BAB I PENDAHULUAN. kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya, termasuk negara Indonesia. Di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

Kata Kunci: customer equity, brand equity, value equity, relationship equity, kepercayaan pelanggan, loyalitas pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB 1 Pendahuluan. merupakan pilar perekonomian baik di Indonesia maupun di negara lain di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar

BAB I PENDAHULUAN. dan juga menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi konsumen. juga teknologi (Ferrell, Hirt, & Ferrell, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tinggi dalam bisnis trading dan logistik di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha pemasaran untuk mendapatkan hasil penjualan maximal sesuai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Customer Relationship Management (CRM) berbasis perilaku

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis penerapan..., Anita Firawati, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Suksesnya suatu bisnis atau produk tergantung pada kemampuan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat sehingga untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. ( 2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Telkomsel

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi ini telah membuat berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1.1 Pertumbuhan penjualan PC dan Laptop No. Tahun Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan teknologi yang semakin pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini pertama-tama bertujuan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Customer Orientation of Service Employee (COSE) dan Relationship Benefit

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mobil tidak lebih efisien dibandingkan dengan sepeda motor. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertengahan abad 20, era informasi telah memasuki dimensi pemasaran dimana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sebagai salah satu kegiatan utama perusahaan, dilakukan untuk

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika dimulainya perdagangan bebas antar negara di ASEAN pada awal tahun ini,

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang masuk dalam tipe persaingan merek (brand competition).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013,

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. udara, angkutan rel, dan jasa penunjang angkutan. Perkembangan bidang

I. PENDAHULUAN. [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 5 Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Drucker mengatakan bahwa hanya ada satu defisini dari tujuan bisnis, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut aspek pemasaran sangat berperan dalam menunjang daya saing

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan swasta lainnya. Pergantian undang-undang tersebut telah mengubah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan media dan budaya populer saat ini. Korean wave atau yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia telah menciptakan suatu era informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: PT. Scudetto Internasional Bearindo

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan jika mungkin untuk selamanya. Perusahaan yang mampu

Andika Yulian Asetyo B

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini baik dunia usaha maupun dunia teknologi sedang memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha berjalan sangat pesat, banyak bidang

BAB I PENDAHULUAN. lingkup yang sangat luas. Dalam konteks manajemen pun kata marketing sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak beredarnya isu mengenai investasi besar besaran yang akan memasuki wilayah Asia Tenggara pada awal tahun 2015, banyak perusahaan menggunakan kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya, termasuk negara Indonesia. Di Indonesia sendiri banyak perusahaan yang bergerak menjalankan roda bisnis dengan berbagai jenis transaksi baik untuk skala besar maupun kecil. Ada 3 jenis transaksi secara umum didalam bisnis, yaitu business to business (B2B), business to customer (B2C), dan customer to customer (C2C). (Fischer, 2008). Perusahaan perusahaan yang khususnya bergerak dibidang konsumen (B2C) dituntut untuk dapat mempercepat pertumbuhan pangsa pasarnya sendiri walaupun banyak juga perusahaan perusahaan yang tidak mampu dalam menghadapi pesatnya perkembangan pasar konsumen itu sendiri dikarenakan jumlah transaksi, serta jumlah pelanggan yang sangat banyak. Namun hal ini berbeda dengan perusahaan perusahaan yang bergerak dipasar bisnis (B2B), dimana pasar bisnis (B2B) memiliki perbedaan dimensi dengan pasar konsumen (B2C). Pasar bisnis memiliki pembeli yang lebih sedikit, namun frekuensi pembelian yang lebih tinggi serta penyesuaian dalam pembeli yang sangat fleksibel daripada di pasar konsumen (Narayandas, 2005). Dengan dimasukinya era persaingan yang ketat baik dipasar internasional maupun di pasar domestik, setiap perusahaan yang bergerak dipasar konsumen (B2C) 1

2 maupun dipasar Bisnis (B2B) dituntut untuk memikirkan cara bersaing. Untuk menciptakan keunggulan secara persisten, menurut data estimasi tahun 2013, perusahaan perusahaan yang bergerak dipasar konsumen (B2C) mengalami peningkatan, dapat dilihat dari data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) memperkirakan nilai penjualan produk makanan dan minuman pada 2015 menembus Rp. 1000 triliun. Euromonitor memperkirakan pertumbuhan rata-rata per tahun pasar makanan dalam kemasan dan minuman ringan selama 2013-2017 akan berada di atas angka 10%. Sedangkan dari sisi produksi, industri makanan dan minuman menjadi kontributor terbesar pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor industri manufaktur non migas Indonesia dengan pangsa sekitar 30%. Gambar 1.1 Perbandingan Pertumbuhan CAGR * Industri Manufaktur, 2010-2015 Sumber: Euromonitor dalam Industri Update Office of Chief Economist Vol. 4 Feb. 2015.. *Compound Annual Growth Rate/Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan Namun apa yang terjadi dipasar konsumen (B2C) dengan yang terjadi dipasar bisnis bertolak belakang (B2B). Perusahaan secara khusus yang bergerak melayani

3 pasar bisnis (B2B) untuk dapat survive serta bisa growth dibandingkan dengan pasar konsumen (B2C), maka harus mulai bergerak meninggalkan pemikiran untuk mencari keuntungan yang bersifat moneter saja tetapi lebih fokus untuk membangun suatu relasi yang bersifat long term. Menjalin relasi dengan pelanggan merupakan kunci sukses perusahaan untuk dapat tetap terus berkembang dan dapat juga digunakan sebagai strategi marketing jangka panjang (Kotler, 2011). Hollyoake (2009) mengatakan bahwa pada B2B pelanggan akan komplain kepada departemen yang gagal memberikan produk sesuai ekspektasi atau kepada account manager dari pemasok. Apabila komunikasi atau tindakan dari pemasok cepat dan efisien, maka loyalitas pelanggan akan meningkat, tetapi pelanggan akan mencari alternatif vendor lain apabila respon dari pemasok tidak memenuhi ekspektasinya. Oleh sebab itu, untuk mencapai customer yang loyal maka Customer equity menjadi salah satu kunci sukses dari objektifitas pemasaran sekarang ini dimana kemampuannya untuk mengakses customer secara individu maupun secara segmen dari perspektif nilai perusahaan di dalam organisasi. (Rust et al., 2000). Customer equity merupakan kombinasi dari nilai-nilai perusahaan sekarang ini dan merupakan asset pelanggan potensial (Hogan et al., 2001). PT. AKR Corporindo Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada pasar B2B Indonesia dan melakukan pengkhususan pada industri energi dan kimia. PT. AKR Corporindo Tbk didirikan pada tanggal 28 November 1977 di Surabaya dengan nama dagang Aneka Kimia Raya yang selanjutnya mengalami perubahan nama pada tahun 2014 menjadi PT. AKR Corporindo Tbk pada tahun 2015. Perusahaan ini menjadi perusahaan pertama yang tercatat di dalam

4 pendistribusian bahan bakar yang ditunjuk secara sah oleh pemerintah. Perusahaan ini bertransformasi yang dulunya hanya menjadi agen kimia sekarang menjadi salah satu distributor swasta terbesar untuk bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia dasar di Indonesia. Akan tetapi ada sebuah fenomena menarik yang dialami oleh PT. AKR Corporindo Tbk ini, dimana selama beberapa tahun terakhir, tepatnya pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, perusahaan ini mengalami permasalahan dari menurunnya total penjualan, seperti yang dipaparkan pada tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Data Penjualan Produk PT. AKR Corporindo Tbk Tahun 2010-2014 Tahun Penjualan produk YoY 2010 61 juta ± 5.1% 2011 58 juta ± 5.6% 2012 55 juta ± 14% 2013 48 juta ± 20% 2014 40 juta ± 4.2% Sumber: Data Penjualan PT. AKR Corporindo Tbk, 2015 Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa dari tahun ke tahun, PT. AKR Corporindo Tbk mengalami penurunan penjualan produk yang cukup signifikan, dan data tersebut menjadi salah satu indikator bahwa loyalitas konsumen PT. AKR Corporindo Tbk mengalami permasalahan. Dengan skala bisnis yang besar, ekspektasi terhadap performa penjualan PT. AKR Corporindo Tbk dipasar bisnis (B2B) sangat besar. Namun pada realitasnya dilapangan loyalitas konsumen tidak hanya terkait dengan beberapa faktor. Pelayanan yang cepat, baik, serta harga yang kompetitif tidak

5 menjadi patokan untuk membuat konsumen tetap melakukan order pembelian, sehingga sering kali gagal untuk mendapatkan kepercayaan konsumen yang mengakibatkan konsumen menjadi tidak loyal. Sedangkan Kotler dan Keller (2009) menyebutkan bahwa menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis. Dengan menyadari akan begitu pentingnya aspek non moneter khususnya customer yang loyal, maka perusahaan yang bergerak dipasar industri (B2B) sekarang ini berlomba-lomba untuk memperkuat customer equity. Didalam membangun relasi yang sifatnya long term, para manager pemasaran harus memperhatikan tiga nilai dari customer equity yaitu value equity, brand equity dan relation equity (Lemon et al., 2001). Para pemasar harus secara konsisten memperhatikan ketiga nilai ini di mata pelanggan yang nantinya akan memudahkan para pemasar atau perusahaan untuk menerapkan program-program guna untuk kemajuan perusahaan apabila pelanggan sudah menjadi loyal. Pelanggan yang loyal memberikan pengaruh yang sangat positif bagi perusahaan khususnya di dalam mendatangkan keuntungan bagi perusahaan yang bergerak di bidang bisnis to bisnis (B2B). Pelanggan yang loyal akan secara konsisten mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dengan tetap setia pada satu supplier dan menolak semua competitor (Lam et al., 2004). Namun menciptakan pelanggan yang loyal pada pasar B2B itu sendiri tidak hanya sekedar memelihara maupun memperhatikan pelanggan itu setiap saat, tetapi juga memelihara hubungan baik dengan pelanggan untuk mempertahakan daya beli kedepannya serta memperkuat posisi perusahaan di mata pelanggan dibandingkan dengan pesaing (Rauyruen dan Miller, 2007).

6 Survei awal dilakukan terhadap 30 responden dimana survei tersebut mengenai PT. AKR Corporindo Tbk mempunyai brand equity (merek) dalam membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, hasilnya adalah 43% menyatakan kurang setuju, 40% menyatakan netral, dan 17% menyatakan tidak setuju. Tabel 1.2 Tanggapan Responden terhadap Brand Equity PT. AKR Corporindo Tbk No Brand Frekuensi Persentase 1 Tidak Setuju 5 16,67% 2 Kurang Setuju 13 43,33% 3 Netral 12 40,00% Total 30 100% Selanjutnya adalah mengenai PT. AKR Corporindo Tbk memiliki value equity (kualitas) dalam membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan dengan hasil 43% responden menyatakan setuju, 13% menyatakan sangat setuju, 30% netral, dan sebanyak 13% menyatakan kurang setuju. Tabel 1.3 Tanggapan Responden terhadap Quality Equity PT. AKR Corporindo Tbk No Quality Frekuensi Persentase 1 Kurang Setuju 4 13,33% 2 Netral 9 30,00% 3 Setuju 13 43,33% 4 Sangat Setuju 4 13,33% Total 30 100% Survei berikutnya mengenai PT. AKR Corporindo Tbk memperhatikan relationship equity (hubungan) dalam membangun kepercayaan dan loyalitas

7 pelanggan. Dari survei tersebut dihasilkan bahwa 33% responden menyatakan setuju, 17% menyatakan sangat setuju, 47% memilih netral, dan hanya 3% yang menyatakan kurang setuju. Tabel 1.4 Tanggapan Responden terhadap Relationship Equity PT. AKR Corporindo Tbk No Relation Frekuensi Persentase 1 Kurang Setuju 1 3,33% 2 Netral 14 46,67% 3 Setuju 10 33,33% 4 Sangat Setuju 5 16,67% Total 30 100% Menyadari bahwa dasar patokan tolak ukur loyalitas pelanggan terhadap perusahaan merupakan isu yang menarik dan perlu disorot serta melihat adanya perbaikan yang dapat dilakukan pada PT. AKR Corporindo Tbk di dalam menciptakan nilai konsumen yang loyal maka penulis memutuskan untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pengaruh Customer Equity dalam Membangun Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan di pasar B2B pada PT. AKR Corporindo Tbk di Jawa Barat.

8 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Sesuai dengan penjabaran diatas, fokus masalah dalam penelitian ini adalah besarnya hubungan antara customer equity (value, brand, relation) dengan membangun kepercayaan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan yang akan menjadi dasar perumusan masalah yang akan digunakan didalam penelitian ini. Rumusan masalah tersebut adalah: 1. Apakah customer equity (value, brand, relation) memiliki pengaruh terhadap kepercayaan pelanggan di PT. AKR Corporindo Tbk? 2. Apakah customer equity (value, brand, relation) memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan di PT. AKR Corporindo Tbk? 3. Apakah kepercayaan konsumen memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan di PT. AKR Corporindo Tbk? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud diadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan data mengenai ada atau tidaknya pengaruh customer equity di dalam membangun kepercayaan pelanggan untuk menjadi loyal terhadap perusahaan di pasar B2B. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pengaruh customer equity terhadap kepercayaan pelanggan di PT. AKR Corporindo Tbk. 2. Mengetahui pengaruh customer equity terhadap loyalitas pelanggan di PT. AKR Corporindo Tbk.

9 3. Mengetahui pengaruh kepercayaan konsumen terhadap loyalitas pelanggan di PT. AKR Corporindo Tbk. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kegunaan untuk : 1. Dapat memberikan sumbangan ilmu khususnya untuk manajemen pemasaran di pasar B2B. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan permasalahan yang sebenarnya terjadi di PT. AKR Corporindo Tbk di dalam mendapatkan customer yang loyal. 3. Memberikan informasi ke bagian sales dan marketing PT. AKR Corporindo Tbk untuk dapat meningkatkan penjualan produk ke pelanggan. 4. Dapat menjadi dasar dan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya. 1.5. Lokasi dan Jadwal Penelitian Sasaran penelitian ini adalah semua pelanggan dari PT. AKR Corporindo Tbk khususnya untuk wilayah operasi Jawa Barat. Kegiatan penelitian dilakukan kurang lebih 6 bulan yang meliputi studi pustaka, pembuatan dan penyebaran kuesioner, analisa hasil penelitian, pembuatan laporan hasil penelitian, serta penarikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

10 1.6. Sistematika Penulisan Tesis Tesis ini terdiri dari lima bab, yang sebelumnya diawali oleh Kata Pengantar dan Abstrak. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pembagian bab beserta isinya: 1. Bab 1: Pendahuluan Berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tesis. 2. Bab 2: Kajian Kepustakaan, Rerangka Pemikiran, Model, dan Hipotesis Penelitian Berisi kajian dasar penelitian yang digunakan serupa dengan penelitian terdahulu mengenai pemasaran secara umum, hubungan bisnis secara B2B, dasar pola pemikiran, goodness relationship, aplikasi CRM, pengaruh loyalitas, serta hipotesa penelitian. 3. Bab 3: Objek dan Metodologi Penelitian Berisi prosedur langkah-langkah penelitian, sumber penelitian, jumlah sampel penelitian, alat ukur, serta variabel-variabel model penelitian. 4. BAB 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi analisis dari hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. 5. BAB 5: Simpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran Berisi simpulan, implikasi, keterbatasan dan saran untuk peneliti selanjutnya. Pada bagian akhir akan terdapat Daftar Pustaka dan Lampiran. Daftar pustaka berisikan sumber teori dikutip dan dijadikan referensi. Sedangkan lampiran berisikan kuesioner penelitian serta hasil perhitungan statistik yang mendukung penelitian.