BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Situ merupakan sumber mata air alami yang berada di daratan yang memiliki fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ke 17 dan -18 (hlm.11). Hal serupa juga dikatakan dalam artikel Suku Betawi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan. Salah satu yang telihat jelas adalah perkembangan smartphone.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Balon Bunga merupakan penyedia jasa dekorasi, bunga hantaran dan special effect

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti kebutuhan seperti apa yang di perlukan oleh pasarnya, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pusat bengkel yang ada di daerah Jakarta Selatan adalah Pusat Onderdil

BAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya, terhitung hingga tahun 2014 terdapat 173 mall yang ada di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta mempunyai sentra industri kerajinan yang berlokasi di kecamatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang perekonomian penduduk, mobilitas masyarakat harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar persen tubuhnya terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Seperti diberitakan dalam situs berita Kompas tanggal 1 April 2014 (Liauw, 2014),

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk vertebrata yang memiliki tulang belakang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ferdinand de Saussure, tanda adalah bentuk dari penggabungan signifier

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tempat penyimpanan barang yang cukup rentan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. Semarang, dekat Tugu Muda. Pada awalnya bangunan ini dibangun oleh

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

COMMUNITY CENTER di BSD City (Penekanan Desain GREEN ARCHITECTURE) TA-118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang dapat digunakan pelajar untuk menuju ke sekolah. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Langkah - langkah dalam proses perancangan poster kampanye anti. a. Langkah pertama ialah mencari data yang mencakup tentang

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB IV ANALISA. SIFAT DATA Sekunder (Pendampin g. Primer (utama) Tabel Tabel Kecukupan Data

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkitab merupakan pesan dari Allah untuk manusia.alkitab merupakan kumpulan

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. Mbak Isa sampai yang targetnya kelas A seperti The Duck King yang menjajakan. bebek di mal mal besar (kuliner.kompas.com, 2013).

KAMPANYE SOSIAL PENGENALAN BANK SAMPAH DI WILAYAH ANTAPANI BANDUNG TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Mencapai Gelas Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus,

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dibutuhkan oleh banyak orang ( Teknologi Informasi Merata Adalah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui sesuai jaman. USDA (United States Department of Agriculture)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia di era yang modern ini. Perkembangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Bali, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan daya tarik yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. proses memasak. Menurut Barbaran dan Durocher (2010), secara garis besar ada 6

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan industri desain grafis tanah air. dan sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammad Riksa Alhadi, 2016

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Taman kota sebagai ruang terbuka hijau sangatlah berperan penting untuk masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Frick & Mulyani (2006) mengatakan taman dapat berfungsi sebagai ruang terbuka untuk kesehatan, kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai ruang terbuka aktif yang mengandung unsur-unsur kegiatan didalamnya seperti tempat bersosialisasi, bermain, dan rekreasi (hlm.98). Mengingat pentingnya fungsi taman kota, sangatlah perlu bagi kita untuk melestarikan dan menjaga kebersihan taman. Masalah kebersihan taman membuat keadaan taman kota menjadi tidak terawat. Pemerintah sudah berupaya memperbaiki taman kota yang rusak. Yudianto (seperti dikutip Putra, 2014) upaya renovasi taman dalam rangka memperbaiki kualitas ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Tangerang. Beliau juga menambahkan perbaikan dan renovasi taman bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan ruang publik. Menurut observasi yang penulis lakukan di taman kota 1, dan taman kota 2 Tangerang Selatan. Masalah yang sering terjadi pada taman tersebut adalah sampah yang tidak pada tempatnya dan aksi corat-coret masyarakat yang berkunjung, sehingga keadaan taman kota menjadi rusak dan tidak terlihat indah. Tidak adanya sebuah sistem, regulasi, dan informasi yang tepat agar masyarakat ikut serta dalam melestarikan dan merawat taman kota menjadi salah satu 1

penyebab yang mengakibatkan masyarakat lupa untuk membuat keadaan taman tetap terjaga. Penulis melakukan wawancara dengan kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan Taher Rochmadi. Beliau mengatakan bahwa fenomena yang sedang terjadi pada taman kota adalah lingkungan yang tidak terawat dan tidak terlihat indah akibat sampah yang qtaman tidak sepenuhnya dirasakan masyarakat. Hal serupa juga dikatakan oleh petugas taman yang mengatakan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat untuk membantu merawat dan melestarikan lingkungan. Kurangnya informasi dan himbauan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian taman menjadi salah satu kendala kebersihan taman. Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai (BSD) menjadi salah satu taman yang memiliki masalah yang terkait dengan kebersihan. Taman yang dibentuk tahun 2004 oleh pihak BSD yang kepengurusannya diserahkan kepada Pemda Tangerang Selatan ini mempunyai luas areal 2,5 hektar. Taman Kota 1 BSD ini adalah taman yang paling dekat dengan perkotaan yang seharusnya fungsi dari taman kota ini dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat khususnya di perkotaan. Untuk itu penulis melakukan wawancara dengan pengunjung Taman Kota Mereka menyatakan bahwa mereka tidak menyadari bahwa sampah yang mereka buang sembarangan ternyata membuat masalah yang terkait dengan keindahan taman. Ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkungan menjadi kendala kebersihan taman. Kebiasaan buruk itu terjadi karena tidak adanya upaya untuk menghimbau masyarakat yang datang agar membuang sampah pada tempatnya. 2

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk merancang kampanye sosial tentang pelestarian kebersihan taman kota 1 Tangerang Selatan untuk menghimbau masyarakat agar sadar akan kebersihan taman kota untuk dilestarikan dan dinikmati oleh seluruh warga. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang maka rumusan masalah yang penulis tetapkan yaitu: 1. Bagaimana merancang kampanye sosial tentang pelestarian kebersihan taman kota 1 BSD untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan taman kota sehingga dapat dilestarikan dan dinikmati oleh seluruh warga? 2. Bagaimana perancangan visualisasi media dengan visual grafis yang sesuai dengan identitas Taman Kota 1 BSD? 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang terdapat pada masyarakat, maka Tugas Akhir ini akan dibatasi. 1. Kampanye sosial ini hanya menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan aksi corat-coret terhadap fasilitas taman. 2. Kampanye sosial ini hanya diperuntukkan untuk Taman Kota 1 BSD saja. Adapun segmentasi masyarakat yaitu: 3

Geografis : Kota : Tangerang Selatan Demografis : Usia : 15 40 tahun Gender : Pria & Wanita Psikografis : masyarakat yang tertarik dengan alam, dan menyukai tempat bersih. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah merancang kampanye sosial tentang pelestarian kebersihan taman kota 1 BSD untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan taman kota sehingga dapat dilestarikan dan dinikmati oleh seluruh warga. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Penulisan Tugas Akhir ini memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan tentang media informasi dan memahami bagaimana peranan desain grafis dalam sistem identitas visual, serta untuk memenuhi syarat kelulusan. 2. Bagi pembaca dapat menambah informasi tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan dapat melestarikan kebersihan taman untuk semua masyarakat yang datang. 4

3. Bagi universitas dapat menjadi bahan literatur dan informasi tambahan mengenai media informasi. 1.6. Metode Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam perancangan media informasi taman kota kota 1 BSD ini diperoleh melalui metode pengumpulan data primer dan sekunder. 1.6.1. Pengumpulan Data Primer 1. Studi Pustaka Penulis mengumpulkan data-data yang akan digunakan dengan buku-buku mengenai taman kota, seperti Arsitektur Ekologi untuk mendapatkan info yang dibutuhkan tentang penghijauan kota dan info lain yang berhubungan dengan taman yang dibahas. Studi pustaka juga digunakan untuk mempelajari penggunaan Typography, dan Layouting. 2. Existing Studies Penulis melakukan tinjauan untuk mempelajari dan mencari referensi tampilan media yang sederhana, edukatif, dan menarik. 3. Observasi penulis melakukan pengamatan langsung terhadap taman kota 1 BSD guna mengumpulkan data-data apa saja masalah yang terjadi di taman kota, dan mengamati fenomena yang sering terjadi pada taman kota tersebut. 5

4. Wawancara penulis melakukan wawancara dengan Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Tangerang Selatan, petugas taman, dan pengunjung taman kota guna mencari tahu fenomena yang sedang terjadi dan upaya yang sudah dilakukan untuk menjaga kebersihan taman. 1.6.2. Pengumpulan Data Sekunder 1. Internet penulis akan mengutip data-data yang sudah tersebar di internet dengan mempertimbangkan keabsahan dan kebenarannya. 2. Ebook Penulis mengutip data teori dari beberapa Ebook yang berkaitan dengan desain grafis, tata kota, media dan informasi. 1.7. Metode Perancangan Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk membuat proyek tugas akhir adalah sebagai berikut: 1. pengamatan penulis melakukan pengamatan terhadap fenomena yang sedang terjadi pada taman kota, dan menyimpulkan solusi apa saja yang dibutuhkan taman kota. 2. Brainstorming 6

Penulis akan melakukan brainstorming untuk mengeksplorasi gagasan ideide yang berhubungan 3. menentukan media setelah brainstorming yang dirapihkan menjadi mindmapping, penulis segera menentukan media yang akan digunakan untuk membuat informasi dalam taman 4. konsep & sketsa setelah penulis memperoleh kata kunci yang kemudian akan dikembangkan untuk menjadi konsep. Setelah itu konsep yang sudah terbentuk dituangkan kedalam bentuk sketsa. 5. proses digital setelah terbentuk kedalam sketsa, maka sketsa akan masuk kedalam proses digital, didalam proses ini akan dilakukan layouting. 6. implementasi lalu karya ini mencapai proses terakhirnya yaitu implementasi atau cetak. 7

1.8. Skematika Perancangan Latar Belakang Taman kota tidak terawat dikarenakan tidak ada upaya untuk mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan kebersihan taman Rumusan Masalah Bagaimana merancang kampanye sosial tentang pelestarian kebersihan Taman Kota 1 BSD? Bagaimana perancangan visualisasi media kampanye sosial? Tujuan Merancang kampanye sosial pelestarian kebersihan Taman Kota 1 Wawancara Untuk memperkuat data fenomena yang terjadi di masyarakat. Studi Pustaka untuk mengumpulkan data mengenai Taman Kota dan kampanye sosial. Observasi Pengamatan langsung terhadap Taman Kota 1 BSD guna mengumpulkan datadata. Tinjauan Pustaka Membuktikan hasil penelitian melalui teori dari sumber yang terpercaya Brainstorming Mind Mapping Konsep Digitalisasi Produksi 8