Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang baik terhadap perubahan tersebut. Perubahan pola persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semarak bersamaan dengan tumbuhnya pasar permintaan akan jasa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

I. PENDAHULUAN. bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. manusia menjadi berubah lebih mudah dan terasa dekat.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lain dari telepon seluler bertambah seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

PRESS RELEASE No. TEL.45/PR.000/COP-A /2012

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, diantaranya adalah investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

BAB I PENDAHULUAN. PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan itu mencakup perkembangan industri cellular yang kian hari

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas dikalangan bisnis saja tetapi juga merambah dikalangan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1876 yang coba dikawinkan dengan teknologi komunikasi tanpa kabel

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kepentingan dan kebutuhannya. Agar kebutuhan dan kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi pasar modal sebagai lembaga perantara (intermediaries) menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas merupakan perdagangan antara perusahaan yang

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

BAB I PENDAHULUAN. penting, tidak sedikit industri yang bergerak di bidang telekomunikasi berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya tertarik terhadap produk yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. PT. TELKOM Indonesia Tbk. merupakan sebuah perusahaan telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Sebagian besar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di

BAB I : PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini. Tercatat ada 8operator yang bermain dalam industri

Transkripsi:

1 Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian Tugas utama pemerintah adalah melayani kebutuhan masyarakatnya melalui lembaga-lembaganya. Salah satunya melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana modal dan kepemilikinnya dipegang oleh pemerintah. Salah satunya adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 50 juta. Dengan berkembangnya kemajuan teknologi mendorong munculnya penyedia jasa informasi dan komunikasi lain yang menggunakan teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) yang merupakan sebuah teknologi komunikasi selular berteknologi digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone. Telkom ikut bersaing dalam penyedia jasa telekomunikasi seluler melalui anak perusahaannya yaitu PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) yang merupakan operator telekomunikasi seluler GSM kedua di Indonesia, dengan layanan paskabayarnya lalu kemudian menjadi operator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan prabayar GSM. Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu SimPATI (prabayar), KartuAS (prabayar), serta KartuHALO (paskabayar). Telkom sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia menyediakan layanan baru dengan teknologi terkini yaitu CDMA (Code Division Multiple Access). CDMA adalah teknologi akses suara dan data, dimana setiap pengguna menggunakan kode tersendiri yang unik dalam mengakses kanal frekuensi yang sama dalam sebuah sistem. Para pakar teknologi telepon seluler

2 sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak dipergunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. Telkom Flexi merupakan salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh Telkom. Produk ini lebih dikenal dengan nama "Flexi" saja. Produk yang ditawarkan meliputi Flexi Classy (paskabayar), Flexi Trendy (prabayar), Flexi Home (paskabayar), serta FlexiCOMBO. Pemakaian Telkom Flexi oleh pelanggan sudah pasti menimbulkan sumber pendapatan baru dalam usaha Telkom. Baik dari sistem paskabayar maupun prabayar. Dimana hasil pendapatan tersebut akan dikonsolidasikan kepada induk perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan, para pimpinan perusahaan termasuk manajemen harus dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besarnya pendapatan. Sehingga dapat menginterpretasikan dengan tepat hasil yang dicapai oleh perusahaan, disamping tuntutan akan kejelian para manajemen dalam menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang efisien agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Pada akhir periode pembukuan, perusahaan akan menyediakan suatu laporan keuangan yang menggambarkan seluruh hasil kegiatan perusahaan. Laporan keuangan itu dibuat untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, seperti pimpinan perusahaan, kreditor, pemegang saham, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk menggunakan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan laba rugi merupakan laporan yang dibuat untuk memenuhi seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan. Dalam laporan laba rugi tercantum di dalamnya arus pendapatan dan arus biaya. Pendapatan dan biaya perusahaan inilah yang merupakan ukuran keberhasilan kegiatan operasional perusahaan yang dilakukan selama satu periode. Hal ini berlaku bagi setiap perusahaan baik yang menghasilkan suatu produk berupa barang maupun jasa.

3 Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktifitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Dari uraian sebelumnya dapat diketahui betapa pentingnya pendapatan bagi suatu perusahaan apapun jenisnya, begitu juga dengan jasa telekomunikasi. Karena itu penulis berminat membuat penelitian dengan judul, Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan pada Sistem Prabayar Flexi Trendy (studi kasus pada PT. Telkom Tbk.) 1.2. Identifikasi Masalah Setelah mengetahui uraian pada latar belakang penelitian. Maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perlakuan akuntansi pada sistem prabayar Flexi Trendy 2. Apakah perusahaan telah menetapkan metode pengakuan pendapatannya secara konsisten 1. 3. Maksud dan Tujuan Penelitian Sehubungan dengan masalah yang telah diidentifikasikan dan keadaan yang menjadi latar belakang, maksud dan tujannya adalah untuk: 1. Mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi pada sistem prabayar Flexi Trendy 2. Mengetahui apakah perusahaan telah konsisten dalam menerapkan metode pengakuannya.

4 1.4. Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap agar hasil yang diperoleh dapat berguna bagi: 1. Penulis Hasil penelitian ini akan memberikan wawasan pengetahuan tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai perlakuan pendapatan. Selain itu, penulis juga dapat membandingkan teori dengan praktik di lapangan yang sesungguhnya 2. Perusahaan Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang berguna dalam memperbaiki dan menyempurnakan mengenai bagaimana menerapkan perlakuan pendapatan pada perusahaan tersebut 3. Pihak-pihak lain Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan dapat digunakan sebagai bahan referensi, pembanding, serta tambahan pengetahuan, khususnya mengenai pendapatan. 1.5. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama dalam pendiriannya, yaitu mendapatkan laba yang optimal untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) perusahaan tersebut, dengan cara menghasilkan pendapatan yang sebesar mungkin dan menekan biaya yang serendah mungkin. Sumber pendapatan utama perusahaan adalah yang berasal dari penjualan produk (baik barang maupun jasa) yang jumlahnya dapat diukur dengan pembebanan kepada pembeli, atau penyewa untuk barang atau jasa.

5 Dewan Standar Akuntansi Indonesia melalui Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) (2007; 06) mengemukakan pengertian pendapatan sebagai berikut : Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Setiap perusahaan selalu tidak akan terlepas dari masalah pengakuan pendapatan, sehingga dengan demikian masalah pengakuan pendapatan yang tepat untuk ditetapkan dalam perusahaan secara konsisten adalah merupakan suatu kebijakan yang penting bagi perusahaan karena akan berpengaruh kepada penentuan besar kecilnya hasil usaha untuk suatu periode. Dewan Standar Akuntansi Indonesia melalui PSAK (2007; 23.19) mengemukakan bahwa: Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi: a) jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal b) besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan c) tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal d) biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal Dengan banyak alternatif metode pengakuan pendapatan seperti yang telah dijelaskan di muka, setiap perusahaan pasti berusaha menerapkan salah satu alternatif tersebut, dengan tepat yang sesuai dengan kegiatan usaha dan industri yang dilakukannya. Dengan penerapan metode pengakuan pendapatan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan berdasarkan pada kebijakan yang ditetapkan perusahaan terutama dalam menetapkan metode pengakuan pendapatan mana yang akan digunakan, sehingga pendapatan perusahaan tersebut dapat dinilai dan dihitung dengan benar.

6 Financial Accounting Standard Board (FASB) memberikan saran untuk pengakuan pendapatan yang khusus untuk pendapatan. Menurut mereka, pendapatan tidak boleh diakui sampai ia: 1. dihasilkan (earned) 2. direalisasi atau dapat direalisasi Pendapatan paling baik diukur dengan nilai pertukaran produk atau jasa perusahaan. Nilai pertukaran ini menyatakan ekivalen kas, atau nilai sekarang yang didiskontokan dari klaim uang yang akhirnya akan diterima dari transaksi pendapatan. Pengakuan pendapatan pada perusahaan jasa telekomunikasi, pasti mempunyai dan memerlukan alat ukur atau metode untuk mengukur dan mengetahui pendapatan yang dihasilkannya dalam suatu periode. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan telekomunikasi, bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga : 1. Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi simplex pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Pager, televisi, dan radio. 2. Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi duplex pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon. 3. Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi half duplex pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh : Handy Talkie, FAX, dan Chat Room. Telkom melalui Divisi Fixed Wireless Network akan memanfaatkan CDMA sebagai telepon fixed wireless digital yang digunakan sebagai telepon rumah (fixed phone) dan telepon bergerak (mobility). Layanan fixed wireless berbasis CDMA diberi brand Telkom Flexi sebagai telepon bergerak terbatas dalam satu

7 kode area, hal ini dimungkinkan karena Flexi, dimana biasa produk ini disebut, memiliki fitur limited mobility. Para pakar teknologi telepon seluler sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak dipergunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. Para pelaku bisnis telepon seluler (handphone) memperkirakan bahwa Flexi mendapat sambutan positif masyarakat mengingat tarifnya jauh berada dibawah GSM karena biaya investasinya sangat murah. Flexi hadir dengan teknologi CDMA yang memiliki keunggulan dibanding teknologi sebelumnya. Untuk menjadi pelanggan Flexi sudah tersedia layanan: 1. Flexi Classy Flexi classy adalah layanan flexi dengan sistem paskabayar. 2. Flexi Trendy Flexi trendy adalah layanan flexi dengan sistem prabayar berbasis kartu/simcard yang dapat diisi ulang. 3. Flexi Home Flexi Home adalah layanan flexi untuk perumahan atau kantor dilayani menggunakan terminal fixed berbasis nomor esn, tarif aktivasi, abonemen dan biaya pemakaian sama dengan tarif telepon rumah. 4. FlexiCOMBO FlexiCOMBO merupakan layanan yang memungkinkan Anda sebagai pelanggan Flexi Classy atau Trendy untuk tetap dapat berkomunikasi (voice, SMS dan data) di berbagai kota menggunakan beberapa nomor temporer. Dewan standar akuntansi Indonesia melalui PSAK (2007; 35.13, (b)) mengemukakan bahwa: Pendapatan atas pemakaian fasilitas telekomunikasi yang didasarkan atas tarif dan satuan ukuran pemakaian seperti pulsa, menit, kata, dan satuan ukuran lainnya diakui sebesar jumlah pemakaian sebenarnya selama periode berjalan

8 Penelitian mengenai pendapatan ini pernah dilakukan oleh Santi Linawati (2006), mahasiswa Universitas Widyatama, dengan mengambil judul skripsi Analisis Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan (PSAK NOMOR 23). Dengan objek penelitian pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bandung. Dari hasil penelitian ini diperoleh suatu kesimpulan bahwa metode pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PDAM kota Bandung telah sesuai dengan PSAK nomor 23. Hal ini dapat dilihat dengan telah terpenuhinya seluruh kondisi-kondisi pengakuan pendapatan baik untuk pendapatan yang berasal dari penjualan barang maupun penjualan jasa. Selain itu Endah Mungkasari (2006), mahasiswa Universitas Widyatama, juga pernah melakukan penelitian dengan tema yang sama. Dengan judul skripsi Analisis Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan dalam Hubungannya dengan Implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Nomor 23. Dengan objek penelitian pada PERUM Pegadaian Syariah Bandung. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa perusahaan mentapkan metode pengakuan pendapatan pada saat penjualan. Sedangkan penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan pada Sistem Prabayar Flexi Trendy (studi kasus pada PT. Telkom Tbk.). Pembahasan masalah yang diteliti pada skripsi ini yang dikaitkan dengan PSAK Nomer 35 tentang pendapatan akan ditekankan pada perlakuan pendapatan pada sistem prabayar Flexi Trendy. 1. 6. Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode yang bertujuan memberikan gambaran secara sistematik dan akurat mengenai masalah yang diteliti dimana data yang diperoleh dikumpulkan kemudian disusun, diolah dan dianalasis. Setelah data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis, lalu dibandingkan dengan landasan teori yang diperoleh dari literatur-literatur sehingga akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan.

9 Teknik pengumpulan data yang digunakan: 1. penelitian lapangan (field research) yang diperoleh dengan cara: 1. Observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti. 2. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak atau pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung atau relevan dengan masalah yang penulis teliti 2. penelitian kepustakaan (library research) yang diperoleh dengan cara mencari dan mengumpulkan data dan informasi melalui membaca dan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti serta e-book, yaitu buku-buku serta informasi yang beredar melalui internet. 1.7. Lokasi dan waktu penelitian Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Telkom Tbk. yang berlokasi di Jalan Japati No. 1 Bandung. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2008 sampai dengan November 2008.