1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA KONSOLIDASI PERSATUAN PERANGKAT DESA INDONESIA TANGGAL 2 OKTOBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. YSh : 1. Sekjen Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Jawa Tengah ; 2. Ketua PPDI Kecamatan Susukan, segenap peserta Konsolidasi PPDI dan tamu undangan yang saya hormati, Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, atas rahmat dan nikmat-nya, sehingga pada hari ini masih diberi kesempatan dapat hadir dalam rangka Konsolidasi Persatuan Perangkat Desa Indonesia dalam keadaan sehat wal afiat.
3 Hadirin yang saya hormati, Tujuan penyelenggaraan Otonomi Daerah sebagaimana diamanat-kan dalam UU. No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, dengan paradigma adanya partisipasi dan peran serta dari masyarakat secara aktif, proposional dan kontruktif pada berbagai bidang pembangunan. Masyarakat tidak hanya sebagai obyek, tetapi diharapkan pula sebagai subyek dalam pembangunan. Sejalan dengan hal tersebut, maka Pemerintah Daerah yang merupakan ujung tombak dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat perlu senantiasa pro aktif dan antisipatif menjawab berbagai
4 tantangan dan perubahan yang berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelayanan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat desa. Secara filosofi otonomi desa adalah otonomi asli bangsa Indonesia yang didasarkan pada karakteristik budaya dan adat istiadat masayarakat setempat. Desa memiliki otonomi asli, namun dalam pelaksanaannya tetap harus melihat dinamika dan mengkoordinasikan pelaksanaannya kepada pemerintah di atasnya dengan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat luas. Oleh karena itu harus dipahami bahwa otonomi desa di Kabupaten Semarang selain merupakan otonomi asli tetapi juga merupakan bagian dari otonomi daerah Kabupaten Semarang.
5 Perlu dipahami pula, pentingnya Pemberdayaan Masyarakat (Empowering) yang memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat. Kepala Desa diharapkan dapat melaksanakan fungsi pemberdayaan masyarakat tersebut. Hadirin Para Peserta yang berbahagia, Perlu diketahui adanya 2 (dua) hal kebijakan baru yang mengatur mengenai Desa di dalam UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP 72 Tahun 2005 tentang Desa, Penguatan Pemerintahan Desa
6 diarahkan pada : mendorong peningkatan kinerja Administrasi Pemerintahan Desa dan mendorong ter-ciptanya suasana musyawarah untuk mufakat dalam proses penetapan kebijakan Pemerintahan Desa. Oleh karena itu, dibutuhkan figur pimpinan seorang Kepala Desa yang mampu menjadi motivator dan dinamisator bagi perkembangan desanya. Kepala Desa perlu memahami filosofi masyarakatnya dan memahami beberapa falsafah kepemimpinan diantaranya Kepemimpinan Jawa Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Bangun Karso, Tut Wuri Handayani.
7 Hadirin Para Peserta yang berbahagia, Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa bahwa Kepala Desa merupakan pemimpin penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di Desa. Fungsi Kepala Desa adalah melaksanakan kegiatan penyelenggaraan urusan rumah tangganya, melaksanakan koordinasi, menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, melaksanakan tugas dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten termasuk dalam urusan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta menye-lenggarakan kegiatan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan lainnya.
8 Oleh karena itu, Pemerintah Desa dengan di pimpin oleh Kepala Desa diharapkan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam upaya memajukan dan memandirikan masyarakat Desa. Kepala Desa mempunyai kewajiban dalam kaitan hubungan dengan pemerintahan secara vertikal (ke atas) dan horizontal (ke samping) maupun ke bawah antara lain : 1. Memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati melalui Camat setahun sekali sebagai dasar evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan bahan pembinaan lebih lanjut ; 2. Memberikan laporan keterangan pertanggung-jawaban kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ;
9 3. Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komunitas atau media lainnya. Sebelum saya mengakhiri sambutan ini perlu saya sampaikan kepada seluruh Kepala desa dan jajarannya agar dapat bersatu padu dan bekerjasama bersama untuk melayani masyarakat dengan baik, serta dapat menjadikan masyarakat yang lebih mandiri dan berdaya saing tinggi, dan menjadikan masyarakat yang mandiri dan sejahtera selain itu juga memberikan himbauan kepada semua agar dapat memanfaatkan dana
10 yang sudah dialokasikan oleh pemerintah dan menjalankan tanggungjawabnya dengan baik, setidak-tidaknya mendekati pencapaian yang diidam-idamkan itu. Program ini mengurai masalah secara bertahap, terus menerus, dan tersistem,dan tuntas dalam rentang yang tidak terbatas. Oleh karena itu PPDI di waktu yang akan datang, lebih terkonsentrasi ke masa depan dan meningkatkan derajad dan martabat Perangkat Desa. Dengan terlaksananya acara ini diharapkan semua kepala desa dapat lebih termotivasi dalam melakukan tanggung jawabnya untuk melayani masyarakat, serta dapat memeberikan manfaat yang baik kepada masyarakat yang ada disekitarnya, dan nantinya Kabupaten
Semarang akan lebih sejahtera dengan mempunyai SDM yang lebih mandiri dan berdaya saing tinggi. 11 Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga Allah SWT memberikan bimbingan kepada kita semua. Sekian terima kasih Wassalamualaikum Wr. Wb BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN.