JURNAL EFFORTS TO INCREASE ACHIEVEMENT 50 METER RUN IN CLASS VI MI. TAUFIQUS SHIBYAN 01 TLANGOH SUB PROPPO PAMEKASAN LESSON YEAR 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL HUBUNGAN DAYA TAHAN DENGAN LARI SPRINT 80 METER SISWA KELAS V SD NEGERI PANAGUAN 03 PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN 2015/2016

UPAYA MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK PADA

1. Wasis Himawanto,M.Or 2. Hendra Mashuri,M.Pd JURNAL

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

SISWA KELAS II SD NEGERI TEJA TIMUR IV KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN

JURNAL INCREASING LEARNING LONG JUMP APPROACH THROUGH PLAY IN CLASS IV SD DOMESTIC WAR-WAR POWER PAMEKASAN SUB PROPPO I LESSONS YEAR 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikapmentalemosional-sportifitas-spiritual-sosial),

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

JURNAL. IMPROVED dribbling skills SOCCER GAME IN SHAPE THROUGH EXERCISE IN CLASS IV SDN BLUMBUNGAN V DISTRICT BANS Pamekasan LESSON YEAR 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Oleh : TRIANATA WAHYU SETYAWIDI NPM :

EFFORTS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES OF MOTION BASE RUNNING SHORT DISTANCE LEARNING THROUGH MEDIA ON MODIFIED CLASS V SD STATE DISTRICT PALALANG I

ABSTRAK. Kata kunci : kemampuan lari pendek melalui pendekatan pembelajaran variatif ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT ( SPRINT

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SDN BATOKERBUY 2 TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

PENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

Yan Indra Siregar. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING GAYA CROSS STEP

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DAN KELENTUKAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN SLUMBUNG 1 GANDUSARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas guru dan siswa saat melakukan proses kegiatan pembelajaran (KMB) di

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

ARTIKEL SKRIPSI. oleh : ROHMADI NIM :

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. perilaku hidup sehat dan aktif, serta sikap sportif. Pendidikan jasmani merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT (SPRINT) 100 METER PUTRA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di MTs. Nurul Bahri

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

OLEH DILLA FARID W. T

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

Nama Sekolah : SMA KARYA PEMBANGUNAN : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : X / 1 Pertemuan : Pertemuan pertama

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kualitas hidup seseorang, akan tetapi nilai kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. agar kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : ANGGORO WIDYA SURYANTO NPM:

atas KKM sudah mencapai 85%. Untuk aktifitas guru dan siswa bisa dikatakan berhasil apabila selalu terjadi peningkatan dari setiap siklusnya.

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

I. Pendahuluan. berlangsung seumur hidup. Berdasarkan undang-undang No.20 tahun. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN DAN KECEPATAN LARI 30 METER TERHADAP KETANGKASAN LEMPAR LEMBING PADA SISWA KELAS XI SMA YPD DAWAR KABUPATEN MOJOKERTO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

SKRIPSI. Oleh: PURNA ADITYA NPM:

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada jurusan Penjaskesrek FKIP UN PGRI Kediri

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH:

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

Transkripsi:

JURNAL UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR LARI 50 METER PADA SISWA KELAS VI MI. TAUFIQUS SHIBYAN 01 TLANGOH KECAMATAN PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 EFFORTS TO INCREASE ACHIEVEMENT 50 METER RUN IN CLASS VI MI. TAUFIQUS SHIBYAN 01 TLANGOH SUB PROPPO PAMEKASAN LESSON YEAR 2015/2016 Oleh: MUZAKKI NPM : 14.1.01.09.0365P Dibimbing Oleh: 1. Ruruh Andayani Bekti,M.Pd 2. Nur Ahmad M.,M.Or JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATANDAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2016

1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR LARI 50 METER PADA SISWA KELAS VI MI. TAUFIQUS SHIBYAN 01 TLANGOH KECAMATAN PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MUZAKKI NPM : 14.1.01.09.0365P Ruruh Andayani Bekti,M.Pd dan Nur Ahmad M.,M.Or UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Pada dasarnya cabang olahraga atletik khususnya lari jarak pendek (sprint) merupakan salah satu nomor yang menggunakan aktifitas fisik dan otot yang kuat. Dalam lari jarak pendek kemampuan yang paling utama dan sangat penting adalah kecepatan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari, faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi faktor fisiologis dan anatomis. Adapun faktor fisiologis yang mempengaruhi kecepatan berlari antara lain: kekuatan otot tungkai, daya ledak otot tungkai dan kelentukan otot tungkai. Sedangkan faktor anatomis diantaranya ukuran tinggi, panjang besar, lebar dan berat tubuh. Rumusan masalah yang ingin dikemukakan penulis adalah: Apakah ada Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Lari 50 Meter pada Siswa Kelas VI MI. Taufiqus Shibyan 01 Tlangoh Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016?. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas VI MI. Taufiqus Shibyan 01 Tlangoh. Dari hasil di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Praktek berlari diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 68,04% dan ketuntasan belajar mencapai 45% atau ada 12 siswa dari 23 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 45% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran Praktek berlari. Siklus II di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 75,21% dan dari 23 siswa yang telah tuntas sebanyak 23 siswa dan 0 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 100% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada Siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari Siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada Siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran Praktik berlari sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Kata Kunci : Prestasi Belajar dan Kecepatan Lari Jarak 50 Meter. 2

I. LATAR BELAKANG Tujuan diberikannya pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mentalsportivitas-spritual-sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Kegiatan yang dilaksanakan di sekolah harus terarah dan terencana, guna mencapai tujuan kesegaran jasmani yang diinginkan. Salah satu bidang studi yang cukup penting dalam rangka peningkatan kesegaran jasmani adalah mata pelajaran Pendidikan Jasmani. Tujuan pendidikan jasmani di sekolah adalah membantu siswa dalam peningkatan kesegaran jasmani melalui pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dari berbagai aktivitas jasmani. Dalam kesegaran jasmani terdapat salah satu unsur yang berkenaan dengan daya tahan paru dan jantung yang biasa disebut dengan daya tahan adalah kemampuan fungsional paru jantung mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu lama. Sehingga dengan daya tahan yang dimiliki oleh siswa dapat memberikan dampak positif dalam rangka mendukung aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh siswa setiap hlari. Salah satu olahraga yang membutuhkan daya tahan adalah lari sprint. Dalam olahraga lari sprint sangat dibutuhkan faktor penunjang seperti kekuatan fisik agar tidak mudah lelah, teknik, latihan dan juga sarana dan prasarana. Lari sprint adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan (Mulyanto, 2005). Lari sprint ini sebenarnya sering dipergunakan dalam rangka untuk melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertlarik untuk melakukan penelitian tentang kesegaran jasmani dan lari sprint dengan judul: Upaya meningkatkan prestasi belajar lari 50 Meter Pada Siswa Kelas VI MI. Taufiqus Shibyan 01 Tlangoh Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016. II. METODE Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di Kelas VI MI. Taufiqus Shibyan 01 Tlangoh Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas VI MI. Taufiqus Shibyan 01 Tlangoh Kecamatan Proppo Kabupaten 3

Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016 mata pelajaran Penjaskes Pokok Bahasan Mempraktikkan gerak dasar atletik sederhana (lari 50 meter), serta nilai semangat dan percaya diri. Sehubungan tidak begitu besar populasi dan batas kemampuan, maka penulis menetapkan seluruh populasi dijadikan sampel (total sampling). Dengan demikian sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 23 orang. 2.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini ada dua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah daya tahan sedangkan variabel terikatnya adalah lari sprint. Langkah 1: Testi berdiri didepan bangku siap untuk melakukan tes atau perintah. Langkah 2, 3 dan 4: Testi diberikan aba-aba HEP menaikkan kaki kanan pada bangku, abaaba WA menaikkan kaki kiri disamping kaki kanan, aba-aba GA kaki kanan kembali turun dan aba-aba PAT kaki kiri turun pula. Lakukan hal ini terus menerus sesuai dengan irama, sedangkan kalau merasa lelah diperbolehkan mengganti kaki yang naik lebih dahulu dua atau tiga kali selama melakukan tes harvard tersebut. Testi harus naik turun bangku sebanyak 30 kali/menit selama 5 menit, kecuali apabila merasa lelah atau pengawas menyuruh berhenti karena sesuatu. Langkah 5: Setelah selesai tes testi secepatnya duduk, pengawas menghitung denyut nadi (carotika) setelah istirahat 1 menit segera dihitung denyut nadi selama 1 menit, hasil dicatat. 1. Proses Penyelenggaraan a) Testor menerangkan dan memberikan contoh pelaksanaan sebelum tes diperlakukan kepada seluruh peserta. b) Ajukan pertanyaan, jika ada peserta yang belum jelas. c) Peserta yang sedang menunggu giliran tidak boleh melakukan aktivitas jasmaniah sampai mendapatan panggilan. Disarankan menunggu duduk diam sambil mengawasi temannya yang sedang menjalankan tes. d) Petunjuk kepada peserta tes. Tes ini dimaksudkan untuk mengukur keadaan umum bagi kesegaran jasmani (physical fitness) dengan naik turun bangku dengan mengikuti irama yang teratur selama 5 menit. Bagi yang tidak dapat mengikuti terus supaya berhenti dan duduk pada bangku yang telah disediakan untuk dihitung denyut nadinya. Sebelum melakukan tes, penghitung denyut nadi setiap peserta diclari 4

tempat denyut nadinya untuk mempermudah pada pelaksanaanya. Pada waktu melakukan tes menghadap kearah bangku, dengan aba-aba siap... yak untuk mulai tes, naikkan sebelah kaki pada bangku dan tempatkan kaki yang lain disampingnya. Luruskan punggung dan kaki dengan segera turun lagi satu persatu, dimulai dengan kaki yang naik pertama kali. Untuk mengatur irama dengan hep - 2-3 - 4 tu-wa-ga-pat atau ketukan atau metronom. Diperkenankan tukar kaki naik kalau lelah, asalkan tidak lebih tiga kali selama tes. Waktu akhir 5 menit dalam tes tersebut, irama step seperti berikut:...was... hep-wadan...ti peserta duduk pada tempat yang disediakan dengan meletakkan tangan lurus rileks di atas meja untuk dihitung denyut nadinya. e) Pengawas pelaksana. Awasi benarbenar peserta mengikuti irama dengan baik. Kalau tidak dapat mengikuti irama, tuntun untuk kembali yang benar dan usahakan supaya tes dilakukan sesuai dengan ketantuan (punggung dan kaki harus lurus, langkah sesuai dengan irama). Apabila tidak dapat lagi mengikuti dengan baik suruhlah berhenti, catat waktunya dan hitung denyut nadinya. Seseorang karena lelah boleh berhenti dengan sendirinya dan beri tahu kepada penghitung denyut nadi. Setelah melakukan latihan menghitung denyut nadi pada arteria caroticale lebih mudah, tempatkan jari-jari sepanjang leher vertikal tepat dimuka, denyut nadi lebih keras. Setelah tes melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan pelaksanaan, selanjutnya hasilnya dimasukkan kedalam rumus sebagai berikut: Waktu Tes (detik) x 100Indeks = 2 x (Jumlah Denyut Nadi) 2.2 Teknik Analisis Data Untuk menganalisa data tentang hubungan daya tahan terhadap lari 50 meter siswa, digunakan rumus r product moment. Keterangan: r = Nilai koofesien korelasi n = Jumlah sampel yang digunakan x = Skor nilai variabel bebas y = Skor nilai variabel terikat (Riduwan, 2007; 80) Untuk menganalisa tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif. Peneliti melakukan 5

penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: Dengan: = Nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa Ada dua kategori ketuntasan yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994) yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 90% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 70%. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: III. HASIL DAN KESIMPULAN 3.1 Hasil penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di siswa Kelas VI MI. Taufiqus Shibyan 01 Tlangoh Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016. Letak dan suasana MI. Taufiqus Shibyan 01 Tlangoh cukup strategis yang cukup kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar. SIKLUS I NO. NAMA SISWA HASIL TES KET 1 A 70 T 2 AY 70 T 3 FR 60 TT 4 FR 60 TT 5 H 70 T 6 IP 70 T 7 I 75 T 8 JS 60 TT 9 K 80 T 10 MAS 65 TT 11 MH 80 T 12 MFM 60 TT 13 NK 60 TT 14 NF 65 TT 15 SK 80 T 16 SK 60 TT 17 SK 75 T 18 SN 60 TT 19 SB 60 TT 20 UU 70 T 21 YE 75 T 22 MA 60 TT 23 SK 80 T Jumlah 1565 Rata-rata 68,04 KKM= 65 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Praktek berlari diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 68,04% dan ketuntasan belajar mencapai 45% atau ada 12 siswa dari 23 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal 6

siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 45% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran Praktek berlari. SIKLUS II NO. NAMA SISWA HASIL TES KET 1 A 70 T 2 AY 70 T 3 FR 70 T 4 FR 70 T 5 H 70 T 6 IP 70 T 7 I 75 T 8 JS 70 T 9 K 80 T 10 MAS 75 T 11 MH 80 T 12 MFM 85 T 13 NK 85 T 14 NF 80 T 15 SK 80 T 16 SK 70 T 17 SK 75 T 18 SN 70 T 19 SB 70 T 20 UU 85 T 21 YE 80 T 22 MA 80 T 23 SK 70 T Jumlah 1565 1730 Rata-rata 68,04 75,21 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 75,21% dan dari 23 siswa yang telah tuntas sebanyak 23 siswa dan 0 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 100% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari Siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran praktek berlari sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. 3.2 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan interpretasi yang telah dikemukakan pada interpretasi data, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara cardio respiratory terhadap hasil lari 50 meter siswa putra Kelas VI MI.Taufiqus Shibyan 01 Tlangoh Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Praktek berlari diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 68,04% dan ketuntasan belajar mencapai 45% atau ada 12 siswa dari 23 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal 7

siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 45% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran Praktek berlari. Siklus II di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 75,21% dan dari 23 siswa yang telah tuntas sebanyak 23 siswa dan 0 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 100% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada Siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran Praktik berlari sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. IV. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud.1995. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta. Gerry A Carr. 2003. Atletik Untuk Sekolah, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga, Sebelas Maret University Press, Surakarta. Mulyanto, 2005, Metode Latihan Lari Capat 80 meter, Jurnal IPTEK Olahraga, Vol.7, No.3, September 2005: 143-159. Riduwan. 2007. Pengantar Statistika. Bandung. Alfabeta. Sunarno. 2010. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani, MGMP Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Adnan, Aryadie. 2005. Tes dan Pengukuran Olahraga, Padang, Modul. Larikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-13. Bastian.2008. Meningkatkan Kesegaran Jasmani dengan Permainan Kecil.Artikel. Padang Panjang. 8