Selanjutnya akan dijelaskan secara singkat tentang jenis roda gigi.

dokumen-dokumen yang mirip
Roda Gigi Gear. A. Roda Gigi. Jenis jenis profil gigi pada Roda gigi :

KATA PENGANTAR. Badung,07 Oktober Penulis DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI.. iii BAB I PENDAHULUAN

RODA GIGI. A. Roda Gigi. Jenis jenis profil gigi pada Roda gigi :

SISTEM TRANSMISI ROBOTIKA

Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.

MAKALAH ELEMEN MESIN II PENGGUNAAN RODA GIGI PADA PESAWAT TERBANG. Dosen Pengampu: Catur Pramono, S.T., M.Eng.

Perencanaan Roda Gigi

PERHITUNGAN RODA GIGI

Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan. sumbu poros yang terdiri atas: c. Kopling karet bintang

Roda Gigi Rack dan Pinion

Gambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini Mahasiswa diharapkan mampu

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI PADA FLOCCULATOR. Dwi Cahyo Prabowo Jurusan Teknik Mesin Pembimbing: Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

RANCANG BANGUN MESIN ROLL PLAT SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pertemuan ke 17 DASAR SISTEM TRANSMISI RODA GIGI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN RODA GIGI KERUCUT PADA MESIN GERINDA TANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

Perhitungan Transmisi I Untuk transmisi II (2) sampai transmisi 5(V) dapat dilihat pada table 4.1. Diameter jarak bagi lingkaran sementara, d

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Institut teknologi Indonesia sebagai cikal bakal Institut besar harus

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

BAB II LANDASAN TEORI

Tipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor

TUGAS AKHIR TRANSMISI RANTAI PADA RODA GIGI MAJU-MUNDUR KENDARAAN MOBIL MINI UNTUK DAERAH PERUMAHAN

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPALA PEMBAGI DAN PEKERJAAN PEMBAGIAN. PETRUS LONDA Politeknik Negeri Bandung - Indonesia. POLBAN

Perhitungan Roda Gigi Transmisi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR KAPASITAS 600 LEMBAR/ JAM

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

: Memperbaiki transmisi otomatis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan di era modern saat ini memiliki teknologi-teknologi canggih dan lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Definisi Mesin Penggiling Daging (Meat Grinder)

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

Bab 3. Teleskop Bamberg

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

Tujuan Pembelajaran:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. girder silang ( end carriage ) yang menjadi tempat pemasangan roda penjalan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

Tugas Akhir TM

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

TRANSMISI RANTAI ROL

PERANCANGAN MESIN BOR RADIAL VERTIKAL

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

BAB II LANDASAN TEORI

IV. ANALISIS STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

SIMULASI RANCANGAN SISTEM MEKANIK PEMANFAATAN BOBOT KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI PEMBUKA PALANG PINTU (PORTAL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KABEL ROBOTIK TIPE WORM GEAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Traktor 2.2 Kekuatan Bahan Definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. guna. Alat/mesin pengerol pipa adalah alat/mesin yang digunakan untuk

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI

BAB II DASAR TEORI. penyusun utama yaitu clutch, manual transaxle (mencakup transmisi roda gigi dan

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

Transkripsi:

DASAR TEORI Definisi roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan putaran/ kecepatan. Umumnya roda gigi berbentuk silindris, di mana di bagian tepi terdapat bentukan-bentukan yang menyerupai (mirip) gigi ( bergerigi ). Konstruksi roda gigi mempunyai prinsip kerja berdasarkan pasangan gerak.bentuk gigi dibuat untuk menghilangkan keadaan slip,sehingga penyaluran putaran dan daya dapat berlangsung dengan baik. Selain itu dapat dicapai kecepatan keliling- (Vc) yang sama pada lingkaran singgung sepasang roda gigi. Lingkaran singgung ini disebut lingkaran pitch atau lingkaran tusuk yang merupakan lingkaran khayal pada pasangan roda gigi, tapi berperan penting dalam perencanaan konstruksi roda gigi. Pada sepasang roda gigi maka perlu diperhatikan, bahwa jarak lengkung antara dua gigi yang berdekatan (disebut pictch ) pada kedua roda gigi harus sama, sehingga kaitan antara gigi dapat berlangsung dengan baik. Bentuk lengkung pada suatu profil gigi, tidak dapat dibuat semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang dapat menjamin terjadinya kontak gigi dengan baik.

2.2 Jenis-jenis Roda Gigi Selanjutnya akan dijelaskan secara singkat tentang jenis roda gigi. A. Roda Gigi Jenis jenis profil gigi pada Roda gigi : 1. Profil gigi sikloida ( Cycloide) Struktur gigi melengkung cembung dan cekung mengikuti pola sikloida. Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan ketelitiannya baik, dapat meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan, juga keausannya dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya pembuatanya lebih sulit dan pemasangannya harus lebih teliti ( tidak dapat digunakan sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal. 2. Profil gigi evolvente Struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung, mengikuti pola evolvente. Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara pembuatanya lebih mudah, tidak sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat lebih murah, baik ekali digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai sebagai profil gigi standard untuk semua keperluan transmisi. 3. Profil gigi khusus Misalnya bentuk busur lingkaran dan miring digunakan untuk transmisi daya yang besar dan khusus.

Berdasarkan srukturnya, bentuk gigi Roda gigi dibagi menjadi: 1. Gigi lurus ( spur gear) Bentuk gigi ini lurus dan paralel dengan sumbu roda gigi. 2. Gigi miring ( helical gear) Bentuk gigi ini menyilang miring terhadah sumbu roda gigi.

3. Gigi panah ( double helical / herring bone gear) Bentuk gigi berupa panah atau miring dengan kemiringan berlawanan. 4. Gigi melengkung/bengkok (curved/spherical gear ) Merupakan rodagigi yang mempunyai bentuk gigi melengkung mengikuti pola tertentu ( lingkaran/ellips). Dalam kerja dan pemasangannya roda gigi biasanya dipasang secara berpasangan. Terdapat dua buah roda gigi atau lebih. Oleh karena ini, akan menimbulkan sebuah kerjasama antar roda gigi. Kerjasama berdasarkan sumbunya akan dibedakan menjadi : a.sumbu roda gigi sejajar/paralel Biasanya dapat berupa kerjasama rodagigi lurus, miring atau spherical b.sumbu roda gigi tegak lurus berpotongan Biasanya dapat berupa roda gigi trapesium/payung/ bevel dengan profil lurus (radial), miring(helical) atau melengkung (spherical) c.sumbu roda gigi menyilang tegak lurus Biasanya dapat berupa roda gigi cacing(worm), atau roda gigi miring atau melengkung. d.sumbu roda gigi menyilang Biasanya dapat berupa rodagigi skrup(screw/helical) atau spherical.

e.sumbu roda gigi berpotongan tidak tegak lurus Biasanya dapat berupa roda gigi payung/trapesium atau helical dll. Kerjasama antar roda gigi ini harus memenuhi syarat. Beberapa hal yang cukup penting pada kerjasama roda gigi, apabila dua roda gigi atau lebih bekerja sama maka : 1. Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll) 2. Modul gigi harus sama Modul gigi adalah besaran/dimensi roda gigi, yang dapat menyatakan besar dan kecilnya gigi.bilangan modul biasanya bilangan utuh, kecuali untuk gigi yang kecil. (Bilangan yang ditulis tak berdimensi, walaupun dalam arti yang sesungguhnya dalam satuan mm ) 3. Sudut tekanan harus sama ( sudut perpindahan daya antar gigi) Sudut tekanan adalah sudut yang dibentuk antara garis singgung dua roda gigi dan garis perpindahan gaya antar dua gigi yang bekerja sama. Ada dua macam roda gigi sesuai dengan letak giginya : 1. Roda gigi dalam (internal gear), yang mana gigi terletak pada bagian dalam dari lingkaran jarak bagi. 2. Roda gigi luar ( external gear), yang mana gigi terletak dibagian luar dari lingkaran jarak, jenis roda gigi ini paling banyak dijumpai. Roda gigi dalam banyak dijumpai pada transmisi roda gigi planit (planitary gear) dan roda gigi cyclo. Apabila dua rodagigi dengan gigi luar maka putaran output akan berlawanan arah dengan putaran inputnya, tetapi bila salah satu rodagigi dengan gigi dalam maka arah putaran output akan sama dengan arah putaran input. Bila kerjasama lebih dari dua rodagigi disebut transmisi kereta api (train gear). 3.Roda gigi payung ( bevel gear)

Roda gigi payung atau roda gigi trapesium digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyudut 90. Bentuk gigi yang biasa dipakai pada roda gigi payung : Bentuk gigi lurus atau radial Bentuk gigi miring atau helical Bentuk gigi melengkung atau spherical. 4.Roda gigi cacing ( worm gear) Roda gigi cacing (worm) digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyilang tegak lurus.roda gigi cacing mempunyai karakteristik yang khas, yaitu input dan output tidak dapat dipertukarkan. Jadi input selalu dari roda cacingnya (worm) dari pertanyaan sederhana ini bisa ditelusuri dari mekanisme kerja kendaraan. Berdasarkan urutan kerja pergerakkan kendaraan bermotor bakar, sistem transmisi dipasang setelah mesin dan kopling. Mesin adalah sumber tenaga kendaraan, namun masalahnya tenaga yang dikeluarkan dapur pacu harus dikendalikan agar bisa dipakai sesuai kebutuhan. Disinilah sistem transmisi berfungsi yaitu sebagai pengatur besar-kecilnya tenaga mesin. Dalam proses kerjanya transmisi besinergi dengan piranti kopling yang memiliki fungsi sebagai pemutus dan penerus arus tenaga. Dengan bantuan kopling, proses permindahan gigi transmisi bisa mudah dilakukan. Itu sebabnya pada model transmisi manual, sebelum memindahkan gigi transmisi, pengendara kendaraan roda empat harus menginjak pedal kopling terlebih dahulu. Khusus untuk transmisi otomatik, kerja kopling menggunakan prinsip sentrifugal bukan lagi perintah manual. Meski begitu, baik pada sistem manual atau otomatik, transmisi hanya memiliki satu tugas utama, yaitu memecah tenaga mesin menjadi dua unsur, torsi dan putaran. Transmisi mengatur besar keduanya sesuai kebutuhan. Pada kecepatan rendah, misalnya, mobil lebih membutuhkan torsi daripada putaran atau tenaga. Oleh karena itu, tenaga dari mesin ditransfer dalam bentuk

torsi yang tinggi tetapi putaran rendah pada posisi gigi perseneling rendah. Sebaliknya, pada kecepatan tinggi, mobil lebih memerlukan putaran. 2.3 Aplikasi Roda gigi spur gears. Jenis-jenis Roda gigi dapat dibedakan pula dari keadaan konstruksi alur bentuk gigi sena berdasarkan bentuk serta fungsi konstruksinya. 1. Roda Gigi Lurus Adalah roda gigi dengan bentuk profil gigi beralur lurus cengan kondisi penggunaan untuk sumbu sejajar. Pada konstmksi berpasangan, penggunaannya terdapat dalara tiga keadaa, yaitu : a. Roda Gigi lurus eksternal (spur gear) b. Roda Gigi lurus internal (planetcry gear) c. Roda Gigi lurus Rack dan pinion. Penggunaan Roda gigi lurus ini cukup luas terutama spurgear pada konstruksi general mekanik yang sederhana sampai sedang putaran dan beban relatip sedang. Dan ketiga jenis Roda gigi ini, rnaka Internal Gear memilikitingkat kesuliian pemasangan yang agak sulit, sehubungan dalam menentukan ketepatan pemasangan sumbu. Sedangkan untuk jenis Rack dan Pinion Gear, mempunyai kekhususan dalam penggunaannya, yaitu untuk pengubah gerak putar ke gerak lurus atau sebaliknya, sedangkan pada Rack gear mempunyai sumbu Pitch yang lurus. Pembebanan

pada gigi-giginya mempunyai distribusi beban yang paling sederhana, yaitu gaya Normal yang terurai menjadi gaya keliling (gaya targensial) dan gaya Radial. Banyak sekali aplikasi-aplikasi roda gigi. Akan sering dan banyak ditemui di mesin-mesin. Terutama di dalam gearbox. Di dalamnya terdapat banyak roda gigi yang saling berkait dan bekerja sama. Selain di dunia industri, pada mainan anak-anak juga banyak yang memanfaatkan roda gigi untuk mengerakkan mainan itu. Contoh lain penerapannya antara lain pada lift. Lift barang maupun lift penumpang, grab winch, hand winch, kerek dan lain-lain. Dalam paper ini akan sedikit dijelaskan mengenai aplikasi roda gigi yang diterapkan pada sistem transmisi mobil. Pada presneling mobil (kendaraan roda 4 atau lebih ) Ketika mengendarai kendaraan roda empat, pengemudi dituntut untuk paham cara memindahkan gigi transmisi mulai dari satu hingga mundur. Apa itu sistem transmisi dan mengapa memerlukan teknologi tersebut? Jawaban tinggi daripada torsi. Gigi perseneling tinggi menjawabnya dengan menyediakan putaran tinggi namun torsi rendah. Fisik sistem transmisi dalam kendaraan terdiri dari beberapa rangkaian roda gigi yang saling berpasangan, yaitu mata gigi pemutar dan alur gigi putar. Setiap pasangan ini mewakili satu rasio gigi. Umumnya model kendaraan standar memiliki lima tingkat kecepatan yang berbeda dan satu mundur. Pilihan gigi 1 dan 2 merupakan rasio memiliki torsi tinggi yang digunakan untuk mulai bergerak dan berakselerasi. Kemudian, gigi 3 dan gigi 4 yang digunakan untuk kecepatan normal. Gigi lima digunakan untuk memacu kendaraan pada kecepatan tinggi. Diakhir rangkaian seluruh roda gigi ada satu rangkaian tambahan yang bertugas mereduksi kembali putaran poros, agar putarannya pas dengan kebutuhan kecepatan putar roda. Roda gigi ini disebut sebagai final gear. Seluruh rangkaian roda gigi ini dikemas dalam satu kotak khusus yang umum disebut dengan nama gearbox. Sistem transmisi berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi otomotif. Khusus teknologi manual yang pertama dikembangkan adalah sistem unsynchronized transmission. Pergerakkan

gigi memakai mekanisme sliding atau konstruksi sejajar. Untuk bisa masuk, mata gigi pemutar dan alur gigi yang akan diputar harus berada posisi yang pas. Sedikit saja tidak masuk, tuas akan terasa keras, seolah ada yang menganjal. Itu sebabnya pada mobil modern, teknologi ini sudah ditinggalkan. Sebagai gantinya pabrikan mobil memakai teknologi bernama synchornized transmission. Teknologi ini pertama kali diterapkan pada mobil Porsche 356 produksi tahun 1952. Mekanisme kerjanya menggunakan sistem menyamakan putaran antara gigi pemutar dengan gigi yang diputar. Selain itu, bentuk giginya pun dipasang miring, seperti gigi nanas, yang selalu berkaitan antara gigi pemutar dan gigi yang diputar. Sistem synchornized inilah yang membuat proses perpindahan gigi menjadi lebih mudah. Mekanisme synchronized diaplikasikan untuk gigi maju (1,2,3,4 dan 5). Sedangkan khusus untuk gigi belakang masih memakai pola sliding. Itu sebabnya memasukkan gigi mundur terkadang terasa keras dan susah. Oleh karena fungsi transmisi sebagai pengatur besar kecilnya arus tenaga dari mesin, maka pabrikan memanfaatkan teknologi ini untuk menghemat biaya produksi mesin. Satu tipe mesin dipakai untuk menggerakkan berbagai jenis kendaraan yang berbeda. Mesin berkapasitas 1.000 cc, misalnya, selain untuk menggerakkan mobil minibus juga dapat dipakai sebagai dapur pacu kendaraan mungil city car. Caranya dengan cara memakai rasio gigi yang berbeda. Untuk mobil sedan menggunakan gigi berukuran kecil, sedangkan mobil minibus yang lebih membutuhkan torsi besar memakai konstruksi gigi besar.

System transmisi pada mobil mempuyai dua shat yang masing masing shaftnya mempunyai banyak gir untuk berpindah. Gir-gir ini dapat berpindah posisi bisa dilihat pada gambar. Antara as no.1 dan no.4 tidak langsung terhubung tapi saling lepas yang dihubungkan oleh as 2 atau 3 sehingga kecepatan putar yang terhubung dari mesin ke roda akan berubah. Demikianlah spur gear yg banyak diaplikasikan pada system transmisi mobil,selain mobil,mesin-mesin yang lain seperti transmisi msepeda motor juga memakai system spur gears. 2.4 Gambar-gambar Contoh Spur Gears. 1. Pinion Gear 2. Tampak Samping (gigi)spur Gear.

3. Proses Spy Spur Gears. PERHITUNGAN Diketahui : Dengan ketentuan b = 9,5 m Bahan pinion fo = 1050 kg/cm 2 Gear fo = 700 kg/cm 2 Diketahui roda gigi dengan : Jumlah gigi pinion (Zp) = 16 Rasio gear dan pinion = 1:6 Jumlah gigi gear (Zg) = 96 Kecepatan pinion (np) = n motor = 1400 rpm Diameter kepala pinion (dkp) = 48 mm

Diameter kepala gear (dkg) = 288 mm 1. Perhitungan untuk mengetahui roda gigi pinion Menghitung besarnya modul dengan rumus sebagai berikut : Modul (m) = d/z Modul (m) = 48/16 Modul (m) = 3mm 2. Menghitung clearance (C) yang dijinkan C = 0,1 x m = 0,1 x 3 = 0,3 mm 3. Menghitung adendum (ha) dan diameter luar (da) Adendum(ha) ha = modul ha = 3mm da = d+2m = m(z+2) = 3(16+2) = 54 mm 4. Diameter dalam roda gigi (df) df = d-2(m+c) = 48 2(3 + 0,3) = 48 6,6 = 41,4 mm 5. Tinggi gigi (h) pada roda gigi dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut : h = 2.m + C = 2.3 + 0,3 = 6,03 mm 6. Besar dedendum (hf) pada roda gigi : hf = m+c = 3 +0,3 = 3,3 mm 7. Besarnya pitch pada gear : P = π x m = 3,14 x 3 = 6,5 mm 8. Diameter tusuk = m x Z = 3 x 96 = 144 mm 9. Besarnya diameter dalam (df) : df = d-2 ( m + C ) = 288 2 ( 3 + 0,3 ) = 288 6,6 = 281,4 mm

10. Besarnya diameter luar (do) : do = m + ( 2 + Z ) = 3 ( 2 + 96 ) = 288 mm 11. Tinggi gigi (ha) pada roda gigi pinion ha = m = 3 mm 12. Kecepatan (V) π.d. n V = 100 = = π. m. Tp. N 100 3,14.3.16.1400 100 = 1582,56m/menit = 26,3 m/detik 13. Mencari beban tangensial (W T ) Dimana V kecepatan pada garis jarak bagi = 26,3 m/det WT = = Px 4500 V 2 x 4500 26,3 = 171,1 Kg 14. Mencari beban dinamik (W D ) Diketahui = beban tangensial (WT) = 171,1 Kg Lebar muka roda gigi = 9,5 modul Modulus elastisitas pinion = 2.10 6 Kg/mm 2 Modulus elastisitas gear = 1.10 4 Kg/mm 2 Faktor kesalahan gigi = 0,0925 mm 15. Faktor dinamik deformasi (C) : C = = = k.e 1 Cp + 1 CG 0,107 x 0,0925 1 2.106 + 1 1.104 0,0098975 1,005.10 4 = 98,48

W D = W T + W I dimana W I = 0,111(b.C +Wt) 0,111V + hc+ Wt = WT + 0,111(b.C +Wt) 0,111V + hc+ Wt OPINI = WT + = 171,1 + 0,111(9,5.3.98,4+171,1) 0,11.26,3+ 9,5.3.98,4+171,1 8600,9 157,7 = 171,1 + 54,54 = 225,64 Kg Beban dinamik (W D ) yang terjadi adalah = 225,64 Kg 16. Menghitung beban statis (W S ) Tegangan elastisitas bahan (fe) = 840 Kg/mm 2 Lebar muka gigi = 9,5.m Faktor bentuk gigi pinion (yp) = 0,067 Modul = 3 mm Dari data diatas dapat dihitung gaya statis gigi dengan persamaan Ws = fe. b.π.m.yp = 840.9,5.3.π.3.0,067 = 15117,2 Kg Sesuai dengan syarat keamanan pemakaian roda gigi yakni gaya statis gigi (Ws) harus lebih besar daripada gaya dinamik (W D ) Ws > W D maka roda gigi aman untuk pemakaian Penggunaan transmisi roda gigi pada mesin pengepres genteng dengan penggerak motor listrik sudah tepat karena transmisi roda gigi mempunyai keunggulan yaitu dapat mentransmisikan daya yang besar, mampu menahan beban yang besar, dan memiliki efisiensi pemindahan daya yang tinggi. Dan setelah di analisa roda gigi yang digunakan sangat aman ketika beroprasi.