BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah KPP Pratama Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh pemanfaatan fasilitas perpajakan Sunset Policy terhadap tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah KPP Pratama Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan desain penelitian, desain penelitian ini adalah suatu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah wajib pajakorang pribadi wilayah kota. Gorontalo yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah mengenai Persepsi Keadilan

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variable

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada KPP Pratama Gorontalo yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek kajian pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hasan (2002: 31), Desain penelitian adalah kerangka kerja

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. dilakukan. Sementara itu, variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi. tentang suatu hal (variabel tertentu).

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan keluarga peserta didik. Adapun yang menjadi subjek dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah pengaruh harga sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. biaya langsung (direct cost of money) dan opportunity cost of time

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

45 BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari penelitian yang dimaksudkan sebagai variabel penelitian. Adapun objek dari penelitian ini adalah fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Account Representative dan kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan PPN di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Account Representative terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai fungsi pengawasan Account Representative dan kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan PPN serta menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data utamanya. Penelitian dilakukan dengan memakai dua variabel yaitu variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebasnya. Adapun penelitian ini menggunakan tiga rumusan masalah. Untuk rumusan masalah pertama dan kedua menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang tidak mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain (Sugiyono, 2009:35). Sedangkan untuk rumusan masalah ketiga menggunakan

46 penelitian assosiatif hubungan kausal, yaitu penelitian yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat sebab akibat (Sugiyono, 2009:36). Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh fungsi pengawasan Account Representative sebagai variabel bebasnya dan kepatuhan Pengusaha Kena Pajak sebagai variabel terikatnya. 3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel Penelitian ini memakai dua variabel yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent), yaitu: 1. Fungsi Pengawasan yang dilakukan Account Representative (X/variabel bebas), Proses pengawasan menurut Schemerhon (2009:165) dan menurut Stephen P Robbins dan Mary Coulter (2010:184), adalah sebagai berikut: Proses pengawasan dilakukan melalui tiga langkah utama yaitu: 1. Identifikasi sasaran dan standar kinerja. 2. Mengukur keadaan aktual membandingkan/menganalisis sasaran dengan standar yang telah ditetapkan 3. Evaluasi dengan mengambil tindakan perbaikan. 2. Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan PPN (Y/variabel terikat), Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan

47 hal perpajakannya (Safitri Nurmantu, dalam Pevi Ida Nurlaela Sari, 2009: 52). Menurut Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006:110) terdapat dua macam kepatuhan, yaitu: 1. Kepatuhan formal adalah suatu keadaaan di mana wajib pajak memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Perpajakan. 2. Kepatuhan material adalah suatu keadaan di mana wajib pajak secara substantif atau hakikatnya memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yaitu sesuai isi dan jiwa Undang-undang Perpajakan, kepatuhan material dapat juga meliputi kepatuhan formal

48 3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala Fungsi Pengawasan Account Representati ve (X) Schemerhon (2009:165) dan Stephen P Robbins dan Mary Coulter (2010:184) Pengawasan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengetahui atau menguji kepatuhan wajib pajak melaksanakan ketentuan-ketentuan perpajakan yang berlaku (John Hutagaol, 2007: 3) Identifikasi sasaran dan standar kinerja. (Profiling) Mengukur keadaan aktual membandingkan/men ganalisis sasaran dengan standar yang telah ditetapkan (Analizing) Evaluasi dengan mengambil tindakan perbaikan (Follow Up) Pengumpulan data PKP Penyusunan profil PKP Kunjungan kerja ke lokasi PKP (Advisory Visit) Pengawasan AR terhadap kepatuhan formal (pelaporan SPT tepat waktu) Pengawasan AR terhadap kepatuhan materil (penelitian kelengkapan dan kebenaran) evaluasi kepatuhan PKP Penerbitan surat teguran/ himbauan/ jika terdapat kekurangan dalam kewajiban perpajakan Bimbingan atau konseling Monitoring kepatuhan pajak Ordinal Ordinal Ordinal Item pertany aan 1,2 3 4 5,6 7,8 9,10 11,12 13,14 15,16 Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (Y) Kepatuhan adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hal perpajakannya (Safitri Nurmantu) Kepatuhan formal mendaftarkan diri mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) membayar atau menyetor pajak membuat pembukuan atau pencatatan Ordinal 17 18,19 20,21,22 23,24,25 Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006:110) Kepatuhan materil Kesesuaian jumlah kewajiban pajak yang harus dibayar dengan perhitungan yang sebenarnya Ordinal 26,27

49 3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 80). Populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang akan diteliti yang mencakup unit analisis dan unit observasi. Unit analisis adalah satuan yang akan diteliti yaitu Pengusaha Kena Pajak di wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees. Sedangkan unit observasi adalah satuan dari mana data diperoleh yaitu PKP yang dikategorikan sebagai PKP yang menyampaiakan SPT Masa PPN pada tahun 2011 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees yaitu sebanyak 3591 PKP. 3.2.3.2 Sampel Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menarik beberapa sampel yang dapat menggambarkan populasi secara keseluruhan. Sampel adalah bagian yang diambil dari populasi (Sudjana, 2000: 11). Dengan demikian sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari sebuah populasi itu harus dapat dipertanggungjawabkan dan dapat mewakili populasi itu dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula di dalam sampel yang diambil (Sudjana, 2000: 11). Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan pengambilan sampel secara sederhana (simple random sampling). Sampel sederhana adalah teknik pengambilan sampel dari

50 populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009: 82). Pada pelaksanaannya, sampel diambil langsung dari PKP yang datang ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees untuk melaporkan SPT Masa PPN. Hal ini dikarenakan wewenang yang diberikan untuk melakukan penelitian ini hanya sebatas PKP yang datang untuk melaporkan SPT Masa PPN nya saja. Sedangkan untuk mencari sampel dari PKP yang tidak melaporkan tidak bisa dilakukan. Pembatasan ini disebabkan oleh adanya peraturan Dirjen Pajak yang melarang KPP untuk memberikan data wajib pajaknya. Sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian secara langsung kepada PKP yang tidak menyampaikan SPT nya. Mekanisme penarikan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus slovin (Husein Umar, 2002:141). Rumus slovin digunakan untuk penelitian dengan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa membedakan kelas, usia, golongan dan lainnya, artinya setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Selain itu data yang digunakan memiliki asumsi berdistribusi normal, sehingga sangat cocok dengan penelitian ini untuk dapat digeneralisasi. Adapun rumus penarikan sampelnya dijelaskan sebagai berikut: keterangan: n = (Husein Umar, 2002: 141) n N e = jumlah sampel yang diambil = jumlah populasi = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel sebesar 0,1

51 Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak: n = (. ) n =, 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data n = 97,2 = 97 Data yang dipakai dalam penelitian harus merupakan data yang benar, karena apabila data yang digunakan salah, akan menghasilkan informasi yang salah sehingga penelitian yang dilakukan pun hasilnya akan salah, untuk itu diperlukan suatu teknik dalam mengumpulkan data penelitian yang dapat dilakukan melalui beberapa cara. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2009: 137) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berikut data-data yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya dengan cara: a. Kuesioner Yaitu suatu metode dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis yang kemudian dibagikan kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kegiatan penelitian. b. Observasi

52 Yaitu suatu metode dimana peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap kegiatan yang ada untuk memperkuat penelitian skripsi ini. 2. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber aslinya, yang diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang berasal dari buku-buku literatur dan bacaan lain serta dokumen-dokumen perusahaan yang mendukung penelitian ini. 3.2.5 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan data ordinal yang mana ukuran ordinal adalah ukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan ranking atau peringkat dari objek atau variabel yang diukur (Nur Indriantoro dalam, Iim Jumasih, 2009: 51). Untuk mengukur variabel X dan Y digunakan teknik Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009:93). Dengan skala ini, maka variabel akan dijabarkan menjadi indikator, kemudian indikator tersebut dijadikan dasar untuk menyusun item-item pertanyaan dalam bentuk pernyataan positif. Kemudian diterjemahkan ke dalam skala penilaian di bawah ini: Tabel 3.2 Skala Likert Skala a b c d e (Sugiyono, 2009:94) Skor 5 4 3 2 1

53 Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah tingkat pengawasan yang dilakukan oleh Account Representative, maka dilakukan pengklasifikasian dari jawaban responden dengan rumus: RS = ( ) Keterangan: RS = Rentang Skor (Husein Umar, 2002: 201) m = skor tertinggi item n = skor terendah item b = jumlah kelas Untuk menentukan klasifikasi bagi setiap item pertanyaan, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: Skor tertinggi (banyaknya responden dikalikan skor tertinggi yaitu 5) = 5 x 97 = 485 Skor terendah (banyaknya responden dikalikan skor tertinggi yaitu 1) = 1 x 97 = 97 = (485 97) 5 berikut: =77,6 Rentang pengklasifikasian untuk setiap item pertanyaan adalah sebagai Tabel 3.3 Tabel Pengklasifikasian Untuk Setiap Item Pertanyaan Kategori Rentang Pengklasifikasian Tidak Baik 97 174,6 Kurang Baik 174,7-252,2 Cukup Baik 252,3 329,8 Baik 329,9 407,4 Sangat Baik 407,5 485 (Hasil Pengolahan Data)

54 Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah setiap variabelnya, yaitu tingkat fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Account Representative dan kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan PPN di KPP Pratama Bandung Karees, maka dilakukan penghitungan pengklasifikasian dari jawaban responden dengan rumus pengklasifikasian berdasarkan rentang skor untuk setiap variabel dapat diuraikan sebagai berikut: RS = ( ) Keterangan: RS = Rentang Skor (Husein Umar, 2002: 201) m = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kelas Skor tertinggi = banyaknya responden x skor tertinggi tiap item x jumlah pertanyaan. Skor terendah = banyaknya responden x skor terendah tiap item x jumlah pertanyaan. Untuk mengungkapkan variabel-variabel yang diteliti diperlukan suatu alat ukur atau skala tes yang valid dan diandalkan (reliabel), sehingga kesimpulan yang diambil tidak keliru dan tidak jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk itu diperlukan beberapa tes yang harus dilakukan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006:168). Setiap alat ukur yang valid harus mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Semakin tinggi validitasnya maka akan semakin valid.

55 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas menunjukan sejauh mana data tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Jika instrumen tersebut dinyatakan tidak valid, maka instrumen tersebut akan dikeluarkan. Pengujian validitas menggunakan Korelasi Product Moment (Suharsimi Arikunto, 2006:170) dengan rumus: = ( )( ) { }{ } Keterangan: = koefisien korelasi N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item variabel X Y = skor tiap item variabel Y Disini korelasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai r kritis (Sugiyono, 2009:126) dengan kriteria: r hitung > r kritis = valid r hitung < r kritis = tidak valid 2. Uji Reliabilitas Instrumen yang realibel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008:137). Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2006: 178) Uji Reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Alpha (Suharsimi Arikunto, 2006: 196). Adapun perhitungannya sebagai berikut :

56 α = [ k ][1 - Si² ] k 1 Sx² Keterangan : α k : koefisien reliabilitas : jumlah instrument pertanyaan Si² : jumlah varians dari setiap instrumen Sx² : varians dari keseluruhan instrumen Jika berdasarkan hasil pengujian instrumen ini telah dinyatakan sebagai instrumen yang valid dan reliabel pada seluruh butirnya, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk pengukuran variabel dalam pengumpulan data. 3. Method of Successive Interval (MSI) Karena penelitian ini menggunakan data ordinal, maka semua data ordinal terlebih dahulu akan ditransformasikan menjadi data interval untuk memenuhi persyaratan analisis regresi dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI) (Ating Somantri, 2006) dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban 2. Melakukan perhitungan proporsi (p) setiap pemilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden. 3. Menghitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban. 4. menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pilihan jawaban. 5. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus NS = ( ) ( ) ( ) ( ) 6. Tentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban 7. Tentukan nilai transformasi Y = SV + (k) k = 1 + (SVmin)

57 Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, instrumen penelitian harus memenuhi persyaratan berdistribusi normal (Sugiyono, 2009:172). Yaitu dengan melakukan uji normalitas dan homogenitas (Suharsimi Arikunto: 2006:314). 4. Uji Normalitas Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik untuk data yang akan diuji dalam bentuk interval. Karena akan menggunakan statistik parametrik, maka setiap data pada setiap variabel harus terlebih dulu diuji normalitasnya. Bila data setiap variabel tidak normal, maka pengujian hipotesis tidak bisa menggunakan statistik parametrik. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk mempermudah dalam melakukan penghitungan secara statistik, maka analisis yang dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software SPSS 16.0 for Windows 5. Uji Homogenitas Disamping dinyatakan normal juga harus homogen, artinya sampel yang dipilih berasal dari populasi yang sama (Suharsimi Arikunto, 2006: 314). Pengujian homogenitas menjadi sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitian (Suharsimi Arikunto,2006:321). Atas dasar pendapat tersebut, maka perlu adanya dilakukan pengujian homogenitas dengan menggunakan Analisis Varians (ANOVA) (Suharsimi Arikunto, 2006:321). Berdasarkan uji ANOVA dapat diketahui nilai signifikansinya yang kemudian dengan tarif kesalahan α = 0,05. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel sama (homogen), tetapi jika

58 signifikansi yang diperoleh < α, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen). 6. Menentukan Persamaan Regresi Linier Sederhana Persamaan regresi adalah bentuk persamaan matematik yang memiliki hubungan fungsional antara variabel X terhadap variabel Y. Adapun persamaan tersebut adalah sebagai berikut: Y = a + bx (Anto Dajan, 2000:367) Dengan penghitungan sebagai berikut: = = ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Keterangan: Y = Kepatuhan Pengusah Kena Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan PPN a = Konstanta b = Koefisien Regresi X = Fungsi pengawasan Account Representative 7. Melakukan Pengujian Hipotesis (Uji t) berikut: Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai Ho : Tidak terdapat pengaruh positif antara fungsi pengawasan Account Representative terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan PPN. Ha : Terdapat pengaruh positif antara fungsi pengawasan Account Representative terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan PPN

59 sebagai berikut: Untuk menguji hipotesis, dapat diuji dengan menggunakan rumus uji t = Keterangan: b : koefisien regresi s b : standart error dari variabel independen Hasil perhitungan dari statistik uji t (t hitung) tersebut selanjutnya dibandingkan dengan t tabel. Yaitu α = 0,05 dengan uji satu pihak dan derajat kebebasannya (dk = n-2), artinya jika hipotesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya hubungan (korelasi) yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut (Sugiyono, 2009:185). Jika menggunakan tingkat signifikansi (α = 0,05), maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut: Jika t hitung t tabel maka H 0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y berpengaruh positif. Jika t hitung < t tabel maka H 0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak berpengaruh positif. (Sugiyono, 2009:187)