pengembangan perbankan syariah terutama di Indonesia. Permasalahan yang permintaan masyarakat akan produk dan jasa perbankan syariah, dengan modal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dan neraca pembayaran yang biasanya ditangani oleh kementrian keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan, yaitu: (i) murabahah, (ii) salam dan salam paralel (iii) istishna

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB V PENUTUP. pembiayaan di bank syariah dan tinjauan asas keadilan dalam pemenuhan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. namun hal tersebut tidak berdampak pada bank syari ah. Bank Syari ah

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, bank-bank saat ini banyak menawarkan bentuk jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Kebangkitan kedua perbankan sejauh terjadi pada fase tahun 2004, setelah

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

MURABAHAH ANUITAS DAN PENERAPANNYA MENURUT STANDAR AKUNTANSI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan Interest Free Banking. 1 Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan suatu sisi kehidupan yang tidak terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. setelah dikeluarkannya Undang-Undang No.72 tahun 1992 tentang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan bagian dari sistem perbankan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di indonesia sudah dimulai sejak zaman kolonial belanda. Pada

BAB I PENDAHULUAN. guncangan krisis moneter dan menunjukan kinerja yang relatif baik dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. syari ah yang paling sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia bahkan hingga

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Khairunisa, 2001)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB I PENDAHULUAN. umum dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Agama islam tidak hanya meliputi

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. konvensional bertumbangan bisa jadi sebagai pemicunya. Sementara, bankbank. mulai membujuk masyarakat beralih ke bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sistem syariah dalam satu dekade terakhir ini di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Bank syari ah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 1992 TENTANG BANK BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonomi. Dalam ushul fiqh, ada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Beiakang Masalah Bank syariah dapat berkembang dengan baik bila mengacu pada permintaan masyarakat akan produk dan jasa perbankan syariah, dengan modal UU dan nilai moral, perbankan syariah harus mampu membuktikan bahwa keberadaannya dapat melayani kebutuhan nasabah. Pembedaan pengaturan bank syariah dengan bank konvensional bukan disebabkan perbankan syariah yang masih kecil, tetapi karena by its nature memang perbankan syariah beroperasi dengan sistem yang hampir sama dengan bank konvensional. Bank Indonesia juga tidak memberlakukan bank syariah sebagai step child,namun bank sentral tidak menyiapkan perangkat ketentuan yang memungkinkan bank syariah dapat beroperasi secara optimal Banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan perbankan syariah terutama di Indonesia. Permasalahan yang akan muncul antara Iain adalah masih rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap perbankan syariah terutama yang disebabkan dominasi petbankan konvensional. Beberapa kendala yang sering muncul dalam pengembangan perbankan syariah ( subardjo dalam antonio,1999) seperti pemahaman

masyarakat yang belum tepat terhadap kegiatan operasional bank syariah, peraturan perbankan yang berlaku belum sepenuhnya mengakomodasikan operasional bank syariah, jaringan kantor bank syariah yang belum luas. sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bank syariah yang masih sedikit. Dalam rangka mengembangkan jaringan perbankan syariah diperlukan upaya- upaya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai produk- produk bank syariah, mekanisme, sistem dan seluk beluk perbankan syariah karena perkembangan jaringan perbankan syariah sangat tergantung pada besarnya permintaan masyarakat tehadap sistem perbankan ini. Oleh karena itu, agar kegiatan sosialisasi dalam rangka peningkatan pemahaman mayarakat terhadap perbankan syariah efektif diperlukan informasi mengenai karakteristik dan perilaku nasabah/ calon nasabah terhadap perkembangan syariah. Masyarakat mengetahui Bank Syariah itu bebas dari riba, karena pada tanggal 16 Desember 2003 Majelis Ulama Indonesia ( MUI) menyatakan bahwa bunga bank itu haram atau riba, dengan adanya pernyataan tersebut sebagian masyarakat mulai memindahkan tabungannya ke bank syariah. Akan tetapi didalam operasional bank syariah, masih terdapat kejanggalan- kejanggalan mengenai bagaimana bank syariah memperoleh keuntungan dari pembiayaan, seperti mengenakan biaya administratif kepada

mudharib, yang besarnya dalam bentuk presentase dari transaksi yang dilakukan atau dalam jumlah nominal yang setara dengan itu. Bank syariah berani untuk memperhitungkan keutungan murabahah kecil, namun beban administrasi yang dikenakan kepada nasabah lebih besar dari normalnya, sehingga jika ditotal secara keseluruhan antara keuntungan dan beban administrasi lebih besar dari pada perhitungan keutungan yang normal. Misalnya nasabah dalam melakukan transaksi jual beli murabahah sepakat dengan keutungan misalnya, setara dengan 20% dan setelah disetujui jual belinya nasabah dikenakan biaya administrasi sebesar 2% dari harga jual dan harus dibayar dimuka. Dari cotoh ini secara tidak langsung nasabah dikenakan beban keuntungan sebesar 22%. Bukankah hai ini sama dengan keutungan terselubung? Bukankah hai ini dikategorikan dengan riba? Karena ada ketidak jujuran bank syariah dalam mengenakan biaya administrasi, seharusnya biaya yang dikenakan adalah biaya yang nyata- nyata dikeluarkan (riil cost). Dalam praktek yang digunakan oleh bank syariah saat ini menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh bank konvensional dalam menentukan keuntungan yaitu dengan base landing rate namun semestinya tidak semua komponen dalam landing rate tersebut bisa diterapkan, dan perlu dikaji lebih dalam sehingga sesuai dengan syariah. Didalam operasional bank syariah, bank syariah mempunyai PSAK No. 59 yang memuat aturan didalam aktivitas bank syariah. Akan tetapi PSAK No. 59 tersebut belum dapat melengkapi sepenuhnya aturan mengenai

perbankan syariah, seperti halnya bagaimana menentukan keuntungan bank syariah yang benar- benar jauh dari riba, dan bagaimana penyelesaian jika terdapat kredit macet didalam pembiayaansyariah Berdasarkan penjelasan di atas,maka penelitian ini diberi judul PERSEPSI NASABAH BANK TERHADAP BANK SYARIAH DAN PENERAPAN PSAK No. 59 " 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan maka masalah yang muncul adalah : 1. Bagaimana persepsi nasabah bank terhadap bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional? 2. Apakah PSAK No. 59 sudah mampu menjadi standar dalam praktek perbankan syariah? 1.3 Tujuan Penelitian Sehubungan dengan pokok permasalahan yang dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengungkap persepsi nasabah bank terhadap bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional 2. Untuk mengungkap apakah PSAK No. 59 sudah mampu menjadi standar dalam praktek perbankan syariah.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Ilmu Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan kita, tentang lenibaga Bank Syariah dan dapat juga dijadikan bahan acuan bagi pengembangan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Laksana Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Bank Syariah untuk lebih mengenalkan produk-produknya kepada para calon nasabah dan memberikan keterangan tentang kelebihan atau keunggulan Bank Syariah. Jika ingin sejajar dengan Bank Konvensional. PSAK No.59 dapat mampu menjadi standar dalam praktek perbankan syariah, dan diharapkan bank syariah dapat terjauh dari riba