DAFTAR PERTANYAAN MUQRIDH (PEMBERI PINJAMAN)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PRAKTIK UTANG-PIUTANG (QARDH) DI DESA WUWUR KECAMATAN GABUS KABUPATEN PATI

LAMPIRAN. 1. Sertifikat Simpanan Berjangka di KSPS BMT Logam Mulia. 2. Slip Penarikan Bagi Hasil

Wawancara dengan bapak Imam suwadi. Wawancara dengan bapak Tamnun

Lampiran 1 Profil MI Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Lampiran I DAFTAR PERTANYAAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG. Umur :.. Pekerjaan :.. Alamat :.. Selaku yang memberi pinjaman, selanjutnya disebut ; PIHAK PERTAMA

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

2. Bagaimana suatu kredit dapat dikatakan kredit macet? 3. Bagaimana proses penyelesaian kredit macet yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

WAWANCARA Petani: Bapak Ahli

Panduan Wawancara Penelitian Pelaksanaan Sewa Sawah di Desa. Tamanrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Randublatung-Blora, Jawa Tengah.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB V PENUTUP. Dengan memperhatikan uraian bab pertama sampai bab keempat, maka. 1. Dalam pembiayaan al qardh selain ada perjanjian akad al qardh ada

BAB I PENDAHULUAN. dan saling tolong menolong anatara individu satu dengan individu. lainnya, sebagai makhluk sosial, manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. membayar berbagai kebutuhan masyarakat. Uang merupakan hal yang sangat penting

TRANSKIP WAWANCARA. : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah

INSTRUMEN WAWANCARA BERSAMA PELAKU BISNIS DROPSHIP MAHASISWA FEBI UIN WALISONGO ANGKATAN 2013/2014

BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN HUTANG DENGAN MEMPEKERJAKAN DEBITUR STUDI KASUS DI DUSUN JERUK KIDUL DESA MABUNG KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK

EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. Akad al-qardh adalah perikatan atau perjanjian antara kedua belah

BAB IV ANALISIS PENINGKATAN KESEJAHTERAAN AGGOTA KOPERASI VIA PINJAMAN BEBAS BUNGA DI KOPERASI PERSAUDARAAN SEJATI SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURĀBAḤAH DALAM BENTUK PERJANJIAN PIUTANG MURĀBAḤAH

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS

BAB III PRAKTIK KASUS PEMANFAATAN JAMINAN UTANG PIUTANG YANG DI MANFAATKAN PIUTANG DI DESA KENANTEN KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

PEDOMAN WAWANCARA (Untuk Penjual/Petani) NAMA: 1. Sejak kapan Anda menjual padi secara tebasan? 2. Berapa luas sawah yang Anda tebas tahun ini? 3.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Syari'ah

4. Dalam pemilihan ketua pondok apakah santri akan mendukung calon yang dekat dengannya? 5. Jika dalam ujian santri tidak bisa mengerjakan soal, apa

BAB V PENUTUP. 1. Akad utang sapi untuk penanaman tembakau berdasarkan ketentuan kreditur

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian. Lampiran 2: Catatan Bimbingan Skripsi

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS TAKE OVER KPR DARI BMI KE BRI SYARIAH

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

FORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG PERORANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh 4 (empat) kasus

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup orang banyak, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup. sehingga terjadi hubungan saling memberi dan saling menerima.

Setelah penulis mengumpulkan data dari lapangan melalui wawancara. dan dokumentasi di lapangan, yaitu di Bank BNI Syariah Kantor Cabang

murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

BAB III PRAKTEK PELUNASAN UTANG SAPI UNTUK PENANAMAN TEMBAKAU BERDASARKAN KETENTUAN KREDITUR DI DS. SEJATI KEC. CAMPLONG KAB.

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. perusahaan harus dijalankan dan dikelola dengan baik. Pengelolaan perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN

PERJANJIAN AL MUDHARABAH. No : PB..

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. fenomena ketidak percayaan di antara manusia, khususnya di zaman sekarang ini.

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. makhluk individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial di mana. miskin dan yang mampu membantu yang tidak mampu.

BAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

Lampiran 1 LEMBAR WAWANCARA

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

P = Amortisasi Hutang dan Dana Pelunasan AMORTISASI HUTANG AMORTISASI HUTANG

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BUNGA HUTANG PIHUTANG (Study Kasus di Desa Pangkalan Kecamatan Karang Rayung Kabupaten Grobogan)

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. adalah berdirinya Bank Syari ah Indonesia. Bank syari ah diminati karena bank

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB III PERBANDINGAN GADAI GANTUNG SAWAH DALAM PERSPEKTIF KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN HUKUM ADAT

BAB IV STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL USAHA DI BMT SM NU CABANG BOJONG PEKALONGAN

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB IX MANAJEMEN PIUTANG

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kegiatan ekonomi saat ini, kebutuhan akan pendanaan pun

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

RUMAHKU SURGAKU. Oleh: Ahmad Gozali

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI TERPADU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU ABU BAKAR ASH SHIDIQ KABUPATEN PATI TESIS

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia selalu diiringi dengan berbagai kebutuhan. Salah

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

Transkripsi:

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN MUQRIDH (PEMBERI PINJAMAN) 1. Apa pekerjaan saudara? 2. Sudah berapa lama saudara menjadi muqridh? 3. Apa yang mendorong saudara untuk melakukan praktek ini? 4. Apa syarat-syarat untuk memperoleh pinjaman dari saudara? 5. Bagaimana cara muqtaridh mengembalikan uang pinjaman dari saudara? 6. Apakah ada batasan waktu dalam pengembalian uang pinjaman dari saudara? 7. Untuk apa syarat tambahan tersebut? 8. Bagaimana cara mengatasi jika muqtaridh telat dalam membayar utangnya? 9. Apakah keuntungan dan kerugian praktek seperti ini buat saudara? 10. Bagaimana hukum transaksi yang saudara lakukan? JAWABAN 1. Pedagang 2. Saya menghutangkan uang ke warga desa wuwur ini sudah dari dulu. 3. Sebenarnya saya melakukan praktik utang-piutang ini dasarnya ingin membantu warga desa saja, Cuma kalau utang-piutangnya untuk usaha saya membebani adanya tambahan. 4. Pinjaman uang dari saya tidak ada syarat apapun. 5. Dari awal meminjam uang sudah ada kesepakatan berapa bulan akan membayarnya dan kalau meminjam uangnya itu lebih dari dua bulan kebanyakan pada dicicil dalam pelunasan utangnya. 6. Saya memberikan batas pelunasan utang, biasanya maksimal sampai 5 bulan.

7. Selama ini warga yang meminjam uang ke saya jika telat dalam membayar utang pasti akan bilang terlebih dahulu, kasarannya ada tembungnya. Tapi pernah dulu ada warga yang lama dalam membayar utangnya, karena dalam perjanjian tidak ada jaminannya yang penting saya percaya pada pihak yang bersangkutan, kalau ada keterlambatan biasanya yang bersangkutan saya hubungi terus kalau tidak saya akan tanyakan ke keluarganya langsung. 8. Syarat tambahan itu untuk menutupi pembayaran bertempo oleh pihak penghutang, masalahnya uang yang saya hutangkan itu sebenarnya untuk usaha saya pribadi, kalau saya tidak mensyaratkan adanya tambahan saya malah rugi mas. 9. Kerugiannya jika pihak yang hutang uang telat dalam membayar berarti saya harus cermat dalam mengatur sirkulasi utang ini, selain itu jika ada pihak penghutang yang tidak tanggung jawab atau membawa kabur uang yang saya hutangi, itu yang beresiko mas, tapi sampai sekarang alkhamdulillah saya belum pernah mengalami kejadian seperti itu karena saya juga tidak asal-asalan dalam menghutangkan uang saya. Keuntungan dalam transaksi hutang-piutang ini selain saya bisa mendapatkan hasil dari usaha saya sendiri, uang yang saya hutangkan juga bisa mendapatkan hasil. 10. Kata orang-orang di desa Wuwur ini yang tahu tentang agama, katanya transaksi hutang-piutang dengan syarat tambahan dalam pelunasannya hukumnya tidak boleh, tapi kalau menurut saya yang penting antara pihak yang menghutangkan uang dan yang hutang tidak ada paksaan serta bisa menguntungkan kedua belah pihak.

PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN MUQTARIDH (PENERIMA PINJAMAN) 1. Apa pekerjaan saudara? 2. Bagaimana pendapat saudara terhadap praktik utang-piutang di Desa Wuwur? 3. Sudah berapa lama saudara menjadi muqtaridh? 4. Apa tujuan saudara melakukan praktek utang-piutang? 5. Berapa biasanya saudara melakukan utang kepada muqridh? 6. Bagaimana proses dalam mendapatkan uang pinjaman? 7. Apa saja syarat-syarat dalam mendapatkan uang pinjaman? 8. Bagaimana pendapat saudara mengenai adanya biaya tambahan dalam pelunasan utang? 9. Pernahkan saudara dalam pelunasan utang mengalami keterlambatan? 10. Apakah keuntungan dan kerugian praktek seperti ini buat saudara? 11. Bagaimana hukum transaksi utang-piutang yang saudara lakukan? 12. Kalau haram kenapa masih saudara lakukan? 13. Apakah dengan praktek seperti ini membantu perekonomian sauadara? JAWABAN 1. Pedagang 2. Praktik utang-piutang pada masyarakat desa Wuwur ada dua, yaitu utang duwit lanang dan utang duwit wedok. Maksud utang duwit lanang, jika ada salah satu penduduk desa yang ingin meminjam uang kepeda pemilik modal untuk digunakan sebagai bekal usaha dagang, maka utang-piutang tersebut dibebankan adanya sebuah tambahan atau bunga jika pengembaliannya bertempo. Sedangkan jika meminjam uang untuk kebutuhan makan atau berobat, pihak orang yang menghutangkan tidak mewajibkan adanya beban tambahan atau bunga, inilah yang dimaksud utang duwit wedok.

3. Saya melakukan praktik utang-piutang inu sudah sejak lama, dan banyak pula orang-orang yang saya hutangi uangnya. 4. Tujuan saya cuma untuk tambahan modal untuk membeli barang dagangan, karena disini modal yang saya punya sudah untuk membuat kasur, demi menambah barang dagangan yang akan dibawa ke Sumatra Cuma bisa minjam uang dari orang lain, daripada truck yang saya bawa muatannya kurang. 5. Beraneka macam, tapi biasanya nominalnya berkisar 6 juta- 8 juta, tergantung kebutuhan pinjam uang untuk apa. 6. Alkhamdulillah proses utang uang di Desa Wuwur ini mudah dan cepat, selaun itu tanpa harus menggunakan jaminan pula. 7. Tidak ada syarat apapun yang penting saat saya sudah punya uang secepatnya segera membayar atau menccil utang saya. 8. Tamabahan yang dibebankan pihak pemberi hutang di Desa Wuwur ini berbeda-beda, selagi tambahan itu berkisar antara 2%-5% masih wajar, kalau tambahannya lebih dari 5% itu namanya seperti lintah darat. 9. Yang namanya kita utang untuk usaha, situasi atau kondisi saat saya jualan belum tentu, kadang laku terus tapi kadang ya sepi, jadi keterlambatan itu hal yang wajar. Yang penting saya sudah komunikasikan dengan orang yang sudah menghutangi saya kalau tanggal sekian belum bisa melunasi utang saya. Sama-sama tetangga yang penting bisa menjaga kepercayaan saja. 10. Kerugian ya paling kalau saat jaualan lagi sepi, padahal tiap bulan ada tambahan dalam pelunasan uatang saya, tapi alkhamdulillah dengan praktik sepereti ini, saya bisa punya usaha sendiri, yang dulunya Cuma kerja di sawah bayarannya pas-pasan, dengan adanya usaha ini perekonomian saya lebih berkembang sedikit, selain itu yang penting kebutuhan keluarga saya tercukupi.

11. Setahu saya hukum transaksi utang-piutang yang mensyaratkan adanya tambahan itu tidak boleh karena riba. 12. Praktik yang berkembang di desa Wuwur ini sudah seperti itu, dan sudah menjadi resiko kalau kita hutang pada warga desa ini, yang penting menurut saya tidak merugikan saya saja. 13. Sedikit banyak membantu mas

NAMA-NAMA INFORMAN DALAM PROSES WAWANCARA 1. PEMBERI UTANG a. Bapak Gejur b. Babak Toyib c. Ibu Asrofah 2. PENERIMA UTANG a. Bapak Hartoyo b. Bapak Joko c. Bapak Jubaidi d. Bapak Ermawan e. Bapak Wasito f. Bapak Jubaidi g. Ibu Dasri 3. TOKOH/ULAMA DESA WUWUR a. Bapak Ali Maskuri b. Bapak Ali Mashar

Lampiran II

Lampiran III Jenis-jenis usaha

Lampiran IV Hasil wawancara

Nama lengkap DAFTAR RIWAYAT HIDUP : Ahmad Syafi an Tempat, tanggal lahir : Pati, 02 Februari 1994 Jenis kelamin Agama Alamat Asal Alamat sekarang : Laki-laki : Islam : Rt: 05/Rw: 02. Desa Wuwur, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati. Telepon : 085640802578 : Klampisan, Ringinwok, Kec. Ngaliyan Orang tua : Bapak : Juremi Riwayat pendidikan formal: : Ibu : Sutini 1. SD N 01 Wuwur, Gabus, Pati : Tahun 2000-2006 2. MTS Abadiyah Kuryokalangan, Gabus, Pati : Tahun 2006-2009 3. MA Raudlatul Ulum, Trangkil, Pati : Tahun 2009-2012 4. Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Walisongo Semarang Riwayat pendidikan non formal: 1. TPQ SIROJUL HUDA Desa Wuwur Kecamatan Gabus Kabupaten Pati 2. UKM Bandung Karate Club (BKC) UIN Walisongo Semarang. 3. Hmi Kom. Syariah UIN Walisongo Semarang. 4. Ponpes Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Semarang, 21 Desember 2016 Tertanda, Ahmad Syafi an NIM. 122311018