RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah Pasal 3 dan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 64 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja DinasTenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah menjelaskan bahwa Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan bidang transmigrasiyang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui SEKDA. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasimempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan Kebijakan bidang pelatihan kerja dan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pelatihan kerja dan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan; 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pelatihan kerja dan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan; 4. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas; dan 5. Pelaksanaan fungsi kedinasan yang lain diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan Adapun Susunan Organisasi dan Tugas Pokok, Fungsi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi didasarkan pada Peraturan Gubernur Jateng Nomor : 64 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah terdiri dari: 1. Kepala Dinas; 2. Sekretariat;
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas. Sekretariat Dinas, melaksanakan fungsi : a) Penyiapan bahan koordinasi kegiatan dilingkungan Dinas; b) Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan kegiatan dilingkungan Dinas; c) Penyiapan bahan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaiaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungandinas; d) Penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas; e) Penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah dan pengelolaan informasi dan dokumentasi f) Penyiapan bahan pengelolaan barang/kekayaan milik daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas; g) Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan 1. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas; mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan pemyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan kerja dan produktivitas meliputi pelatihan dan pemagangan, standarisasi dan sertifikasi, dan produktivitas. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas, melaksanakan fungsi : evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan pemagangan; b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang standarisasi dan sertifikasi; c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang produktivitas; dan d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan 2. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang penempatan tenaga kerja dan
transmigrasi meliputi penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan transmigran. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, melaksanakan fungsi: evaluasi dan pelaporan di bidang penempatan tenaga kerja; b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang perluasan kesempatan kerja; c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang transmigrasi; dan d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan 3. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, mempunyai tugas :melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang hubungan industrial dan jaminan sosial meliputi syarat kerja dan jaminan sosial, kelembagaan dan hubungan industrial, pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, melaksanakan fungsi : evaluasi dan pelaporan dibidang syarat kerja dan jaminan sosial, b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang kelembagaan dan hubungan industrial; c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan,koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja; dan d) Pelaksanaaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan 4. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai tugas :melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang norma kerja, pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja dan penegakan hukum ketenagakerjaan. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, melaksanakan fungsi : evaluasi dan pelaporan di bidang norma kerja;
b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja; c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang penegakan hukum ketenagakerjaan; dan d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan 5. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) di lingkungan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 103 Tahun 2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut: a. Balai Latihan Kerja Industri Kelas A (BLK Industri Cilacap), merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pelatihan tenaga kerja industri. Balai Latihan Kerja Industri Kelas A melaksanakan fungsi : 1). Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelatihan dan pemasaran tenaga kerja industri; pemasaran tenaga kerja industri; 3).Evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan pemasaran tenaga kerja industri; 4). Pengelolaan ketatausahaan; 5). Pelaksanaannya tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan b. Balai Latihan Kerja Pertanian Dan Transmigrasi A (BLKP Trans di Klampok- Banjarnegara), merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang latihan kerja pertanian dan transmigrasi. Balai Latihan Kerja Pertanian dan Transmigrasi Kelas A melaksanakan fungsi : 1). Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelatihan dan pemasaran kerja pertanian dan transmigrasi; pemasaran kerja pertanian dan transmigrasi; 3). Evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan pemasaran kerja pertanian dan transmigrasi;
4). Pengelolaan ketatausahaan; c. Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Kelas A, merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/ataukegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Kelas A melaksanakan fungsi : 1). Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; produktivitas tenaga kerja; 3). Evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; 4). Pengelolaan ketatausahaan Balai; d. Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A, merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang penyelesaian perselisihan tenaga kerja. Balai PelayananPenyelesaian PerselisihanTenaga Kerja Kelas A melaksanakan fungsi: 1). Penyusunan rencana teknis operasional di bidang penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan penyelesaiaan perselisihan penempatan tenaga kerja; 2). Koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan penyelesaian perselisihan penempatan tenaga kerja; 3). Evaluasi dan pelaporan di bidang penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan penyelesaian perselisihan penempatan tenaga kerja; 4). Pengelolaan ketatausahaan Balai; e. Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kelas A (Balai K3), merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang hygiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja. Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kelas A melaksanakan fungsi : 1). Penyusunan rencana teknis operasional dibidang hygiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja;
2). Koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang-bidang hygiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja; 3). Evaluasi dan pelaporandi bidang-bidang hygiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja; 4). Pengelolaan ketatausahaan; f. BalaiLatihan Kerja Dalam Dan Luar Negeri Kelas A (BLK DLN), merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/ataukegiatan teknis penunjang tertentudi bidang pelatihan dan pemagangan. Balai Latihan Kerja Dalam Dan Luar Negeri Kelas A melaksanakan fungsi : 1). Penyusunan rencana teknis operasional dibidang pelatihan dan pemagangan; pemagangan; 3). Evaluasi dan pelaporandi bidang pelatihan dan pemagangan ; 4). Pengelolaan ketatausahaan; g. Satuan Pengawasan Ketenagakerjaan Kelas B, merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pengawasan tenaga kerja. Satuan Pengawas Ketenagakerjaan Kelas B meliputi : 1).Satuan Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah Semarang dengan Tempat Kedudukan Kota Semarang; Wilayah Kerja : Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kendal, Kota Salatiga. 2). Satuan Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah Pati dengan Tempat Kedudukan Wilayah Pati; Wilayah Kerja : Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora. 3). Satuan Pengawasan KetenagakerjaanWilayah Surakarta dengan Tempat Kedudukan di Kota Surakarta; Wilayah Kerja : Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo. 4). Satuan Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah Magelang dengan Tempat Kedudukan Kota Magelang; Wilayah Kerja : Kota Magelang, Kabupaten
Magelang, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Purworejo. 5). Satuan Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah Banyumas dengan Tempat Kedudukan Kabupaten Banyumas; Wilayah Kerja : Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara. 6). Satuan Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah Pekalongan dengan Tempat Kedudukan Kota Pekalongan; Wilayah Kerja : Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang.