BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Tataran lingkungan dari produk puzzle ragam hias betawi ini yaitu berkaitan dengan tataran lingkungan non fisik. Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat para anak bangsa khusus nya anak anak usia dini sudah semakin melupakan kebudayaan daerah, padahal nilai nilai budaya bangsa ini harus di lestarikan dengan memperkenalkan produk produk dalam negeri yang masih banyak di kenal oleh masyarakat luas dan mancanegara. Pengenalan produk dalam negri khususnya yang turut berperan dalam melestarikan kebudayaan harus didukung bukan hanya oleh pemerintah daerah tetapi juga masyarakat yang harus ikut serta agar produk dalam negeri tidak punah dimakan zaman. Pengembangan dan pengenalan produk yang membawa unsur kebudayaan sangat banyak di Indonesia mulai dari mainan, makan dan minuman. Maka penulis ingin mengangkat pengenalan produk dari puzzle ragaam hias betawi ini. Produk puzzle ragaam hias betawi ini bisa menjadi pendorong para generasi penerus bangsa agar tetap melestarikan produk khas daerah bukan hanya daerah betawi saja tetapi juga daerah yang ada di seluruh Indonesia agar bisa dikenal ke mancanegara. B. TATARAN SISTEM Dalam mengenalkan produk puzzle ragam hias betawi ini dengan beberapa cara yaitu : 1. Cara penyebaran dan pemanfaatan produk Even Hut DKI Jakarta Pengenalan produk puzzle ragam hias betawi yang berkaitan dengan masyarakat betawi, karenena masyarakat betawi kental dengan kota Jakarta, maka dengan adanya even Hut DKI Jakarta ini adalah momen yang tepat untuk mengenalkan ke masyarakat produk bir pletok cempaka ini. 25
Puzzle ragam hias betawi yang di perkenalkan melalui even ini memberikan ruang terhadap minuman tradisional khas betawi ini agar bisa lebih dikenal dan diminati masyarakat dan juga bisa ikut bersaing di pasaran dengan mainan maianan trasisional lainnya. Pameran Kuliner dan Budaya Betawi Pada penyebaran produk bir pletok cempaka penulis juga melihat peluang pada pameran/even jajanan Nusantara yang biasa diikuti oleh UKM (usaha kecil menengah) untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Gambar 13 : Festival Kuliner dan Budaya Betawi ( Sumber : www.majalah betawi.com, 2017 ) 2. Cara Penggunaan Produk Cara kerja produk sama halnya seperti permainan puzzle pada umumnya yaitu: - Memasukkan bentuk-bentuk yang sesuai pada polanya. - Menyusun benda kecil ke dalam benda yang besar anak akan memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. 26
Gambar 14 : Cara Penggunaan ( Sumber : Dok. Pribadi Syahrul Hidayat, 2017) C. TATARAN PRODUK Puzzle ragam hias betawi memiliki desain ilustrasi dengan kekuatan utama adalah ilustrasi yang mampu mengkomunikasikan dari makna gambar ilustrasi, dengan penekanan menggunakan karakter manusia dan binatang musang yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dengan media pengaplikasianya menggunakan media kaos yang mempunyai kualitas premium. Adapun langkah- langkah dalam pengerjaan kaos ilustrasi musang memiliki sub 3 (tiga) proses desain produksi yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi yang Akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pra Produksi Pra produksi merupakan tahapan awal perencanaan sebelum memulai tahapan produksi, oleh karena itu dibutuhkan persiapan-persiapan awal seperti beritkut ini: 27
a. Konsep Ide konsep dalam proses perancangan puzzle ragan hias betawi dimulai dengan mencari data dan referensi dengan produk sejenis yang telah ada, yang kemudian mencari peluang sebagai perbaikan dari produk yang sudah ada sebelumnya dan konsep ini lebih kedalam kebutuhan atau permintaan pasar. Pada kasus mainan puzzle yang ada dipasaran saat ini cenderung tidak inovatif atau desain monoton itu-itu saja, disinilah tercipta sebuah ide untuk membuat puzzle ragam hias betawi. b. Brainstrorming Brainstorming adalah salah satu bentuk berpikir kreatif sehingga pertimbangan memberikan jalan untuk berinisiatif kreatif (Suprijanto, 2009). Bisa di artikan juga bahwa brainstorming adalah teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin dalam kelompok. Dalam proses brainstorming terdapat suatu teknik dalam proses pencarian gagasan yang sering disebut mind mapping brainstorming, mind mapping sendiri berguna untuk mengurutkan kerangka ide yang saling berhubungan ke segala arah hingga menemukan suatu jawaban yang Eureka atau jawaban final dari brainstorming. Brainstorming berfungsi untuk mencari secara jelas dari apa yang menjadi masalah awal, disini mappin brainstorming akan dijelaskan proses awal penentuan kaos pecinta binatang yang dijadikan sebagai target dari produk tersebut, hingga akhirnya melalui proses brainstorming mendapatkan jawaban untuk membuat kaos ilustrasi musang untuk kaos pecinta musang. Berikut ini adalah mapping brainstorming. 2. Produksi Setelah melalui proses pencarian ide, brainstorming dan penentuan tema maka langkah selanjutkan adalah melakukan produksi. Produksi merupakan tahapan memulai membuat desain mulai dari sketsa manual, digital sampai final artwork. a. Sketsa Tahap awal membuat ilustrasi musang yaitu dengan membuat sketsa dari konsep tema yang sudah ditentukan, proses sketsa sendiri menggunakan kertas 28
Hvs 80gr, ukuran A4 297 x 210 mm, dan pensil 2b faber castel dan ballpoint sebagai penegas dari sketsa untuk proses scanning. Berikut adalah sketsasketsanya : 29
Gambar 15 : Sketsa awal ( Sumber : Dok. Pribadi Syahrul Hidayat, 2017) b. Proses Digital Proses digital adalah proses pengolahan ulang dari menggunakan bantuan komputer dan software dalam pengolahan gambarnya, dalam proses digital yang perlu disiapkan adalah komputer dengan software desain yaitu adobe photoshop atau Adobe illustrator, disini pada pengolahan terdapat tahap antara lain : Sketsa Sketsa yang telah dibuat secara manual kemudian di pindai kedalam bentuk digital bisa menggunakan scanning atau foto. Kemudian akan dilanjutkan ke proses selanjutnya. Tracing Tracing merupakan suatu proses atau teknik dalam pengerjaan atau teknik dalam proses sketsa digital pada software aplikasi seperti adobe illustrator. Dibagi sesuai dengan layer agar mudah dalam proses pewarnaan. 30
Gambar 16 : Tracing Sketsa Digital Coloring Setalah keseluruhan proses tracing atau redraw sketsa digital seselsai dilanjutkan dengan coloring atau pewarnaan sesuai dengan pembagian layer yang sudah di atur sesuai posisi depan dan posisi belakang, sampai proses final artwork maka file bisa disave dalam bentuk.pdf, atau JPEG High resolution. 31
Gambar 17 : Proses Coloring 3. Pasca Produksi Proses pasca adalah proses terakhir dari beberapa tahapan proses sebelumnya, setelah proses produksi selesai kemduian ditransfer data untuk digunakan proses produksi kaos ilustrasi musang. Proses produksi kaos musang sendiri sangat sederhana karena menggunakan sablon inovasi terbaru yaitu dengan menggunakan sablon berbasis printing pada cetaknya. Proses cetaknya pun hampir sama persis dengan mecetak gambar pada kertas bedanya hanya pada media yang dipakai, khusus untuk kaos menggunakan bahan garment. 32
a. Pemotongan pola menggunakan mesin CNC Proses pembentukan motif adalah kegiatan mengcutting dengan mesin Cnc mesin potong kayu untuk membentuk gambar ragam hias betawi dan juga tempat atau rumah puzzle. Pengcuttingan ini dilakukan dengan mesin komputerisasi. Untuk komponen yang sama dalam pengcuttingan di rangkap, 2 atau 3 rangkap. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu/biaya produksi dan kesamaan bentuk. Gambar 18 : Proses Pemotongan Pola b. Proses Penghalusan Kayu Pada tahap ini yang dilakuan adalah pengetaman kedua sisi sesuai dengan ketebalan kayu yang dibutuhkan. Gambar 19 : Proses pengampalasan / penghalusan kayu 33
c. Proses Perakitan Setelah semua komponen sudah lengkap semua maka tahap selanjutnya adalah perakitan. Bahan perakitan yang digunakan adalah lem Fox (lem putih). Dalam perakitan dilakukan dengan penuh kehati-hatian karena ini akan sangat mempengaruhi kenyamanan pemakai dalam penggunaan nantinya. Pemasangan setiap komponen harus tepat pada tempatnya. Dan dalam pengeleman atau perakitan ini dilakukan dalam satu waktu untuk mempermudah pengerjaanya dan menghemat waktu. d. Finishing Setelah perakitan semua komponen selesai dilakukan, maka selanjutnya dilakukan proses finishing. Proses finishing kayu mempunyai tahapan-tahapan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil akhir. Tahapan - tahapan tersebut telah dilakukan dalam bentuk langkah-langkah standar, langkah tersebut sebagai berikut: a. Persiapan Permukaan Sebelum melakukan pengaplikasian bahan finishing, maka perlu memperhatikan kondisi kayu tersebut. Apakah kayu tersebut siap difinishing atau belum. Terkadang terdapat kotoran atau getah kayu yang masih menempel. Atau juga terdapat lubang pada kayu yang belum tertup maka perlu ada pendempulan menggunakan wood filler. Jika sudah tidak ada masalah pada permukaan kayu, maka proses finishing dapat dilakukan. b. Pengamplasan kasar dan halus Setelah permukaan siap untuk difinishing hal yang pertama dilakukan adalah menghaluskan permukaan yaitu dengan melakukan pengamplasan. Pengmplasan pertama menggunakan amplas kasar 180 atau 240 tergantung kondisi permukaan kayu tersebut. Selanjutnya untuk menambah halus permukaan mengamplas menggunakan amplas halus berukuran 400. 34
D. TATARAN ELEMEN Pada proses desain kaos ilustrasi musang terdapat beberapa elemen-elemen desain yang dipakai dalam pembuatan produksi kaos ilustrasi tersebut antara lain : 1. Motif Desain puzzle Motif Bunga Melati Gambar 20 : Desain puzzle Motif Bunga Melati Desain puzzle Motif Lis Plang Gigi Balang Gambar 21 : Desain puzzle Motif Lis Plang Gigi Balang 35
Desain puzzle Motif Bunga Kecubung Gambar 22 : Desain puzzle Motif Bunga Kecubung Desain puzzle Motif Bunga Tapak Dara Gambar 23 : Desain puzzle Motif Bunga Tapak Dara 36
Desain puzzle Motif Bunga Cempaka Gambar 24 : Desain puzzle Motif Bunga Cempaka Desain puzzle Motif Bunga Delima Gambar 25 : Desain puzzle Motif Bunga Delima ( Sumber : Dok. Pribadi Syahrul Hidayat, 2017 37
2. Teks / huruf Teks atau huruf adalah salah satu elemen desain yang berfungsi sebagai penjelas baik berupa judul, tagline, logotype mauapun kalimat pendek. Dalam perancangan kaos ilustrasi musang menggunakan beberapa jenis font atau teks sebagi informasi umum tentang ilustrasi yang ditempatkan pada kaos bagian belakang, dan tagline nama karakter, berikut adalah jenis font yang dipakai dalam perancanganya : a. Space Age SPACE AGE adalah font asli berdasarkan jenis logo untuk "Mission: SPACE" Epcot tarik. Versi 1.0 berisi angka, tanda baca, dan beberapa karakter diperpanjang. Juga termasuk kedalam versi OpenType eksperimental SPACE AGE yang berisi beberapa ligatures otomatis. Fitur OpenType ini bekerja dalam versi saat ini dari Adobe Photoshop, Illustrator dan InDesign. Gambar 26 : Font Space Age ( Sumber : www.whatfontis.com, 2017 ) b. Alexandria FLF Font Alexandria FLF adalah font baru. Didesain tahun 2004 oleh Cassady & Greene. Karena baru, maka banyak improvement yang bisa kita lihat di font ini. 38
Meski tegak dan kaku, namun nuansa easy read masih sangat diutamakan oleh desainer. Gambar 27 : Font Alexandria FLF ( Sumber : http://dhonyfirmansyah.com, 2017 ) 39