Psssttt semuanya aman

dokumen-dokumen yang mirip
Rahasia RADAR. Analogi dengan prinsip gema pada gelombang suara

SATELIT I WAYAN ANGGA MEI SEDANA YOGA TEKNIK ELEKTRO

Aplikasi Modulasi pada Gelombang Radar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Memantau apa saja dengan GPS

Pokok Bahasan 7. Satelit

Perang di Luar Angkasa

STEALTH bukti keajaiban fisika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. transmisi. Selain sebagai media transmisi, gelombang elektromagnetik juga biasa

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

GPS (Global Positioning Sistem)

BAB I PENDAHULUAN. Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang

Pemantulan Bunyi gaung gema

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan teknologi berkembang pesat dalam

TELEKOMUNIKASI SATELIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Prinsip Kerja GPS (Sumber :

Satelit. Pertemuan XI

Pemancar&Penerima Televisi

GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

Sinkronisasi Sinyal RADAR Sekunder Untuk Multi Stasiun Penerima Pada Sistem Tracking 3 Dimensi Roket

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENGENAL GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) SEJARAH, CARA KERJA DAN PERKEMBANGANNYA. Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang

METODE TRACKING KECEPATAN ROKET MENGGUNAKAN TRANSPONDER DOPPLER DUA-FREKUENSI (ROCKET SPEED TRACKING METHOD USING TWO-FREQUENCY DOPPLER TRANSPONDER)

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

PERAN & KRITERIA RUDAL DARAT-UDARA DALAM SISHANUDNAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. perang ataupun sebagai bagian dari sistem navigasi pada kapal [1].

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super

BAB I PENDAHULUAN. Subhan Permana Sidiq,2014 FAKTOR DOMINAN YANG BERPENGARUH PADA JUMLAH BENDA JATUH ANTARIKSA BUATAN SEJAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk pasti memiliki ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume,

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dievaluasi, sistem ini menggunakan sistem komunikasi (Carden, et al,

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

PENGGUNAAN SENSOR ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI KETINGGIAN AIR SUNGAI PADA SISTEM PERINGATAN DINI TANGGAP DARURAT BENCANA BANJIR

BAB III SATELIT GRACE DAN VARIASI TEMPORAL GEOID. 3.1 Satelit GRACE (Gravity Recovery and Climate Experiment).

TUGAS BESAR SISTEM KOMUNIKASI I SISTEM KOMUNIKASI RADAR

Sistem Ground Penetrating Radar untuk Mendeteksi Benda-benda di Bawah Permukaan Tanah

Mengunjungi Planet Lain Lewat Dunia Maya

geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

Laporan Mikroprosesor Sensor Jarak Ultrasonic HC SR04 Dengan Indicator Buzzer dan LED

BAB III LANDASAN TEORI

Microwave dan keistimewaannya

Latar Belakang Unmanned Aircraft Systems (UAS) terdiri dari Unmanned Aircraft (UA) dan Stasiun Kontrol (Control Station). Pesawat tak berawak yang mer

ANALISIS KINERJA MOBILE SATELLITE SERVICE (MSS) PADA FREKUENSI L-BAND DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Sistem Air Traffic Control (ATC)

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Perang Pakai Fisika, Gimana Caranya

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

Jalan raya yang pandai

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 214 / DIRJEN / 2005 TENTANG

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 2 A. PENGINDERAAN JAUH NONFOTOGRAFIK. a. Sistem Termal

BAB II. Tinjauan Pustaka

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

BAB I PENDAHULUAN. (near surface exploration). Ground Penetrating Radar (GPR) atau georadar secara

BAB 1 PENDAHULUAN. ini ikut mendorong terjadinya pertumbuhan di berbagai bidang, salah satunya

Dunia Baru di Mars. Download Buku Gratis -

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

CARA KERJA SATELIT. Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:

MAKALAH SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

I. PENDAHULUAN. semakin kuat gempa yang terjadi. Penyebab gempa bumi dapat berupa dinamika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Pengukuran Satelit Altimetri =( )/2 (2.1)

SISTEM TRACKING STASIUN BUMI SATELIT ORBIT RENDAH

Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami InaTEWS Versi Ringkasan Juni 2013

Jenis media transmisi

Sistem Pengaman Parkir dengan Visualisasi Jarak Menggunakan Sensor PING dan LCD

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

Ray Tracing S1 Teknik Informatika

Gambar 1 Tampilan alat

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

RANCANG BANGUN GROUND PENETRATING RADAR UNTUK MENDETEKSI SALURAN PIPA BAWAH TANAH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TABEL ALOKASI SPEKTRUM FREKUENSI RADIO INDONESIA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

setinggi itu jika memang manusia sudah mampu untuk membangunnya? Jawabnya sederhana saja! Biaya konstruksi bangunan setinggi itu sangat mahal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak.

Prototipe Pemantauan Ketersediaan Air Pada Bak Penampung Sementara Menggunakan Komunikasi Xbee S1

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

Cahaya membawaku ke bulan

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

MENTERI PERHUBUNGAN, 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 11, Tambahan Lembaran Nomor 3391);

MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT

Transkripsi:

Psssttt semuanya aman Dalam beberapa tahun terakhir ini kita sering mendengar berita tentang terjadinya serangan-serangan teroris. Dunia semakin tidak aman. Berbagai negara menderita karena mendapat serangan bom yang mendadak meledak di berbagai tempat umum yang dipenuhi warganya yang sedang beraktivitas. Akibatnya dunia sering menangis atas tragedi menyedihkan yang memakan begitu banyak korban ini. Amerika Serikat yang juga pernah merasakan penderitaan akibat serangan teroris ini ternyata tidak mau berdiam diri tanpa adanya perlindungan yang mungkin dapat mencegah terulangnya peristiwa semacam tragedi 11 September 2001. Negara adikuasa ini ternyata sudah merasa begitu sakit hati atas serangan mendadak yang memakan begitu banyak korban tersebut. Teknologi maju di negara besar ini pun akhirnya dioptimalkan untuk menghasilkan berbagai sistem perlindungan diri untuk peningkatan keamanan negara dari serangan-serangan teroris. Sebenarnya sudah lama Amerika Serikat merencanakan dan mempertimbangkan ide pengembangan sistem pertahanan diri ini. Sebuah konsep sistem pertahanan yang disebut National Missile Defense (NMD) telah begitu ramai dibicarakan selama bertahun-tahun. Sistem NMD ini melibatkan berbagai teknologi canggih yang mampu mendeteksi dan menyediakan perlindungan bagi negara adikuasa tersebut saat menghadapi serangan teroris, terutama yang berasal dari serangan rudal (missile attack). Pada tahun 1999 konsep sistem NMD ini pun diajukan dan perencanaan proyeknya terus dimantapkan sejak tahun 2000. Ini semua dipicu oleh semakin banyaknya negara yang mampu mengembangkan dan semakin menyempurnakan teknologi rudal yang kemampuannya semakin hebat. NMD, sesuai dengan namanya, memfokuskan diri pada sistem pertahanan terhadap serangan long-range missile. Apa saja yang termasuk dalam barisan tameng pertahanan negara besar ini?

NMD lebih banyak melibatkan teknologi radar dan satelit yang semakin lama semakin canggih itu. Ada lima komponen utama yang termasuk dalam NMD: Upgraded Early-Warning Radar (UEWR), X-Band Radar (XBR), Space- Based InfraRed System (SBIRS), Battle Management, Command, Control, and Communication (BMC3), dan Ground-Based Interceptors (GBIs). Jelas sekali bahwa sistem ini sangat bergantung pada teknologi radar. RADAR sebenarnya merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging. Prinsip yang jadi kunci utama teknologi ini adalah pantulan gelombang dan sesuatu yang disebut Doppler Effect (Efek Doppler). Gelombang dipancarkan (pada kecepatan v) oleh transmitter. Jika menumbuk suatu permukaan maka gelombang ini akan mengalami pemantulan. Gelombang pantulannya ini diterima oleh alat penerima (receiver). Jika receiver yang digunakan mendeteksi adanya pantulan gelombang yang dipancarkan tadi, itu berarti ada suatu benda yang menyebabkan terpantulnya gelombang tersebut. Jarak benda tersebut dapat dihitung dengan mudah jika waktu saat gelombang pertama kali dipancarkan sampai pantulannya dideteksi. Efek Doppler dapat dipahami dengan analogi pada gelombang suara. Ilustrasi yang paling mudah adalah suara sirene ambulans. Dari kejauhan kita biasanya mendengar sirene itu melengking tinggi (frekuensinya tinggi), tetapi begitu jaraknya semakin dekat, apalagi sewaktu lewat di depan kita, suaranya tidak lagi melengking (frekuensinya lebih rendah). Perubahan frekuensi yang sampai pada pendengar inilah yang disebut Doppler Effect atau Doppler Shift. Dalam teknologi radar, kedua prinsip ini dikombinasikan. Gema/pantulan gelombang diukur perubahan frekuensinya (frekuensi pantulan pasti berbeda dengan frekuensi gelombang yang dipancarkan) sehingga bisa ditentukan jarak dan kecepatan benda. Jika ada rudal yang diluncurkan dan mengarah mendekati Amerika, radar-radar canggih milik NMD bisa langsung mendeteksinya dan menghitung jarak dan kecepatan, bahkan ukuran dan tipe rudal tersebut. Upgraded Early-Warning Radar merupakan sarana pertama yang bisa mendeteksi adanya peluncuran rudal oleh musuh. Sesuai namanya, radar ini memberikan peringatan awal (early warning) supaya para petugas bisa langsung bersiap-siap menghadapi serangan yang sudah terdeteksi sejak dini itu. Karena

bisa mendeteksi rudal sejak awal peluncurannya, para petugas mendapatkan waktu yang cukup untuk mempersiapkan rangkaian bela diri nya. Radar canggih yang menggunakan frekuensi sangat tinggi ini dilengkapi oleh perangkat komputer tercanggih beserta peralatan komunikasi yang mencakup juga komponen penerima dan pengirim gelombang radar. X-Band Radar bermarkas di bumi sehingga disebut juga Ground-Based Radar. Gelombang ultra tinggi yang digunakan dilengkapi lagi dengan sistem pemrosesan sinyal radar yang paling canggih. XBR mampu memberikan resolusi sangat tinggi dan memiliki field of view yang mencapai 50 serta bisa berotasi 360 o sehingga dapat terus melacak target secara akurat. Jika ada pengacau sinyal, XBR dapat membedakannya dan melokalisasi rudal yang sesungguhnya dengan tepat. Space-Based InfraRed System merupakan sistem satelit yang nantinya akan menggantikan fungsi sistem satelit Defense Support Program (DSP) yang selama ini digunakan. SBIRS melibatkan empat buah satelit geostasioner (GEO = Geostationary Earth Orbit), dua satelit Higly Elliptical Orbit (HEO), serta sejumlah satelit yang mengorbit sangat dekat dengan bumi (LEO = Low Earth Orbit) sehingga total satelitnya mencapai 24 buah. Satelit-satelit ini berfungsi untuk memantau secara terus-menerus sehingga bisa mendeteksi adanya benda asing atau rudal yang diluncurkan bahkan sebelum rudal itu bisa dideteksi oleh radar-radar canggih tadi. Ground-Based Interceptors merupakan rudal yang sengaja dipersiapkan untuk menghancurkan rudal-rudal musuh sebelum mencapai Amerika. Ada ratusan GBI yang selalu siap sedia setiap saat untuk ditembakkan dan menghadang jalannya rudal musuh. Rudal-rudal interceptor ini akan menabrak rudal musuh pada kecepatan 24.140 km per jam. Tabrakan pada kecepatan demikian besar sudah pasti menghancurkan rudal musuh saat masih dalam perjalanannya. Battle Management, Command, Control, and Communication merupakan otak yang berfungsi sebagai pusat kendali seluruh sistem NMD. Begitu ada rudal yang diluncurkan, SBIRS langsung mendeteksinya serta mengirimkan

informasi ini pada BMC3. Informasi ini mencakup juga arah dan lokasi target rudal tersebut. UEWR juga mendeteksi rudal ini dan mengirimkan informasinya ke BMC3. Beberapa saat setelah itu XBR mulai bekerja untuk memastikan keakuratan informasi tersebut. XBR dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan akurat. Sesudah informasi dari XBR diterima, BMC3 langsung memprogramkan peluncuran GBI menuju posisi rudal sesuai hasil perhitungan yang berdasarkan pada semua informasi yang sudah didapatkan tadi. GBI diluncurkan sekitar 20 menit sesudah rudal musuh mulai diluncurkan. BMC3 terus-menerus melakukan perhitungan ulang untuk menyesuaikan dengan perubahan yang mungkin terjadi. Semua update ini langsung dikirimkan ke GBI sehingga arahnya tetap akurat. Keseluruhan proses ini berlangsung kurang dari 30 menit dari sejak rudal musuh diluncurkan. Setelah mendapatkan update terakhir, GBI pun menabrak rudal pada ketinggian 193 km di atas permukaan bumi sehingga rudal musuh tidak sempat mencapai sasarannya di bumi. Begitulah sistem pertahanan yang memanfaatkan teknologi sebagai tameng pelindung dari serangan luar. Semua proses dan perhitungan kompleks yang harus dilakukan masih terus disempurnakan supaya didapatkan sistem pertahanan yang benar-benar tidak dapat ditembus. Biaya yang harus dikeluarkan pun tidak sedikit karena melibatkan peralatan-peralatan serta penelitian yang sangat mahal. Semuanya itu dilakukan demi peningkatan keamanan nasional. (Yohanes Surya)