VSWR Meter dengan Teknologi Mikrostrip

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI TEKNOLOGI MICROSTRIP PADA ALAT UKUR KOEFISIEN PANTUL

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11

Perancangan Penyesuai Impedansi antara RF Uplink dengan Antena Pemancar pada Portable Transceiver Satelit Iinusat-01

BAB II SALURAN TRANSMISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II SALURAN TRANSMISI. tunda ketika sinyal bergerak didalam saluran interkoneksi. Jika digunakan sinyal

Antena Mikrostrip Slot Double Bowtie Satu Larik Dengan Pandu Gelombang Coplanar Untuk Komunikasi Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz

Pemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Tunable Interdigital Bandpass Filter

ALUMUNIUM BAHAN ANTENA UNTUK OPTIMASI TRANSMISI GELOMBANG RADIO

SIMULASI PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULARPATCH DAN CIRCULARPATCH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

BAB II DASAR TEORI. dalam sistem komunikasi sehari-hari. Pada Bab ini akan dibahas antena

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI MHZ

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

SIMULASI PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR PATCH DAN CIRCULAR PATCH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

Mahkota (Crown Antenna) Perencanaan dan Pembuatan Antena UWB (Ultra Wide Band)

PENYESUAIAN IMPEDANSI ANTENA OPEN DIPOLE RF 217 MHz MENGGUNAKAN METODE SINGLE STUB

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2013

Desain Antena Hexagonal Patch Array untuk Peningkatan Gain dan Bandwidth pada Frekuensi 2,4 GHz

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

MENDESAIN DAN MEMBUAT ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 10 dbi

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

BAB III SIMULASI DAN PABRIKASI MATCHING IMPEDANCE

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Di masa yang akan datang diperkirakan komunikasi data akan lebih

RANCANG BANGUN PENGUAT DAYA RF

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

PENGUKURAN EFEK TRANSFORMER PADA WAVEGUIDE

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

DUAL FREQUENCY ANTENA MIKROSTRIP

: Widi Pramudito NPM :

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

Pengaruh Loading Coil Terhadap Redaman Kabel

BAB I PENDAHULUAN. Penyesuaian impedansi (matching impedance) adalah suatu upaya untuk

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

BAB II SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

PENGARUH BAHAN DIELEKTRIK DALAM UNJUK KERJA WAVEGUIDE

LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI. Disusun untuk melaporkan hasil praktikum Saluran Transmisi Semester 4. Dosen Pembimbing Hendro Darmono,B.Eng.

PERANCANGAN RECTIFIER ANTENNA MIKROSTRIP ARRAY TIGA ELEMEN UNTUK PEMANEN ENERGI ELEKTROMAGNETIK PADA FREKUENSI GSM 900 MHz

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. Antena adalah komponen pada sistem telekomunikasi nirkabel yang

Lower Frequency (MHz) Center Frequency (MHz)

BAB II SALURAN TRANSMISI

STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

PROTOTYPE ANTENA OMNIDIRECTIONAL MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEBAGAI PENGUAT TRANSMITTER RADAR PESAWAT TERBANG PADA FREKUENSI 1030MHZ

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz

SALURAN TRANSMISI 1.1 Umum 1.2 Jenis Media Saluran Transmisi

BAB IV DATA DAN ANALISA

PEMBUATAN BAHAN DIELEKTRIKA EKSPONENSIAL ANTENA DWITUNGGAL UNIDIREKSIONAL 100 MHz KEATAS DENGAN VSWR 1,5 UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KOMUNIKASI DATA

BAB I PENDAHULUAN. daripada layanan suara. Karena itu, saat ini dikembangkan teknologi akses dan system

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNJUK KERJA ANTENA MIKROSTRIP SEGI EMPAT MENGGUNAKAN KONSEP FRACTAL KOCH ITERASI SATU

PRAKTIKUM RANGKAIAN RLC DAN FENOMENA RESONANSI

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz

Perancangan dan Pembuatan Antena Low Profile. pada Frekuensi 900 MHz

Perancangan Antena Mikrostrip Planar Monopole dengan Pencatuan Coplanar Waveguide untuk Antena ESM

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

Elektronika Telekomunikasi Modul 2

Bab II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI. Gbr. 2.1 Grafik Faktor Refleksi Terhadap. Faktor Refleksi

BAB 4 PENGUKURAN ANTENA, HASIL dan ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

PERANCANGAN PEMBANGKITAN FREKUENSI GANDA ANTENA MIKROSTRIP SEGITIGA SAMA SISI MENGGUNAKAN TEKNIK SAMBATAN ELEKTROMAGNETIK

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

BAB II TINJAUAN TEORITIS

KARAKTERISASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGITIGA SAMASISI DENGAN FREKUENSI KERJA 2,4 GHz UNTUK KOMUNIKASI WIRELESS

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 9 dbi

LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI RF PERCOBAAN 1

PENGUKURAN INDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL

Teknik Transmisi. Radio

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ANTENA MIKROSTRIP LINEAR ARRAY 6 ELEMEN UNTUK FREKUENSI BWA DUAL-BAND 2,4 GHZ DAN 3,3 GHZ

ANALISA ANTENA DIPOLE-λ/2 PADA MODUL PRAKTIKUM B4520 MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS VERSI 10.0 DAN CST MICROWAVE STUDIO 2010

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Transkripsi:

VSWR Meter dengan Teknologi Mikrostrip Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang E-mail : budi.basuki010@gmail.com Abstrak VSWR meter dengan teknologi mikrostrip didesain memanfaatkan teknologi microstrip dan merupakan suatu alat ukur rasio gelombang berdiri (standing wave ratio/swr). Perhitungan ukuran jarak, lebar strip konduktor dan semua parameter-parameter menggunakan prinsip dasar teknologi mikrostrip saluran paralel, dengan kemampuan untuk mengukur daerah frekuensi antara 3,5 MHz sampai 950 MHz. Dari hasil pengujian diperoleh jarak antar konduktor 1,47 cm, Untuk memperoleh impedansi 50 Ω maka ditentukan lebar strip konduktor masing-masing 5,6 mm, sedangkan untuk mendeteksi sinyal yang akan diukur digunakan dioda germanium. Dari hasil pengujian pada frekuensi acuan VSWR meter ini mempunyai kemampuan akurasi pengukuran sampai 950 MHz. Kata Kunci : frekuensi, impedansi, microstrip, saluran parallel, VSWR Abstract VSWR meter with microstrip technology is designed utilizing microstrip technology and as a means gauge of the standing wave ratio devices where to distance calculation, strip conductor width and all parameters measurement used principle basic parallel line microstrip technology and have capacity to measuring frequency range 3,5 MHz 950 MHz. From the result of research can be obtained distance between of conductor 1,47 cm. To obtain impedance of 50 ohms so certained conductor strip width 5,6 mm each other, even though to detection will be to measuring signal used germanium dioda. From the result of refrence at testing frequency this VSWR meters has measuring accuracy up to 950 MHz. Key Word : frequency, impedance, microstrip, parallel line, VSWR I. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi telekomunikasi saat ini terus berkembang sangat pesat, hal ini terbukti adanya kemampuan menyajikan informasi dalam berbagai bentuk (suara atau gambar) dan kemampuan menyajikan informasi dalam waktu yang bersamaan dengan kejadian yang ada di luar daerah atau negara dimana penerima informasi berada. Peranan yang dirasakan sangat bermanfaat adalah kemampuan untuk mendistribusikan informasi-informasi yang terkait dengan pembangunan. Kemajuan teknologi telekomunikasi tersebut telah memacu kalangan industri dan ilmuwan untuk melakukan penelitian agar tercapai keterkaitan dan kesesuaian (link and match) antara perguruan tinggi dengan industri dan kemajuan teknologi serta penggunaan teknologi tinggi dan teknologi tepat guna untuk merancang produk-produk sistem telekomunikasi yang lebih praktis dan handal dengan proses pengerjaan dan biaya yang efisien. Mengingat komponen-komponen dan alat-alat telekomunikasi yang semakin mahal harganya, maka teknologi tepat guna bidang telekomunikasi saat ini merupakan salah satu alternatif yang sangat penting yang harus dicermati untuk diambil kontribusinya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri tentang telekomunikasi yang ternyata menunjukkan kecenderungan untuk semakin mengarah pada pemakaian peralatan telekomunikasi yang praktis, murah tetapi handal. Salah satu alternatif untuk memenuhi keperluan peralatan telekomunikasi tersebut adalah dapat merancang sendiri VSWR meter dengan teknologi mikrostrip yaitu dengan memanfaatkan efek induksi antar strip konduktor. Prinsip dasar alat ukur ini adalah memanfaatkan sinyal induksi maju dan sinyal induksi pantul dari konduktor saluran transmisi yang terbuat dari tembaga untuk kemudian sinyal 19

VSWR Meter dengan Teknologi Mikrostrip tersebut dideteksi dan diteruskan ke V.U. meter sebagai tampilan. Oleh karena suatu konduktor pada frekuensi tinggi akan timbul beberapa reaktansi, diantaranya reaktansi induktif dan kapasitif [1] maka fenomena ini perlu diteliti secara terus menerus untuk menghasilkan kontribusi untuk dapat dimanfaatkan. Sebagai salah satu contoh adalah VSWR meter yang merupakan salah satu peralatan ukur yang sangat penting untuk mendukung perlatan -peralatan sistem telekomunikasi. Dilihat dari rangkaian ekivalen, suatu jalur transmisi mempunyai resistansi dan induktansi seri, yang bersama-sama membentuk impedansi seri dari kawat-kawat penghantar. Selain itu mempunyai konduktansi dan kapasitansi paralel dari dielektrikum yang terdapat diantara penghantar. Rangkaian ekivalen dari suatu potongan pendek x dari saluran transmisi dapat dilihat dalam Gambar 1 []. Rδx δx Lδx Impedansi karakteristik jalur transmisi yang mempunyai frekuensi sudut rad/det ialah [4] : Zo R Jω L G Jω C ( ) (1) Pada frekuensi tinggi, yaitu R L maka penyederhanaan Z 0 : L Zo ( ) () C Saluran strip pararel terdiri dari dua strip pararel sempurna yang dipisahkan oleh dielektrik dengan permukaan rata yang sempurna dan ketebalan yang serba sama seperti ditunjukkan dalam Gambar. Lebar plat adalah w, jarak pemisah d konstanta delektrik relatif r [5] Tujuan penelitian ini adalah merancang suatu VSWR meter dengan memanfaatkan reaktansi induktif pada strip konduktor (saluran strip paralel), agar nantinya dasar perancangan alat ini dapat digunakan mahasiswa sebagai bahan praktikum. Cδx Gδx Cδx Gδx II. METODE PENELITIAN Gambar 1 Rangkaian Equivalen pada Suatu Potongan Pendek X dari Saluran Transmisi Pada saluran transmisi sebesar satu satuan panjang ( X ) terdapat paramater-parameter R, L, C, dan G yang dikenal sebagai konstanta primer. R ialah resistansi seri dalam /m, G konduktansi shunt dengan satuan S/m, L induktansi seri dengan satuan H/m, C kapasitansi shunt dengan satuan F/m. Konstanta ini sudah diperhitungkan menjadi satu kesatuan (lumped). Parameter-parameter tersebut adalah konstan dalam arti tidak tergantung dari tegangan dan arus, tetapi pada batas-batas tertentu tergantung pada frekuensi [3]. Impedansi karakteristik suatu saluran transmisi merupakan perbandingan antara tegangan dan arus pada sembarang titik di sepanjang saluran dimana tidak terdapat gelombang berdiri. Besar harga Z 0 (impedansi karakteristik) akan selalu konstan. Unsur yang membentuk impedansi karakteristik suatu saluran ialah konstanta primer. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Telekomunikasi Politeknik Negeri Semarang selama 4 bulan dan merupakan perancangan yang bersifat terapan, bertujuan untuk memanfaatkan efek induksi antar konduktor untuk merancang VSWR meter dengan teknologi mikrostrip. Metode Pengumpulan Data Data yang akan dianalisis adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran dan dari hasil penelitian terdahulu serta data skunder yaitu tentang spesifikasi komponen yang akan dipergunakan yang diperoleh dari buku-buku refrensi. Alat yang diperlukan dalam pengukuran adalah 8656B RF Signal Generator 0,1-900 MHz HEWLET PACKARD, 8558B spektrum analyzer 0,1-155 MHZ HEWLET PACKARD, dua buah dummy load, dua buah V.U. meter, antena dipole, kabel RG 8 dan RG58. a. Analisis data dilakukan secara matematis untuk menentukan parameter, ukuran dan sifat fisik kawat konduktor yang akan digunakan. 193

ISSN : 5-4908 Vol. 1 No. 3 Desember 01 : 19 197 1. Sifat fisik konduktor yang terdiri dari lebar, panjang dan jarak strip konduktor sangat menentukan parameter-parameter yang ada pada saluran transmisi, sehingga dengan demikian dapat dihitung dan ditentukan ukuran fisik yang diinginkan.. Menentukan jarak antar strip konduktor untuk mendapatkan impedansi karakteristik, dalam penelitian ini dirancang impedansi karakteristik 50 ohm. 3. Selain untuk menentukan impedansi karakteristik penentuan jarak konduktor juga digunakan untuk mencuplik sinyal maju dan sinyal pantul yang diperoleh dari induksi kawat konduktor yang dilalui sinyal dari radio pemancar, seperti dalam Gambar berikut : Strip konduktor sinyal RF Masukan 1 pf 100 Ω P 1 1 nf D 1 M M 1 nf 100 Ω D Ke antena 1 pf Gambar Rangkaian Sederhana Alat Ukur VSWR meter 1 (M 1 ) kemudian mengatur potensio untuk VSWR.. Mengkalibrasi VSWR meter hasil perancangan menggunakan VSWR refrensi. 3. Melakukan pengukuran VSWR sebuah antena dipole, hasil pengukuran ini kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan VSWR meter refrensi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah berupa VSWR meter yang dirancang dan dibuat menggunakan teknologi microstrip, gambar VSWR yang sudah diberi casing dapat dilihat dalam Gambar 3. Untuk menghasilkan VSWR dengan teknologi microstrip dapat dilakukan dengan perhitugan dan analisis matematis semua parameter yang ada pada strip konduktor. 3.1 Penentuan Ukuran Geometri Konduktor Bentuk geometri dan ukuran fisik konduktor menentukan besarnya parameter-parameter yang ada pada konduktor tersebut, sehingga dengan demikian dapat ditentukan lebar strip konduktor yang digunakan. Karena SWR meter ini dirancang untuk impedansi karakteristik 50 ohm dan agar konduktor yang digunakan tidak terlalu besar maka ditentukan ukuran diameter konduktor 4 x 10-3 m sedangkan konduktor yang dihubungkan untuk pembacaan pada meter mempunyai ukuran 1,5 x 10-3 m. 4. Menentukan arah letak deoda sebagai detektor sinyal maju dan sinyal pantul 5. Menentukan besarnya kapasitor filter agar arus listrik yang masuk ke meter betul-betul arus DC, karena meter yang digunakan dari jenis kumparan putar. b. Rancangan Pengujian Pengujian dilakukan di Laboratorium Telekomunikasi Politeknik Negeri Semarang. Untuk mengetahui karakteristik VSWR meter hasil perancangan maka dilakukan pengujian dan kalibrasi pada frekuensi kerjanya. Pengujian VSWR meter dilakukan pada jangkauan frekuensi 3,5 MHz sampai dengan 00 MHz. 1. Penyetelan awal VSWR meter dilakukan dengan mengatur potensio 1 untuk mendapatkan simpangan skala penuh pada Gambar 3 VSWR Meter Lengkap dengan Casing 194

VSWR Meter dengan Teknologi Mikrostrip 3. Jarak Antar Konduktor Jarak antar konduktor untuk memperoleh impedansi 50 ohm dapat ditentukan dari Persamaan (5) sebagai berikut : Z 0 L C Jika : d = 1,47 x 10-3 m Z 0 = 50 ohm 3777 w d rd (ohm) (5) Bahan dielektrik yang digunakan adalah udara, untuk r epoxy-fiberglass = 4,7 Maka lebar strip konduktor w = 5,06 x 10-3 mm 3.3 Penentuan Posisi VSWR dan Posisi Pengesetan Posisi SWR diukur dari posisi keluaran ke antena karena pada daerah tersebut tegangan pantul terbesar, sedangkan posisi set diukur dari posisi keluaran pesawat pemancar keadaan ini dapat dilihat di dalam Gambar 3 Pada keadaan tersebut tegangan masuk di ujung kirim dinyatakan : V i = V I e j l. Sedangkan untuk tegangan pantul dari antena dinyatakan dari persamaan : V r = V R e -j. Pada posisi di titik-titik pengukuran tersebut terjadi penjumlahan tegangan yaitu antara tegangan datang dan tegangan pantul yang ditulis: V = V i + V r. Dengan fenomena tersebut maka besaran tersebut digunakan untuk menggerakkan meter dalam menentukan nilai VSWR. 3.4 Kapasitansi Kapasitansi yang terdapat diantara konduktor dengan jarak masing-masing konduktor 0,5 cm dapat ditentukan dengan persamaan berikut : l. w.( r ) C 0 h (Farad) sehingga dengan panjang l = 14.5 cm, menyebabkan kapasitansi C = 17,18 pf. Dari persamaan di atas maka kapasitansi diantara konduktor adalah : 6,684 F 3.5 Induktansi Besarnya nilai induktansi dan kapasitansi digunakan untuk menentukan frekuensi resonansi. Untuk mengetahui nilai induktansi yang diperlukan pada frekuensi yang diinginkan, maka harus diketahui rumusan dasar dari hasil substitusi rangkaian listrik dari rangkaian ekivalen strip konduktor yang digunakan pada rangkaian VSWR meter yang ternyata mempunyai kesamaan dengan rangkaian ekivalen saluran transmisi seperti dalam Gambar 1. Gambar VSWR meter hasil rancangan dapat dilihat dalam Gambar 3. Hasil substitusi analisis rangkaian listrik dari Gambar 1 tersebut dapat ditentukan sebagai berikut : 1 f (6) LC Dari persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi : 1 L f 4 (7) C Sehingga dari Persamaan (3-) besarnya nilai induktansi adalah 1,9 nh Nilai induktansi 1,9 nh dapat diperoleh dengan panjang strip konduktor padavswr meter dan ditentukan dengan Persamaan (3-3) sebagai berikut : L = 5,08 x 10-3 ( l w t ln 1,19 0,0 ) (nh) w t l (8) Dengan persamaan tersebut maka panjang strip konduktor l = 14,5 cm Panjang gelombang yang melalui strip konduktor dapat ditentukan dengan Persamaan (9) berikut [5] : 0 g (meter) (9) re dengan o = panjang gelombang sinyal di udara, maka diperoleh = 14,5 cm untuk frekuensi 950 MHz. 3.6 Dioda Oleh karena meter yang digunakan dari jenis kumparan putar yang hanya dapat dilewati oleh arus searah maka sebelum masuk ke meter dipasang deoda agar keluaran dari deoda tersebut adalah arus yang rata. Besarnya kapasitor 1 pf hal ini ditujukan bahwa arus listrik tidak banyak terbuang ke ground. 3.7 Hasil Pengujian dan Analisis Pengujian dilakukan di Laboratorium Telekomunikasi Politeknik Negeri Semarang. Alat yang diperlukan dalam pengujian adalah 8558B spektrum analyzer 0,1-155 MHZ HEWLET 195

ISSN : 5-4908 Vol. 1 No. 3 Desember 01 : 19 197 PACKARD, dua buah dummy load, dua buah V.U. meter, antena dipole, kabel RG 8 dan RG 58. 3.7.1 Pengesetan awal Pengesetan awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan daya maksimal SWR meter. Pengesetan dilakukan pada frekuensi 950 MHz dengan memasang antena dipole. Amplitudo RF Signal Generator dinaikkan seperti Gambar 4. Amplitudo (mv) 1000 900 800 700 600 500 400 300 00 0,5 1 1,5,5 Gambar 4 Grafik Nilai SWR Terhadap Amplitude SWR 3.7. Analisis Hasil Pengujian Dari Gambar 4 dapat dilihat jika daya dinaikkan dari 00 sampai 1000 mv VSWR meter masih menunjukkan nilai 1 atau mendekati nilai 1, hal ini menunjukkan bahwa VSWR dapat berfungsi dengan baik. Ini dapat dipastikan karena beban yang digunakan mempunyai impedansi 50 ohm sesuai dengan impedansi karakteristik 50 ohm dari saluran koasial yang digunakan sedangkan rancangan impedansi untuk SWR meter yaitu 50 ohm. 3.7.3 Kalibrasi Setelah pengesetan, SWR meter hasil perancangan dilakukan kalibrasi dengan SWR meter refrensi pada frekuensi 100 MHz sampai 950 MHz. Pada pengujian ini diperoleh hasil bahwa penunjukan yang benar-benar sesuai adalah dari frekuensi 100 MHz sampai 950 MHz. 3.7.4 Penggunaan Untuk Antena Dipole Pada pengujian ini dilakukan pengukuran SWR untuk sebuah antena dipole hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran SWR meter refrensi. Hasil pengukuran dapat dilihat dalam Gambar di bawah ini. Frekuensi (MHz) 970 950 900 850 800 750 700 650 600 0,5 1 1,5,5 3 SWR Gambar 5 SWR Antena Dipole Diukur dengan SWR Hasil Perancangan Frekuensi (MHz) 970 950 900 850 800 750 700 650 600 0,5 1 1,5,5 3 Gambar 6 Pengukuran SWR Antena Dipole Menggunakan SWR Meter Refrensi SWR 3.7.5 Analisis Hasil pengujian Dari gambar di atas terlihat perbedaan sedikit hal ini disebabkan koneksi antar konduktor dan bahan konduktor yang digunakan berbeda. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian terlihat bahwa VSWR hasil perancangan mampu dioperasikan sampai 196

VSWR Meter dengan Teknologi Mikrostrip pada frekuensi 950 MHz. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan analisis rangkaian listrik dan perhitungan yang tepat dari rangkaian ekivalen VSWR meter, maka dapat ditentukan batasan frekuensi kerja VSWR meter. 4. Saran Untuk mendapatkan hasil yang akurat, maka jarak antar konduktor harus diatur secermat mungkin agar semua energi yang terradiasi dapat dimanfaatkan maksimal. DAFTAR PUSTAKA [1] Parini and Clive, Moment-Method Analysis of a Finete Array Arbitrary Shaped Microstrip Patch Radiating Elements. International Journal of Microwave and Millimetrewave Computer-Aided Engineering, Vol.4. Research, Electronic Engineering. Queen Mary. University of London, London, 1994. [] http://www.nojapower.com.au/product/recloser.h tml, akses tanggal November 011. [3] Ginsberg L. G., Printed Circuit Design, Featuring Computer-Aided Technologies, McGraw Hill, Inc., Singapore, 007. [4] Wu Q., L-K. JIN, J-H. FU, The Research of Millimeter Wave Low Side-lobe Micrestrip Antenna Arrays, Journal, Dept. Of Microwave Engineering, Harbin Institute of Technology, China, Harbin, 009. [5] Liao S. Y., Microwave Circuit Analysis and Amplifier Design, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey, 1987. 197