaranya nullipara, kehamilan ganda, usia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun, riwayat pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya atau dalam keluarga, riwayat penyakit ginjal, hipertensi, diabetes mellitus sebelum kehamilan, dan obesitas. Lebih lanjut juga dikemukakan bahwa kecemasan dan perilaku kesehatan, yang meliputi pemeriksaan antenatal dan pemakaian alat kontrasepsi, juga dapat menjadi faktor risiko kejadian preeklampsia dan eklampsia. Status gizi merupakan status kesehatan yang mempengaruhi kejadian pre-eklampsia selain riwayat penyakit-penyakit yang terkait (pre -eklampsia, hipertensi, diabetes mellitus). Ibu hamil yang mengalami obesitas berisiko lebih besar mengalami pre-eklampsia. Kegemukan di samping menyebabkan kolesterol tinggi dalam darah juga menyebabkan kerja jantung lebih berat. Makin gemuk seseorang makin banyak pula jumlah darah yang terdapat di dalam tubuh yang berarti makin berat pula fungsi pemompaan jantung sehingga dapat menyebabkan terjadinya pre-eklampsia. Kecemasan sebagai faktor risiko kejadian pre-eklampsia belum dikemukakan secara jelas dalam teori. Meskipun begitu dalam teori kecemasan, diketahui bahwa kecemasan yang berlangsung secara terus-menerus dapat mengakibatkan gangguan seperti meningkatnya tekanan darah dan denyut jantung. Apabila ibu hamil mengalami gejala hipertensi seperti ini tentu saja dia berisiko untuk mengalami pre-eklampsia. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil primigravida trimester III di wilayah kerja Puskemas Geyer I selama bulan Oktober dan November 2013 dengan jumlah ibu hamil yaitu sebanyak 50. Sampel yang diambil adalah sebanyak: 45 dengan Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. 17

Hasil Penelitian 1. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Pre-Eklampsia di Wilayah Kerja Puskesmas Geyer I tahun 2013 Status Gizi Kejadian Pre-eklampsia Tidak Terjadi Terjadi OR p-value F % f % F % Normal 33 86,8 5 13,2 38 100,0 16,500 0,003 Tidak Normal 2 28,6 5 71,4 7 100,0 Total 35 77,8 10 22,2 45 100,0 2. Hubungan Kecemasan dengan Kejadian Pre-Eklampsia di Wilayah Kerja Puskesmas Geyer I tahun 2013 Kecemasan Tidak Cemas Kejadian Pre-eklampsia Tidak Terjadi Terjadi F % f % F % OR p-value 32 84,2 6 15,8 38 100,0 7,111 0,034 Cemas 3 42,9 4 57,1 7 100,0 Total 35 77,8 10 22,2 45 100,0 A. Pembahasan 1. Status gizi Hasil penelitian sebagaimana menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi yang normal. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa mayoritas ibu hamil primigravida di Puskesmas Geyer I Kabupaten Grobogan mengalami kenaikan berat badan yang normal selama kehamilan. Status gizi ibu hamil merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan terkait dengan kesehatan ibu dan bayinya. Pertambahan berat badan ibu hamil yang tepat akan menentukan kesehatan bayi yang akan dilahirkan. Wanita normal yang sehat dengan status gizi kurang, pada waktu hamil dianjurkan untuk menaikkan berat badannya lebih banyak 12,5-18 kg. Wanita dengan status gizi normal dianjurkan kenaikan berat badannya 11,5 16 kg. Wanita yang berat badannya lebih dengan dianjurkan kenaikan berat badannya 7,0 11,5 kg (Soekirman dkk, 2006). 18

2. Kecemasan Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan selama kehamilan. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa mayoritas ibu hamil primigravida di Puskesmas Geyer I Kabupaten Grobogan tidak mengalami kecemasan selama kehamilan. Kondisi hamil mengganggu citra tubuh, ibu hamil perlu mengkaji kembali perubahan peran dan hubungan sosialnya. Kecemasan dan stres ibu hamil dipengaruhi oleh emosinya, lingkungan sosial, latar belakang budaya, dan penerimaan atau penolakan terhadap kehamilannya. Respons emosi dan psikologis ibu hamil selama hamil termasuk menolak, menerima, introversi, perubahan perasaan, dan perubahan citra tubuh (Salmah dkk, 2006). 3. Kejadian Pre-Eklampsia Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tidak mengalami preeklampsia. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Geyer I Kabupaten Grobogan, prevalensi kejadian preeklampsia relatif kecil. Meskipun begitu mengingat pre-eklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan khususnya di Indonesia, maka angka prevalensi kejadian pre-eklampsia tersebut dapat dikatakan tinggi. Pre-eklampsia dan eklampsia merupakan kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, walaupun belum jelas bagaimana hal itu bisa terjadi. Di Indonesia eklampsia, di samping perdarahan dan infeksi, masih merupakan sebab utama kematian ibu dan sebab kematian perinatal yang tinggi (Wiknjosastro, 2007). 4. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Pre-Eklampsia Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Geyer I Kabupaten Grobogan. Penelitian ini telah membuktikan bahwa kondisi berat badan berlebih atau kegemukan saat kehamilan memperbesar resiko kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil primigravida. Kegemukan di samping menyebabkan kolesterol tinggi dalam darah juga menyebabkan kerja jantung lebih berat. Makin gemuk seseorang makin banyak pula jumlah darah yang terdapat di dalam tubuh yang berarti makin berat pula fungsi pemompaan jantung sehingga dapat menyebabkan terjadinya pre-eklampsia (Rozikhan, 2007). 19

Resiko kejadian pre-eklampsia dapat dikurangi apabila ibu hamil dapat menjaga pertambahan berat badan sesuai yang dianjurkan. Menurut Soekirman dkk (2006) pertambahan berat badan yang tepat akan menentukan kesehatan bayi yang akan dilahirkan. Distribusi silang menunjukkan bahwa ternyata ada juga ibu hamil primigravida dengan status gizi normal sejumlah 5 orang atau 13,5% dari 33 orang atau 86,8% yang mengalami pre-eklampsia. Kejadian ini bisa disebabkan karena faktor-faktor lain yaitu faktor genetika, kecemasan, dan adanya riwayat diabetes mellitus. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Rozikhan (2007) bahwa terdapat bukti pre - eklampsia merupakan penyakit yang diturunkan, lebih sering ditemukan pada anak wanita dari ibu penderita pre-eklampsia. Terkait dengan diabetes mellitus, telah ditemukan bahwa kadar gula berlebih lebih banyak terdapat pada kasus pre-eklampsia. 5. Hubungan Kecemasan dengan Kejadian Pre-Eklampsia Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Geyer I Kabupaten Grobogan. Ibu hamil primigravida yang mengalami kecemasan selama kehamilan lebih beresiko mengalami pre-eklampsia. Penelitian ini telah membuktikan bahwa kecemasan apalagi yang berlebihan pada ibu hamil dapat memperbesar resiko kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil primigravida. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Suliswati dkk (2007) bahwa orang yang menderita gangguan kecemasan umum mungkin juga mengalami serangan panik (episode ketakutan yang berat dan mendadak atau t eror). Selama serangan panik, individu merasa pasti bahwa sesuatu yang menakutkan akan terjadi. Perasaan ini biasanya disertai dengan gejala tertentu seperti jantung berdebar-debar, sesak nafas, berkeringat, tremor otot, pingsan, dan mual. Distribusi silang menunjukkan bahwa ternyata ada juga ibu hamil primigravida yang tidak mengalami kecemasan tapi mengalami pre-eklampsia sejumlah 6 orang atau 15,8% dari 32 orang atau 84,2%. Kejadian ini bisa disebabkan karena faktorfaktor lain yaitu status gizi (sebagai mana diuraikan pada bagian sebelumnya) atau kehamilan ganda. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Rozikhan (2007) bahwa kegemukan dapat menyebabkan kerja jantung menjadi berat dan akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Adapun terkait dengan kehamilan ganda telah 20

dibuktikan bahwa pre-eklampsia dan eklampsia tiga kali lebih sering terjadi pada kehamilan ganda. Kesimpulan Ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Geyer I Kabupaten Grobogan. Ada hubungan antara kecemasan ibu hamil dengan kejadian pre-eklampsia pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Geyer I Kabupaten Grobogan. Saran Bagi Tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan ANC sesuai standart dan bila ditemukan kejadian yang mengarah ke pre-eklamsia tenaga kesehatan harus lebih meningkatkan motivasi, pendekatan,pengawasan dan rujukan untuk menghindari terjadinya pre-eklamsia Daftar Referensi Akbar, U. 2011. Hubungan status Gravida dan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUP Haji Adam Malik Medan 2011. Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31581/7/ Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT Rineka Cipta Dewi, P. 2012. Hubungan antara Usia dan Varitas dengan Kejadian Preeklampsia di RSUD Semarang 2012. Karya Tulis Ilmiah Program Studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang. Diakses dari http://digilib.unimus.ac.id/ Ermawati dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Masalah Psikososial. Jakarta. Trans Info Medika Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika Rozikhan. 2007. Faktor-faktor Risiko Terjadinya Preeklampsia Berat di Rumah Sakit Dr. H. Soewondo Kendal. Tesis Program Studi Magister Epidemiologi Universitas 21

Diponegoro Semarang. Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/18342/1/rozikhan.pdf Saifuddin, A.B. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Salmah dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta. EGC Suliswati dkk. 2007. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta. Buku Kedokteran EGC Sunita, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 22