III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September November 2014 di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

METODE. Lokasi dan Waktu

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

BAB III MATERI DAN METODE

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. BAHAN DAN METODE

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

MATERI DAN METODE. Prosedur

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODE PENELITIAN. Yijk = μ + Si + Pj + SPij + ε ijk. Keterangan :

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

Pengacakan dan Tata Letak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Yijk = + αi + βj + (αβ) ij + ijk

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III MATERI DAN METODE. Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis sampel dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

BAB III MATERI DAN METODE

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di. Balai Inseminasi Buatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

III. BAHAN DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1) Bahan utama adalah daging kelinci sebanyak 1 kilogram yang diperoleh

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

Y ij = µ + B i + ε ij

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

METODOLOGI PENELITIAN

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen, Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, serta Laboratorium Makanan dan Minuman Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau. 3.2. Materi Penelitian 3.2.1. Bahan Bahan dasar pembuatan es krim adalah : akuades, susu skim bubuk, susu krim bubuk, jus buah naga merah, gula pasir, kuning telur, cup es krim, labeling kecil dan labeling besar. Kultur starter yang digunakan yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus yang diperoleh dari Pusat Antar Universitas (PAU) Laboratorium P angan dan Gizi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM). Media untuk perbanyakan bakteri adalah Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA) dan de-mann Rogosa Sharp Agar (MRSA). Media untuk peremajaan adalah De-Man s Rogosa Sharpe Broth (MRSB), sedangkan untuk pengencer menggunakan Buffer Pepton Water (BPW). 3.2.2. Alat Alat yang digunakan untuk pembuatan es krim adalah: ice cream maker, timbangan analitik, hand mixer, Gelas Ukur, Freezer, kompor gas, dan panci. Sedangkan alat yang digunakan untuk analisis mikrobiologis adalah: cawan petri, 13

tabung reaksi, labu Erlenmeyer, rak tabung reaksi, bunsen, aluminium foil, kasa steril, kaca pembesar (lup), jarum ose, vortex, laminar air flow, inkubator, autoklaf, mikropipet dan pipet tip. 3.3. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial (RAL) dengan 5 perlakuan dan 2 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi jus buah naga (0%, 5%, 10%, 15% dan 20%), faktor kedua adalah konsentrasi penambahan BAL (0%, 2%, 4%, dan 6%). Faktor I. Konsentrasi jus buah naga (A), terdiri dari 5 taraf: A 0 = Konsentrasi 0% A 1 = Konsentrasi 5% A 2 = Konsentrasi 10% A 3 = Konsentrasi 15% A 4 = Konsentrasi 20% Faktor II. Konsentrasi penambahan BAL (B), terdiri dari 4 taraf: B 0 = Konsentrasi 0% B 1 = Konsentrasi 2% B 2 = Konsentrasi 4% B 3 = Konsentrasi 6% Sehingga diperoleh kombinasi perlakuan 5x4 = 20 perlakuan dengan 2 kali ulangan. Bagan kombinasi perlakuannya dapat dilihat pada Tabel 3.1. 14

Tabel 3.1. Bagan Kombinasi Perlakuan Faktor I Faktor II (Konsentrasi BAL) (Konsentrasi Buah Naga) B 0 B 1 B 2 B 3 A 0 A 0 B 0 1 A 0 B 1 1 A 0 B 2 1 A 0 B 3 1 A 0 B 0 2 A 0 B 1 2 A 0 B 2 2 A 0 B 3 2 A 1 A 1 B 0 1 A 1 B 1 1 A 1 B 2 1 A 1 B 3 1 A 1 B 0 2 A 1 B 1 2 A 1 B 2 2 A 1 B 3 2 A 2 A 2 B 0 1 A 2 B 1 1 A 2 B 2 1 A 2 B 3 1 A 2 B 0 2 A 2 B 1 2 A 2 B 2 2 A 2 B 3 2 A 3 A 3 B 0 1 A 3 B 1 1 A 3 B 2 1 A 3 B 3 1 A 3 B 0 2 A 3 B 1 2 A 3 B 2 2 A 3 B 3 2 A 4 A 4 B 0 1 A 4 B 1 1 A 4 B 2 1 A 4 B 3 1 A 4 B 0 2 A 4 B 1 2 A 4 B 2 2 A 4 B 3 2 3.4. Prosedur Penelitian Penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur persiapan bahan sampai tahap analisis variabel penelitian. Tahap pembuatan jus buah naga tersaji pada Gambar 3.1, sedangkan tahap pembuatan es krim dengan penambahan jus buah naga pada Gambar 3.2. Pencucian buah naga hingga bersih Buah naga dipotong-potong Buah naga di blender Jus buah naga sebanyak 160 ml Gambar 3.1.Pembuatan jus buah naga 15

Adonan es krim Pencampuran Pasteurisasi 80 C selama 30 detik Proses penyatuan adonan dengan mixer selama 10 menit Pendinginan (39-41 C) Starter BAL 0 %, 2 %, 4 % dan 6 % Penambahan jus buah naga dengan konsentrasi yang berbeda 0 %, 5 %, 10%, 15% dan 20% Inkubasi 41 C selama 4 jam Penuaan dalam suhu 4 C selama 5 jam Pembekuan disertai agitasi selama 30 menit Penyimpanan beku selama 24 jam Es Krim yoghurt Analisis total plate count pada es krim Analisis kadar BAL pada es krim Analisis kadar kapang pada es krim Gambar 3.2. Prosedur penelitian (Mulyani et al. 2008) Tahap pertama adalah pencucian buah naga hingga bersih, kemudian dipotong-potong, setelah itu buah naga diblender hingga menghasilkan jus. 16

Selanjutnya, pencampuran adonan es krim hingga homogen dan dipasteurisasi pada suhu 80ºC selama 30 detik, setelah dipasteurisasi mixer adonan selama 10 menit, setelah itu dimasukkan kultur starter dan di dinginkan pada suhu (39-41ºC). setelah proses pendinginan dilakukan penambahan jus buah naga dengan konsentrasi yang berbeda, kemudian inkubasi pada suhu 41ºC selama 4 jam selanjutnya penuaan pada suhu 4ºC selama 5 jam, kemudian pembekuan yang disertai agitasi selama 30 menit, yang terakhir dimasukkan kedalam kemasan dan simpan dalam freezer selama 24 jam untuk pengerasan. Komposisi adonan es krim dapat dilihat pada Tabel 3.2. Table 3.2. Komposisi adonan es krim Bahan Adonan Es Krim (%) Krim susu 10,00 Aquades 64,50 Gula 15,00 Susu skim 10,00 Agar-agar 0,25 Kuning telur 0,25 Total 100,00 keterangan: Penambahan kultur starter (Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus) dan jus buah naga merah sebagai perlakuan dilakukan dengan mengurangi komposisi air pada adonan es krim. 3.5. Peubah Penelitian Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi : total plate count (TPC), pengujian kandungan bakteri asam laktat (BAL) dan pengujian kapang pada es krim. 17

3.5.1. Total Plate Count (SNI, 2008) Sampel sebanyak 1 ml diencerkan 9 ml larutan BPW. Pengujian TPC dilakukan dengan memindahkan 1 ml sampel ke dalam 9 ml BPW sebagai pengenceran 10-1 dengan pipet steril sampel 1 ml dimasukkan ke dalam larutan 9 ml BPW untuk mendapatkan 10-2 dan tahap yang sama dilakukan untuk membuat pengenceran 10-3 sampai dengan pengenceran selanjutnya. Sampel dimasukkan sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri dari pengenceran ke-4 sampai ke-6 kedalam cawan petri secara duplo. PCA yang sudah didinginkan hingga suhu 45 C ditambahkan sebanyak 15-20 ml. Larutan contoh dan media PCA tercampur seluruhnya, lakukan pemutaran cawan ke depan dan ke belakang atau membentuk angka delapan dan diamkan sampai menjadi padat. Inkubasi pada suhu 34 C sampai dengan 36 C selama 24 jam sampai dengan 48 jam dengan meletakkan cawan pada posisi terbalik. Penghitungan jumlah koloni dilakukan berdasarkan jumlah koloni antara 25 sampai dengan 250 pada pengenceran yang diamati. 3.5.2. Pengujian Kandungan Bakteri Asam Laktat (Fardiaz, 1987) Sampel sebanyak 1 ml diencerkan dalam 9 ml larutan BPW hingga pengenceran 10-7. Sampel dipipet sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri steril (pemupukan dari tingkat pengenceran 10-5 sampai 10-7 dilakukan duplo) ditambahkan dengan 15-20 ml MRSA cair steril, lalu cawan petri digoyangkan secara mendatar agar sampel menyebar rata. Setelah media agar membeku, diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 37 C selama 2-3 hari. Jumlah koloni 18

yang tumbuh dihitung dengan metode SPC dengan jumlah koloni antara 25-250 dan dinyatakan dalam satuan cfu/ml. Penghitungan : koloni/ml = koloni/cawan x 1 Faktor pengenceran 3.5.3. Pengujian Kapang (SNI, 2008) Pengujian kapang dilakukan dengan memindahkan 1 ml sampel ke dalam 9 ml BPW untuk menghasilkan pengenceran 10-1 dengan pipet steril, kemudian masukkan 1 ml dari 10-1 pengenceran ke dalam larutan 9 ml BPW untuk mendapatkan 10-2 dan tahap yang sama dilakukan untuk membuat pengenceran 10-3. Selanjutnya sampel dimasukkan sebanyak 1 ml suspensi dari setiap pengenceran ke dalam cawan petri secara duplo. PDA yang sudah didinginkan hingga suhu 45 C ditambahkan sebanyak 15-20 ml. Supaya larutan contoh dan media PDA tercampur seluruhnya, lakukan pemutaran cawan ke depan dan ke belakang atau membentuk angka delapan dan diamkan sampai menjadi padat. Inkubasi pada suhu 34 C sampai dengan 36 C selama 24 jam sampai dengan 48 jam dengan meletakkan cawan pada posisi terbalik. Penghitungan jumlah koloni dilakukan berdasarkan jumlah koloni antara 25 sampai dengan 250 pada pengenceran yang diamati. 3.3.4. Analisis Data Data penelitian yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial (Steel dan Torrie, 1991). Perbedaan pengaruh perlakuan diuji dengan Duncan's Multiple Range Test (DMRT). 19

Model Rancangan adalah: Y ijk = µ + α i +β j + ( αβ) ij + ε ijk i = 1,2,3,4,5 dan k = 1,2 j = 1,2,3,4 Dimana: Y ijk = Hasil pengamatan pada faktor A pada taraf ke- i dan faktor B pada taraf ke- j dan pada ulangan ke- k µ = Nilai tengah umum (population mean) α i = Efek faktor A pada taraf ke- i β j = Efek faktor B pada taraf ke- j (αβ) ij = Efek dari faktor A pada taraf ke- i dan faktor B pada taraf ke- j pada ulangan ke- k ε ijk = Pengaruh galat dar faktor A pada taraf ke- i dan faktor B pada taraf kej pada ulangan ke- k Tabel analisis sidik ragam rancangan acak lengkap pola faktorial dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3. Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Faktorial Sumber db JK KT F hit F Tabel Keragaman 0,05 0,01 A a-1 JKA JKA/dbA KTA/KTG B b-1 JKB JKB/dbB KTB/KTG AB (a-1)(b-1) JKAB JKAB/dbAB KTAB/KTG Galat ab(r-1) JKG JKG/dbG Total rab-1 JKT Sumber: Steel dan Torrie (1991) Perhitungan: 20

Faktor Koreksi (FK) = ( ) Jumlah Kuadrat Total (JKT) = (Y ijk ) 2 FK Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ( ) - FK Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT JKP JK(A) = ( ) - FK JK(B) = ( ) - FK JK(AB) KT(A) KT(B) KT(AB) = JKP JK(A) JK(B) = JK(A)/ (a-1) = JK(B)/ (b-1) = JK(AB)/ (a-1)(b-1) Jika F hit<f tabel, maka terima H 0 F hit>f tabel, maka terima H 1 Hipotesis H 0 =tidak ada pengaruh antara kombinasi jus buah naga dan kultur starter yang berbeda terhadap kandungan mikrobiologi es krim. H I =ada pengaruh antara kombinasi jus buah naga dan kultur starter yang berbeda terhadap kandungan mikrobiologi es krim. 21