PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya

BAB I PENDAHULUAN. kematian neonatal yaitu sebesar 47,5%. 1 Penyebab kematian neonatal. matur 2,8%, dan kelainan konginetal sebesar 1,4%.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan neonatus merupakan bagian dari perawatan bayi yang berumur

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir

*Armi

BAB I PENDAHULUAN. bayi berat lahir rendah (BBLR), dan infeksi (Depkes RI, 2011). mampu menurunkan angka kematian anak (Depkes RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan di negara-negara sedang berkembang (Unicef-WHO, 2004). BBLR

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk pada ibu yang mengandung dan melahirkan bayi BBLR (Berat

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kesakitan berat atau bahkan kematian. Hipotermia mudah

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian bayi di negara ASEAN dan SEARO tahun 2009 berkisar 2

BAB I PENDAHULUAN. berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gr disebut low birth weight infant (berat

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. minggu atau berat badan lahir antara gram. Kejadiannya masih

BAB I PENDAHULUAN. bulan, 80% anak meninggal terjadi saat umur 1-11 bulan. 1 Menurut profil

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau

EFEKTIFITAS PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA PERAWATAN METODE KANGGURU DENGAN PERAWATAN INKUBATOR DI BLUD RS H. BOEJASIN PELAIHARI TANAH LAUT TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah hingga saat ini masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelahiran prematur merupakan masalah kesehatan perinatal yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu proses fisiologi yang terjadi hampir pada setiap

GAMBARAN CARA PERAWATAN TALI PUSAT DAN LAMA WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN BAKI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. angka mortalitas tertinggi di negara-negara yang sedang berkembang.

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

GAMBARAN PENERAPAN METODE KANGURU DALAM PENCEGAHAN HIPOTERMI PADA BBLR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN Oleh

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

NEONATUS BERESIKO TINGGI

Susi Widiawati Dosen STIKES Harapan Ibu Jambi ABSTRAKS

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN adalah 32 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan target Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak. (Kliegman, 1999). BBLR memiliki peluang meninggal 35 kali lebih tinggi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal sesuai usianya, baik sehat secara fisik, mental,

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

BAB 1 PENDAHULUAN. baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia di

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat untuk melindungi bayi sebelum, selama dan sesudah

Merawat Bayi Prematur

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat sempurna secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap tahun, sekitar 15 juta bayi lahir prematur (sebelum

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

BAB I PENDAHULUAN. Bayi menurut WHO ( World Health Organization) (2015) pada negara

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. 1. perkembangan, dan peningkatan kualitas anak berperan penting sejak masa dini

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan kurang dari 37 minggu (antara minggu) atau dengan

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN ANGKA KEJADIAN BBLR DI RSUD SRAGEN TAHUN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian syarat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih menggunakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Dari hasil WHO Multi Center

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU KOMPRES DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Bayi berat lahir nornal mempunyai potensi tumbuh kembang yang. lebih baik dibandingkan dengan berat lahir rendah.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Transkripsi:

PENGARUH PERAWATAN BAYI LEKAT TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Oleh : SRI WAHYUNI J.2100.80.512 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini World Health Organization (2002), secara statistik angka kesakitan dan kematian pada neonatus dinegara berkembang adalah tinggi, dimana penyebab utama adalah berkaitan dengan bayi BBLR. Djelantik (2003) menjelaskan bahwa perawatan bayi prematur / BBLR merupakan beban bagi sistem sosial dan kesehatan dimanapun. Di Asia Tenggara, 20 35 % bayi yang dilahirkan terdiri dari bayi BBLR dan 70 80% dari kematian neonatus terjadi pada bayi kurang bulan (WHO, 2002). Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain antara 9 30%, hasil studi 7 daerah multi center diperoleh angka BBLR dengan rentang 2,1 % - 17,2%. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), angka BBLR sekitar 7,5%. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7% (SDKI, 2007). BBLR masih menjadi masalah di Indonesia, karena merupakan penyebab utama kematian pada masa neonatal. BBLR menurut Wong (2008) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa gestasi. Farrer (1999) mengutarakan bahwa salah satu penyebab BBLR adalah persalinan kurang bulan atau bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan. Lebih lanjut

Asrining, dkk (2003) menyebutkan bahwa masalah yang sering dijumpai pada bayi BBLR anatara lain : RDS (Respiratory Distress Syndrome), Perdarahan Intra Cranial, Enterokolitis nekrolitis nekrotikons, gangguan metabolisme seperti hipoglikemia, hiperbilirubinemia dan hipotermi akibat gangguan pengaturan suhu. Berbagai upaya dibidang pendidikan dan kemajuan teknologi kedokteran telah diterapkan guna mempertahankan kelangsungan hidup bayi kurang bulan dari berbagai tingkat perawatan dengan pendekatan deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat (Depkes RI, 2004). Penanganan umum perawatan BBLR atau prematur setelah lahir adalah mempertahankan suhu bayi agar tetap normal, pemberian minum dan pencegahan infeksi. Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hipotermia, karena tipisnya cadangan lemak dibawah kulit dan belum matangnya pusat pengatur panas diotak. Menurut Pratomo (2009) salah satu cara mempertahankan suhu tubuh normal pada bayi BBLR adalah metode kanguru atau perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu didekap ibu atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu atau pengasuhnya dengan selalu menggendongnya. Sedangkan Suriviana (2009) mengemukakan bahwa metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah baik selama perawatan dirumah sakit ataupun dirumah. Perawatan bayi lekat terdiri dari 2 tipe yaitu perawatan bayi lekat intermitten dan perawatan bayi lekat kontinyu. Perawatan bayi lekat intermitten adalah perawatan bayi lekat dengan jangka waktu pendek, dilakukan pada waktu ibu berkunjung.

Perawatan bayi lekat kontiyu menurut Rustina (2008) adalah perawatan bayi lekat dengan jangka waktu yang lama, bisa dilakukan selama 24 jam. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa manfaat perawatan bayi lekat antara lain : stabilisasi suhu lebih stabil, pola pernafasan bayi menjadi teratur (mengurangi apnea periodik), denyut jantung bayi lebih stabil, pengaturan perilaku bayi lebih baik misalnya, frekuensi menangis bayi berkurang dan sewaktu bangun bayi lebih waspada, lebih sering bayi minum air susu ibu (ASI) dan lama menetek lebih panjang. Rustina (2008) melaporkan bahwa penggunaan kalor sedikit, kenaikan berat badan lebih baik, waktu tidur bayi lebih lama, hubungan lekat bayi ibu lebih baik serta berkurangnya kejadian infeksi. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian Rekam Medis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2009, melaporkan bahwa pada tahun 2007 dari kasus kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 129, diantaranya 23,22% kasus BBLR meninggal dunia, pada tahun 2008 kasus kelahiran BBLR 128, diantaranya 15,36% kasus BBLR meninggal dunia. Perawatan metode kanguru di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta belum dilakukan secara kontinyu, namun masih perawatan kanguru intermitten yaitu perawatan kanguru yang tidak terus menerus, tetapi pada waktu-waktu tertentu saja yaitu dilakukan pada waktu berkunjung keruang bayi dan dilakukan minimal 1 jam. Dari survey yang dilakukan oleh peneliti terhadap ibu yang melakukan perawatan bayi lekat atau metode kanguru di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta, masih beragam dalam frekuensi melakukan perawatan bayi lekat, seperti setiap enam jam sekali, tiap delapan jam sekali, dan dua belas jam sekali.

Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian Pengaruh Perawatan Bayi Lekat terhadap peningkatan berat badan pada bayi dengan berat lahir rendah di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang maka masalah yang akan diteliti Adakah pengaruh perawatan bayi lekat terhadap peningkatan berat badan pada bayi dengan berat lahir rendah di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum. Mengetahui pengaruh perawatan bayi lekat terhadap peningkatan berat badan pada bayi dengan berat lahir rendah di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengaruh perawatan bayi lekat tiap 6 jam sekali terhadap kenaikan berat badan pada bayi dengan berat badan lahir rendah. b. Mengetahui pengaruh perawatan bayi lekat tiap 8 jam sekali terhadap kenaikan berat badan pada bayi dengan berat badan lahir rendah. c. Mengetahui pengaruh perawatan bayi lekat tiap 12 jam sekali terhadap kenaikan berat badan pada bayi dengan berat badan lahir rendah. d. Mengetahui efektifitas pengaruh perawatan bayi lekat tiap 6 jam sekali, 8 jam sekali, dan 12 jam sekali terhadap kenaikan berat badan pada bayi dengan berat badan lahir rendah. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Rumah Sakit / Institusi Dapat memberikan informasi mengenai pengaruh perawatan bayi lekat terhadap peningkatan berat badan pada bayi dengan berat badan lahir rendah. 2. Institusi Pendidikan Hasil penelitian diharapkan menjadi data untuk penelitian selanjutnya tentang pengaruh perawatan bayi lekat terhadap kenaikan berat badan pada bayi dengan berat badan lahir rendah.

3. Ibu Bayi BBLR Dapat menambah pengetahuan sehingga mampu melakukan perawatan bayi lekat secara terus menerus. 4. Peneliti Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh perawatan bayi lekat terhadap kenaikan berat badan pada bayi berat lahir rendah. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan telaah literatur yang telah dilakukan peneliti melalui internet maupun penelusuran penelitian sebelumnya, peneliti menemukan penelitianpenelitian yang hampir sama dengan studi ini, sehingga dapat dijadikan dasar pemikiran dan sumber analisa. Adapun penelitian tentang perawatan bayi lekat yang pernah dilakukan sebelumnya adalah sebagai berikut : a. Lely Lusmilasari, dkk (2004) dengan judul Pengaruh perawatan bayi lekat terhadap pencapaian pertumbuhan bayi berat lahir rendah. Subyek penelitian adalah bayi berat lahir rendah di RSUP Dr. Sardjito Jogjakarta. Penelitiannya menggunakan consecutive sampling dengan rancangan Case Control. Hasil penelitiannya adalah pengaruh perawatan bayi lekat terhadap pertumbuhan BBLR berdasarkan index BB dan PB, serta LK pada kelompok perlakukan didapat nilai setara yang lebih tinggi, meskipun secara statistic tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna diantara kedua kelompok. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Lely adalah, pada penelitian Lely menggunakan rancangan Case Control pengambilan sampling dengan Consecitive Sampling. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan rancangan pre test post test design dan pengambilan sampling

dengan tehnik Simple Random Sampling. b. Nanik Setiyawati (2005) dengan judul Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Dengan Berat Lahir 1.000 1.800 Gram. Subyek penelitian adalah bayi berat lahir 1.000 1.800 gram di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Penelitian menggunakan Case Control. Hasil penelitian adalah pengaruh perawatan bayi lekat terhadap pertumbuhan berat badan pada pasien berat lahir 1.000 1.800 gram, pada kelompok perlakukan didapat nilai setara yang lebih tinggi, meskipun secara statistic tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna diantara kedua kelompok. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Nanik adalah, pada penelitian Nanik menggunakan rancangan Case Control dengan bentuk retrospektis, pengambilan sampling dengan total sampling. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan rancangan pre test post test design dan pengambilan sampling dengan tehnik simple random sampling.