BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sektor transportasi dengan sarana dan prasarana yang memadai, sangatlah diperlukan adanya untuk pertumbuhan dan perkembangan wilayah sebagai tempat kegiatan manusia dalam berbagai aktivitasnya yang beraneka ragam. Pembangunan di bidang transportasi ditujukan untuk menciptakan proses pergerakan baik manusia maupun barang dengan kendaraan yang cepat, murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami oleh banyak kota-kota besar yaitu tingginya pertumbuhan populasi penduduk, terutama perpindahan penduduk dari daerah luar atau urbanisasi. Daya tarik peluang dan kesempatan yang ditawarkan di kota besar merupakan salah satu pemacu meningkatnya urbanisasi terutama para pekerja. Hal ini berakibat jumlah penduduk kota-kota besar semakin meningkat dan kebutuhan akan pergerakan pun semakin tinggi. Berdasarkan data survey Asal Tujuan (O-D) Nasional tahun 2006 total pergerakan penumpang dari Bogor menuju Rangkas Bitung adalah 4.022.684 orang per tahun meliputi moda jalan sebesar 2.212.476 orang per tahun (55%) dan moda kereta api sebesar 1.810.208 orang per tahun (45%), sedangkan total pergerakan barang adalah 851.570 ton per tahun meliputi moda jalan dan kereta api. Sebaliknya total pergerakan penumpang dari Rangkas Bitung I- 1 -
menuju Bogor adalah sebesar 208.394 orang per tahun meliputi moda jalan sebesar 179.844 orang per tahun (86%) dan moda kereta api sebesar 28.550 orang per tahun (14%), sedangkan total pergerakan barang melalui moda jalan dan kereta api adalah sebesar 2.851.929 ton per tahun. Dari data pergerakan orang dan barang tersebut diatas, terlihat bahwa perjalanan orang dari Bogor menuju Rangkas Bitung dengan moda kereta api relative besar yaitu sebesar 45% dari total pergerakan orang padahal saat ini belum ada jalur kereta api yang menghubungkan kedua kota tersebut secara langsung (shortcut). Saat ini jika penumpang dari Kota Bogor akan melakukan perjalanan ke Rangkas Bitung dengan moda kereta api harus melalui Jakarta Tanah Abang atau melalui stasiun KA Parung Panjang dengan terlebih dahulu menggunakan moda jalan. Untuk mengantisipasi meningkatnya pergerakan penumpang maupun barang pada lintas ini pada masa yang akan dating seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian dan pertambahan populasi penduduk pada kedua wilayah tersebut, maka dipandang perlu untuk meningkatkan aksesbilitas masyarakat melalui moda kereta api. Hal ini perlu dipertimbangkan karena jalur kereta api maupun akses jalan raya yang melalui Jakarta menuju Rangkas Bitung dan wilayah sekitarnya sudah mulai padat dan penuh. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah menghubungkan Kota Bogor dengan Rangkas Bitung melalui jalur kereta api akan meningkatkan efisiensi karena dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan mengingat jarak kedua kota I- 2 -
tersebut dapat lebih pendek atau singkat, terlebih karena di kawasan ini sudah mulai tumbuh kawasan-kawasan industri. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka dalam penyusunan Skripsi ini penulis mengambil judul Analisis Kelayakan Pembangunan Shortcut Jalan Kereta Api Lintas Bogor Rangkas Bitung. I.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui kondisi pembangunan jalur ini dari menginventarisasi berbagai faktor terkait dengan tata ruang dan fisik wilayah (rencana tata ruang, fisiografi daerah), data sosio-ekonomi 2. Kemudian untuk melakukan perkiraan permintaan angkutan KA wilayah studi dan pola pergerakan lalu lintas (O-D) 3. Mengkaji kelayakan rute KA serta menetapkan lokasi yang paling sesuai bagi kelayakan pemberhentian (Stasiun dan Shelter). 4. Mengkaji pola operasi KA dan mengkaji jenis sarana yang akan dioperasikan termasuk melakukan prakiraan awal pembangunan dan pemeliharaan. I- 3 -
I.3. Ruang Lingkup Penulisan Batasan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah : 1. Mengumpulkan literature mengenai Undang Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, Peraturan-peraturan penjabaran dari UU No. 23 tahun 2007, Pedoman Perkeretaapian, Standar aturan yang terkait dengan penyusunan petunjuk teknis; 2. Mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder baik prasarana serta jaringan jalan KA di lintas Bogor Rangkas Bitung dan informasi yang ada baik di berbagai instansi pemerintahan maupun instansi terkait lainnya; 3. Melakukan kajian tentang potensi daerah, RTRW, dan Tatralok wilayah; 4. Melakukan kajian terhadap aspek teknis berupa standar perencanaan track, kecepatan dan beban gandar, daya angkut lintas, ruang bebas dan ruang bangun, perencanaan geometri, dan perencanaan jembatan. 5. Mengidentifikasi pengembangan jalur KA dengan mempertimbangkan aspek transportasi, keselamatan lalu lintas, tata ruang, sosial budaya dan lingkungan di lintas Bogor - Rangkas Bitung; 6. Melakukan kajian pengembangan pola jaringan/trase jalan KA di lintas Bogor - Rangkas Bitung. 7. Melakukan perencanaan pembuatan trase baru yang menghubungkan jalan KA di lintas Bogor - Rangkas Bitung. I- 4 -
I.4. Manfaat Manfaat dan sasaran penulisan tugas akhir ini adalah: a. Agar tersedianya informasi awal pengembangan melalui hasil identifikasi permasalahan lahan pada trase/jalur perencanaan jalan kereta api yang terpilih; b. Mengusulkan trase/jalur jalan kereta api terpilih dengan pertimbangan berbagai aspek, yaitu: 1) Demand Transportasi; 2) Keselamatan Lalu Lintas; 3) Tata Ruang; 4) Ekonomi; 5) Sosial Budaya; 6) Lingkungan. I- 5 -
I.5. Lokasi Adapun lokasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini : Gambar 1.1. Pola Jalur KA Jabotabek I- 6 -
I.6. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman pada skripsi ini digunakan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup penulisan dan batasan masalah, manfaat, lokasi studi serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Memberikan gambaran pedoman-pedoman teknis dan pendapat dari beberapa pakar yang berkaitan dengan pokok penelitian yang akan dihadapi serta hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Menguraikan tentang metodologi pelaksanaan penelitian mulai dari proses pengumpulan data, perolehan data, lokasi penelitian dan terakhir yaitu analisis terhadap data yang telah diperoleh di lapangan. I- 7 -
BAB IV : HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini dibahas mengenai analisis kondisi persimpangan serta usulan pemecahannya, analisis tersebut berdasarkan data yang didapat dari wilayah studi. BAB V : PENUTUP Menguraikan tentang kesimpulan dari yang telah dilaksanakan serta saran-saran yang diusulkan sehubungan hasil penelitian untuk lebih menyempurnakan tujuan yang hendak dicapai. DAFTAR ISI LEMBAR ASISTENSI I- 8 -