30 DIMANA DILAKSANAKAN? 3 SAMBUTAN DAN KATA PENGANTAR 6 HIDUP SEHAT DAN SEJAHTERA DENGAN AIR MINUM DAN SANI- TASI BERKUALITAS

dokumen-dokumen yang mirip
: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum

BAB I PENDAHULUAN. air sudah menjadi komoditi ekonomi. Sesuai dengan Undang-undang nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempunyai kaitan erat dengan pengetasan kemiskinan. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. tekanan terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya air semakin meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT REGIONAL PASIGALA SEBAGAI ANTISIPASI DEGRADASI KETERSEDIAAN AIR PERMUKAAN DI KOTA PALU

Kelompok seperti inilah yang menjadi target grup program Pamsimas

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO-UNICEF dalam joint monitoring 2004, perihal kinerja sektor Air Minum dan Sanitasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

GAMBARAN UMUM PROGRAM PAMSIMAS III I. LATAR BELAKANG

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku

Laut, Kota Baru, Tanah Bumbu, dan Banjar. Di provinsi Nusa Tenggara Timur tersebar di 11 kabupaten/kota,

1.1. Latar Belakang Perlunya Pembaruan Kebijakan Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. setiap kegiatan program pembangunan tersebut. dengan sebutan pembangunan partisipatif. Pembangunan partisipatif yaitu

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. berkontribusi terhadap 88% kematian anak akibat diare di seluruh dunia. Anakanak

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Pelaksanaan program Pamsimas menggunakan pendekatan

WONOSOBO G R E E N C I T Y INTEGRASI RAD-AMPL KEDALAM APBD DI WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Mei Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP

LATAR BELAKANG PROGRAM PAMSIMAS III

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. wilayah yang merupakan daerah Non-CAT. Sehingga tidak terdapat air tanah

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

H., 2014 PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM PAMSIMAS DI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN. Oleh Ani Risnawati Iskandar

Konsep Program Hibah Air Minum Perdesaan Sumber Dana APBN Murni TA 2016

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

PERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM. Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015

PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM PAMSIMAS DI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN. Oleh Ani Risnawati Iskandar

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan desentralisasi fiskal. Dalam perkembangannya, kebijakan ini

Rencana Strategis Bidang Kesehatan Berkaitan dengan Program Lintas Sektor

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir(suraatmaja, 2007). Penyakit diare menjadi penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

- Laporan dan Analisa Berita Media Cetak dan Online Bidang Cipta Karya. Edisi: April 2014

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat, dikarenakan tingkat kebutuhan tiap daerah berbeda. Maka

Menteri Basuki : Penyederhanaan Regulasi dan Inovasi Akan Tingkatkan Daya Saing Infrastruktur Indonesia

KEBIJAKAN SUBSIDI UNTUK PELAYANAN AIR MINUM YANG BERKEADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI PERKOTAAN

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pembangunan berkelanjutan harus menyentuh seluruh aspek,

BAB II 29 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. tidak terpisahkan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

PROGRAM HIBAH AIR MINUM DAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan permukiman merupakan bagian dari lingkungan binaan merupakan bagian

Terms of Reference Proyek Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan melalui air dan lingkungan. Saat ini masih banyak warga di seluruh

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BAB II SISTEM PEMERINTAH DAERAH & PENGUKURAN KINERJA. Daerah. Reformasi tersebut direalisasikan dengan ditetapkannya Undang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 192 /KPTS/013/2016 TENTANG

BEBAS PASUNG PUSKESMAS TELUK LUBUK

DIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rayakan Bulan Perkotaan Kementerian PUPR Gelar Pameran Foto

4. GAMBARAN UMUM 4.1 Pertumbuhan Ekonomi

DRAF BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2015 JUDUL:

IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA

BAB I. PENDAHULUAN. aktivitas mereka sehari-hari. Air memegang peranan penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. kontribusinya pada aspek perekonomian, sosial kemasyarakatan, maupun

Transkripsi:

Daftar Isi 3 SAMBUTAN DAN KATA PENGANTAR 30 DIMANA DILAKSANAKAN? 18 APA ITU PAMSIMAS? Tujuan Sasaran Sasaran Lokasi 6 HIDUP SEHAT DAN SEJAHTERA DENGAN AIR MINUM DAN SANI- TASI BERKUALITAS 36 LOKASI PROGRAM PAMSIMAS 32 SIAPA SAJA YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN? 23 KOMPONEN KEGIATAN 39 KAPAN DILAKSANAKAN? Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat 1

41 Daftar Isi BAGAIMANA KEGIATAN DILAKSANAKAN? - Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Program - Langkah-Langkah Pelaksanaan Program 52 PAMSIMAS MEMBUAT KAMI LEBIH HEMAT WAKTU, HEMAT UANG 46 SUMBER PENDANAAN, ALOKASI DAN CARA PEMBAYARAN - Sumber Pendanaan - Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat 49 REPLIKASI PROGRAM PAMSIMAS 53 56 60 LOKASI PROGRAM PAMSIMAS DAN TARGET DESA DESKRIPSI PROGRAM PAMSIMAS TIM PENYUSUN BUKU 2 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

Sambutan Direktur Jenderal Cipta Karya Sektor air minum dan sanitasi merupakan pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan pengentasan kemiskinan. Tidak memadainya prasarana dan sarana air minum dan sanitasi, khususnya di perdesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban) berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan dan lingkungan yang memiliki dampak lanjutan terhadap tingkat perekonomian keluarga. Penyediaan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi yang baik akan memberi dampak pada peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat, serta waktu yang dapat dihemat dari usaha untuk mendapatkan air minum dan sanitasi yang baik. Ketiga dampak tersebut akan memberikan dampak lanjutan berupa peningkatan produktivitas masyarakat. Pamsimas adalah kegiatan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang dananya berasal dari kontribusi masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan Bank Dunia. Kegiatan ini didukung oleh Departemen Pekerjaan Umum sebagai executing agency bersama dengan Departemen Dalam Negeri dan Departemen Kesehatan. Tujuan Pamsimas secara umum adalah meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban) serta menerapkan praktik hidup bersih dan sehat dengan membangun model penyediaan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan mampu diadaptasi oleh masyarakat. Program ini akan menjadi model untuk direplikasi, diperluas (scalling up) dan diarusutamakan (mainstreaming) di daerah lain, dalam upaya mencapai target MDGs. Pamsimas merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya, yaitu Water Supply and Sanitation for Low Income Communities Project (WSSLIC). Lokasi kegiatan ditetapkan berdasarkan empat kriteria, yaitu termasuk desa miskin, rendahnya ketersediaan air minum dan sanitasi, tingginya kejadian penyakit terkait air, dan belum menerima bantuan sejenis dalam dua tahun terakhir. Pemerintah menargetkan 15 provinsi, 110 kabupaten/ kota, dan 5.000 desa/kelurahan untuk proyek ini termasuk program replikasi 506 desa. Dengan demikian Pamsimas diharapkan mampu mencakup 5.000 desa dari 36.000 desa tertinggal yang memiliki keterbatasan terhadap sarana air minum dan sanitasi. Melalui realisasi pelaksanaan program Pamsimas, diharapkan kebutuhan masyarakat akan air minum dan sanitasi yang layak dapat terpenuhi sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesehatan dan tingkat ekonomi sosial masyarakat. Budi Yuwono P. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat 3

Kata Pengantar Direktur Pengembangan Air Minum Pamsimas adalah kegiatan di bidang air minum dan sanitasi yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan pinggiran perkotaan (peri-urban) dan dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat. Implementasi Program Pamsimas telah dimulai pada pertengahan tahun 2008. Saat ini pelaksanaan Program Pamsimas telah memasuki tahun kedua. Hasil kegiatan Pamsimas berupa tambahan akses terhadap air minum telah dapat dinikmati oleh sebagian anggota masyarakat di desa/kelurahan yang menjadi sasaran program. Seiring dengan hasil yang telah dicapai melalui Program Pamsimas, maka dirasa perlu untuk melakukan pendokumentasian hasil-hasil kegiatan Pamsimas. Penerbitan buku ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mendokumentasikan dan merekam hasil-hasil kegiatan Pamsimas. Buku ini menyajikan informasi umum berupa latar belakang dan gambaran umum Program Pamsimas. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi berupa gambar atau foto-foto yang merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukan selama ini, sehingga tampil lebih menarik. Buku ini bisa dijadikan sebagai media kits, diharapkan dapat menjadi panduan informasi umum bagi para pihak yang ingin mengetahui kegiatan Pamsimas. Bagi pihak lain terutama yang berhungungan dengan penyebaran berita dan informasi, seperti halnya kalangan media massa, buku ini bisa dijadikan sebagai acuan. Bagi kami sebagai pengelola kegiatan, penerbitan buku ini dimaksudkan sebagai sarana komunikasi dan penyebaran informasi. Harapan kami, tentunya, melalui penyebaran informasi ini akan ada dukungan positif dari berbagai kalangan untuk suksesnya penyelenggaraan Program Pamsimas. Sebagai sarana komunikasi dan penyebaran informasi hasil-hasil kegiatan Pamsimas, buku ini akan diterbitkan minimal satu kali dalam satu tahun. Karena itu, kami mengharapkan kontribusi dari pihak-pihak yang terlibat kegiatan Pamsimas untuk membantu memasok informasi baik berupa tulisan maupun foto kegiatan. Dengan pasokan informasi (dan foto) dari para pihak yang terlibat kegiatan, kami yakin penerbitan buku edisi berikutnya akan lebih baik, lengkap dan menarik. Semoga penerbitan buku ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, M.Sc 4 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

Hidup Sehat dan Sejahtera dengan Air Minum dan Sanitasi Berkualitas

Hidup Sehat dan Sejahtera dengan Air Minum dan Sanitasi Berkualitas Air dan sanitasi merupakan faktor yang terkait dengan perilaku/gaya hidup masyarakat serta turut menentukan tingkat kesehatan. Tingkat kesehatan seseorang akan mempenguruhi kualitas hidup dan produktivitas kerja, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesejahteraannya. Sektor air minum dan sanitasi merupakan pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan pengentasan kemiskinan.tidak memadainya prasarana dan sarana air minum dan sanitasi, khususnya di perdesaan dan daerah pinggiran kota (peri-urban) berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan dan lingkungan yang Perilaku hidup yang tidak higienis karena tidak ditunjang dengan sarana air minum dan sanitasi dasar yang memadai 6 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

memiliki dampak lanjutan terhadap tingkat perekonomian keluarga. Kondisi penyediaan an air minum di masyarakat Ada korelasi antara lingkungan yang sehat dengan derajat kesehatan masyarakat. Penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terutama di daerah perdesaan yang berpenghasilan rendah dan di pinggiran perkotaan. Survei tahun 2001 menunjukkan bahwa angka penyakit diare sebesar 301 per 1.000 penduduk, terutama menyerang anak-anak usia balita (55% dari jumlah penderita). Tingginya angka diare disebabkan antara lain karena rendahnya akses air minum dan sanitasi serta Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat 7

rendahnya kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Susenas 2004, akses air bersih di perdesaan mencapai 51%, sedangkan di perkotaan 42% (rata-rata 47%). Sedangkan akses terhadap sarana sanitasi di perdesaan sebesar 53% dan daerah perkotaan 73% (rata-rata 62%). Air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia. Begitu pentingnya air, dan juga sanitasi bagi kehidupan manusia. Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2005-2009 menentukan arah kebijakan diantaranya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, dilaksanakan antara lain melalui peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat, pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar. Kebijakan Program Lingkungan Sehat ditujukan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat dengan beberapa kegiatan pokok, yaitu Kondisi penyediaan air minum di masyarakat 8 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

Kondisi Sanitasi di Masyarakat penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar, pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko lingkungan, serta pengembangan wilayah sehat. Terkait dengan pengembangan air minum, pemerintah telah menyusun rencana dan strategi tahun 2005 2009 yang bertujuan : [i] Memberikan akses ke seluruh pelosok tanah air dan menangani tanggap darurat untuk memberikan pelayanan minimal Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat 9

bagi masyarakat, [ii] Membina penyelenggaraan infrastruktur secara transparan dan terbuka dengan melibatkan masyarakat dan meningkatkan peran Pemerintah daerah, dan [iii] Menyelenggarakan infrastruktur yang efisien, efektif dan produktif. Dengan dilatarbelakangi kondisi ketersediaan prasarana dan sarana air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) yang masih sangat terbatas, diperlukan suatu kebijakan dan strategi dalam bidang air minum yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menjamin kebutuhan pokok air minum yang memenuhi syarat secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Untuk itu dibentuk Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) yang bersifat lintas sektor. Rendahnya akses terhadap air minum membuat masyarakat harus rela bersusah payah untuk mendapatkan air minum 10 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat