BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. nyata terbentang antara negara Thailand dengan negara Indonesia tidaklah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci : Motivasi Mahasiswa, Seminar Geografi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa-mahasiswi sangat beragam. Mereka dapat memilih jurusan sesuai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu untuk setiap profesi pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama masa hidupnya orang lebih banyak berada pada kondisi saling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa saat ini diharapkan menjadi sosok manusia yang berintelektual

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang positif untuk perkembagan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dimana awal kehidupan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, individu (remaja)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

KARAKTERISTIK DAN REDESAIN PARKIR ( Studi Kasus Pada Areal Parkir Kampus II Universitas Muhammadiyah Surakarta )

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UMS

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA

A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu aspek penting bagi manusia untuk. perkembangan dirinya. Isi perbuatan yang mendasar dari mendidik adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dilakukan dengan peningkatan mutu pendidikan. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dan membanjirnya informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa di Indonesia sebagian besar masih berusia remaja yaitu sekitar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyelesaikan Tugas Akhir (TA) atau skripsi, skripsi merupakaan karya ilmiah

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. universitas, institut atau akademi. Sejalan dengan yang tercantum pasal 13 ayat 1

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan,

GUNTUR PRASETYO ADHI A

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan nilai yang bagus dan

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya (Sanjaya,2005).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung secara terus-menerus seumur hidup, pertumbuhan dan. teknologi yang mempengaruhi pola pikir bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. munculnya bapak kapitalisme oleh Adam Smith telah memasuki babak baru

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. dengan identitas ego (ego identity) (Bischof, 1983). Ini terjadi karena masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat tepat sebagai penunjang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang mendorong dirinya agar memperoleh sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kata menyontek mungkin sudah tidak asing lagi bagi pelajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (dalam Kompas, 2011) menyatakan bahwa didapatkan jumlah mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Siswa sebagai subjek belajar, memiliki potensi dan. mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan belajar (Hartoto, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan kemajuan bangsa sedikit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur, di samping penguasaan alat belajar. Dengan demikian, pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu periode pendidikan yang lebih tinggi setelah masa Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di beberapa SMA di Salatiga

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbekal tekad dan semangat untuk menuntut ilmu, jarak toturial yang nyata terbentang antara negara Thailand dengan negara Indonesia tidaklah menyurutkan keinginan para mahasiswa Thailand untuk melanjutkan pendidikan. Kegigihan berupaya dalam menuntut pendidikan tidak terbatas oleh jarak. Sebagaimana telah diungkapkan oleh Miss R.S salah seorang dari mahasiswa Thailand yang tengah menempuh pendidikan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2003. Berangkat dari kebutuhan akan ilmu pengetahuan serta memiliki harapan untuk sukses studi guna mencapai masa depan gemilang, para mahasiswa Thailand memutuskan untuk melanjutkan jenjang pendidikan strata satu di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Data mahasiswa asing UMS tahun 2006 (Dokumen Biro Administrasi Akademik, 07-08-2006) menunjukkan jumlah seluruh mahasiswa Thailand yang tengah menempuh pendidikan yaitu sejumlah dua puluh dua mahasiswa yang terdiri dari sembilan perempuan dan tiga belas laki-laki. Seluruh mahasiswa Thailand tersebut berasal dari wilayah selatan Thailand yang beragama islam. Mahasiswa Thailand hanya terdapat dalam dua fakultas saja, yakni Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Agama Islam (FAI), masingmasing; sebanyak sepuluh mahasiswa berada di FKIP Bahasa Indonesia, dan tiga

2 mahasiswa pada FKIP Bahasa Inggris kemudian pada FAI Tarbiyah sejumlah enam mahasiswa serta FAI Syariah tercatat tiga mahasiswa Thailand. Menurut Miss L.N salah seorang mahasiswi Thailand yang kini tengah menginjak semester lima FKIP.Bahasa Inggris, para mahasiswa Thailand tersebut memilih fakultas FKIP dan FAI disebabkan daerah asal mereka yaitu wilayah selatan mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian dalam bidang pertanian dan pendidikan, dengan berbagai tunjangan yang diberikan oleh pemerintah Thailand serta jaminan akan masa depan para pengajar, sehingga sebagian besar dari penduduk berkeinginan memiliki profesi sebagai pengajar yang secara sosial budaya, juga lebih terpandang sebagai kaum intelektual. Berdasarkan data mahasiswa asing UMS tahun 2006 (Dokumen Biro Administrasi Akademik, 07-08-2006) menunjukkan bahwa mahasiswa Thailand mulai memasuki gerbang pendidikan UMS semenjak tahun 1996. Namun setelah penulis konfirmasikan informasi tersebut kepada salah Mr. Y.D seorang mahasiswa FAI Tarbiyah yang juga berasal dari Thailand menyatakan kurang sependapat sebab pada saat subjek berada ditingkat Mattayum Plai (Sekolah Menengah Atas) Madrasah Darusalam telah memiliki ustadz atau pengajar yang merupakan alumni UMS, perlu diketahui responden menimba ilmu di Mattayum Plai tahun 1996-1999 sehingga subjek berpendapat bahwa ustadz-ustadz tersebut datang dan menempuh pendidikan di UMS sebelum tahun 1996. Berdasarkan data-data tersebut, tampak tahun 2004 adalah tahun terakhir mahasiswa Thailand masuk di UMS, responden berpendapat hal itu disebabkan adanya isu yang terkait dengan konflik persoalan gangguan keamanan di tiga

3 provinsi selatan yakni provinsi Yala, Narathiwat, dan Pattani yang berpenduduk mayoritas muslim negara Thailand yang warganya mayoritas Buddhis semenjak penghujung tahun 2003 lalu. Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 1.000 orang sejak Januari 2004. Pemerintah Bangkok menuding kaum militan separatis, geng-geng kriminal, dan korupsi di antara para pejabat pemerintah lokal sebagai penyebab berbagai serangan yang terjadi hampir setiap hari diprovinsi. Akibat dari tudingan pemerintah, mahasiswa yang berasal dari wilayah konflik sulit mendapatkan ijin permohonan visa untuk belajar diluar negeri, terlebih lagi untuk ijin tinggal di negara Indonesia dengan berbagai kasus kerusuhan dan aksi anarkis yang kerap melanda. Mahasiswa Thailand berada di UMS dalam rangka melanjutkan pendidikan. Menurut keterangan dari D.Y salah seorang mahasiswa Thailand FAI.Tarbiyah, bahasa indonesia telah menjadi salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa Mattayum Plai (SMA). Sebab itulah, dengan belajar di UMS selain bertujuan memperoleh gelar kesarjanaan juga untuk mempraktikan bahasa indonesia yang telah dipelajari dahulu sewaktu duduk dibangku sekolah. Terlebih lanjut, ia mengatakan bahwa dengan belajar di luar negeri dapat melatih kemandirian. Mahasiswa Thailand mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus, sebagaimana yang telah penulis saksikan dilapangan, nampak beberapa mahasiswa Thailand tengah menjalin komunikasi dan keakraban dengan baik bukan hanya terhadap rekan sesama yang berasal dari Thailand saja, namun juga dengan mahasiswa dalam negeri dan para dosen.

4 Pada umumnya para mahasiswa Thailand tersebut mengatakan mengenal UMS berdasarkan rekomendasi para pengajar disekolah dan kerabat yang telah lulus dari UMS. Berbagai latar belakang yang mendorong mahasiswa Thailand kuliah di UMS, salah satunya adalah profil UMS sebagai lembaga pendidikan bernuansa islami yang berkualitas tinggi dalam bidang ilmu pengetahuan umum dan keislaman. Profil UMS tersebut telah banyak menarik minat para mahasiswa Thailand untuk melanjutkan jenjang pendidikan strata satu. Para mahasiswa Thailand secara umum mengaku memandang UMS sebagai suatu langkah awal untuk terbukanya gerbang dunia kerja yang lebih luas, sehingga diharapkan kelak setelah berhasil menamatkan pendidikan S1 dapat memperoleh pekerjaan. Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan perguruan tinggi swasta terkemuka khususnya dikota Surakarta, Jawa Tengah., sebagai pusat unggulan dengan jumlah mahasiswa terbesar, terhitung sejumlah 20,302 sebagai mahasiswa aktif dalam kegiatan akademik dan alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta sampai dengan bulan desember 2005 adalah sebesar 60.371 sarjana. (berdasarkan Data Hasil Rekapitulasi Mahasiswa UMS semester genap 2005/2006). Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah Perguruan Tinggi Islam dibawah naungan muhammadiyah yang berada di Pabelan ini berdiri sejak 24 oktober 1958. Pada awal berdirinya sebagai IKIP Muhammadiyah Surakarta. Seiring dengan sejarah perkembangannya kemudian berganti nama menjadi Universitas Muhammadiyah Surakarta, sehingga kini telah memiliki sepuluh Fakultas yaitu: Fak Keguruan Ilmu Pendidikan, Fak Kedokteran, Fak Ekonomi, Fak Hukum, Fak Teknik, Fak Geografi, Fak Psikologi, Fak Farmasi, Fak Ilmu

5 Kesehatan, Fak Agama Islam. Kemudian ditambah pula dengan Program Profesi Bahasa Inggris dan Program Magister Managemen. Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan perguruan tinggi swasta terbesar dikota surakarta. Luas area tanah 81.379m 2 dan luas bangunan 81.379m 2. Tersedia pula fasilitas perpustakaan lengkap dengan jumlah 31.689 judul dan 85.830 eksemplar. Sebagai suatu lembaga pendidikan berbasis keilmuan dan keislaman yang bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan tuntuan zaman, serta memberi arah pada perubahan. Sehingga puluhan ribu mahasiswa dari berbagai penjuru daerah di Indonesia bahkan yang berasal dari luar negeri, seperti Thailand yang mempercayakan pendidikan tinggi mereka di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Syah (1995) berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor psikologis yang dipandang sebagai faktor pendorong utama dalam pemilihan jenjang pendidikan, yaitu : kecerdasan atau intelegensi, sikap, potensi, minat dan motivasi. Pernyataan tersebut didukung oleh Djiwandono (2002) yang mengungkapkan bahwa motivasi merupakan gambaran suatu kecenderungan dari seorang individu dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan itu bisa saja berbentuk: antusiasme, harapan dan semangat. Semua yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari senantiasa dipelopori oleh adanya motivasi. Misalnya, seorang karyawan yang bekerja tentu memiliki motivasi bekerja, seorang atlet memiliki motivasi bertanding, seorang pelajar dengan motivasi

6 belajar, dan lain sebagainya. Sama halnya yang berlaku pada mahasiswa Thailand yang tengah menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Surakarta, memiliki motivasi untuk melanjutkan kuliah guna mencapai suatu tujuan. Motivasi dipandang sebagai faktor pendorong paling utama dalam diri individu untuk melakukan sesuatu. Sebab motivasi erat sekali hubungannya dengan pencapaian prestasi belajar yang merupakan tujuan yang hendak dicapai. Motivasi digunakan untuk menggambarkan atau memaparkan suatu dorongan atau kebutuhan dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang khusus ataupun umum. Salah satu dari kegunaan konsep motivasi adalah menggambarkan kecenderungan dari seseorang individu dalam usahanya untuk mencapi tujuan tertentu. Djiwandono (2002) mengemukakan pendapat bahwa, didalam mencapai suatu tujuan disadari atupun tidak oleh subjek yang bersangkutan perlu adanya suatu tindakan. Penyebab tindakan itu adalah motivasi sendiri sebagai daya penggerak dan pendorongnya. Secara garis besar motivasi seorang mahasiswa studi diperguruan tinggi dapat dibagi menjadi dua, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yang berasal, tumbuh dan berkembang dalam diri mahasiswa menjadi inti dari aspek terpenting dalam studi di perguruan tinggi, adapun yang termasuk sebagai motivasi intrinsik mahasiswa Thailand adalah rasa keingin tahuan atau naluri keilmuan, kemandirian baik dalam pendalaman maupun pengayaan wawasan keilmuan, harapan terbukanya peluang dunia kerja yang lebih luas.

7 Selain motivasi intrinsik yang telah dipaparkan diatas, terdapat pula motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul akibat dorongan dari luar individu untuk melakukan sesuatu, yaitu antara lain : adanya berbagai fasilitas yang dimiliki perguruan tinggi sebagai daya tarik, faktor biaya, jarak tempat tinggal, pengaruh dari peer group atau teman yang terlebih dahulu menimba ilmu di UMS, tuntutan untuk memperoleh penghargaan lebih tinggi dari komunitasnya di Thailand, mengikuti jejak para alumnus UMS yang dipandang telah berhasil dalam kehidupannya. Sari Eka (Tempo 10-09-06) menyebutkan bahwa kuliah di perguruan tinggi banyak melibatkan berbagai komponen biaya, kemampuan keuangan berpengaruh dalam menentukan pilihan. Beberapa mahasiwa Thailand mengakui bahwa faktor biaya merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam memutuskan untuk kuliah di UMS, dari segi biaya untuk menempuh pendidikan di UMS lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan di perguruan tinggi negeri mengingat sebagai mahasiswa asing.diwajibkan untuk membayar dengan menggunakan mata uang dolar United States. Salah satu upaya strategis yang dapat menghantarkan dalam persaingan global yang menuntut standar tingkat dunia adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kualitas tersebut salah satunya adalah kemampuan berbahasa asing yang dapat ditunjang melalui fasilitas pendidikan yang memadai. Fasilitas yang terdapat di UMS cukup memadai untuk memperkaya bidang dan

8 kemampuan berbahasa asing (bukan hanya bahasa Inggris), sampai keterampilan komputer. Motivasi dipandang sebagai faktor pendorong utama pada diri individu memutuskan dan melakukan sesuatu. Tanpa adanya motivasi tersebut maka tidak akan ada kesadaran dari individu untuk melangkah dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Namun motivasi tidak dapat terwujud apabila tidak ada rangsangan positif dari luar sebagai pemacu munculnya tindak lanjut (realisasi) dari dorongan motivasi. Fenomena banyaknya mahasiswa yang berasal dari Thailand kuliah di UMS, kemudian timbul pertanyaan : Sebenarnya apa yang melatarbelakangi mahasiswa dari Thailand tersebut memutuskan dan memilih untuk kuliah di UMS? Apakah kuliah di UMS sudah menjadi keinginan dan cita-citanya? Ataukah ada sesuatu dibalik keputusan mereka untuk melanjutkan jenjang pendidikan Strata-1 di Universitas Muhammadiyah Surakarta? Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Motivasi mahasiswa Thailand kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. B. Keaslian Penelitian Dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Kajian mengenai berbagai faktor, motivasi dan kebutuhan pendidikan yang pernah penulis baca dari beragam literatur telah disebutkan dalam daftar pustaka

9 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui motivasi mahasiswa Thailand kuliah di UMS. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat dipetik dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi subjek, penelitian ini diharapkan mampu mendorong subjek untuk dapat menilai dan memahami dirinya sendiri terutama mengenai motivasi kuliah di UMS sehingga timbul semangat dalam mengikuti perkuliahan dan dapat menamatkan kuliah. 2. Lembaga pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, memacu untuk lebih meningkatkan kualitas serta kredibilitas untuk lebih banyak menarik mahasiswa yang berasal dari luar negeri. 3. Ilmuwan Psikologi, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan dalam psikologi pendidikan 4. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dibidang psikologi pendidikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran dan informasi serta menambah khasanah pengetahuan yang berkaitan dengan hasil penelitian mengenai motivasi mahasiwa Thailand kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta.