BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Sumber: Conference on Sustainable Building South-East Asia New Green Opportunities & Challenges 4,5 May 2010.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kepedulian masyarakat di seluruh dunia terhadap isu-isu

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persyaratan ruangan yang baik adalah ruangan yang memiliki

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang berwawasan lingkungan (green building).

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, terutama pada kondisi lingkungan yang di bawah standar. (1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

TESIS EVALUASI KUALITAS LINGKUNGAN DALAM RUANG PADA KANTOR PT. R.T.C DARI ASPEK TERMAL DAN PENCAHAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional. Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB.I PENDAHULUAN. karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang industri baik dari

BAB I PENDAHULUAN. ruangan. Untuk mencapai kinerja optimal dari kegiatan dalam ruangan tersebut

Pengembangan RS Harum

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia

Pathologi Bangunan dan Gas Radon Salah satu faktor paling populer penyebab terganggunya kesehatan manusia yang berdiam

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Belakangan ini, tingkat kesadaran global terhadap lingkungan hidup

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

Studi Analisis Pengaruh Kondisi Lingkungan Kerja Terhadap Sick Building Syndrome (SBS) Pada Karyawan di Gedung Perkantoran Perusahaan Fabrikasi Pipa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. (occupational disease), penyakit akibat hubungan kerja (work related disease)

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

Pendekatan Pembentukan Iklim-Mikro dan Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Usaha Tercapainya Model Desain Rumah Susun Hemat Energi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENDEKATAN PEMBENTUKAN IKLIM-MIKRO DAN PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI USAHA TERCAPAINYA MODEL PENDIDIKAN LINGKUNGAN BINAAN YANG HEMAT ENERGI

Gambar Proporsi penggunaan sumber energi dunia lebih dari duapertiga kebutuhan energi dunia disuplai dari bahan bakan minyak (fosil)

Tabel 1.1. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan life cycle. Life cycle bangunan tersebut memiliki beberapa fase dari mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Pengembangan RS Harum

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

BAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan saat ini sudah sangat menghawatirkan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

Analisis Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di susun oleh : FERIA ETIKA.A.

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

Arsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

STUDI SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI PADA TIPOLOGI UNDERGROUND BUILDING

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Proyek.

Penilaian Kriteria Green Building Pada Jurusan Teknik Sipil ITS?

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Analisa energi beban..., Widiandoko K. Putro, FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi tingkat kenyamanan termal manusia terhadap ruang (Frick, 2007:

BAB I PENDAHULUAN. memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENERAPAN KONSEP PENGHAWAAN ALAMI PADA WISMA ATLET SENAYAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air. Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. refrijerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Soni Keraf. ETIKA LINGKUNGAN HIDUP, hal Emil Salim. RATUSAN BANGSA MERUSAK SATU BUMI, hal

SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN

APA ITU GLOBAL WARMING???

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktivitas manusia berhubungan

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MEMBANGUN KEBERLANJUTAN DI ORLANDO MAGIC AWAY

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Adanya perubahan iklim saat ini tidak terlepas dari kerusakan lingkungan yang terjadi akibat konsumsi energi yang berlebihan. Menurut data dari konferensi Sustainable Building South-East Asia New Green Opportunities & Challenges, konsumsi energi terbesar berasal dari aspek bangunan. Penyumbang kerusakan lingkungan dimulai dari proses konstruksi hingga saat bangunan tersebut digunakan. Penggunaan energi yang luar biasa besar ini mengakibatkan konsentrasi emisi CO2 meningkat sehingga atmosfer yang tipis diatas permukaan bumi semakin tebal oleh gas CO2 yang menggantung di udara. Hal inilah yang menyebabkan panas matahari terperangkap di atmosfer sehingga suhu dipermukaan bumi meningkat. Gambar 1 Sumber: Conference on Sustainable Building South-East Asia New Green Opportunities & Challenges 4,5 May 2010. Lingkungan yang tidak nyaman ini secara tidak langsung mempengaruhi prilaku manusia untuk membuat dirinya merasa nyaman di lingkungannya seperti rumah, tempat kerja, dll. Usaha-usaha ini dapat berupa design bangunan atau ruangan yang kurang tepat, atau kebiasaan untuk Termal dan Pencahayaan 1

menggunakan energi listrik (AC atau lampu) yang berlebihan. Beberapa prilaku yang kurang baik ini dapat mengakibatkan tidak hanya lingkungan luar yang semakin buruk, namun juga lingkungan dalam ruangan. Dalam sertifikasi LEED, kualitas lingkungan dalam ruangan (indoor environmental quality) dimasukkan sebagai salah satu persyaratan sustainable building. Aspek-aspek yang dinilai antara lain adalah: Distribusi aliran udara dan ventilasi Kenyamanan thermal Kualitas udara Pencahayaan alami dan views Acoustic level Tempat kerja merupakan salah satu tempat dimana waktu cukup banyak dihabiskan. Dengan kondisi lingkungan luar ruangan yang tidak nyaman, mendorong kecenderungan manusia atau karyawan membuat diri mereka senyaman mungkin di dalam tempat kerja. Beberapa hal yang pada umumnya dilakukan adalah dengan menutup ventilasi yang ada dan menggunakan pendingin ruangan/ac, membiarkan ruangan dalam kondisi tertutup dengan waktu yang cukup lama sehingga aliran udara kurang baik dan membuat konsentrasi udara menjadi jenuh, menghidupkan lampu pada siang hari dan beberapa kebiasaan kurang baik lainnya. Jika hal ini berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang lama, tentunya akan sangat mempengaruhi kualitas lingkungan di dalam ruang kerja. Kondisi kualitas lingkungan di dalam ruang kerja yang baik dapat menghindarkan penggunanya dari sick building syndrome. Maka dari itu sangat diperlukan studi mengenai kualitas lingkungan dalam ruang untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat yang berujung pada produktifitas kerja yang baik. Dalam kasus yang akan diteliti, kantor PT. Rahayu Trade and Contractor (PT.RTC) sebagai tempat yang mewadahi para karyawan untuk Termal dan Pencahayaan 2

bekerja di dalamnya. Ruang kerja tersebut digunakan untuk menggambar, perhitungan RAB, berkoordinasi, pendataan, dll. Maka dalam penelitian ini akan dinilai bagaimana kondisi kualitas lingkungan dalam ruang kerja PT.RTC melalui pengambilan data secara terukur. I.2 Rumusan Masalah Bagaimana performa penghawaan dan pencahayaan alami di ruang kerja PT.RTC? I.3 Batasan Masalah/Ruang Lingkup a. Spasial Objek kantor/ruang kerja yang akan diteliti adalah kantor PT.Rahayu Trade and Contractor, Yogyakarta, lantai 1. b. Substansial Dalam penulisan ini, penelitian hanya dibatasi pada Kualitas Lingkungan dalam Ruang dari aspek kenyamanan termal dan pencahayaan. I.4 Keaslian Penelitian 1. Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 : Uji Kualitas Udara di dalam Ruangan. Oleh Rusdy Malin, Wardjito, Budihardjo. Membahas tentang cara atau teknis pelaksanaan uji kualitas udara di dalam ruangan yang dilakukan secara sederhana tetapi dapat dipertanggungjawabkan. 2. Kualitas Udara dalam Ruang Perpustakaan Universitas X ditinjau dari Kualias Biologi, Fisik dan Kimiawi. Oleh Laila Fitria, Ririn Arminsih, Ema Hermawati, Dewi Susanna. Banyak membahas mengenai keberadaan berbagai polutan di dalam ruang perpustakaan yang berpengaruh terhadap aspek kesehatan pengguna ruangan. Termal dan Pencahayaan 3

3. Pengaruh Lingkungan Penerangan Terhadap Kualitas Ruang pada Tipe Dua Ruang Kantor, Studi Kasus : Gedung Graha Pena. Oleh Esti Asih Nurdiah. Membahas pengaruh kualitas pencahayaan dalam ruang kantor dan kaitannya dengan kepuasan pekerja, performa dan produktivitas kerja, fungsi ruang dan penampilan ruang. 4. Identifikasi Kriteria Kinerja Sustainable building pada Gedung H, kampus ITS, Surabaya. Oleh Imam Prayogo. Tidak hanya membahas pada kualitas lingkungan di dalam ruang, namun lebih mengarah pada pembahasan mengenai sustainable building yang memaksimalkan kualitas lingkungannya dan mengurangi sekecil mungkin atau bahkan meniadakan dampak negatif terhadap kondisi lingkungan yang alamiah. I.5 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang arsitektur khususnya pada hal kualitas lingkungan dalam gedung dari aspek termal dan pencahayaan. 2. Diharapkan pula pada masa yang akan datang, para arsitek/mahasiswa dapat menerapkan desain bangunan dengan kualitas dalam ruang yang baik dan mengarah pada sustainable building. I.6 Tujuan 1. Mengkaji aspek-aspek yang mempengaruhi kualitas lingkungan dalam ruang kantor PT. R.T.C khususnya dalam hal termal dan pencahayaan. 2. Memperbaiki kualitas lingkungan dalam ruang kantor PT. R.T.C yang berdampak pada meningkatnya kualitas hidup pengguna ruang. Termal dan Pencahayaan 4

I.7 Sistematika Penulisan BAB I BAB II : PENDAHULUAN Berisi Latar Belakang, Rumusan Permasalahan, Keaslian Penelitian, Manfaat, Tujuan dan Sasaran, dan Sistematika Penulisan. : KAJIAN PUSTAKA KUALITAS LINGKUNGAN DALAM RUANG Berisi tentang teori-teori yang dijadikan sebagai acuan untuk penelitian. BAB III : METODOLOGI Menguraikan mengenai metodologi penelitian yang akan digunakan serta menguraikan data subjek penelitian. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisi tentang fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian/pengukuran di lapangan, analisis dan pembahasan dengan menggunakan acuan teori-teori. BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Menjelaskan kesimpulan mengenai hasil dari penelitian yang dilakukan, serta memberikan rekomendasi yang bermanfaat terkait dengan kualitas lingkungan dalam ruangan. Termal dan Pencahayaan 5