APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG Titis H. 1, Prind T. P. 2, Henny I. 3 Program Studi Sistem Informasi Jurusan Teknologi Informasi, Universitas Semarang 1 titis@usm.ac.id, 2 prind@usm.ac.id, 3 henny@usm.ac.id ABSTRAK Fasilitas laboratorium komputer merupakan salah satu sarana penting yang dibutuhkan oleh Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang (FTIK USM). Selama ini pendataan peralatan laboratorium komputer FTIK USM masih dilakukan masih dengan cara mencatat pada buku inventaris yang dilakukan oleh teknisi laboratorium, baik itu aktifitas pengadaan alat baru maupun penggantian alat yang rusak. Hal ini menyebabkan sulitnya pelacakan terhadap alat baru yang masuk, alat yang sudah digunakan, dan alat yang masih tersisa. Untuk membantu dalam penyelesaian masalah inventaris laboratorium komputer FTIK USM maka dibutuhkan aplikasi sistem inventaris laboratorium. Aplikasi ini menggunakan metode observasi dan interview dalam pengumpulan data. Metode pengembangan sistem menggunakan System Development Live Cycle (SDLC), sedangkan analisa dan perancangan sistem menggunakan metode Unified Modelling Language (UML). Aplikasi ini nantinya digunakan sebagai sistem yang mengelola data inventaris laboratorium komputer FTIK. Kata Kunci : inventaris, laboratorium, System Development Live Cycle (SDLC) 1. Pendahuluan Fasilitas laboratorium merupakan salah satu sarana penting yang sangat dibutuhkan oleh sebuah instansi pendidikan, termasuk laboratorium komputer Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang. Sejalan dengan penggunaan laboratorium komputer di lingkungan FTIK pada setiap semesternya tentu akan terjadi penggantian alat atau perangkat keras yang mengalami kerusakan. Pengadaan alat baru tentu juga akan sering terjadi pada setiap periode pengajaran. Pendataan tentang alat baru dan penggunaan perangkat keras di 1 laboratorium komputer yang selama ini dilakukan masih dengan cara mencatat pada buku inventaris yang dilakukan oleh teknisi laboratorium. Pada kenyataannya sering terjadi kesalahan dalam pencatatan atau bahkan teknisi lupa mencatat adanya penggantian barang maupun adanya pengadaan barang baru, sehingga pelacakan terhadap barang yang digunakan dan tempat dimana piranti tersebut dipasang atau diinstal akan menjadi sulit atau lambat dilakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan aplikasi yang dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut. Aplikasi ini dapat melakukan
pendataan inventaris perangkat laboratorium komputer pada fakultas TIK secara terkomputerisasi, sehingga akan memudahkan dalam pelacakan dalam penggunaan piranti atau perangkat keras yang dibutuhkan. 2. Landasan Teori 2.1 Inventaris Inventaris adalah daftar yang memuat semua barang milik kantor (sekolah, perusahaan, kapal, dan sebagainya) yang dipakai dalam melaksanakan tugas (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 2.2 Perancangan dan Pembuatan Sistem Perancangan sistem pada penelitian ini dilakukan dengan pembuatan perancangan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisi dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML mendefinisikan diagramdiagram grafis berikut ini: 1. Use Case Diagram Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (Behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat (Rosa, 2013). 2. Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki 2 apa yang disebut atribut dan metode atau operasi (Rosa, 2013). 3. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Dengan begitu menggambar diagram sequence harus diketahui objekobjek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansisasi menjadi objek itu (Rosa, 2013). 4. Activity Diagram Activity diagram atau diagram aktifitas mengambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak (Rosa, 2013). 2.3 Laboratorium Menurut kamus besar bahasa indonesia, laboratorium adalah tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dsb). Sedangkan secara spesifik laboratorium komputer adalah tempat, kamar atau ruangan yang dilengkapi dengan piranti lunak dan piranti keras, digunakan untuk praktikum pemrograman, praktikum penggunaan piranti keras maupun piranti lunak, dan lain-lain. 2.4 Black Box Black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,
masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan (Rosa, 2013). Pengujian Black box dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian ini memungkinkan analisis sistem memperoleh kumpulan kondisi input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. 3. Metode Penelitian 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November 2015 laboratorium di lingkungan FTIK USM. 3.2 Jenis Data a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian berupa data barang inventaris laboratorium dan mekanisme pendataan. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, literatur sebagai pelengkap dalam penyusunan laporan penelitian ini. Diantaranya data tentang metode pengembangan sistem, dan literatur tentang inventaris. 3.3 Metode Pengumpulan Data a. Metode Studi Pustaka yang digunakan adalah yang berkaitan dengan analisa dan desain sistem menggunakan UML, metode pengembangan sistem, bisual basic, dan pengertian dari laboratorium. b. Metode observasi, yaitu pengamatan langsung pada objek penelitian, yaitu data tentang barang inventaris serta alur pendataannya pada laboratoriumftik USM. c. Metode interview, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab dengan narasumber yang berkaitan dengan penelitian. Dalam hal ini interview dilakukan dengan staff teknisi laboratorium komputer FTIK. 3.4 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah System Development Live Cycle (SDLC), yaitu suatu pendekatan proses dalam komunikasi data yang menggambarkan siklus yang tiada awal dan akhir dalam sistem, mencakup tahapan (Adi Nugroho, 2010): a. Analisa Menganalisis kebutuhan untuk melakukan penelitian dan permasalahan yang ada. b. Desain Merencanakan tampilan sistem dan alur sistem yang akan dibuat. c. Implementasi Pengimplementasian sistem sebagai bahan ajar matakuliah sistem pendukung keputusan. d. Pengujian Proses menguji sistem untuk mengetahui apakah sistem masih belum sempurna atau sudah sempurna 4. Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan dari penelitian ini terdiri dari analisa, perancangan, dan implementasi sistem. 3
1. Use Case Diagram 5. Form Type Gambar 5. Form Type 6. Form Data Barang Gambar 1. Use Case Sistem Inventaris Lab. FTIK 2. Class Diagram Gambar 6. Form Data Barang 7. Form Data Lokasi Gambar 2. Class Diagram Sistem Inventaris Lab. FTIK 3. Form Menu Utama Gambar 3. Form Menu Utama 4. Form Merk Gambar 4. Form Merk 4 Gambar 7. Form Data Lokasi 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat penulis sajikan dalan penulisan laporan penelitian ini adalah : 1. Sistem Informasi Inventaris yang dirancang dan dibuat untuk dapat memberikan keringanan untuk dalam melakukan pengolahan data persediaan barang secara baik dan optimal. 2. Kelebihan yang didapatkan dengan adanya sistem informasi persediaan barang yaitu dapat mengurangi penggandaan atau duplikasi data, mengurangi kesalahan
dalam memasukan data sehingga dapat meningkatkan sistem kinerja yang baik dan cepat. 3. Pelacakan alat yang digunakan dapat lebih cepat dilakukan, sehingga tidak akan terjadi pendata yang hilang. 5.2 Saran Agar sistem informasi ini dapat berjalan secara maksimal, ada beberapa hal yang penulis sarankan: 1. Pada aplikasi dapat ditambahkan data gambar dari barang lab yang diinput guna kemudahan dalam indentifikasi. 2. Pada pengembangan selanjutnya aplikasi ini diharapkan dapat mengelola data kerusakan yang terjadi pada komponen komputer. 3. Aplikasi dapat ditambahkan pengelolaan software yang digunakan di laboratorium, sesuai dengan spesifikasi laboratoriumnya. Daftar Pustaka Kemdikbud (Pusat Bahasa), Inventaris, http://kbbi.web.id/inventaris, diunduh tanggal 04 Maret 2016 jam 08:50 Kemdikbud (Pusat Bahasa), Laboratorium, http://kbbi.web.id/laboratorium, diunduh tanggal 11 Januari 2016 jam 12:00 Komputer, Wahana, 2013, Paling Dicari: Visual Basic 2012 Souce Code, Andi, Yogyakarta. Laudon, K. C., dan Laudon, J. P., 1998, Management Information Systems New Approaches to Organization & Technology, 5th Edition, Prentice Hall International. Inc. Nugroho, Adi, 2010, Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process), Andi, Yogyakarta. Rosa, A. S. dan M. Shalahuddin, 2013, Rekayasa Perangkat Lunak, Informatika, Bandung. 5