BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh, bertujuan untuk membentuk manusia sesuai dengan cita-cita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan suasana belajar yang kondusif. Suasana belajar yang kondusif. mengeksplorasi dan mengelaborasi keterampilannya.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah proses peningkatan pengetahuan siswa dari tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan merupakan hal yang telah ada dalam diri kita sejak lahir.

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENGAPA PERLU PEMBELAJARAN TEMATIK?

KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS RENDAH DAN PEMBELAJARANNYA

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

BAB II LANDASAN TEORI. dan saluran atau media (Sardiman A.M., 2001: 7). Multimedia interaktif

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu negara terletak pada kemajuan pendidikan yang diterapkan

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR REDAKSI... ii

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

BAB I PENDAHULUAN. untuk kehidupan sehari- hari. Banyak hal yang ada disekitar kita yang berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah kelompok social, bahasa di gunakan untuk berkomunikasi, berbagi

KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menyunting memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masih sangat banyak tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan. pendidikan untuk memperbaiki kinerjanya.

sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB I PENDAHULUAN. usia sekolah barulah anak belajar membaca dan menulis. Mengingat pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

Vol.1, No.1, Maret 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. Perkalian menurut Ig Sumarno dan Sukahar (1997:44) adalah. Penjumlahan Berulang, Pembagian menurut Suripto dan Joko Sugiarto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pendidikan yang dimaksud. dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku, sikap, maupun pola pikir. Maka dapat dikatakan bahwa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2

BAB I PENDAHULUAN. dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan, sebab siswa melakukan kegiatan belajar karena guru

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses Belajar Mengajar merupakan interaksi edukatif yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan negara. Pendididkan memiliki peranan yang sangat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, akan tetapi hingga saat ini pun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dituntut sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. hlm.4. dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm. 317

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. penigkatan kualitas sumber daya manusia. Sebab tanpa pendidikan manusia

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan fokus perhatian dalam

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi anak sebagai sosok kekuatan sumber daya manusia yang bermanfaat bagi Negara.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat di zaman

A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Peranan pendidikan jika dilihat dalam konteks pembangunan secara menyeluruh, bertujuan untuk membentuk manusia sesuai dengan cita-cita bangsa. Pembangunan tidak mungkin berhasil jika tidak melibatkan manusianya sebagai pelaku dan sekaligus sebagai tujuan pembangunan. Untuk menyukseskan pembangunan perlu ditata suatu sistem pendidikan yang relevan. Sistem pendidikan ini seharusnya dirancamg dan dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya. 1 Di dalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar yang kondusif, yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik, memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi keterampilannya. 2 Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru tidak hanya diharuskan untuk menguasai bahan ajar dan memiliki keterampilan teknik edukatif, tetapi guru juga dituntut untuk memiliki kepribadian dan integritas pribadi yang 1 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 6 2 Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 19 1

2 dapat diandalkan sehingga dapat menjadi panutan bagi peserta didik, keluarga, maupun masyarakat. 3 Proses belajar tidak hanya sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta belaka, tetapi kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh. Proses pembelajaran anak SD/MI masih bergantung pada objek-objek konkret dan pengalaman yang dialami secara langsung. 4 Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret (belajar dari hal-hal yang dapat dilihat, didengar, dibau, dan diraba). Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut. (1) Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak. (2) Mulai berfikir secara operasional. (3) Mempergunakan cara berfikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda. (4) Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat. (5) Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang lebar, luas, dan berat. 5 Di dalam masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi tidak langsung. 3 Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), 99 4 Muryanti dkk, Buku Tematik Keluarga Kelas I B, (Jakarta: Grasindo, 2007), vi 5 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 163

3 Komunikasi langsung dilakukan melalui kegiatan berbicara dan menyimak, sedangkan komunikasi tidak langsung melalui kegiatan menulis dan membaca. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuan. Dalam usaha meningkatkan pengajaran menulis, guru perlu berusaha untuk mencari model yang tepat dalam menyampaikan pengajaran kepada siswa. Salah satunya ialah dengan banyak memberikan bantuan dan dorongan. Tanpa dorongan guru, pencapaian tujuan pengajaran menulis kurang berhasil. Wujud nyata keberhasilan pengajaran menulis ialah siswa dapat menghasilkan tulisan yang baik, tidak hanya tau teorinya saja. 6 Dalam kegiatan observasi yang dilaksanakan peneliti di MI Liwa ul Islam Kedungsoko, guru Bahasa Indonesia kelas V yaitu Bapak Lukman Hakim S.Pd.I mengatakan bahwa salah satu masalah yang ditemukan adalah rendahnya keterampilan menulis. Apalagi ketika mereka dihadapkan pada pembelajaran yang dituntut untuk menulis mandiri disertai penggunaan ejaan yang tepat. Dari 14 siswa, hanya 7 siswa (50%) yang tuntas dalam 6 Suriamiharja, Petunjuk Praktis Menulis, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2008), 4

4 pembelajaran materi menulis laporan. Sedangkan 7 siswa lain (50%) belum tuntas. 7 Begitu pula halnya dalam proses pelaksanaan pembelajaran, pada saat materi menulis laporan pengamatan, strategi yang digunakan kurang tepat. Sejauh ini, pada materi menulis laporan pengamatan atau kunjungan, para peserta didik hanya belajar melalui buku paket dan keterangan guru saja. Padahal seharusnya ada kegiatan pengamatan ke suatu tempat, walaupun hanya ke luar kelas. Dengan tidak adanya praktek langsung, proses pembelajaran akan kurang efektif. Padahal pembelajaran di sekolah seharusnya tidak hanya difokuskan pada pemberian materi secara teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa nantinya bisa diaplikasikan di lingkungannya. 8 Berdasarkan faktor di atas, metode pembelajaran Learning Journals dianggap penting untuk memecahkan masalah di atas. Metode Learning Journals adalah sebuah metode dimana peserta didik diminta untuk menggambarkan secara tertulis pengalaman belajar yang telah mereka jalani, mereka akan terdorong untuk menyadari apa yang mereka alami dan mampu mengungkapkan secara tertulis. 9 Melalui metode ini, siswa secara tidak 7 Lukman Hakim, Guru Mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan, wawancara pribadi, 03 April 2013 8 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Bandung:Raja GrafindoPersada, 2010), 188 9 Melvin L Silberman, Active Learning, (Bandung:Nusa Media, 2011), 205

5 langsung dituntut untuk menulis mandiri dan memasukkan tanda baca dengan tepat. Ditinjau dari uraian di atas, penulis ingin meneliti bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran Learning Journals dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas V MI Liwaul Islam Mantup Lamongan pada pembelajaran menulis Laporan pengamatan. Maka dari itu, penulis tertarik dan merasa perlu untuk mengangkat masalah tersebut dalam sebuah skripsi dengan judul: Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan Mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui Metode Learning Journals (Jurnal Belajar) pada siswa Kelas V MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode pembelajaran Learning Journals dalam pembelajaran menulis laporan pada siswa kelas V MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan? 2. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis laporan siswa kelas V MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan setelah menggunakan metode pembelajaran Learning Journals?

6 C. TINDAKAN YANG DIPILIH Agar kesulitan tersebut dapat teratasi dan siswa termotivasi untuk menulis dengan benar, peneliti bertanggung jawab untuk mencari strategi pembelajaran yang tepat dan efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Yaitu dengan cara menerapkan metode pembelajaran Learning Journals pada materi menulis laporan pengamatan. Dengan teknik ini, sangat mungkin lebih mudah dalam pencapaian target. D. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui penerapan metode pembelajaran Learning Journals dalam pembelajaran menulis laporan pada siswa kelas V MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan. 2. Mengetahui peningkatan keterampilan menulis laporan siswa kelas V MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan setelah menggunakan metode pembelajaran Learning Journals. E. LINGKUP PENELITIAN Agar penelitian ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga hasil penelitiannya akurat, permasalahan tersebut di atas akan dibatasi pada hal-hal tersebut di bawah ini:

7 1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas V MI Liwa ul Islam Mantup Lamongan semester genap tahun ajaran 2013-2014, sebanyak 2 kali pertemuan selama sepekan. Pertemuan pertama 3 jam pelajaran dan pertemuan kedua sebanyak 2 jam pelajaran. 2. Implementasi (pelaksanaan) pembelajaran aktif dalam penelitian ini menggunakan metode Learning Journals. Metode Learning Journals adalah sebuah metode dimana peserta didik diminta untuk menggambarkan secara tertulis pengalaman belajar yang telah mereka jalani. Mereka akan terdorong untuk menyadari apa yang mereka alami dan mampu mengungkapkan secara tertulis. Rutinitas menulis jurnal yang dilakukan siswa memberi manfaat positif bagi perkembangan keterampilan menulis. Selain itu, dapat pula meningkatkan penguasaan aspek pembahasan yang lain secara tidak langsung. Secara berkesinambungan siswa akan terlatih mengemukakan gagasan dan perasaannya dengan pilihan kata, kalimat, struktur penyajian, dan pola pengembangan yang baik. Sebab, untuk terampil menulis anakanak harus sering menulis (serta membaca) supaya mereka terampil dalam menggunakan struktur yang kompleks dan benar secara tata bahasa. 10 10 Nur Azizah, Peningkatan Keterampilan Menulis, http://jurnalarupalakka.blogspot.com/2012/06/peningkatan-keterampilan-menulis.html, diakses pada tanggal 1 mei 2013

8 3. Keterampilan Menulis Laporan Dilihat dari prosesnya, pembelajaran menulis menuntut kerja keras guru untuk membuat pembelajarannya menjadi menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa dipaksa untuk dapat membuat sebuah tulisan. 11 Dengan menulis jurnal, siswa dapat terlatih menulis. Siswa akan terbiasa mengungkapkan gagasan atau perasaannya secara tertulis dalam bentuk kalimat-kalimat yang baik. Jurnal dapat menjadi sarana yang membantu siswa untuk belajar menulis dengan lebih menyenangkan dan berhasil. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk aspek menulis pada kelas V MI ini adalah agar peserta didik memiliki keterampilan untuk melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk laporan. 12 Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa kelas V MI Liwa ul Islam Kedungsoko Mantup Lamongan dalam menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam formulasi ragam bahasa tulis dalam bentuk laporan pengamatan melalui kegiatan membuat daftar pertanyaan bersama kelompok, melakukan pengamatan, membuat laporan dari hasil pengamatan, pengalaman dan catatan yang 11 LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Supel Surabaya, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya:PT. Revka Petra Media, 2009), 217 12 Fahmi, Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD, http://sdnegeri12simpangteritp.blogspot.com/2012/03/karakteristik-mata-pelajaran-, diakses tanggal 20 Oktober 2012

9 mereka peroleh kemudian mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas dan dikomentari oleh siswa lain. F. SIGNIFIKANSI PENELITIAN Berdasarkan pada tujuan penelitian tersebut di atas, maka penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan data di lapangan yang bermanfaat bagi: 1. Mahasiswa peneliti a. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap penelitian tentang keterampilan menulis b. Sebagai acuan pembanding dalam penelitian keterampilan menulis c. Sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk memperluas wawasan tentang keterampilan menulis 2. Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia a. Sebagai sumber informasi bagi guru untuk memantau sejauh mana keterampilan dan keterampilan yang dimiliki siswa dalam pelajaran menulis b. Sebagai bahan acuan masukan dalam mengajarkan pokok bahasan keterampilan menulis c. Sebagai sumber informasi bagi guru sejauh mana kecakapan siswa menguasai keterampilan menulis

10 3. Siswa a. Siswa dapat mengetahui sejauh mana keterampilan yang mereka miliki dalam keterampilan menulis b. Siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan selengkapnya dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, meliputi: a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Tindakan yang dipilih d. Tujuan Penelitian e. Lingkup Penelitian f. Signifikansi Penelitian g. Sistematika pembahasan BAB II : Kajian Teori meliputi: a. Keterampilan menulis 1) Pengertian menulis 2) Tujuan menulis 3) Prinsip menulis 4) Manfaat menulis 5) Jenis-jenis menulis 6) proses menulis yang diarahkan b. Metode Learning Journals 1) Pengertian metode Learning Journals 2) Langkah-langkah pembelajaran metode Learning Journals 3) Kelebihan dan kekurangan metode Learning Journals c. Peningkatan Keterampilan Menulis Laporan Melalui Metode Learning Journals (Jurnal Belajar). BAB III : Metode Penelitian meliputi: a. Metode penelitian b. setting penelitian dan subjek penelitian c. Variabel yang diselidiki d.

11 Rencana tindakan 1) siklus 1 2) siklus 2 e. Data dan cara pengumpulannya 1) Sumber data 2) Teknik pengumpulan data a) Wawancara b) Observasi c) Dokumentasi d) Tes f. Analisis data g. Indikator kinerja h. Tim peneliti dan tugasnya BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan meliputi: a. Pelaksanaan Pembelajaran b. Pembahasan dan Analisis Data BAB V : Kesimpulan dan saran meliputi: a. Kesimpulan b. Saran