Daftar Isi 3 SAMBUTAN DAN KATA PENGANTAR 30 DIMANA DILAKSANAKAN? 18 APA ITU PAMSIMAS? Tujuan Sasaran Sasaran Lokasi 6 HIDUP SEHAT DAN SEJAHTERA DENGAN AIR MINUM DAN SANI- TASI BERKUALITAS 36 LOKASI PROGRAM PAMSIMAS 32 SIAPA SAJA YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN? 23 KOMPONEN KEGIATAN 39 KAPAN DILAKSANAKAN? Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat 1
41 Daftar Isi BAGAIMANA KEGIATAN DILAKSANAKAN? - Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Program - Langkah-Langkah Pelaksanaan Program 52 PAMSIMAS MEMBUAT KAMI LEBIH HEMAT WAKTU, HEMAT UANG 46 SUMBER PENDANAAN, ALOKASI DAN CARA PEMBAYARAN - Sumber Pendanaan - Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat 49 REPLIKASI PROGRAM PAMSIMAS 53 56 60 LOKASI PROGRAM PAMSIMAS DAN TARGET DESA DESKRIPSI PROGRAM PAMSIMAS TIM PENYUSUN BUKU 2 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Sambutan Direktur Jenderal Cipta Karya Sektor air minum dan sanitasi merupakan pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan pengentasan kemiskinan. Tidak memadainya prasarana dan sarana air minum dan sanitasi, khususnya di perdesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban) berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan dan lingkungan yang memiliki dampak lanjutan terhadap tingkat perekonomian keluarga. Penyediaan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi yang baik akan memberi dampak pada peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat, serta waktu yang dapat dihemat dari usaha untuk mendapatkan air minum dan sanitasi yang baik. Ketiga dampak tersebut akan memberikan dampak lanjutan berupa peningkatan produktivitas masyarakat. Pamsimas adalah kegiatan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang dananya berasal dari kontribusi masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan Bank Dunia. Kegiatan ini didukung oleh Departemen Pekerjaan Umum sebagai executing agency bersama dengan Departemen Dalam Negeri dan Departemen Kesehatan. Tujuan Pamsimas secara umum adalah meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban) serta menerapkan praktik hidup bersih dan sehat dengan membangun model penyediaan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan mampu diadaptasi oleh masyarakat. Program ini akan menjadi model untuk direplikasi, diperluas (scalling up) dan diarusutamakan (mainstreaming) di daerah lain, dalam upaya mencapai target MDGs. Pamsimas merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya, yaitu Water Supply and Sanitation for Low Income Communities Project (WSSLIC). Lokasi kegiatan ditetapkan berdasarkan empat kriteria, yaitu termasuk desa miskin, rendahnya ketersediaan air minum dan sanitasi, tingginya kejadian penyakit terkait air, dan belum menerima bantuan sejenis dalam dua tahun terakhir. Pemerintah menargetkan 15 provinsi, 110 kabupaten/ kota, dan 5.000 desa/kelurahan untuk proyek ini termasuk program replikasi 506 desa. Dengan demikian Pamsimas diharapkan mampu mencakup 5.000 desa dari 36.000 desa tertinggal yang memiliki keterbatasan terhadap sarana air minum dan sanitasi. Melalui realisasi pelaksanaan program Pamsimas, diharapkan kebutuhan masyarakat akan air minum dan sanitasi yang layak dapat terpenuhi sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesehatan dan tingkat ekonomi sosial masyarakat. Budi Yuwono P. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat 3
Kata Pengantar Direktur Pengembangan Air Minum Pamsimas adalah kegiatan di bidang air minum dan sanitasi yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan pinggiran perkotaan (peri-urban) dan dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat. Implementasi Program Pamsimas telah dimulai pada pertengahan tahun 2008. Saat ini pelaksanaan Program Pamsimas telah memasuki tahun kedua. Hasil kegiatan Pamsimas berupa tambahan akses terhadap air minum telah dapat dinikmati oleh sebagian anggota masyarakat di desa/kelurahan yang menjadi sasaran program. Seiring dengan hasil yang telah dicapai melalui Program Pamsimas, maka dirasa perlu untuk melakukan pendokumentasian hasil-hasil kegiatan Pamsimas. Penerbitan buku ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mendokumentasikan dan merekam hasil-hasil kegiatan Pamsimas. Buku ini menyajikan informasi umum berupa latar belakang dan gambaran umum Program Pamsimas. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi berupa gambar atau foto-foto yang merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukan selama ini, sehingga tampil lebih menarik. Buku ini bisa dijadikan sebagai media kits, diharapkan dapat menjadi panduan informasi umum bagi para pihak yang ingin mengetahui kegiatan Pamsimas. Bagi pihak lain terutama yang berhungungan dengan penyebaran berita dan informasi, seperti halnya kalangan media massa, buku ini bisa dijadikan sebagai acuan. Bagi kami sebagai pengelola kegiatan, penerbitan buku ini dimaksudkan sebagai sarana komunikasi dan penyebaran informasi. Harapan kami, tentunya, melalui penyebaran informasi ini akan ada dukungan positif dari berbagai kalangan untuk suksesnya penyelenggaraan Program Pamsimas. Sebagai sarana komunikasi dan penyebaran informasi hasil-hasil kegiatan Pamsimas, buku ini akan diterbitkan minimal satu kali dalam satu tahun. Karena itu, kami mengharapkan kontribusi dari pihak-pihak yang terlibat kegiatan Pamsimas untuk membantu memasok informasi baik berupa tulisan maupun foto kegiatan. Dengan pasokan informasi (dan foto) dari para pihak yang terlibat kegiatan, kami yakin penerbitan buku edisi berikutnya akan lebih baik, lengkap dan menarik. Semoga penerbitan buku ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, M.Sc 4 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Hidup Sehat dan Sejahtera dengan Air Minum dan Sanitasi Berkualitas
Hidup Sehat dan Sejahtera dengan Air Minum dan Sanitasi Berkualitas Air dan sanitasi merupakan faktor yang terkait dengan perilaku/gaya hidup masyarakat serta turut menentukan tingkat kesehatan. Tingkat kesehatan seseorang akan mempenguruhi kualitas hidup dan produktivitas kerja, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesejahteraannya. Sektor air minum dan sanitasi merupakan pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan pengentasan kemiskinan.tidak memadainya prasarana dan sarana air minum dan sanitasi, khususnya di perdesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban) berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan dan lingkungan yang Perilaku hidup yang tidak higienis karena tidak ditunjang dengan sarana air minum dan sanitasi dasar yang memadai 6 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
memiliki dampak lanjutan terhadap tingkat perekonomian keluarga. Kondisi penyediaan an air minum di masyarakat Ada korelasi antara lingkungan yang sehat dengan derajat kesehatan masyarakat. Penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terutama di daerah perdesaan yang berpenghasilan rendah dan di pinggiran perkotaan. Survei tahun 2001 menunjukkan bahwa angka penyakit diare sebesar 301 per 1.000 penduduk, terutama menyerang anak-anak usia balita (55% dari jumlah penderita). Tingginya angka diare disebabkan antara lain karena rendahnya akses air minum dan sanitasi serta Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat 7
rendahnya kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Susenas 2004, akses air bersih di perdesaan mencapai 51%, sedangkan di perkotaan 42% (rata-rata 47%). Sedangkan akses terhadap sarana sanitasi di perdesaan sebesar 53% dan daerah perkotaan 73% (rata-rata 62%). Air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia. Begitu pentingnya air, dan juga sanitasi bagi kehidupan manusia. Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2005-2009 menentukan arah kebijakan diantaranya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, dilaksanakan antara lain melalui peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat, pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar. Kebijakan Program Lingkungan Sehat ditujukan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat dengan beberapa kegiatan pokok, yaitu Kondisi penyediaan air minum di masyarakat 8 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Kondisi Sanitasi di Masyarakat penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar, pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko lingkungan, serta pengembangan wilayah sehat. Terkait dengan pengembangan air minum, pemerintah telah menyusun rencana dan strategi tahun 2005 2009 yang bertujuan : [i] Memberikan akses ke seluruh pelosok tanah air dan menangani tanggap darurat untuk memberikan pelayanan minimal Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat 9
bagi masyarakat, [ii] Membina penyelenggaraan infrastruktur secara transparan dan terbuka dengan melibatkan masyarakat dan meningkatkan peran Pemerintah daerah, dan [iii] Menyelenggarakan infrastruktur yang efisien, efektif dan produktif. Dengan dilatarbelakangi kondisi ketersediaan prasarana dan sarana air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) yang masih sangat terbatas, diperlukan suatu kebijakan dan strategi dalam bidang air minum yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menjamin kebutuhan pokok air minum yang memenuhi syarat secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Untuk itu dibentuk Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) yang bersifat lintas sektor. Rendahnya akses terhadap air minum membuat masyarakat harus rela bersusah payah untuk mendapatkan air minum 10 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat