SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDI KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA)

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HAK CIPTA BAGI PRODUKSI ALAT PERAGA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki berbagai jenis daya Tarik wisata baik daya Tarik

Skripsi PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENERBIT SEBAGAI PEMEGANG HAK CIPTA ATAS PEMBAJAKAN BUKU BERDASARKAN UNDANG-

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DESAIN DAN HAK CIPTA PADA KAIN PRODUKSI PT ISKANDARTEX SURAKARTA

ANALISIS LAGU BENGAWAN SOLO DAN YEN ING TAWANG (Studi Kasus Rekaman Musik Keroncong Produksi Lokananta di Surakarta)

Sumber: Indonesiarevive.com 4 Januari 2011

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas yang

PELAKSANAAN UNDANG -UNDANG MEREK PADA UKM (USAHA KECIL MENENGAH) KEC. CEPER KAB. KLATEN DALAM RANGKA PERLINDUNGAN HUKUM DARI TINDAK PEMALSUAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD bertujuan untuk mencegah terjadinya suatu pelanggaran.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global sekarang ini menuntut tiap-tiap negara

BAB I PENDAHULUAN. terdapat berbagai macam keanekaragaman suku dan sangat kaya akan keragaman

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Hak Cipta menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perlindungan terhadap karya cipta manusia. menjadi semakin penting dengan terjadinya revolusi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan World Trade Organization (selanjutnya disebut WTO) melalui

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai suku tersebar di seluruh daerah. Keberadaan suku-suku tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Cina mulai mengajukan diri untuk menjadi anggota WTO sejak Juli 1986

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Disusun Oleh : Marisa Dwi Ariesta NIM : E BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dimana keunikan budaya yang dimiliki Indonesia telah diakui dalam kancah

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN HAK CIPTA LUKISAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut dapat melalui jalur pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. erat hubungannya. Seiring dengan berkembangnya teknologi para

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang saat ini

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. khas dari daerah tersebut. Pada ruang lingkup nasional lagu-lagu yang

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS LAGU BENGAWAN SOLO DAN YEN ING TAWANG (Studi Kasus Rekaman Musik Keroncong Produksi Lokananta di Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman seni

BAB I PENDAHULUAN. karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya kemampuan intelektualitas

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan menempatkan prioritas pembangunan pada bidang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat ini di satu sisi membawa dampak positif, tetapi disisi lain

26 Sekar Larasati, 2014 Gaya Vokal Waldjinah pada Langgam Keroncong Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik

BAB I PENDAHULUAN. terbiasa untuk mengasah kemampuan dan intelektualitas pada dirinya. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Hak Kekayaan Intelektual (yang selanjutnya disingkat HKI) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran,

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan Intelektual (HaKI) yaitu Paten, Merek, Hak Cipta, Desain Industri,

SKRIPSI. Disusun Oleh : SEPTIAN DWI SAPUTRA C

BAB I PENGANTAR. Perlindungan terhadap Hak Cipta di Indonesia diatur dengan Undang-Undang No.19

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA DESAIN INDUSTRI KREATIF DITINJAU DARI PERSYARATAN KEBARUAN MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2000

BAB I PENDAHULUAN. instan tanpa memperdulikan adanya norma yang sudah diatur Negara, maka

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN HAK KEKAYAAN INDUSTRI (HAKI)

Perkembangan industri musik di berbagai daerah di Indonesia pada saat ini. telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

E UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Pengenalan Teknologi Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP PENJUALAN (LELANG) BARANG GADAI

TINJAUAN TENTANG PEMAKAIAN MEREK DAGANG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERSAINGAN MELAWAN HUKUM DI PT

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin. untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai artistik dan nilai jual yang tinggi, seperti cerita wayang,

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang dapat mempengaruhi hak dan kewajibannya. Sedangkan. ikatan yang dapat mempengaruhi hak dan kewajibannya.

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam upayanya memperbaiki nasib atau membangun segala

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TANGGUNGJAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN DALAM MELINDUNGI HAK CIPTA PENGARANG BUKU PADA CV MEDIATAMA COLOMADU

BAB I PENDAHULUAN. (Trade Related Aspect on Intellectual Property Rights) adalah keharusan untuk

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia

TINJAUAN TENTANG HAKI

BAB I PENDAHULUAN. kini diatur secara jelas dalam hukum, termasuk soal kepemilikan. Hak Kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perolehan informasi musik...,aurora Marsye, FASILKOM UI, 2008

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pengadilan. Karena dalam hal ini nilai kebersamaan dan kekeluargaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik dan saat ini tengah berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu kondisi yang tidak mengenal lagi batas-batas wilayah. Aspek ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

PERAN IKOSA (IKATAN KLUB OTOMOTIF SURAKARTA) DALAM MENDUKUNG SATLANTAS POLTABES SURAKARTA GUNA MEWUJUDKAN KETERTIBAN LALU LINTAS

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. harus terjadi perselisihan atau sengketa dalam proses pembagian harta warisan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem yang ada di dalam hukum merupakan upaya untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Ciptaan batik pada awalnya merupakan ciptaan khas bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Jadi dalam pembangunan, masing-masing masyarakat diharap dapat. Indonesia yaitu pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adanya karena dilengkapi oleh ketentuan-ketentuan perdagangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property

Transkripsi:

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDI KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA) Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: CAHYO CUK NUGROHO C 100.040.089 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang hukum merupakan bagian dari keseluruhan pembangunan nasional, pembangunan hukum ini merupakan alat untuk mengendalikan jalannya pemerintahan dan yang berkaitan dengan kehidupan kemasyarakatan, tanpa adanya pembangunan hukum yang diadakan oleh pemerintah berakibat penyimpangan dari program yang direncanakan dan pembangunan nasional akan mengalami hambatan. Pembangunan di bidang hukum bertujuan untuk menetapkan hukum yang bersifat rasional yang di buat oleh yang berwenang, sehingga hukum itu dapat di mengerti dan di pahami oleh masyarakat atau warga negara, hak atas kekayaan intelektual adalah hak yang berasal dari kemampuan daya pikir manusia yang di ekspresikan dalam berbagai bentuk yang memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan manusia juga mempunyai nilai ekonomi, salah satunya ialah hak cipta, jadi hak kekayaan intelektual ini baru timbul apabila kemampuan intelektual manusia atau dalam hal ini ide-ide yang sudah di tuangkan dalam bentuk yang sudah bisa di lihat, di dengar, di baca, maupun di gunakan dan di nikmati dengan panca indra oleh orang lain. Sosialisasi tentang perlindungan hak intelektual sangatlah penting dengan tujuan pencipta bisa melindungi karya ciptanya sedangkan masyarakat di Indonesia cenderung bersifat komunal, suatu

kondisi nyata terhadap budaya masyarakat dalam masalah karya cipta, bahwa sebagian masyarakat Indonesia berpendapat peniruan model suatu bentuk sebuah karya cipta dianggap hal biasa, si pencipta tidak merasa di rugikan apabila model atau bentuk karya ciptaanya di tiru oleh orang lain, bahkan cenderung menjadi kebanggaan karena ciptaanya bermanfaat untuk orang banyak kondisi semacam ini perlu di pikirkan solusi pemecahanya. Hak cipta dalam ilmu hukum dikenal sebagai hak kebendaan yang bersifat tidak berwujud (immateriil) yang dikelompokkan dalam rumpun hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Sesuai dengan sifatnya sebagai hak kebendaan menurut Soedewi Masjchoen, hak ini dapat memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda untuk di perhatikan terhadap siapapun, hak kebendaan merupakan hak mutlak yang bersifat absolute yang di pertentangkan atau di hadapkan dengan hak relative yang hanya dapat di pertahankan terhadap orang orang tertentu. 1 Karena hak cipta termasuk sebagai hak kebendaan, maka sifatnya mirip dengan hak milik, sehingga jaminan perlindungan hukumnya hampir sama dengan hak milik. Hak intelektual baru menjadi perhatian secara serius oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1980 dengan dikeluarkannya Undang Undang yang mengatur tentang hak intelektual, dengan tercapainya kesepakatan GATT (General Agreement on Tariff and Trade) arti perlindungan hak intelektual ini menjadi lebih dari sekedar keharusan, dan setelah konferensi Marakesh disepakati pula kerangka GATT akan di gantikan dengan sistem 1 Sri Soedewi Masjchoen, Hukum Perdata, Hukum Benda, Liberty, Yogyakarta, 1981.

perdagangan dunia yang di kenal WTO (World Trade Organization), dalam struktur lembaga WTO terdapat dewan umum (General council) yang berada di bawah Dirjen WTO, Dewan umum ini selanjutnya membawahi tiga dewan, yang salah satu di antaranya adalah dewan TRIPs (Trade Related Aspects of Intelektual Propert Right) 2. lahirnya Undang Undang hak cipta dilatar belakangi keinginan untuk menciptakan iklim yang mampu merangsang kegairahan untuk menciptakan karya karya cipta, yakni dengan adanya pengakuan terhadap hak dan pemberian sistem perlindungan hukum yang sesuai dengan keadaan masyarakat sehingga dapat menumbuhkan karya-karya di bidang Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Sastra. Hak cipta adalah hak eklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaanya atau untuk memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut perundang-undangan yang berlaku 3. Di dalam pasal 12 Undang-Undang No. 19 tahun 2002 tentang hak cipta, disebutkan bahwa ciptaan yang di lindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra diantaranya lagu atau musik Yang dimaksud dengan lagu atau musik dalam pasal 12 ayat 1 (d) Undang-Undang No. 19 tahun 2002 adalah sebagai karya yang bersifat utuh, sekalipun terdiri atas unsur lagu atau melodi, syair atau lirik, dan aransemennya termasuk notasi. Yang dimaksud dengan utuh adalah bahwa lagu atau musik tersebut merupakan satu kesatuan karya cipta. 2 Saidin. Aspek Hukum Kekayaan Intelektual. Jakarta Grafindo Persada. 1995 3 Lihat Pasal 1 Undang-undang No 19 Tahun 2002, Tentang Hak Cipta,Lembaga Pelayanan Hukum Indonesia (LPHI) Jakarta. 2002.

Perkembangan industri musik di berbagai daerah di Indonesia pada saat ini telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, industri musik di daerah adalah suatu produk musik yang diproduksi di berbagai daerah di Indonesia, produknya dapat berupa musik tradisi lokal dan musik pop lokal maupun musik pop nasional. Musik tradisi lokal menggunakan alat musik tradisional (pentatonis) maupun alat musik modern (diatonis) yang mengkorvesi nada bunyi musik tradisi. Dalam musik tradisi lokal bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat, dalam musik pop lokal pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan genre musik nasional ada irama dangdut bahkan juga rock. Alat musik yang digunakan juga sama dengan alat musik yang digunakan pada alat-alat musik pop nasional, yaitu alat musik diatonis. Pemakaian bahasa merupakan ciri utama yang membedakannya dengan musik nasional. Apabila musik nasional menggunakan bahasa Indonesia dalam lirik lagunya, maka musik pop daerah menggunakan bahasa daerah setempat dalam lirik lagunya. Pembedaan lainnya antara musik daerah dan musik nasional adalah adanya dominasi sisipan-sisipan bunyi alat musik tradisional dalam musik pop lokal. Lokananta adalah perusahaan rekaman musik (label) pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1956 dan berlokasi di Solo Jawa Tengah. Sejak berdirinya, Lokananta mempunyai dua tugas besar yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette audio. Mulai tahun 1958, piringan hitam mulai dicoba untuk dipasarkan kepada umum

melalui RRI dan diberi label Lokananta yang kurang lebih berarti "Gamelan di Kahyangan yang berbunyi tanpa penabuh". Melihat potensi penjualan piringan hitam maka melalui PP Nomor 215 Tahun 1961 status Lokananta menjadi perusahaan negara. Tahun 1983 Lokananta juga pernah mempunyai unit produksi penggadaan film dalam format pita magnetik (Betamax dan VHS). Seiring dengan statusnya yang berubah menjadi salah satu BUMN di lingkungan departemen Penerangan, Lokananta diberi kepercayaan sebagai salah satu pusat untuk penggandaan video kaset, dan sekarang Lokananta bergabung dengan PPNRI (Perum Percetakan Negara Republik IndonesiaI). Kegiatan di Lokananta antara lain adalah sebagai beriku : 1. Recording 2. Music Studio 3. Broadcasting 4. Percetakan dan Penerbitan Lokananta sampai sekarang masih mempunyai koleksi ribuan lagu-lagu daerah dari seluruh Indonesia (Ethnic/World Music/foklor) dan lagu-lagu pop lama termasuk diantaranya lagu-lagu keroncong. Lokananta telah melahirkan beberapa penyanyi ternama di Indonesia. Koleksinya antara lain terdiri musik gamelan Jawa, Bali, Sunda, Sumatera Utara (batak) dan musik daerah lainnya serta lagu-lagu folklore ataupun lagu rakyat yang tidak diketahui penciptanya. Rekaman gending karawitan gubahan dalang kesohor Ki Narto Sabdo, dan karawitan Jawa Surakarta dan Yogya merupakan

sebagian dari koleksi yang ada di Lokananta. Tersimpan juga master lagu berisi lagu-lagu dari penyanyi legendaris seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, dan Sam Saimun. Lokananta mempunyai koleksi lebih dari 5.000 lagu rekaman daerah. Seiring dengan perkembangan industri musik sekarang ini di Indonesia, semakin banyaknya terjadi pelanggaran hak cipta karya suatu lagu, belum lama ini Malaysia telah mengklaim beberapa lagu yang merupakan karya dan cipta musisi negeri kita. Maka dengan adanya pengakuan dari Malaysia tersebut dapat mengakibatkan kerugian bagi para penciptanya, selain itu juga sering kali terjadi pembajakan lagu-lagu yang dilakukan oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga berdasarkan hal-hal tersebut maka penulis mencoba untuk menijau lebih jauh melalui penulisan skripsi dengan Judul TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDY KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA) B. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dalam hal ini untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang menjadi fokus penelitian dalam penulisan hukum ini dan untuk menghindari terjadinya pengaburan dan perluasan masalah sebagai akibat luasnya ruang lingkup tentang objek yang akan dikaji, serta supaya penelitian ini lebih terarah dan

tidak menyimpang dari pokok permasalahan serta tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu penulis melakukan pembatasan mengenai perlindungan hukum terhadap hak karya cipta lagu di Lokananta Surakarta, maka penulis mengambil obyek penelitian penulisan skripsi dengan judul: TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDY KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA) C. Perumusan Masalah Perumusan masalah ini berguna untuk memberikan arah penulis untuk melaksanakan penelitian dilapangan serta mengumpulkan data data yang di perlukan dalam penelitian untuk mendapatkan gambaran yang sesuai dengan perumusan masalah tersebut yang meliputi : 1. Bagaimanakah perlindungan hukum bagi para pencipta atas karya cipta lagu di Lokananta Solo berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang hak cipta? 2. Hambatan-hambatan apa yang terjadi dalam perlindungan hukum bagi para pencipta atas karya cipta lagu di Lokananta Solo dan bagaimanakah penyelesaianya? D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan di atas yang di rumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi para pencipta atas karya cipta lagu di Lokananta Solo berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang hak cipta. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa yang terjadi dalam perlindungan hukum bagi para pencipta atas karya cipta lagu di Lokananta Solo dan bagaimanakah penyelesaianya. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaatnya baik bagi penulis sendiri maupun bagi pihak lain. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Diharapakan dari penulisan skripsi ini dapat menambah konstribusi pengetahuan di bidang ilmu hukum khususnya dibidang HAKI. Dalam perlindungan hukum pencipta atas karya cipta lagu di Lokananta Solo berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang hak cipta. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya bagi pencipta atas karya cipta lagu di Lokananta Solo. b. Untuk lebih mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh.

F. Metode Penelitian 1. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris, yaitu suatu penelitian yang menekankan pada tataran kaidah hukum yang berlaku pada masyarakat, pendekatan yuridis dimulai dengan analisa terhadap perundang-undangan yang mengatur permasalahan yang terkait dengan judul skripsi ini. Penulis juga menggunakan sumber data yang diperoleh dari kaidah-kaidah yang berlaku pada masyarakat. 2. Jenis Penelitian Jenis Penelitian dalam penulisan skripsi ini termasuk dalam deskriptif analisis, bersifat deskriptif karena penelitian ini di maksudkan untuk memberi gambaran secara rinci, sistematis dan menyeluruh mengenai segala hal yang berhubungan dengan perlindungan hukum terhadap hak karya cipta lagu di lokanana Solo, analisis penelitian ini diharapkan mampu memberikan jawaban terhadap permasalahan dalam perlindungan hukum hak karya cipta. Menurut Soerjono Soekamto penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainya. 4 3. Sumber Data Penelitian ini menggunakan jenis data yang berasal dari dua sumber yang berbeda, yaitu: 4 Soerjono Soekamto. Pengantar Penelitian Hukum. UI Press. Jakarta.1986. Hal 10

a. Data Primer Yaitu data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak yang terlibat dengan objek yang diteliti. Dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala cabang studio rekaman musik Lokananta Solo. b. Data Sekunder Yaitu data yang diambil dari buku-buku, literatur, peraturan perundang-undangan dan sumber-sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian. 4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dan data sekunder dalam penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpulan data yaitu : a. Studi Pustaka Yaitu mempelajari dokumen-dokumen, buku-buku, dan peraturan yang ada sebelumnya, yang berkaitan dengan permasalahan yang di teliti. b. Wawancara Alat pengumpulan data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Wawancara yaitu mengajukan pertanyaan secara lisan kepada pihak yang bersangkutan, yaitu kepala cabang studio rekaman musik Lokananta Solo. 5. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan pengkajian terhadap hasil pengolahan data untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian, data yang di peroleh dengan analisa kualitatif, analisa kualitatif ini di lakukan dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh, kemudian dihubungkan dengan literatur yang ada atau teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang di teliti, kemudian di cari pemecahanya denga cara menganalisa dan pada akhirnya akan di tentukan kesimpulan. G. Sistematika Skripsi Untuk memudahkan di dalam memahami isi dan tujuan dari penelitian, maka penulis memaparkan rancangan dari bentuk dan isi dari skripsi secara keseluruhan. BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metode Penelitian G. Sistematika Skripsi

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum tentang Hak Kekayaan Intelektual 1. Pengertian Hak Kekayaan Intelektual 2. Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual 3. Macam-macam Hak Kekayaan Intelektual B. Tinjauan Umum tentang Hak cipta 1. Pengertian Hak Cipta 2. Dasar Hukum Hak Cipta 3. Sifat Hak Cipta 4. Hak Moral ( Moral Rights) Dan Hak Ekonomi ( Economic Rights) 5. Pendaftaran Hak Cipta 6. Subyek dan Obyek Hak Cipta C. Tinjauan Umum tentang Seni Musik 1. Pengertian Seni Musik 2. Macam-macam Alat Musik 3. Unsur-unsur Musik BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian B. Perlindungan hukum bagi para pencipta atas karya cipta lagu di Lokananta Solo berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang hak cipta

C. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam perlindungan hukum bagi para pencipta atas karya cipta lagu di Lokananta Solo dan bagaimanakah penyelesianya BAB IV: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN