CHRISTINE PRAMITA W.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget)

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OLEH. Nim JURUSAN AKUNTANSI Program S-1

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

Pratama Ilham Safitrie B

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan organisasi. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sukoharjo)

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi-fungsinya. Peranan tersebut ditujukan pada seseorang yang

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

BABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat manajemen yang digunakan untuk mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya dunia bisnis, semakin kompleks pula masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief exeutive officer (CEO) pada

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan

MAYA PURNASARI B

Oleh: MIRA PUSPITASARI B

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEEFEKTIFAN ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN UKDW. waktu yang akan datang dapat diukur (Handoko, 1997). berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya secara

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada undang-undang nomor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghadapi pergeseran. Salah satu komponen penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BABI PENDAHULUAN. Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sehor

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. pelaku ekonomi baik sektor swasta/bisnis maupun sektor publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang. penganggaran, pemprograman dan lainnya.

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Sumber daya manusia

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Dalam anggaran haruslah memuat kerangka kerja organisasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

Transkripsi:

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : CHRISTINE PRAMITA W. B 200 040 105 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan usaha dihadapkan dengan semakin kompleksnya masalah yang muncul. Masalah yang menuntut manajemen suatu perusahaan untuk dapat mencermati serta mencari jalan keluar seefektif dan seefisien mungkin. Manajemen diharapkan dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat bantu bagi manajemen dalam suatu bentuk perencanaan formal dari seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan secara kualitatif. Bentuk perencanaan biasa disebut anggaran, yang bukan hanya merupakan rencana keuangan bagi suatu perusahaan, namun juga sebagai alat pengendalian, koordinasi, evaluasi, dan motivasi. Dalam penyusunannya, program-program yang merupakan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan perusahaan diterjemahkan sesuai dengan tanggung jawab setiap pusat pertanggungjawaban. Peran setiap manajer pusat pertanggungjawaban dituntut untuk dapat menghasilkan suatu bentuk anggaran yang memiliki fungsi sebagai alat perencanaan koordinasi dan pengendalian serta penilaian bagi perusahaan. Peran manajer pusat pertanggungjawaban yang bekerjasama dengan komite anggaran & departemen anggaran dapat diwujudkan dalam bentuk 1

2 keputusan-keputusan yang diambilnya berdasarkan kebijakan pokok perusahaan dan rancangan anggaran masing-masing pusat pertanggungjawaban (Mulyadi, 1993). Menurut Schiff & Lewis (1970) yang dikutip oleh Bambang Riyanto (1990), menyatakan bahwa aggaran merupakan rencana keuangan perusa-haan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja. Anggaran juga diartikan suatu alat untuk memotivasi kinerja para anggota organisasi (Chow, C. et.al, 1998, dalam Supriyono, 2004). Anggaran merupakan alat koordinasi dan komunikasi antara pimpinan dengan bawahan (Hofstede, 1968, dalam Supomo dan Indriantoro, 1996). Berbagai fungsi anggaran tersebut, pada dasarnya merupakan konsep anggaran yang lebih luas sebagai pengendalian. Pengendalian dalam anggaran mencakup pengarahan atau pengaturan orangorang (direction of people) dalam organisasi. Oleh karena itu proses penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan kompleks. Dalam penyusunan anggaran, bawahan diberi kesempatan untuk berpartisipasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan timbulnya sikap agresi bawahan terhadap manajemen (atasan) dan timbulnya ketegangan yang mengakibatkan inefisiensi. Dengan melibatkan bawahan, tujuan yang diinginkan perusahaan akan lebih dapat diterima, karena anggota organisasi dapat bersama-sama mendiskusikan pendapat mereka mengenai tujuan tersebut dan terlibat dalam menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti yang dikemukakan Milani (1975) dalam Supriyono (2004), bahwa tingkat keterlibatan dan pengaruh bawahan dalam proses penyusunan

3 anggaran merupakan faktor utama yang membedakan antara anggaran partisipatif dengan anggaran nonpartisipatif. Aspirasi bawahan lebih diperhatikan dalam proses penyusunan anggaran partisipatif dibandingkan dengan anggaran nonpartisipatif (Stedry, 1960, dalam Supomo dan Indriantoro, 1996). Anggaran partisipatif lebih memungkinkan bagi para manajer (sebagai bawahan) untuk melakukan negosiasi dengan atasan, mengenai target anggaran yang menurut mereka dapat dicapai (Brownell dan McInnes, 1986; Dunk, 1990, dalam Supriyono, 2004). Bukti empiris menunjukkan adanya ketidakjelasan pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajer. Penelitian yang dilakukan oleh Brownell dan Melnes (1986) menemukan adanya pengaruh positif yang signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajer. Namun, hasil penelitian Kennis (1979) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan diantara keduanya (Supriono dan Indriantoro, 1998). Peneliti berpendapat bahwa kemungkinan ada variabel lain yang mempengaruhi hubungan antara kedua variabel tersebut. Untuk merekonsiliasikan hasil penelitian yang tidak konsisten tersebut, penelitian ini memerlukan pendekatan kontingensi (contingency approach). Pendekatan kontingensi secara sistematis mengindentifikasi berbagai kondisi atau faktor yang dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajer, sehingga hubungan menjadi kuat dan jelas (Anthony dan Govindarajan, 1998). Dengan adanya pendekatan ini, sifat hubungan yang ada dalam partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajer kemungkinan

4 berbeda untuk setiap kondisi. Penggunaan kerangka kontingensi memungkinkan faktor-faktor tersebut bertindak sebagai variabel moderating atau intervening yang akan mempengaruhi hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajer (Murray, 1990). Dalam penelitian ini, pendekatan kontingensi akan diadopsi untuk mengevaluasi keefektifan hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajer. Hubungan kedua variabel tersebut dipengaruhi oleh faktor kontekstual organisasi, yang dihadapkan pada kondisi ketidakpastian lingkungan yang akan datang. Galbraith dalam Riyadi (1999) mengungkapkan bahwa perlu adanya komitmen organisasi untuk mengantisipasi ketidakpastian tersebut. Menurut Robbin (2001), bahwa: komitmen organisasi menekankan derajat keberpihakan identitas diri personil pada tujuan organisasi tertentu dan hasrat untuk memelihara keanggotaannya pada organisasi. Sebagaimana dikemukakan dalam literatur yang telah ditelaah (Mathieu & Zajac, 1990; Randall, 1990, dalam Supriyono, 2004), komitmen organisasi mungkin secara konseptual dipandang dari beberapa cara yang berbeda. Meyer et all (1990) dalam Supriyono (2004), membedakan dua komitmen organisasi yaitu: (1) komitmen affective, dan (2) komitmen continuance. Komitmen affective disifati oleh: (a) kepercayaan yang kuat terhadap dan keterterimaan tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi, dan (b) keinginan untuk melaksanakan usaha-usaha dengan baik yang dipertimbangkan dapat bermanfaat bagi kepentingan organisasi. Komitmen continuance bermula dari persepsi yang berhubungan dengan biaya untuk

5 meninggalkan organisasi yang biasanya sudah lama menjadi tempat kerjanya (misal hilangnya manfaat dan senioritas. Komitmen effective ( attitudinal ) mungkin mempunyai hubungan yang kuat dengan hasil-hasil kerja atau kinerja daripada dengan komitmen continuence ( calculative ) (Rendall, 1990, dalam Supriyono, 2004). Secara konsekuensinya, studi ini secara konseptual menggunakan komitmen affective organisasi. Adanya komitmen organisasi sebagai akibat adanya tanggapan terhadap kondisi lingkungan dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, komitmen organisasi dibutuhkan untuk mengantisipasi ketidakpastian lingkungan yang semakin kompleks. Tingkat ketidakpastian yang tinggi dapat diantisipasi selain dengan sistem anggaran yang fleksibel, juga dengan komitmen organisasi. Partisipasi penyusunan anggaran menjadi semu (pseudoparticipation) dan kurang efektif apabila komitmen organisasi tersebut berada pada kondisi dimana karakteristik personil cukup baik, karakteristik pekerjaan yang digeluti, dan pengalaman kerja pada organisasi dimana ia bekerja. Oleh karena itu, interaksi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajer dapat diperkuat dengan komitmen organisasi yang baik (Riyadi, 1999). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu bahwa dalam penelitian terdahulu mengikutsertakan variabel kecukupan anggaran sebagai variabel moderating sedangkan dalam penelitian ini penulis mencoba tanpa memasukkan variabel kecukupan anggaran, karena kecukupan anggaran memiliki koefisien positif tetapi tidak berpengaruh secara signifikan dengan kinerja manajer, dan juga penulis mencoba memaparkan faktor komitmen organisasi yang mempengaruhi kinerja manajerial. Perbedaan lain dalam

6 penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu menggunakan dua variabel yaitu komitmen organisasi dan kecukupan anggaran memoderasi hubungan partisipasi penganggaran dengan kinerja manajer, sedangkan pada penelitian yang sekarang hanya mengikutken komitmen organisasi sebagai variabel pemoderasi. Selain itu perbedaan yang lain bahwa pada penelitian terdahulu obyek penelitian pada perusahaan keuangan, namun penelitian saat ini pada perusahaan manufaktur. Sesuai dengan saran Brownell (1982), yang juga menjadi dasar penelitian Supomo dan Indriantoro (1998) dan Riyadi (1999), penelitian ini akan menguji pengaruh antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajer dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating (studi empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Karanganyar). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini ditentukan judul: PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KARANGANYAR. B. Perumusan Masalah Dalam rangka mencapai sasaran anggaran maka pihak manajemen haruslah memperhatikan bagaimana karakteristik anggaran yang dapat mendorong motivasi dan prestasi para manajer pelaksananya. Karena tanpa mempertimbangkan karakteristik anggaran dalam kaitannya dengan aspek perilaku manusia, anggaran yang secara teknis sangat layak pun sangat

7 mungkin gagal menjadi alat perencanaan, koordinasi dan pengendalian serta penilaian prestasi bagi organisasi perusahaan. Karakteristik anggaran yang dimaksud salah satunya adalah berisi komitmen dan kesanggupan dari para manajer untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Dengan komitmen tersebut dapat menjadikan setiap manajer memiliki persepsi yang jelas tentang peran mereka. Sehingga tujuan perusahan dapat tercapai. Dan para manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran anggaran diberi alokasi sumber daya yang memadai untuk mencapai sasaran tersebut. Peran dari manajer atau dengan kata lain partisipasinya dalam penyusunan anggaran apakah dapat memberikan perubahan secara kondisional terhadap prestasi manajer pada khususnya dan organisasi pada umumnya menjadi permasalahan yang akan diteliti di sini. Jadi masalah yang akan dicari pemecahannya melalui penelitian ini : 1. Apakah partisipasi anggaran mempengaruhi kinerja manajerial? 2. Apakah komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajer? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah : 1. Untuk menguji secara empiris pengaruh antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial. 2. Untuk membuktikan pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajer.

8 Sedangkan manfaat yang nantinya dapat diperoleh dari hasil penelitian ini: 1. Bagi manajemen, diharapkan dari penelitian ini bisa memberikan sumbangan pemikiran atau bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan. Sistem penyusunan anggaran demi tercapainya sistem penganggaran yang terbaik bagi manajemen. 2. Bagi peneliti sebelumnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan rujukan dan informasi untuk penelitian lebih lanjut. D. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini terbagi dalam lima bab dan tiap bab terbagi dalam sub babsub bab dengan urutan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Penulis akan menguraikan latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Penulis menguraikan mengenai teori yang melandasi permasalahan skripsi. Menguraikan analisa teori yang diperoleh dari literatureliterature. BAB III : METODA PENELITIAN Berisi tentang alat analisis, teknik pengumpulan data dan sumber data, teknik analisis data.

9 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Berisi tentang gambaran umum perusahaan, data yang diperoleh, analisis data dan hasil analisis. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari uraian yang dikemukakan.