Ringkasan Paper Nama : Agung Firmansyah ( X), Muhammad Ilman Akbar ( ) Kelompok : 316

dokumen-dokumen yang mirip
Model Proses Komunikasi

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S

Penempatan Pegawai. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 (UAS)

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan pelanggan dengan potensi profitable dengan membangun sebuah

Ringkasan Paper Minggu 4 Abdul Muttaqien Kelompok 311

Komunikasi. mengumpulkan informasi internal & eksternal. mendistribusikan informasi pada bawahan maupun pada pihak luar. sebagai pembuat keputusan.

CSCW (Computer-Supported Cooperative Work)

PENTINGNYA KOMUNIKASI

CSCW (Computer-Supported Cooperative Work)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

Ringkasan Paper Nama : Agung Firmansyah ( X), Muhammad Ilman Akbar ( ) Kelompok : 316

Definisi Manajemen Komunikasi (Michael Kaye, 1994)

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009:

Keterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

Pertemuan ke-3 TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI

PENELITIAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI :PENDEKATAN YANG LEBIH INTEGRATIF

COMMUNICATION. Presented by : M Anang Firmansyah

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Modul ke: 14FIKOM KOMUNIKASI ORGANISASI. Fakultas REDDY ANGGARA. Program Studi MARCOMM

EDITOR S COMMENTS: Looking for Diamond Cutters

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BEBERAPA DEFINISI KOMUNIKASI JADI...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

ORGANIZATIONAL COMMUNICATION. Communication

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI P E R E N C A N A A N P E S A N D A N M E D I A M O D U L 4

ini. TEORI KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi global yang sangat perkembang pesat, perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat untuk perkembangan teknologi modern. Tidak hanya sebagai penghubung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III ANALISIS III.1 Interaksi Sosial sebagai Dasar Knowledge Management

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Pendekatan-Pendekatan Keilmuan

IKI SKS 02 Konsep Informasi

TEORI KOMUNIKASI. Teori Berdasarkan Pendekatan Obyektif. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sosial, teknologi, maupun ekonomi (United Nations:1997). Marzano, et al (1988)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

b. Siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah, c. Penekanan pada eksplorasi

PROSES MENULIS PESAN BISNIS

TEORI-TEORI SIBERNETIKA-1

Ringkasan Paper Kelompok : 316 Nama : Agung Firmansyah ( X), Muhammad Ilman Akbar ( )

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Orasi ilmiah DR. Arry Akhmad Arman, Fakultas Teknologi Industri, ITB, 23 Agustus

LAPORAN PENELITIAN A. Tujuan Penyusunan laporan 1. Penelitan Dasar ( Basic Research a. Penelitian Dosen b. Penelitian Mahasiswa ( Student Research

PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

Pengertian Komunikasi

Teori Komunikasi. Pendekatan-pendekatan Keilmuan. Martina Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 01Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A. Proses Pengambilan Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik

BAB X. PENGENDALIAN INTERN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Produksi, Distribusi dan Penerimaan Pesan. Sesi 3 Komunikasi dan Perilaku Manusia Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF

KOLABORASI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG INTEGRASI SISTEM INFORMASI. Abstrak

BAB XIII KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Tantangan Dasar Desain Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

Dalam psikologi pendidikan, konsep minat diniterpretasikan sebagai variabel motivasi konten spesifik yang dapat diselidiki dan secara teori dapat dire

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas pendidikan baik pendidikan formal, informal maupun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 5088 siswa SMP dan sederajat di Sumaetra Barat tidak lulus UN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, bangsa Indonesia harus

penelitian Langkah Strategis menulis proposal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. itulah sebabnya manusia dijuluki sebagai animal educandum dan animal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out

BAB I PENDAHULUAN. vital dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai bentuk simbol, teorema, dalil,

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan sangat cepat

Research Model in Information Systems

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

Teori Komunikasi. Pemahaman Konseptual MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Perlu menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi atau daya yang dimiliki masyarakat dalam hal membaca.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan oleh orang yang menyusun peran mereka yaitu

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAGAIMANA MENGUKUR AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN?

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adanya kesulitan prinsipal untuk memonitor dan melakukan kontrol terhadap

Laporan: Satu Semester Bersama Kuliah Seminar. Abstraksi

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

EKOLOGI PERKOTAAN. Dr. Ir. Hanny W Wiranegara, MT.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

Ringkasan Paper Nama : Agung Firmansyah (120500007X), Muhammad Ilman Akbar (1205000622) Kelompok : 316 Judul Paper Communication Richness in Electronic Mail: Critical Social Theory and the Contextuality of Meaning Penulis Ojelanki K. Ngwenyama, Allen S. Lee Sumber MISQ Quarterly Tahun 1997 Pendahuluan Penelitian tentang penggunaan teknologi informasi dalam organisasi atau manajerial adalah salah satu topik utama dalam bidang ilmu sistem informasi. Salah satu teori penting tentang topik ini adalah Information Richness Theory (IRT). IRT mengatakan bahwa: 1. Bobot informasi (richness) adalah nilai instrinsik suatu media berbasis IT. 2. Penggunaan media tersebut untuk keperluan manajerial dan organisasi. Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai hasil penelitian membuktikan bawah validitas IRT lemah. Hal tersebut membuat para peneliti membutuhkan perspektif/teori baru untuk mendefinisikan bobot informasi (richness). Teori tersebut adalah Critical Social Theory (CST). CST berdasarkan pada perspektif kritis, tidak seperti IRT yang berdasarkan pada perspektif positif. Paper ini memperkenalkan sudut pandang tersebut dan membandingkannya dengan sudut pandang yang sebelumnya ada dalam memandang information richness. Definisi IRT Menurut (Daft and Lengel 1986), information richness didefinisikan sebagai kemampuan sebuah informasi untuk mengubah pemahaman seseorang dalam jangka waktu tertentu. Sebuah medium penyampaian informasi dikatakan rich apabila dapat mengurangi ambiguitas informasi, memiliki banyak isyarat dan umpan balik, dan mampu membantu proses memahami pesan yang kompleks. Medium informasi dikatakan lean apabila penggunaan medium tersebut sulit untuk memberi pemahaman terhadap suatu informasi. (Daft and Lengel 1986) memberi urutan media informasi dari yang paling rich ke lean: (1) tatap muka, (2) telepon, (3) dokumen personal seperti email atau memo, (4) dokumen yang tidak personal, and (5) dokumen numerik. Namun, seiring berjalannya waktu dan diadakannya berbagai penelitian, IRT menjadi bergeser dari konteks organisasi secara umum menjadi individual. Ada beberapa bukti penelitian: Markus (1994) menunjukkan bahwa manajer senior banyak menggunakan email. Email adalah medium komunikasi yang rich, tidak lean. Hal ini menyebabkan teori IRT terbalik. Oleh karena itu, penelitian tentang information richness juga harus memperhatikan konteks organisasi. Sebagai contoh, IRT memiliki kelemahan pada pelevelan bobot informasi media yang fiks. Sudut Pandang Penelitian tentang IRT Terdapat dua sudut pandang dalam melakukan penelitian tentang IRT: 1. Positivist Komunikasi adalah proses fisik perpindahan materi informasi dari satu orang ke orang lain, tanpa melihat aspek dunia nyata bahwa manusia memiliki makna dalam berkomunikasi. Orang (penerima atau pemberi informasi) dianggap tidak lebih sebagai wadah yang pasif. Penelitian menggunakan sudut pandang positivist menggambarkan proses komunikasi sebagai notasi logika formal matematika. 2. Interpretivist

Tidak melihat orang sebagai wadah pasif, tapi sebagai makhluk cerdas yang memahami seberapa lean -nya informasi yang diterima. Artinya terdapat dunia nyata dalam komunikasi, yaitu terdapatnya konteks subjektif dalam sebuah komunikasi, karena manusia memahami makna-makna yang tidak dapat digambarkan dalam notasi logika formal. Penelitian menggunakan sudut pandang interpretivist memperhatikan aspek subjektif ini dengan studi etnografi dan hermeneutika. Critical Social Theory (CST) Sudut pandang baru ini memperhatikan aspek dunia nyata dari sebuah komunikasi dalam organisasi dan berorientasi untuk memetakan dan menginterpretasikan makna komunikasi. Sudut pandang CST tidak menggambarkan penelitian IRT sebagai notasi logika formal matematika. CST juga tidak memisahkan subjek penelitian sebagai individu dari konteks organisasinya. Oleh karena itu, sudut pandang CST sangat tepat digunakan dalam penelitian tentang information richness. Konsep Communicative Action Dalam CST, proses pemahaman terhadap informasi tidak serta merta hanya meliputi pemahaman dari apa yang disampaikan pemberi informasi. Akan tetapi, terdapat proses validity claims yang berhubungan dengan apa saja tindakan yang dilakukan pemberi informasi. Proses validity claims dilakukan dengan mengetahui completeness, truthfulness, sincerity, clarity/comprehensibility, contextuality/appropriateness, efficiency, dan effectiveness dari pemberi informasi. Validity claims ini membantu penerima informasi untuk membebaskan dirinya dari informasi-informasi yang ambigu, terdistorsi, atau tidak dipahami. Dalam CST, terdapat istilah social action. Kata social menggambarkan bahwa action yang dilakukan oleh setiap individu dalam menyampaikan informasi adalah berhubungan erat dengan konteks organisasi. Konteks organisasi yang dimaksud adalah tentang struktur perusahaan, norma-norma yang berlaku, biroraksi, dan hal lainnya. Terdapat empat tipe social action: 1. Instrumental action, yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencapai tujuan rasional. 2. Communicative action, berhubungan dengan mencapai dan menjaga mutual understanding (seseorang paham apa yang disampaikan orang lain) di antara semua pihak yang saling berkoordinasi dalam kondisi organisasi. 3. Discursive action, yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencapai atau mengembalikan pemahaman serta melakukan validity claims 4. Strategic action, berhubungan dengan cara seseorang mempengaruhi orang lain dan mengubah tindakan orang lain untuk mencapai tujuan dari seseorang tersebut. Tabel di bawah ini menjelaskan hubungan antara empat tipe social action tersebut dengan proses validity claims.

Tabel 1. Tipe Social Action dan Penerapan Validity Claims (Sumber: Ngweyama dan Lee, 1997)

Communication Richness dalam Sudut Pandang CST Berikut ini adalah tabel perbandingan ketiga sudut pandang dalam memandang communication richness. Tabel 2. Perbandingan Tiga Sudut Pandang (Sumber: Ngweyama dan Lee, 1997) Paper ini memberikan contoh empiris dari communication richness berdasarkan CST dengan melampirkan beberapa percakapan email yang diambil dari penelitian (Markus 1994). Percakapan email ini dilakukan oleh tiga orang karyawan dalam satu perusahaan. Penulis paper ini menjelaskan keterkaitan antara information richness dengan communicative action. Akan tetapi, karena keterbatasan ringkasan paper ini, percakapan email tersebut beserta penjelasannya tidak dapat kami tampilkan. Kesimpulan Penelitian IS pada umumnya mengandalkan IRT sebagai teori yang mendefinisikan bobot informasi. Dengan ditemukannya bukti bahwa IRT tidak memiliki validitas yang kuat maka para peneliti harus mencari teori baru dengan perspektif baru untuk mendefinisikan bobot informasi. Teori baru tersebut adalah Critical Social Theory (CST). Berbeda dengan IRT yang berpersepktif positif, CST menggunakan perspektif kritis. Karena CST merupakan teori yang baru digunakan dalam lingkungan penelitian IS maka potensi CST masih besar terutama pada bidang communication richness. Sumbangsih paper ini dalam mengembangkan teori baru adalah memperkenalkan CST, memberikan contoh penelitian CST dalam cabang ilmu IS, dan memperluas domain penelitian CST. Daftar Pustaka Daft, R. L. and Lengel, R. H. Organizational Information Requirements, Media Richness and Structural Design, Management Science (32:5), 1986, pp. 554-571 Markus, M. L. Electronic Mail as the Medium of Managerial Choice, Organization Science (5:4), 1994, pp. 502-527

Ngwenyama, O. K. and Lee, A. S. Communication Richness in Electronic Mail: Critical Social Theory and the Contextuality of Meaning, MISQ Quarterly/June, 1997. Komentar Penulis 1. Membaca dan memahami papernya cukup sulit. Papernya berumur tua, sehingga sulit menyambungkan ide dari papernya dengan teknologi yang sudah ada saat ini. 2. Format penulisannya menyulitkan pemahaman, karena setiap paragraf memiliki jumlah kalimat yang sangat banyak dan satu halaman terdiri dari dua kolom. Hal ini menyulitkan proses speed reading. 3. Studi kasus yang ditunjukkan judul paper tidak begitu penting. Sebaiknya paper ini berjudul New perspective for communication richness: critism with Critical Social Theory