TOPONIMI JAWA BARAT. (Berdasarkan Cerita Rakyat) DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terus dilakukan, antara lain, melalui pengajaran secara formal di sekolahsekolah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Draft 18/02/2014 GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan Luas Kawasan Hutan di Jawa Barat Berdasarkan Fungsinya Tahun 2003 s/d Tahun 2003 (Ha)

KATA PENGANTAR. keterampilan para petani dan petugas melalui sekolah lapangan serta pelatihan pemandu (PL I, PL II, PL III).

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

No Kawasan Andalan Sektor Unggulan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

KATA PENGANTAR Drs. Helmizar Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

JULI 2013 PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT

AGUSTUS 2013 PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT

JUNI 2013 PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PERESMIAN ACARA PESONA BATIK PESISIR UTARA JAWA BARAT. Di Hotel Sari Pan Pasific. Tanggal, 19 Mei 2016.

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan

PENGEMBANGAN BAHASA DAERAH (SUNDA) MELALUI PEMBINAAN KEGIATAN APRESAISI BAHASA DAN SENI DI JAWA BARAT. (Dingding Haerudin) Bahasa Daerah FPBS UPI

Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

Bidang Bina Pendidik Dan Kependidikan (BPTK) DINAS PENDIDIKAN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

PAGU ANGGARAN (Rp) 1 Pengadaan Pakaian Korpri 134,950, Juli. 1 Jasa Kebersihan 164,700,000 Pebruari. 2 Jasa Keamanan 135,000,000 Pebruari

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

2015 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan dengan. mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Arifa, 2013

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Perkembangan Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun Dinas Kehutanan Propinsi

BERITA NEGARA. No.1486, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Indonesia. Warisan Budaya Takbenda. Pelaksanaan.

Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. dalam perekonomian Indonesia. Masalah kemiskinan, pengangguran, pendapatan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 358,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 24,813,456, BELANJA LANGSUNG 83,453,407,405.00

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

Jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun

Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggung jawaban pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 362,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 27,237,852, BELANJA LANGSUNG 68,883,169,000.00

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. NOMOR : 18/Kpts/KPU-Prov-011/VIII/2012 TENTANG

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001

1. COOPERATIVE FAIR KE-1

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 391,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 31,911,581, BELANJA LANGSUNG 91,604,159,680.00

LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN KETRANSMIGRASIAN JAWA BARAT TAHUN 2011 & 2012

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dilandasi oleh Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Timur dan Tenggara. Negara-negara dengan sebutan Newly Industrializing Countries

PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2013

Yth. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota se-jawa Barat. Disampaikan dengan hormat, terima kasih. T April 2017 antor Wilayaha

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi ton beras dari petani nasional khususnya petani di wilayah Jawa

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Nomor : W10-A/2565/OT.01.2/XII/2012 Bandung, 4 Desember 2012 Lampiran : 1 (satu) bundel Perihal : Laporan Tahunan 2012

DAFTAR NAMA WEBSITE DI JAWA BARAT. No Kab/kota Nama website Menu Tanggal update. Home 30/08/2010

Transkripsi:

TOPONIMI JAWA BARAT (Berdasarkan Cerita Rakyat) DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT 2009

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan TOPONIMI JAWA BARAT (Berdasarkan Cerita Rakyat) Bandung, Oktober 2009 ISBN: 978-979-18644-3-5 Pelindung: Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Penanggung Jawab: Dra. Wiana Sundari Kepala Bidang Kebudayaan Ketua Pelaksana: Dra. Nunung Ruliah Kepala Seksi Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah Penyusun: Dr. Yayat Sudaryat, M.Hum. Drs. Gugun Gunardi, M.Hum. Deni Hadiansah, S.Pd. Perancang Sampul dan Penata Letak: Deni Hadiansah, S.Pd. Wawan Dimyati ii

SAMBUTAN KEPALA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat ilahi robbi karena berkat dan karunia-nyalah buku Toponimi Jawa Barat (Berdasarkan Cerita Rakyat) telah dapat diselesaikan. Penyusunan buku tersebut merupakan salah satu program kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2009 pada kegiatan Pelestarian dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah. Seperti kita ketahui bahwa pelestarian dan pengembangan merupakan prinsip-prinsip dasar dalam konservasi dan revitalisasi warisan budaya, baik berupa benda maupun bukan benda, yang bertujuan bukan saja untuk mencegah kepunahannya, akan tetapi dapat bermanfaat bagi kepentingan pendidikan. Prinsipprinsip sebagaimana tertera pada Undang-undang No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya dan iii

Peraturan Pemerintah RI No. 78 tahun 2007 tentang Pengesahan Convention for The Safeguarding of the Intanngible Cultural Heritage (Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda) serta Perda Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Pelestarian dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, menjadi dasar untuk menyusun rencana strategis program kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam upaya pemulyaan seni-budaya Jawa Barat. Sebagai wilayah budaya, Jawa Barat memiliki banyak tinggalan budaya, di antaranya, adalah bahasa, sastra, dan aksara daerah. Penamaan tempat (toponimi) merupakan karya intelektual sekelompok masyarakat dalam menyatakan suatu makna tertentu dan menjadi bagian dari karya sastra lisan. Sejak kapan sebuah nama tempat itu muncul, sering secara pasti sulit untuk ditentukan. Sekarang banyak diciptakan nama tempat, tetapi tanpa mempertimbangkan segisegi daerah, lingkungan alam, dan budaya iv

masyarakatnya. Dina nyieun ngaran teh sangeunahna wae, sakarep insun, seenake dewek. Kami menyambut baik serta menyampaikan rasa bangga atas terbitnya buku ini. Kami berharap karyakarya tradisi lisan masyarakat Jawa Barat dapat terlindungi. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada para penyusun yang merupakan pakar bahasa dari UPI dan UNPAD serta praktisi dari Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung, maupun pihak-pihak lainnya sehingga terwujudnya buku ini. Bandung, Oktober 2009 KEPALA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT,... NIP. v

SAMBUTAN KEPALA BIDANG KEBUDYAAN DINAS PARIWSATA DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA BARAT Bidang Kebudayaan merupakan salahsatu subdinas di lingkungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, yang memiliki tugas pokok dan fungsinya tertentu, di antaranya, bekerjasama dengan pakar dari perguruan tinggi untuk mengkaji bahasa, sastra, dan budaya Jawa Barat serta menerbitkannya menjadi buku. Sebagai salah satu implementasi dari Perda Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Pelestarian dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah serta amanat Kongres Bahasa Sunda VIII di Subang, kiranya buku ini akan sangat vi

bermanfaat bagi pelestarian dan pengembangan bahasa dan aksara Sunda. Hal ini dapat dipahami karena buku ini berisi kumpulan cerita rakyat sebagai dasar penamaan daerah (Toponimi) di Jawa Barat yang mengandung pesan-pesan moral dan filsafat hidup manusia Sunda dan masyarakat Jawa Barat lainnya. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi kita semua dalam rangka pelestarian dan pengembangan bahasa, sastra, dan aksara daerah di Jawa Barat. Melalui buku ini akan tergambarkan struktur bahasa, wujud cerita rakyat Sunda, dan pesan-pesan moral serta filsafat hidup masyarakat pemakainya. Bandung, Oktober 2009 KEPALA BIDANG KEBUDAYAAN, Dra. Wiana Sundari NIP. 480092681 vii

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang Mahakuasa karena berkat, rakhmat, serta inayah- Nya, buku yang berjudul Toponimi Jawa Barat (Berdasarkan Cerita Rakyat) dapat dirampungkan. Buku ini terbit atas biaya proyek Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat. Buku ini berisi kumpulan legenda tempat di Jawa Barat yang disusun berdasarkan cerita rakyat. Hal ini membuktikan bahwa Jawa Barat sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang kaya budaya daerahnya, antara lain, dalam penamaan daerah. Dengan terbitnya buku ini diharapkan bahwa penamaan tempat di Jawa Barat tidak disusun sembarangan, tetapi disesuaikan dengan berbagai pertimbangan seperti linguistik, historis, geografis, dan sosio-kultural. Dalam penamaan tempat atau toponimi di Jawa Barat terkandung pesan-pesan moral, kearifan viii

lokal, dan falsafah hidup masyarakat Jawa Barat. Oleh karena itu, terbitnya buku ini merupakan jalan yang strategis untuk memasyarakatkan pesan-pesan dan falsafah tersebut. Mudah-mudahan saja buku ini sangat bermanfaat bagi kita semua dalam rangka melestarikan, membina, dan mengembangkan bahasa, sastra, dan budaya daerah di Jawa Barat. Terutama bagi para inohong masarakat dan pengambil kebijakan dalam memberikan nama tempat, jalan, dan sebagainya, di wilayah Jawa Barat. Bandung, Oktober 2009 TIM PENYUSUN, YS, GG, DH ix

DAFTAR ISI SAMBUTAN KEPALA DISPARBUD... SAMBUTAN KABID KEBUDAYAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... iii vi viii x I. PURWAWACANA A. Latar Belakang Penulisan... 1 B. Tujuan Kegiatan... 4 C. Lingkup Penulisan... 5 II. SISTEM DAN ASPEK TOPONIMI ATAU PENAMAAN TEMPAT DI JAWA BARAT A. Sistem Penamaan Tempat... 9 B. Aspek-aspek Penamaan Tempat... 13 C. Bahasa dalam Penamaan Tempat... 21 x

III. KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JABAR DALAM PENAMAAN TEMPAT (TOPONIMI) A. Kearifan Sosial dalam Penamaan Tempat 31 B. Kurang Menghindahkan Sejarah... 33 C. Perlu Kearifan... 35 IV. SEJARAH TOPONIMI DI JAWA BARAT A. Sejarah Toponimi Bandung Raya... 39 B. Sejarah Toponimi Priangan Timur... 45 C. Sejarah Toponimi Purwasuka... 64 D. Sejarah Toponimi Sukaci... 74 E. Sejarah Toponimi Bodebek... 81 F. Sejarah Toponimi Pantura... 93 V. SASAKALA TEMPAT DI JAWA BARAT A. Sasakala Toponimi Bandung Raya... 102 1. Sasakala Gunung Tangkuban Parahu.. 102 2. Sasakala Cigondewah... 114 3. Sasakala Marongge... 120 4. Sasakala Sumedang... 130 xi

B. Sasakala Toponimi Priangan Timur... 137 1. Sasakala Banjar Patroman... 137 2. Sasakala Cijulang dan Pantai Batuhiu 145 3. Sasakala Kalapa Genep... 155 4. Sasakala Kampung Panyalahan... 160 5. Sasakala Gunung Guntur... 165 6. Sasakala Situ Bagendit... 175 7. Sasakala Garut... 185 8. Sasakala Tasikmalaya (Sukapura)... 195 C. Sasakala Toponimi Purwasuka... 207 1. Sasakala Purwakarta... 207 2. Sasakala Pamanukan... 213 3. Sasakala Sagalaherang... 219 D. Sasakala Toponimi Sukaci... 231 1. Sasakala Sukabumi... 231 2. Sasakala Cianjur... 242 xii

E. Sasakala Toponimi Bodebek... 251 1. Sasakala Talagawarna... 251 2. Sasakala Bogor... 259 3. Sasakala Depok... 266 4. Sasakala Bekasi... 274 F. Sasakala Toponimi Pantura... 283 1. Sasakala Majalengka... 283 2. Sasakala Indramayu... 298 3. Sasakala Cirebon... 310 DAFTAR PUSTAKA... 323 GLOSARIUM... 324 xiii