BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun (Tandelilin, 2010:26). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan investasi disebut sebagai investor (Salim, 2010: 223). Investasi

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif ini perlahan mulai ditinggalkan. Masyarakat modern sekarang lebih pintar

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Industri makanan dan minuman mendapat peluang yang lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan cukup besar jumlahnya. Sumber dana tersebut dapat dikelompokkan

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan memberikan kontribusinya pada perekonomian nasional.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Pihak-pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tambahan modal guna mendorong kinerja operasional

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut serta dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi pihak makro dan mikro Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai pasar untuk sebagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber pembiayaan

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. Investasi pasar saham memberikan earning yang lebih tinggi dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia yang berkembang pesat tak lepas dari peran penting pasar modal. Pasar modal merupakan wadah yang mempertemukan investor dengan emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah kegiatan mengalokasikan atau menanamkan sumber daya saat ini (sekarang), dengan harapan mendapatkan manfaat di kemudian hari (masa mendatang) yang disebut dengan return (Noor, 2009:4). Investasi saham menjadi salah satu yang paling diminati karena memberikan return yang tinggi namun investor akan dihadapkan pada ketidakpastian antara return dengan risiko yang akan dihadapi. Semakin besar return yang akan diperoleh dari investasi, semakin besar pula risikonya. Risiko yang lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkan return yang lebih tinggi pula. Pasar modal di Indonesia atau disebut juga Bursa Efek Indonesia (BEI), memiliki beberapa kategori indeks saham, salah satunya adalah Kompas 100. Indeks Kompas 100 merupakan hasil kerjasama koran Kompas dan BEI. Saham yang masuk dalam indeks Kompas 100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80% dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI, dengan demikian investor dapat melihat kecenderungan arah pergereakan pasar melalui indeks Kompas 100 (id.wikipedia.org). Menurut pengamat pasar modal, Adler Haymans Manurung, indeks 1

Kompas 100 boleh dikatakan tangguh dalam menghadapi tekanan. Meskipun hanya memuat 100 saham tetapi sudah menggambarkan keseluruhan sektor dan sahamsahamnya paling sering diperdagangkan di bursa. Indeks Kompas 100 diharapkan dapat memberi manfaat bagi para investor, pengelola portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan dana investasi saham. Motivasi utama investor dalam berinvestasi adalah memperoleh return. Menurut Tandelilin (2010:102), sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika investor membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen, sedangkan capital gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu saham yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Sari, 2012). Return realisasi merupakan return yang terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan berfungsi sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return historis juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi di masa mendatang (Hartono, 2003 dalam Absari, dkk. 2012). Bagi calon investor yang rasional keputusan investasi saham harus didahului oleh suatu proses analisis terhadap faktor-faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi return saham. Analisis tersebut adalah analisis teknikal dan 2

fundamental. Analisis teknikal adalah instrumen yang menggunakan data historis perdagangan mengenai harga saham, volume dan beberapa indikator pasar lain untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa mendatang (Widyani dan Indriana, 2010). Analisis fundamental merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham. Menurut Jones (2014:348) proses analisis peniliaian saham terdiri dari tiga tahapan, yakni analisis ekonomi, analisis industri dan analisis perusahaan. Analisis ekonomi bertujuan membuat keputusan alokasi penginvestasian saham di beberapa negara atau dalam negeri. Analisis industri bertujuan untuk menentukan industri apa saja yang menguntungkan dan mana yang tidak berprospek baik. Analisis perusahaan bertujuan menentukan perusahaan apa saja dalam industri terpilih yang memiliki prospek baik. Penelitian ini akan berfokus pada analisis ekonomi dan analisis perusahaan. Analisis ekonomi dilakukan terhadap variabel makro ekonomi, dalam penelitian ini digunakan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Tingkat suku bunga merupakan daya tarik bagi investor dalam menanamkan modalnya dalam bentuk deposito atau SBI sehingga investasi dalam bentuk saham akan tersaingi, dengan meningkatnya suku bunga SBI, akan berpengaruh terhadap perubahan harga saham sehingga investor akan lebih memilih untuk berinvestasi di sektor perbankan dibadingkan pasar modal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2012), Yulianti (2014) dan Mubarok, dkk. (2014) tingkat suku bunga SBI terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian 3

yang dilakukan oleh Sari, dkk. (2013), Halim (2013) dan Jatirosa (2014) yang mendapatkan hasil bahwa tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Analisis perusahaan dilakukan terhadap variabel-variabel dasar keuangan perusahaan yang dalam penelitian ini digunakan Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Price to Book Value (PBV) dan ukuran perusahaan. DER merupakan rasio solvabilitas yang mengukur sejauh mana modal perusahaan dibiayai oleh pinjaman. Semakin tinggi utang perusahaan, akan meningkatkan beban perusahaan dan penilaian investor akan buruk. Penilaian investor yang buruk akan menurunkan minat investor untuk membeli saham perusahaan tersebut yang akan berdampak pada penurunan harga saham. Penurunan harga saham mengakibatkan return saham yang diterima oleh investor juga menurun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arista (2012), Putri (2012) dan Sari (2012), DER terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumo (2011), Budialim (2013) serta Kumala dan Nugroho (2013) yang mendapatkan hasil bahwa DER berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. ROA adalah rasio profitabilitas yang mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan memanfaatkan total aktiva yang dimiliki. Semakin tinggi ROA, maka semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan. Investor tentu akan memberikan penilaian yang baik atas tingginya laba suatu perusahaan dan akan berdampak pada peningkatan permintaan saham tersebut. Sesuai dengan hukum 4

ekonomi, permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan peningkatan harga saham. Peningkatan harga saham mengindikasikan return saham yang diterima oleh investor juga semakin meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Malintan (2012), Aziz (2012) dan Prabowo (2013), ROA terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arista (2012), Novitasari (2013) dan Budialim (2013) yang mendapatkan hasil bahwa ROA berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. PBV adalah rasio penilaian pasar yang membandingkan harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Semakin tinggi harga saham di pasar, maka semakin baik pula penilaian invesor. Penilaian investor yang baik akan meningkatkan minat atas saham tersebut. Peningkatan permintaan saham akan berdampak pada peningkatan harga saham dan artinya return saham yang diterima investor meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2011), Putri (2012), dan Ferdiansyah (2014), PBV terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Darusman (2012), Budialim (2013) dan Sari (2013) yang mendapatkan hasil bahwa PBV berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Ukuran perusahaan adalah rasio aktivitas usaha yang dalam penelitian ini diproksikan dengan total aktiva. Semakin besar aktiva yang dimiliki suatu perusahaan, semakin baik pula penilaian investor. Penilaian yang baik dari investor akan meningkatkan permintaan akan saham tersebut dan berdampak pada peningkatan harga 5

saham. Peningkatan harga saham mengindikasikan return saham yang diterima investor meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adiwiratama (2010), Acheampong, dkk. (2013) dan Sundari (2014), ukuran perusahaan terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriati (2010), Absari, dkk. (2012) dan Mar ati (2013) yang mendapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masih ditemukan adanya research gap dari beberapa penelitian terdahulu mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi return saham. Berangkat dari permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk menguji kembali pengaruh DER, ROA, PBV, ukuran perusahaan dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham perusahaan indeks Kompas 100. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1) Apakah DER berpengaruh signifikan terhadap return saham? 2) Apakah ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham? 3) Apakah PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham? 4) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return saham? 5) Apakah tingkat suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap return saham? 6

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui signifikansi pengaruh DER terhadap return saham. 2) Mengetahui signifikansi pengaruh ROA terhadap return saham. 3) Mengetahui signifikansi pengaruh PBV terhadap return saham. 4) Mengetahui signifikansi pengaruh ukuran perusahaan terhadap return saham. 5) Mengetahui signifikansi pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap return saham. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kontribusi empiris yakni penelitian tentang pengaruh DER, ROA, PBV, ukuran perusahaan dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham. 2) Manfaat Praktis Bagi praktisi keuangan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dari adanya analisis beberapa faktor fundamental dan tingkat suku bunga SBI yang mempengaruhi return saham sehingga dalam berinvestasi di pasar modal, langkah yang diambil tepat dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Bagi emiten, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. 7

1.5 Sistematika Penulisan Penyajian dalam penelitian ini akan disusun menjadi bab secara sistematis, sehingga antara satu bab dengan lainnya memiliki hubungan erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka dan Rumusan Masalah Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori atau konsep-konsep yang relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada, pembahasan hasil penelitian sebelumnya serta rumusan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini diuraikan tentang lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Dalam bab ini dijelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang diteliti, deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. 8

Bab V : Simpulan dan Saran Dalam bab ini dijelaskan simpulan dari permasalahan yang dibahas serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang dicapai. 9