ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

II. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia

SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Zairina Afrida Bambang Swasto Sunuharyo Endang Siti Astuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saat ini berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Adrianus Oyok Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Kayutangan, Malang)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini adalah kajian dari hasil-hasil karya tulis yang relevan dangan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu negara salah satu yang mencakup di

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA TENAGA KEPEGAWAIAN SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

Gilang Nugraha Endang Siti Astuti Moehammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA DIVISI ENGINEERING PT.BRIDGESTONE KARAWANG

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

Pengaruh Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Asia Pacific Fibers, Tbk Kendal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keyword: financial compensation, no financial compensation, job satisfaction, achievement employee work ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BINTANG SIDORAYA SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tanpa peran aktif karyawan walaupun perusahaan tersebut memiliki alat alat

ABSTRAKSI. Pendahuluan

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

Prosiding Manajemen ISSN:

Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat saya yang alami sebagai Pegawai.

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEBIJAKAN KOMPENSASI PADA PT SUMBERINDO SUKSES SARANA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI. Rina Boru Manalu

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN VARIABEL PEMEDIASI KEPUASAAN KERJA PADA PDAM KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH Dina Lestari dan Sulastri Irbayuni Alumni Progdi Manajemen Dosen Progdi Manajemen FEB Email : lastree27@ymail.com ABSTRAK Sumber daya manusia harus dilakukan secara profesional agar dihasilkan sumber daya manusia berkompeten yang dapat meningkatkan kinerja individu perusahaan. Kunci keberhasilan pengelolaan bagi karyawan adalah seorang pemimpin yang dapat menciptakan kinerja yang efektif, serta kebijakan kompensasi, yang mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai kinerja optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran perusahaan. Tujuan penelitihan ini untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT.Cat Tunggal Djaja Indah. Sampel pada penelitian ini sebanyak 70 responden. Teknik analisis yang dipergunakan adalah Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa pemberian kompensasi yang tinggi memberi konstribusi terhadap kinerja karyawan dan kepemimpinan yang baik meningkatkan kinerja karyawan PT. Cat Tunggal Djaja Indah. Kata Kunci : Kompensasi, Kepemimpinan, Kinerja Karyawan. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi saat ini, dimana ditandai dengan adanya perubahan yang begitu cepat, suatu organisasi dituntut untuk mengadakan penyesuaian - penyesuaian dalam semua segi yang ada pada organisasi tersebut. Dengan terbatasnya sumber daya manusia yang ada, organisasi diharapkan dapat mengoptimalkan sehingga tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut sumber daya manusia yang kompeten memiliki semangat dan kedisiplinan yang tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya baik untuk individual maupun tujuan organisasional.pemberdayaan dan pengelolaan sumber daya manusia dalam menciptakan tenaga kerja yang efektif, maka dibutuhkan peran internal perusahaan sebagai faktor pendorong penciptaan perilaku karyawan yang senang terhadap pekerjaannya. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang perlu dikelola dengan baik oleh perusahaan, dimana pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara profesional agar dihasilkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga dapat meningkatkan kinerja dari individu perusahaan. Kunci keberhasilan 99

dalam pengelolaan karyawan salah satunya adalah kepemimpinan yang digunakan oleh seseorang pemimpin, untuk menciptakan kinerja yang efektif. Menurut Sutiadi (2003), kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Sedangkan Suprayetno dan Brahmasari (2008) mengemukakan bahwa kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat berbentuk output kuantitatif maupun kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan oleh organisasi. Penekanan kinerja dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, juga dapat pada tingkatan individu, kelompok atau organisasi. Manajemen kinerja merupakan suatu proses yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu, sehingga kedua tujuan tersebut bertemu. Kinerja juga dapat merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, diantaranya faktor internal antara lain: kemampuan intelektualitas, disiplin kerja, kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Faktor eksternal meliputi: gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, kompensasi dan sistem manajemen yang terdapat di perusahaan tersebut. Faktor-faktor tersebut hendaknya perlu diperhatikan oleh pimpinan sehingga kinerja karyawan dapat optimal. Menurut Rivai (2004) Kompensasi finansial langsung terdiri atas pembayaran pokok (gaji, upah), tunjangan, pembayaran insentif menjadi pertimbangan utama bagi karyawan dibandingkan kompensasi non-finalsial. Hasibuan (2002) kebijakan kompensasi baik besarnya, susunannya, maupun waktu pembayarannya dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai kinerja yang optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran perusahaan. Apabila sistem kompensasi yang diberikan perusahaan cukup adil untuk karyawan, akan mendorong karyawan untuk lebih baik dalam melakukan pekerjaanya dan lebih bertanggung jawab atas masingmasing tugas yang diberikan perusahaan. Dubrin ( 2005 ) memberi definisi bahwa kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi dengan petunjuk atau perintah, dan tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak dan merespon dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan antara bawahan agar tujuan organisasi dapat tercapai. 100

Dalam penelitihan ini PT. Cat Tunggal Djaja Indah adalah suatu perusahaan yang memproduksi berbagai macam cat tembok dan tinner, perusahaan ini mengutamakan mutu dan kualitas yang baik. Saat ini perusahaan mengalami permasalahan berupa penurunan kinerja karyawan yang terlihat dari tidak tercapainya tingkat produksi tiap tahun. Tabel 1. Data Produksi Bagian Water Base PT. Cat Tunggal Djaja Indah Sidoarjo Tahun 2012 2014. TARGET PRODUKSI BAGIAN WATER BASE Tahun Target (Ton ) Realisasi ( Ton ) 2012 1800 1760 2013 1800 1740 2014 1800 1700 % 2,22% 3,33% 5,55% Sumber : PT Cat Tunggal Djaja Indah Sidoarjo Dari data table diatas, terlihat bahwa hasil produksi setiap tahunnya selalu menurun, artinya target tidak pernah terpenuhi. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat ketidakefektifitas kepemimpinan yang memiliki efek bagi karyawan, diantaranya terjadi kejenuhan dalam aktifitas kerja, adanya keterlambatan dan ketidakhadiran (alpha) karyawan yang berujung pada penurunan kinerja karyawan. Karyawan merasa pimpinan jarang mengontrol secara langsung kegiatan karyawan pada saat bekerja, dan pimpinan kurang dekat dengan bawahannnya sehingga kurang komunikasi antara pimpinan dan bawahan. Indikasi lain adalah perusahaan menerapkan sistem kompensasi berdasarkan sistem waktu berupa gaji bulanan kepada karyawan. Perusahaan juga memberikan tunjangan lain sebagai pelengkap gaji pokok berupa tunjangan hari raya dan asuransi kesehatan. Selain itu juga perusahaan mengadakan rekreasi keluarga setiap tahunnya yang dibiayai oleh perusahaan. Namun karyawan masih mengeluh dan merasa tidak puas atas kompensasi yang diterima, mereka beranggapan balas jasa yang diterima tidak sesuai dengan resiko pekerjaan yang didapat karyawan, dan pembayaran gaji yang selalu mengalami kemunduran saat penerimaan gaji. Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Kinerja Karyawan Pada Bagian Produksi Water Base PT. Cat Tunggal Djaja Indah Sidoarjo. TINJAUAN PUSTAKA Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja (Sastrohadiwiryo, 2003). Karena tenaga tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. S. Mangkuprawira (2011) mengatakan kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Sehingga kompensasi tidak sekedar hanya dalam bentuk financial secara langsung dan yang secara tidak langsung saja tetapi juga dalam bentuk non financial.menurut Simamora (2004) kompensasi meliputi imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang 101

diterima oleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian (Rivai, 2005). Tanpa adanya kompensasi, kebutuhan-kebutuhan lanjutan tidak dapat berfungsi sesuai dengan kaidah Maslow bahwa kebutuhan yang lebih tinggi hanya dapat berfungsi jika kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi. Sistem kompensasi tidak hanya memuaskan kebutuhan fisik melainkan juga merupakan pengakuan dan rasa mencapai sesuatu. Kompensasi terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut : 1. Kompensasi Finansial Kompensasi finansial terdiri atas dua yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung (tunjangan). a. Kompensasi finansial langsung terdiri atas pembayaran pokok (gaji, upah), pembayaran prestasi, pembayaran insentif, komisi, bonus, bagian keuntungan, opsi saham, sedangkan pembayaran tertangguh meliputi tabungan hari tua, saham komulatif. b. Kompensasi finansial tidak langsung terdiri atas proteksi yang meliputi asuransi, pesangon, sekolah anak, pensiun. Kompensasi luar jam kerja meliputi lembur, hari besar, cuti sakit, cuti hamil. Sedangkan berdasarkan fasilitas meliputi rumah, biaya pindah, dan kendaraan. 2. Kompensasi Non Finansial Kompensasi non finansial terdiri atas karena karir yang meliputi aman pada jabatan, peluang promosi, pengakuan karya, temuan baru, prestasi istimewa. Sedangkan lingkungan kerja meliputi dapat pujian, bersahabat, nyaman bertugas, menyenangkan dan kondusif. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenangi, (Siagian, 2002) Selanjutnya dikemukakan bahwa peranan pimpinan atau kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan yang bersifat intermasional, dan peran pengambilan keputusan. Yang dimaksud peranan yang bersifat interpersonal dalam organisasi adalah bahwa seorang pemimpin dalam perusahaan atau organisasi merupakan simbol akan keberadaan organisasi, seseorang pemimpin bertanggung jawab untuk memotivasi dan memberikan arahan kepada bawahan, dan seseorang pemimpin mempunyai peranan sebagai penghubung. Peranan yang bersifat informasional mengandung arti bahwa seseorang pemimpin dalam organisasi mempunyai peran sebagai pemberi, penerima, dan menganalisa informasi. Sedangkan peran pemimpin dalam mengambil keputusan mempunyai arti bahwa pemimpin mempunyai peran sebagai penentu kebujakan yang akan diambil berupa strategi strategi bisnis yang mampu untuk 102

mengembangkan inovasi, mengambil peluang atau kesempatan dan bernegosiasi dan menjalankan usaha dengan konsisten. Dubrin (2005) dalam Suprayetno memberi definisi bahwa kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi dengan petunjuk atau perintah, dan tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak dan merespon dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan antara bawahan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Menurut Nawawi (2006) Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan. Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melampui batas waktu yang disediakan atau sama sekali tidak terselesaikan, sedangkan Hasibuan (2006) menjelaskan bahwa Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah kemampuan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan, dimana suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang disediakan sehingga tujuannya akan sesuai dengan moral maupun etika perusahaan. Dengan demikian kinerja karyawan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan tersebut. Menurut Nitisemito (2006), terdapat berbagai faktor kinerja karyawan, antara lain: 1) Jumlah dan komposisi dari kompensasi yang diberikan 2) Penempatan kerja yang tepat 3) Pelatihan dan promosi 4) Rasa aman di masa depan (dengan adanya pesangon dan sebagainya) 5) Hubungan dengan rekan kerja 6) Hubungan dengan pemimpin. METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi operasional dari masing masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut : 1. Kompensasi ( X1 ) Meliputi imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Adapun indikatornya (Simamora; 2004 dalam Susila) adalah : a. Gaji b. Insentif / Lembur c. Tunjangan 2. Kepemimpinan ( X2 ) Upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi dengan petunjuk atau perintah, dan tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak dan merespon dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan antara bawahan agar tujuan organisasi dapat tercapai. 103

4 (empat) indikator menurut sebagai berikut (Dubrin;2005 Suprayetno) adalah a. Komunikasi antara pimpinan dan bawahan b. Dukungan terhadap pekerjaan c. Kejelasan pemberian tugas d. Keteladanan 3. Kinerja Karyawan ( Y ) Merupakan tindakan-tindakan atau pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan oleh seseorang atau kelompok orang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur, (Siswanto; 2003). Indikator kinerja (Brahmasari 2004) a. Kualitas b. Kuantitas c. Ketepatan waktu Pengukuran Variabel pengukuran data yang digunakan untuk mengukur data-data yang akan dianalisis dari hasil survey/ penelitian langsung melalui kuesioner, diukur menggunakan skala interval, dan Alat pengukuran menggunakan skala likert yaitu skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomenal (Sugiyono,2004). Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dalam penelitihan ini adalah keseluruhan karyawan Bagian Produksi Water Base di PT. Cat Tunggal Djaja Indah Sebanyak 70 orang. PEMBAHASAN Pengaruh Kompensasi Kerja (X1) Terhadap Kinerja (Y). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari tabel path coefisien diketahui bahwa kompensasi mempunyai nilai yang lebih besar dari T- Statistic yaitu sebesar 0,266145. Artinya bahwa kompensasi seperti gaji, insentif atau lembur dan tunjangan mempengaruhi kinerja karyawan. Kompensasi adalah hal yang sangat diperlukan oleh karyawan, jika perusahaan memberikan kompensasi yang tidak sesuai dengan harapan mereka, maka kinerja mereka akan menurun. Sebaliknya, jika kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan sesuai, maka kinerja mereka akan meningkat bahkan bisa lebih baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan fakta diperusahaan bahwa terdapat penurunan kinerja yang disebabkan oleh pemberian tunjangan yang belum sesuai masa kerja, dimana selisih besaranya pemberian tunjangan antara karyawan lama dan karyawan baru tidak berbeda jauh. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Purnami, Suwendra, dan Susila (2014), yang menyatakan bahwa kompensasi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, semakin baik pemberian kompensasi, akan semakin baik kinerja karyawan Pengaruh Kepemimpinan (X2) terhadap Kinerja (Y) Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari tabel path coefisien diketahui bahwa kepemimpinan mempunyai nilai yang lebih besar dari T- Statistic yaitu sebesar 0,349604. Artinya bahwa sebagian 104

besar karyawan merasa pimpinan memberi dukungan sepenuhnya dan pimpinan menjadi contoh sikap teladan kepada karyawan dalam mengerjakan tugasnya. Kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi dengan petunjuk atau perintah, dan tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak dan merespon dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan antara bawahan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Hasil penelitihan ini sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, bahwa pimpinan kurang memberikan perhatian dan dukungan kepada karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Penelitian ini sesuai dengan hasil peneliti yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno (2008) yang menyatakan bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari tabel path coefisien diketahui bahwa kepemimpinan mempunyai nilai yang lebih besar dari T- Statistic yaitu sebesar 0,349604. Artinya bahwa sebagian besar karyawan merasa pimpinan memberi dukungan sepenuhnya dan pimpinan menjadi contoh sikap teladan kepada karyawan dalam mengerjakan tugasnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis PLS untuk menguji pengaruh beberapa variabel terhadap kinerja karyawan di PT.Cat Tunggal Djaja Indah, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemberian kompensasi yang sesuai dapat meningkatkan kinerja karyawan di PT.Cat Tunggal Djaja Indah. 2. Kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan di PT.Cat Tunggal Djaja Indah. Saran Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan atau dimanfaatkan sebagai bahan pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut : 1. Diharapkan perusahaan lebih memperhatikan pemberian tunjangan bagi karyawan berdasarkan masa kerja. 2. Pihak pimpinan disarankan memberikan tanggung jawab kepada karyawan sesuai kemampuan dan keahlian dalam melaksanakan pekerjaannya. 3. Diharapkan perusahaan mempertahankan karyawan yang memiliki kemampuan dan kualitas bekerja yang cukup baik. 4. Sebagai pertimbangan untuk penelitian berikutnya, disarankan untuk menggunakan variabel lain diluar penelitian ini yang diduga mempunyai hubungan dengan kinerja karyawan yang belum ditampilkan dalam penelitian ini. 105

DAFTAR PUSTAKA Brahmasari, Ida. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Pei Internasional Wiratama Indonesia), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.10, No.2, September 2008. Dubrin, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Hasibuan, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Revisi, Penerbit Bumi Kasara Jakarta, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Nawawi,2006. Manajemen Sumber Daya Perusahaan: Ghalia, Indonesia. Nitisemito, Alex, 2006, Manajemen Personalia, Edisi kedua, Ghalia Indonesia Rivai, 2006. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Raja Grafindo Persada. Siagian, 2002. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja, Cetakan Pertama PT. Rineka Cipta. Simamora, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ketiga Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta. Sugiyono, 2010. Metode Penelitihan Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta, Bandung. Suprayetno Agus. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Pei Internasional Wiratama Indonesia), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.10,No.2, September 2008. Sutiadi, 2003, Motivasi Karyawan Dan Aktifitas Manajerial Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. Pasca Sarjana, Universitas Brawijaya, Malang 106