PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142 : Akuntansi : Dr. Edi Pranoto, SE., MMSI
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Indikator yang banyak digunakan sebagai tolok ukur potensi ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dalam bidang keuangan daerah, fenomena umum yang dihadapi oleh sebagian besar pemerintah daerah di Indonesia adalah relatif kecilnya peranan (kontribusi) Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pendapatan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Modal pembangunan yang penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah selain dari keuangan daerah adalah sumber daya manusia. Partisipasi aktif dari seluruh masyarakat akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut yang dibisa di lihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja.
PENDAHULUAN LANJUTAN Rumusan Masalah 1. Apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) secara parsial berpengaruh terhadap PDRB pada Provinsi DKI Jakarta 2010-2015? 2. Apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) secara simultan berpengaruh terhadap PDRB pada Provinsi DKI Jakarta 2010-2015? Batasan Masalah Faktor yang mempengaruhi PDRB ada bermacam-macam, diantaranya Pendapatan Asli Daerah, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Dana Perimbangan, Investasi, dll. Agar dapat terfokus dalam pembahasan, maka penelitian ini dibatasi dua variabel independen yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Provinsi DKI Jakarta 2010-2015 dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Provinsi DKI Jakarta 2010-2015.
PENDAHULUAN LANJUTAN Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) secara parsial berpengaruh terhadap PDRB pada Provinsi DKI Jakarta 2010-2015. 2. Untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) secara simultan berpengaruh terhadap PDRB pada Provinsi DKI Jakarta 2010-2015.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai total pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi dalam kegiatan proses produksi pada suatu wilayah selama satu periode (setahun). 2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Di antara keempat sumber tersebut, pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber andalan PAD. 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah salah satu faktor yang mempengaruhi besaran output suatu kegiatan perekonomian, sehingga semakin banyak masyarakat yang produktif, maka akan menghasilkan output yang tinggi pula yang mempengaruhi PDRB.
METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Provinsi DKI Jakarta dengan mencari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dan PDRB periode 2010 sampai 2015 Teknik Analisis Analisis Deskriptif Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linear Berganda Uji Statistik Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji t Uji F Uji Heteroskedastisitas Koefisien Determinasi
PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Descriptive Statistics PAD N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 6 12891992182,00 40355853088,00 25206840340,6667 9850574607,29843 TPAK 6 67,83 72,60 69,5917 1,80448 PDRB 6 1075183,13 1454102,11 1261575,9183 141470,13350 Valid N (listwise) 6 Nilai minimum PDRB sebesar Rp 1.075.183,13 milyar yang terjadi pada tahun 2010. Nilai maksimum PDRB sebesar Rp 1.454.102,11 milyar yang terjadi pada tahun 2015, ini menunjukkan bahwa PDRB mengalami peningkatan dan puncaknya pada tahun 2015. Nilai rata-rata PDRB di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010-2015 adalah Rp 1.261.575,9183 milyar dengan standar deviasi Rp 141.470,13350 milyar. Nilai minimum PAD sebesar Rp 12.891.992.182.000 yang terjadi pada tahun 2010. Nilai maksimum PAD sebesar Rp 40.355.853.088.000 yang terjadi pada tahun 2015, ini menunjukkan bahwa PAD mengalami peningkatan dan puncaknya pada tahun 2015. Nilai rata-rata PAD di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010-2015 adalah Rp 25.206.840.340.666,7 dengan standar deviasi Rp 9.850.574.607.298,43. Nilai minimum TPAK sebesar 67,83 persen yang terjadi pada tahun 2010. Nilai maksimum TPAK sebesar 72,60 persen yang terjadi pada tahun 2015, ini menunjukkan bahwa TPAK mengalami peningkatan dan puncaknya pada tahun 2015. Nilai rata-rata TPAK di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010-2015 adalah 69,5917 persen dengan standar deviasi 1,80448 persen.
PEMBAHASAN LANJUTAN 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Asymp. Sig. (2-tailed) Uji Asumsi Klasik,200 c,d Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai asymp sig. sebesar 0,200 hal ini berarti 0,200 > 0,05. Oleh karena data penelitian telah terdistribusi normal, maka data dapat digunakan dalam pengujian. 2. Uji Multikolinearitas Model 1 (Constant) Coefficients a Collinearity Statistics Tolerance VIF PAD,596 1,677 TPAK,596 1,677 a. Dependent Variable: PDRB Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua variabel dalam tiap-tiap model regresi adalah 0,596 > 0,1 dan nilai VIF untuk semua variabel dalam tiap-tiap model regresi 1,677 < 10. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa dalam model-model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinieritas.
PEMBAHASAN LANJUTAN 3. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar scatterplot tersebut, dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas serta tidak dijumpai titik-titik yang mengumpul di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Model Summary b Model Durbin-Watson 1 1,921 Berdasarkan tabel tersebut, menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,921. Nilai tersebut dapat dinyatakan diantara -2 dan +2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan.
PEMBAHASAN LANJUTAN Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 1471022,100 361090,431 PAD 1,524E-5,000 1,061 TPAK -8530,607 5408,399 -,109 a. Dependent Variable: PDRB Berdasarkan hasil output regresi tersebut maka didapatkan persamaan regresi Pendapatan Asli Daerah dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja terhadap PDRB adalah sebagai berikut: PDRB = 1471022,100 + 0,00001524 PAD - 8530,607 TPAK + e
PEMBAHASAN LANJUTAN 1. Uji t Coefficients a Model T Sig. 1 (Constant) 4,074,027 PAD 15,385,001 TPAK -1,577,213 a. Dependent Variable: PDRB Pengujian Statistik Berdasarkan pada tabel tersebut diperoleh t- statistik variabel PAD sebesar 15,385 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. T-tabel yang dihasilkan yaitu sebesar 2,776, hal ini berarti t- statistik > t-tabel (15,385 > 2,776). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa PAD berpengaruh signifikan terhadap PDRB di Provinsi DKI Jakarta. Pada variabel TPAK diperoleh t-statistik sebesar - 1,577 dengan nilai signifikansi sebesar 0,213 > 0,05. T-tabel yang dihasilkan yaitu sebesar 2,776, hal ini berarti t-statistik < t-tabel (-1,577 < 2,776). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa TPAK tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap PDRB di Provinsi DKI Jakarta.
PEMBAHASAN LANJUTAN 2. Uji F ANOVA a Model F Sig. 1 Regression 174,733,001 b Residual Total 3. Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square 1,996 a,991,986 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai F-statistik sebesar 174,733 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. F-tabel yang di hasilkan sebesar 9,55 yang berarti F-statistik > F-tabel (174,733 > 9,55), oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan dari PAD dan TPAK terhadap PDRB di Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,986 hal ini berarti 98,6 persen variasi PDRB yang dapat dijelaskan oleh variasi dua variabel independen PAD dan TPAK, sedangkan sisanya (100% - 98,6% = 1,4%) dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. a. Predictors: (Constant), TPAK, PAD b. Dependent Variable: PDRB
PENUTUP Kesimpulan 1. Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh terhadap PDRB pada Provinsi DKI Jakarta dikarenakan pemerintah Provinsi telah menggali potensi yang ada walaupun belum optimal. Variabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tidak berpengaruh terhadap PDRB pada Provinsi DKI Jakarta dikarenakan tingginya urbanisasi. 2. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) berpengaruh terhadap PDRB pada Provinsi DKI Jakarta. Saran 1. Untuk meningkatkan PAD diharapkan pemerintah Provinsi DKI Jakarta memaksimalkan potensi yang ada misalnya dari komponen pajak daerah. Peningkatan TPAK yang di akibatkan urbanisasi harus diminimalisir karena ketersediaan lapangan pekerjaan belum sebanding dengan banyaknya tenaga kerja. 2. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan dapat terus meningkatkan PDRB dengan cara menggali faktor-faktor pendapatan yang lain agar pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta semakin maju.