BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa: individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain dengan tujuan menjelaskan aspek aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Dan menurut Kuncoro (2003) dalam penelitian ini juga menggunakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih dimana bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara dua variabel yang diteliti. Penelitian ini dapat dikategorikan penelitian asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel kualitas analisis Kreativitas, Inovasi dan Kinerja Karyawan. Data yang diperoleh dibuat skala pengukurannya yang kemudian diolah untuk dianalisis. Penggunaan metode survey dilakukan karena penelitian dilakukan pada populasi besar, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono, 2006). Menurut Kelinger yang dikutip oleh Sugiyono (2008:7) metode survey yaitu metodologi penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil 39
40 dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dan deskriptif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan penelitian deskriptif umumnya menggunakan data sekali tembak atau cross sectional yang datanya berupa beberapa subyek pada waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis pengaruh Kreativitas (X 1 ) dan Inovasi (X 2 ) yang diterapkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survey. Unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo. Table 3. 1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis dan Metode Penelitian Desain Penelitian Unit Analisis Time Horizon Individu karyawan T-1 Asosiatif Deskriptif T-2 Asosiatif Deskriptif T-3 Asosiatif Deskriptif PT. Telekomunikasi, Tbk Individu karyawan PT. Telekomunikasi, Tbk Individu karyawan PT. Telekomunikasi, Tbk Cross sectional Cross sectional Cross sectional
41 Cross sectional adalah studi untuk mengetahui cara mempelajari objek riset dalam kurun waktu tertentu saja (tidak berkesinambungan dalam waktu jangka panjang). (Umar, 2005). Keterangan: 1. T-1 : Untuk menganalisis pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Kandatel Joglo. 2. T-2 : Untuk menganalisis pengaruh Inovasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Kandatel Joglo. 3. T-3 : Untuk menganalisis pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Kandatel Joglo. 3.2 Operasional Variabel Dalam penelitian ini variabel yang diteliti ada dua kelompok besar, yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Definisi operasional untuk masing masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah Kreativitas (X 1 ) dan Inovasi (X 2 ).
42 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat (Y) adalah Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo. Table 3. 2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran Model Skala Pengukuran Kreativitas Dimensi -Karya baru Ordinal Likert (X 1 ) proses -Pemberian manfaat -Penyelesaian masalah Dimensi -Terbuka terhadap Ordinal Likert person pengalaman baru -Percaya diri -Luwes dalam berpikir dan bertindak
43 Inovasi Struktural - Sumber daya Ordinal Likert (X 2 ) berlimpah -Komunikasi antar unit -Tekanan waktu yang minimal -Dukungan kerja dan non kerja Budaya -Penerimaan Ordinal Likert ambiguitas -Toleransi resiko -Toleransi konflik -Fokus pada hasil -Fokus pada system terbuka Sumber daya -Komitmen pada Ordinal Likert pelatihan dan pengembangan -Keamanan kerja -Orang-orang kreatif
44 Kinerja Kualitas kerja -Proses Ordinal Likert Karyawan -Hasil sesuai standar (Y) Kuantitas kerja -Jumlah produksi Ordinal Likert sesuai target perusahaan Ketepatan -Pekerjaan Ordinal Likert waktu diselesaikan tepat waktu Efektivitas -Efektivitas Ordinal Likert biaya penggunaan sumber daya Hubungan antar -Menghargai Ordinal Likert perseorangan -Niat baik -Kerja sama 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian ini, berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu data berbentuk angka atau data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari kuisioner yang dibagikan kepada para karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo.
45 Table 3. 3 Jenis dan Sumber Data TUJUAN DATA JENIS DATA SUMBER DATA Analisis pengaruh T-1 Kreativitas terhadap Kuantitatif Primer Kuisioner Kinerja Karyawan Analisis pengaruh T-2 Inovasi terhadap Kinerja Kuantitatif Primer Kuisioner Karyawan Analisis pengaruh T-3 Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Kuantitatif Primer Kuisioner Karyawan Keterangan : 1. T-1 : Untuk menganalisa pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo 2. T-2 : Untuk menganalisa pengaruh Inovasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo 3. T-3 : Untuk menganalisa pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo
46 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Studi kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mencatat, mempelajari text book dan buku buku pelengkap atau referensi, seperti: jurnal dan media cetak lainnya di perpustakaan dan tempat lainnya, serta sumber data lainnya seperti fasilitas internet yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah. 2. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pernyataan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden. (Indriantoro, 2002). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawacara pada Bapak Akhmad Sopian selaku Koordinator SPV PT. Telekomunikasi, Tbk (TELKOM) untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, sehingga dapat mendukung penelitian.
47 3. Kuesioner Kuesioner merupakan pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan tidak memerlukan kehadiran peneliti. Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pernyataan. Kuesioner penelitian ini merupakan sekumpulan daftar pernyataan yang diajukan khususnya kepada sampel responden PT. Telekomunikasi, Tbk (TELKOM) mengenai Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi, Tbk (TELKOM) secara langsung. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009: p116) menyatakan bahwa teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang akan digunakan. Secara skematis macam-macam teknik sampling ditunjukkan pada gambar 3.1
48 Gambar 3. 1 Teknik Sampling (Sugiyono, 2004) Sumber : Sugiyono, 2004 Dari gambar tersebut terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability Sampling meliputi, simple random, proportionate strartified random, Disproportionate stratified random dan area random. Nonprobability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling. 3.6 Metode Analisis Data Untuk mengetahui ukuran sample di mana besar populasi sampel tidak diketahui secara pasti maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara acak (random sampling) :
49 ni = (Ni : N). n Dimana : ni = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya Ni = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili dari populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel menurut Arikunto (2002: 112) apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 %. Dalam penelitian ini digunakan sampel dari semua populasi karena berdasarkan data PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kandatel Joglo jumlah populasinya adalah 59 orang. Jika penelitiannya merupakan penelitian populasi, populasi tersebut disebut dengan sensus. 3.7 Teknik Pengukuran Sampel Menurut Sugiyono (2006:107) dalam skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.
50 Skala Likert pada umumnya menggunakan lima angka untuk menentukan poin. Berikut merupakan contoh tabel poinnya: Table 3. 4 Skala Likert Kategori Poin Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Ragu-ragu (R) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2006:135) 3.8 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode analisis yang digunakan. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0. Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan : Table 3. 5 Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode Analisis Teknik Analisis T-1 Asosiatif-Deskriptif Regresi sederhana T-2 Asosiatif-Deskriptif Regresi sederhana
51 T-3 Asosiatif-Deskriptif Regresi berganda Sumber : Diolah penulis, 2012 Keterangan : 1. T-1 : Untuk menganalisa pengaruh Kreativitas terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo. 2. T-2 : Untuk menganalisa pengaruh Inovasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo. 3. T-3 : Untuk menganalisa pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo. 3.8.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji Validitas Menurut Riduwan (2004, p109-110), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur, dimana alat ukur dalm penelitian ini adalah kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap butir-butir pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Person Product Moment. Rumusnya dalah sebagai berikut : r = N XY ( X).( Y) 2 2 2 2 [ N X ( X) ][. N Y ( Y) ]
52 Keterangan : r = Koefisien Korelasi = Jumlah skor item X = Jumlah skor total (seluruh item) Jumlah responden Dasar pengambilan keputusan : o Jika r hitung positif, dan r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. o Jika r hitung tidak positif, dan r hitumg < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. o Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus: = Keterangan : t = Nilai r = Koefisien korelasi hasil n= Jumlah responden
53 Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan ( dk = n-2 ) Keputusan : Jika > berarti valid Jika < berarti tidak valid Jika instrumen tersebut valid maka dilihat dari kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya ( r ) sebagai berikut : Hasil r antara 0,800 1,000: Sangat tinggi Hasil r antara 0,600 0,799: Tinggi Hasil r antara 0,400 0,599: Cukup tinggi Hasil r antara 0,200-0,399: Rendah Hasil r antara 0,000 0, 199: Sangat rendah (tidak valid) Uji Reliabilitas Reliabilitas menurut Sugiyono (2005), adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Kondisi itu ditengarai dengan konsistensi hasil dari penggunaan alat ukur yang sama yang dilakukan secara berulang dan memberikan hasil yang relatif sama dan tidak melanggar kelaziman. Untuk pengukuran subjektif, penilaian yang dilakukan oleh minimal dua orang bisa memberikan hasil yang relatif sama (reliabilitas antar penilai). Pengertian Reliabilitas tidak sama dengan pengertian validitas. Artinya
54 pengukuran yang memiliki reliabilitas dapat mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha adalah sebagai berikut : rumus : Langkah 1. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan = ( 2 N N Keterangan : Varians skor tiap-tiap item Jumlah kuadrat item Xi ( N 2 = Jumlah item Xi dikuadratkan = Jumlah responden Langkah 2. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus: Keterangan: = S 1 + S 2 + S 3.Sn = Jumlah varians semua item
55 S 1 + S 2 + S 3.Sn = Varians item ke-1, 2, 3.. n Langkah 3. Menghitung varians total dengan rumus : = ( 2 N N Keterangan : S t = Varians total = Jumlah kuadrat X total ( n 2 = Jumlah X total dikuadratkan = Jumlah responden Langkah 4. Masukkan nilai Alpha dengan rumus: r 11 = K 1 - K-1 St Keterangan : r 11 = Nilai reliabilitas Jumlah varians skor tiap-tiap item
56 St K = Varians total = Jumlah item Dasar pengambilan keputusan : 1. Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliabel. 2. Jika r alpha positif dan r alpha < r tabel, mak butir atau variabel tersebut tidak reliabel. 3. Hasil uji reabilitas memperoleh nilai koefisien realitas yang lebih besar dari 0,5. Sesuai dengan pendapat Ghozali (2006) bahwa pernyataan dinyatakan reliabel (handal) jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,5. Jadi dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah reliabel (dapat diandalkan). 3.8.2 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Dalam pembahasan ini yang digunakan uji One Sample Kolmogorov - Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05 dan pengolahan data menggunakan SPSS v16.00. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
57 variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residula berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2006). 3.8.3 Analisis Korelasi Sederhana (Pearson Correlation) Berdasarkan pendapat Kuncoro & Riduwan (2007, p62), apabila nilai koefisien korelasi pearson (r) = +1, maka korelasi atau hubungan positif dan sempurna. Apabila koefisien korelasi pearson (r) = -1, maka korelasi atau hubungannya negatif dan sempurna. Arti positif di sini, misalkan hubungan antara variabel X dan Y (r xy ) nilainya positif (+), maka hubungannya searah. Jika X naik maka Y pun akan naik, Jika X turun maka Y pun akan turun, begitu juga sebaliknya. Sedangkan arti dari negatif (-) adalah hubungan antara X dan Y berbanding terbalik, jika X naik maka Y turun, jika X turun maka Y naik, begitu juga sebaliknya. Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KP = r 2 x 100% Dimana : KP = Nilai koefisien Determinan r = Nilai koefisien korelasi
58 Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p62), pengujian signifikan yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikan sebagai berikut. Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan : 1. Jika nilai probabilitas Sig lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0.05 atau [Sig 0.05], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. 2. Jika nilai probabilitas Sig lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0.05 atau [Sig < 0.05], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 3.8.4 Analisis Regresi Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat
59 diperkecil. Menurut Pratisto (2004,p102), analisis Regresi berguna untuk memprediksi seberapa jauh pengaruh satu atau beberapa variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). 1. Regresi Linear Sederhana Tujuan dari regresi sederhana ialah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar dua variabel. Dua variabel terbagi atas dua, yakni: variabel independen (variabel bebas) dan varibel dependen (variabel terikat). Di bawah ini adalah persamaan dari regresi linear sederhana : Y = a + bx Dimana : Y = Variabel tidak bebas (dependen variabel) X = Variabel bebas (independen variabel) a = Nilai konstanta b = Koefisien regresi 2. Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda adalah suatu teknik untuk dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh satu variabel (variabel X) terhadap variabel yang lain (variabel Y). Rumus yang digunakan: Y = a + b1.x1 + b2.x2
60 Di mana: Y = Variabel dependen, nilainya tergantung pada nilai variabel X a = Konstanta, nilai Y pada saat x = 0 b = Koefisien regresi X = Variabel 3.9 Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan tujuan tujuan penelitian maka rancangan uji hipotesis yang dapat dibuat merupakan rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Perhitungan yang digunakan adalah dengan menggunakan cara SPSS 16.0 yang akan menghasilkan persamaan, di mana dari output SPSS 16.0 akan diketahui apakah perhitungan signifikan atau tidak, serta akan menjelaskan hubungan antara 3 variabel yaitu variabel Kreativitas (X 1 ), Inovasi (X 2 ) dan Kinerja Karyawan (Y). Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakkuadratan sebesar (α = 5% = 0,05). Dasar Pengambilan Keputusan : Jika nilai probabilitas Sig lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas 0.05 atau (Sig 0.05), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
61 Jika nilai probabilitas Sig lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas 0.05 atau (Sig < 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 1 Kreativitas (X 1 ) Menurut Imam Musbikin (2006:6) yx1 Kinerja Karyawan (Y) Menurut Bambang Guritno & Waridin (2005) Gambar 3. 2 Sub - Struktural 1 Tujuan 1 (Sub Struktural 1): Hipotesis pengujian secara simultan antara X 1 dan Y Ho : Variabel Kreativitas tidak berkontribusi terhadap variabel Kinerja Karyawan Ha : Variabel Kreativitas berkontribusi terhadap variabel Kinerja Karyawan 1 Inovasi (X 2 ) Menurut Regis Cabral (2003) yx2 Kinerja Karyawan (Y) Menurut Bambang Guritno & Waridin (2005) Gambar 3. 3 Sub - Struktural 2 Tujuan 2 (Sub Struktural 2):
62 Hipotesis pengujian secara simultan antara X 2 dan Y Ho : Variabel Inovasi tidak berkontribusi terhadap variabel Kinerja Karyawan Ha : Variabel Inovasi berkontribusi terhadap variabel Kinerja Karyawan Kreativitas (X 1 ) Menurut Imam Musbikin (2006:6) Inovasi (X 2 ) yx1 1 yx2 Kinerja Karyawan (Y) Menurut Bambang Guritno & Waridin (2005) Menurut Regis Cabral (2003) Gambar 3. 4 Sub - Struktural 3 Tujuan 3 (Sub Struktural 3): Hipotesis pengujian secara simultan antara X 1, X 2 dan Y
63 Ho : Variabel Kreativitas dan Inovasi tidak berkontribusi secara simultan terhadap variabel Kinerja Karyawan Ha : Variabel Kreativitas dan Inovasi berkontribusi secara simultan terhadap variabel Kinerja Karyawan 3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini adalah hasil kuesioner yang disebar akan didapatkan bagaimana Kreativitas dan Inovasi selanjutnya mempengaruhi Kinerja Karyawan. Kreativitas diharapkan dapat meningkatkan Inovasi, sehingga pada akhirnya akan terciptanya Kinerja Karyawan. Dengan terciptanya Kinerja Karyawan, diharapkan pelayanan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo dapat meningkat secara signifikan. Dengan hasil yang didapat inilah dapat dilihat bagaimana variabel variabel independen dapat memengaruhi variabel dependen dan variabel bebas mana yang paling berperan dalam memengaruhi variabel terkait. Dengan didapatnya gambaran seperti di atas, diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Kandatel Joglo dalam meningkatkan pelayanannya dan mendapatkan laba, serta sebagai bahan masukan kegiatan pemasaran apa yang perlu ditingkatkan dan mana yang dapat dikurangi.