1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEKAN IMUNISASI NASIONAL POLIO TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 TANGGAL 8 MARET 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2 Assalamualaikum Wr. Wb. Ysh : 1. Staf Ahli Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setda Kabupaten Semarang, 2. Para Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Semarang yang terkait, 3. Direktur RSUD Ungaran, dan Ambarawa 4. Camat se-kabupaten Semarang 5. Ketua TP. PKK Kabupaten Semarang, 6. Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Semarang, dan tamu undangan yang saya hormati,
3 Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayah-nya, sehingga sampai hari ini kita masih diberi kesempatan, dan kesehatan, dapat hadir dalam rangka Pekan Imunisasi Nasional Polio Tingkat Kabupaten Semarang tahun 2016. Hadirin yang saya hormati, Imunisasi merupakan program jangka panjang (mencapai kurang lebih 20 tahun), untuk rancangan imunisasi itu telah dirancang lama termasuk pembuatan vaksin. Hal ini dilakukan berdasarkan Landasan Hukum UUD 1945 Pasal 28 B Ayat 2 Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan diskriminasi. Pasal 28 H Ayat 1 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
4 dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. UU Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dan UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi itu masih terbatas. Untuk itu pemerintah wajib mendukung penuh imunisasi yang akan diberikan bagi bayi dan balita, karena tujuan imunisasi itu menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Imunisasi ini sebagai upaya pencegahan Cost Effective (paling murah paling mudah) karena menggunakan vaksin produksi dalam negeri sesuai standar keamanan WHO. Jadi imunisasi itu bukan urusan
5 pribadi melainkan urusan komunitas/keseluruhan, karena imunisasi itu harus dilakukan secara merata dengan cakupan yang tinggi, dan perhatian khusus diberikan di wilayah rawan sosial, rawan penyakit/klb (Kejadian Luar Biasa) dan daerah-daerah sulit secara geografis. PIN mempunyai makna yang kuat untuk menyiapkan generasi emas Indonesia. Sudah seharusnya kita menyambut baik dan mendukung program PIN ini, harapannya semua komponen dan kekuatan harus saling mendukung dan bekerjasama, PIN Polio bertujuan untuk memberikan perlindungan optimal dan merata terhadap kasus polio yang disebabkan virus polio sabin. Memang masih ada sebagian orang tua yang menolak anaknya untuk di vaksin
6 imunisasi, tapi proporsinya sangat kecil. Maka perlu di antisipasi jangan sampai yang kecil itu menjadi besar. Penolakan vaksin imunisasi oleh sebagian orang tua itu karena bertentangan dengan keyakinan, yakni material yang masuk ke dalam tubuh harus jelas asal usul dan halal haramnya. Maka dari itu kita perlu menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk sosialisasi dengan sasaran kelompok tertentu. Dengan penyadaran dari MUI kami berharap masyarakat bisa menerima, jika ada balita yang tidak datang dan belum mendapatkan imunisasi sebaiknya dikunjungi. Kemudian diberikan imunisasi polio dalam kurun waktu maksimal tiga hari.
7 Hadirin yang saya hormati, Eradikasi polio secara global akan memberi keuntungan secara finansial. Biaya jangka pendek yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan eradikasi tidak akan seberapa dibanding dengan keuntungan yang akan didapat dalam jangka panjang. Tidak akan ada lagi anak-anak yang menjadi cacat karena polio sehingga biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi penderita polio dan biaya untuk imunisasi polio dapat dikurangi. Pada bulan Mei 2012, World Health Assembly (WHA) mendeklarasikan bahwa eradikasi polio adalah salah satu isu kedaruratan kesehatan masyarakat dan perlu disusun suatu strategi menuju eradikasi polio (Polio Endgame Strategy). Indonesia telah berhasil menerima sertifikasi
8 bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR) pada bulan Maret 2014, sementara itu dunia masih menunggu negara lain yang belum bebas polio yaitu Afganistan, Pakistan dan Nigeria. Untuk mempertahankan keberhasilan tersebut dan untuk melaksanakan strategi menuju eradikasi polio di dunia, Indonesia melakukan beberapa rangkaian kegiatan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, penggantian vaksin Trivalent Oral Polio Vaccine (topv) ke bivalent Oral Polio Vaccine (bopv) dan introduksi Inactivated Polio Vaccine (IPV). Pada akhir tahun 2020 diharapkan penyakit polio telah berhasil dihapus dari seluruh dunia.
9 Berdasarkan hasil pertemuan desk review pada tanggal 20-23 Oktober 2014 yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan bersama WHO, UNICEF, dan melibatkan para pakar dan akademisi serta organisasi profesi, maka direkomendasikan untuk melakukan PIN Polio pada anak usia 0-59 bulan untuk memberikan perlindungan yang optimal bagi seluruh anak terhadap virus polio. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dilaksanakan secara serentak pada tanggal 8 sampai dengan 15 maret 2016. Mari kita sukseskan PIN Polio 2016. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, dengan mengucap Bismiillahirrohmanirrokhiim Pekan Imunisasai Nasional Polio dengan ini saya canangkan, dan dimulai.
10 Semoga apa yang kita kerjakan mendapat ridho dari Allah SWT. Dan anakanak kita sehat bebas dari polio. Sekian terima kasih. Wassalamualaikum, Wr, Wb. BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN.
11