No. 08/08/74/Th.IX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN JULI 2017 Bulan Juli 2017 Kota Probolinggo mengalami deflasi sebesar 0,07 persen Pada Bulan Juli 2017, Kota Probolinggo mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Inflasi Kota Probolinggo bulan Juli 2017 terjadi karena dari 7 ( tujuh ) kelompok pengeluaran, 3 (tiga) kelompok mengalami deflasi, 3 (tiga) kelompok mengalami inflasi dan 1 (satu) kelompok tidak mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik & bahan bakar sebesar 0,06 persen, dan kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,38 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi antara lain kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,29 persen, kelompok sandang sebesar 0,14 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,44 persen, sedangkan kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bawang putih, jeruk, tomat sayur, rempela hati ayam, pisang, ikan kembung, tarip kendaraan travel, daging ayam ras, bahan pelumas/olie, batu bata dan lain-lain. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah telur ayam ras, ikan tongkol, bimbingan belajar, daging sapi, ayam nuggets, air kemasan, cumi-cumi, kopi bubuk, biaya jaringan saluran televisi, udang basah dan lain-lain. Dari 8 Kota di Jawa Timur yang menjadi Kota IHK Nasional, 2 (dua) Kota mengalami deflasi yaitu Kota Kediri sebesar 0,11 persen dan Kota Probolinggo sebesar 0,07 persen, sedangkan 6 (enam) Kota lainnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi dialami Kota Malang sebesar 0,30 persen disusul Kota Madiun sebesar 0,18 persen, Sumenep sebesar 0,17 persen, Banyuwangi dan Kota Surabaya masing-masing sebesar 0,15 persen, dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0,07 persen. Dari 6 IbuKota Provinsi di Pulau Jawa, 1 (satu) Kota mengalami deflasi yaitu Kota Bandung sebesar 0,27 persen, sedangkan 5 (lima) Kota lainnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 0,60 persen, disusul Kota Yogyakarta sebesar 0,43 persen, DKI Jakarta sebesar 0,15 persen. Laju inflasi tahun kalender (s/d Juli 2017) Kota Probolinggo mengalami inflasi 2,45 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juli 2017 terhadap Juli 2016) Kota Probolinggo sebesar 2,75 persen. Bulan Juli 2017 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,15 persen, laju inflasi tahun kalender (s/d Juli 2017) Jawa Timur mengalami inflasi 3,12 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juli 2017 terhadap Juli 2016) Jawa Timur sebesar 4,02 persen. Bulan Juli 2017 Nasional mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, laju inflasi tahun kalender (s/d Juli 2017) Nasional mengalami inflasi 2,60 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juli 2017 terhadap Juli 2016) Nasional sebesar 3,88 persen. Berita Resmi Statistik Kota Probolinggo No. 08/08/74/Th. IX, 01 Agustus 2017 1
Bulan Juli 1. Inflasi Probolinggo Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/inflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Penghitungan inflasi Probolinggo tahun 2016(IHK Tahun Dasar 2012 = 100) didasarkan pada hasil pemantauan/pendataan harga barang dan jasa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pasar tradisional dan pasar modern di Probolinggo yaitu : Pasar Baru, Pasar Wonoasih dan Giant Hypermart. Secara umum, Kota Probolinggo pada bulan Juli 2017 mengalami deflasi. Deflasi dipicu oleh penurunan harga telur ayam ras, ikan tongkol, bimbingan belajar, daging sapi dan lain-lain. Series Data Inflasi Kota Probolinggo Bulan Juli 2011-2017 -0.07 0.63 0.17 0.99 3.13 0.82 0.92 Persentase 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 Dari hasil pemantauan harga pada bulan Juli 2017 Probolinggo mengalami deflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,19 pada bulan Juni 2016 turun menjadi 126,10 pada bulan Juli 2017. Perjalanan series data inflasi selama tahun 2011 sampai dengan 2017 ( tujuh tahun), pada bulan Juli terjadi 6 (enam) kali inflasi dan (1) satu kali mengalami deflasi. Deflasi terjadi pada tahun 2017 sebesar 0,07 persen, sedangkan inflasi terjadi pada tahun 2011 2016. Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 3,13 persen, disusul tahun 2014 sebesar 0,99 persen, tahun 2012 sebesar 0,82 persen, tahun 2016 sebesar 0,63 persen, dan inflasi terendah terjadi pada tahun 2015 sebesar 0,17 persen. Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks antara lain kelompok pengeluaran bahan makanan, yang mengalami deflasi sebesar 0,36 persen dan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0088 persen. Adapun komoditas utama penyumbang deflasi antara lain bawang putih yang mengalami penurunan harga sebesar 23,2328 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0792 persen, jeruk juga turun sebesar 13,9385 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0693, tomat sayur turun sebesar 15,1776 2 Berita Resmi Statistik Kota Probolinggo No. 08/08/74 Th. IX, 01 Agustus 2017
persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0375 persen, rempela hati ayam juga turun sebesar 6,7208 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,00373 persen, pisang juga mengalami penurunan harga sebesar 3,6939 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0259 persen dan lain-lain. Disamping mengalami penurunan harga, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga mendorong laju inflasi. Adapun komoditas yang mengalami inflasi antara lain telur ayam ras yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan sebesar 8,9475 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,068 persen, ikan tongkol juga mengalami kenaikan harga sebesar 11,1596 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0474 persen, daging sapi naik sebesar 2,5934 persen dan mampu mendorong laju inflasi sebesar 0,0308 persen, ayam nuggets juga mengalami kenaikan harga yaitu sebesar 4,9773 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0273 persen, tomat sayur naik sebesar 5,1918 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0139 persen dan lain-lain. Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Juli 2017, Inflasi Tahun Kalender 2016 dan Inflasi Year on Year Kelompok Pengeluaran (2012=100) menurut Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2016 IHK Juni 2017 IHK Juli 2017 Andil Inflasi Juli 2017 Inflasi Juli 20171) Tingkat Inflasi Tahun Kalender 2017 2) Inflasi Year on Year 3) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5) ( 6 ) ( 7) ( 8 ) UMUM 123.08 126.19 126.10-0.07-0.07 2.45 2.75 1 Bahan Makanan 124.82 123.62 123.18-0.09-0.36-0.31-2.59 2 3 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 126.56 126.84 127.21 0.05 0.29 0.51 0.86 123.94 132.62 132.54-0.01-0.06 6.94 8.77 4 Sandang 115.27 117.91 118.07 0.01 0.14 2.43 1.05 5 Kesehatan 122.58 124.10 124.10 0.00 0.00 1.24 5.06 6 7 ( 1) Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 1) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan Desember 2017 3) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2017 terhadap IHK bulan Juli 2016. 125.09 124.07 124.62 0.04 0.44-0.38 1.69 118.92 127.36 126.88-0.07-0.38 6.69 6.54 Kelompok lain yang juga mengalami penurunan indeks sekaligus menghambat laju inflasi adalah kelompok perumahan, listrik, gas dan air bersih, dimana kelompok pengeluaran ini mengalami penurunan harga sebesar 0,06 persen dan ikut andil menyumbang deflasi sebesar 0,0117 persen. Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga sekaligus menghambat laju inflasi adalah keramik yang mengalami penurunan harga sebesar 3,8096 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0155 persen dan batu bata turun sebesar 2,2222 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0074 persen, sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga sekaligus mendorong laju inflasi antara lain kulkas naik sebesar 1,6462 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,054 persen, sabun detergen bubuk/cair naik sebesar 0,6332 persen dan Berita Resmi Statistik Kota Probolinggo No. 08/08/74/Th. VIII,01 Agustus 2017 3
menyumbang inflasi sebesar 0,0035 persen serta sabun cair/cuci piring naik sebesar 2,9914 persen dan mampu mendorong laju inflasi sebesar 0,0023 persen. Kelompok pengeluaran lain yang juga mengalami penurunan harga sekaligus menghambat laju inflasi adalah kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan, dimana kelompok ini mengalami kenaikan harga sebesar 0,38 persen dan mampu menyumbang deflasi sebesar 0,0714 persen. Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga sekaligus ikut andil menyumbang deflasi antara lain : tarip kendaraan travel turun sebesar 9,2476 persen yang menyebabkan deflasi sebesar 0,0246 persen, bahan pelumas/olie turun sebesar 4,762 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0238 persen, kendaraan carter/rental turun sebesar 1,0748 persen dan mampu menghambat inflasi sebesar 0,005 persen serta tarip angkutan antar Kota (AKAP) turun sebesar 0,4033 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0046 persen. Meskipun mengalami deflasi, namun ada beberap kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga yang berdampak pada kenaikan indeks atau inflasi. Beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga antara lain kelompok makanan jadi, yang naik sebesar 0,29 persen sekaligus mendorong laju inflasi sebesar 0,0498 persen. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain air kemasan naik sebesar 6,8552 persen dan mendongkrak inflasi sebesar 0,0248 persen, kopi bubuk juga naik sebesar 1,4052 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,011 persen, rokok kretek naik sebesar 0,5339 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0077 persen, rokok kretek filter juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,2287 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0045 persen serta rokok putih yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,9126 persen dan menyebabkan inflasi sebesar 0,0031 persen. Disamping mengalami kenaikan harga, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain gula pasir turun sebesar 0,3561 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,003 persen, teh juga mengalami penurunan harga sebesar 0,431 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0005 persen serta minuman ringan yang turun sebesar 0,1582 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0002 persen. Kelompok pengeluaran sandang juga mengalami inflasi, yaitu sebesar 0,14 persen dan ikut andil menyumbang inflasi sebesar 0,0498 persen. Adapun komoditas penyumbang inflasi antara lain kaos dalam lakilaki yang mengalami kenaikan harga sebesar 3,0303 persen dan mendongkrak inflasi sebesar 0,007 persen, emas perhiasan juga mengalami kenaikan sebesar 0,2034 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0033 persen, kaos berkerah laki-laki naik sebesar 1,0975 persen dan menyebabkan inflasi sebesar 0,0016 persen, kemeja pendek katun naik sebesar 2,0636 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0014 persen serta baju kaos tanpa kerah naik sebesar 1,0143 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0008 persen, sedangkan beberapa komoditas yang menghambat laju inflasi antara lain baju muslim laki-laki turun sebesar 2,5646 persen yang menyebabkan deflasi sebesar 0,0024 persen, baju muslim perempuan juga turun sebesar 0,5646 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0014 persen, blus mengalami penurunan harga sebesar 1,1841 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0009 persen serta daster yang mengalami penurunan harga sebesar 0,9258 persen dan menyebabkan deflasi sebesar 0,0006 persen. Kelompok pengeluaran pendidikan juga mengalami inflasi, yaitu sebesar 0,44 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0393 persen. Beberapa komoditas yang menyebabkan inflasi antara lain bimbingan belajar yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan sebesar 16,3546 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0344 persen serta biaya jaringan saluran tv naik sebesar 6,252 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0106 persen, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah televisi berwarna sebesar 1,1111 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0057 persen. Kelompok pengeluaran Kesehatan tidak mengalami perubahan harga. 4 Berita Resmi Statistik Kota Probolinggo No. 08/08/74 Th. IX, 01 Agustus 2017
2. Inflasi 8 Kota di Jawa Timur B.Wangi Sby M adiun Prob. M alang Kediri Sumenep Gambar 2 Inflasi 8 Kota di Jaw a Timur bulan Juli 2017-0.07-0.11 0.15 0.17 0.15 0.18 0.30 Dari 8 Kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Juli 2017, 2 (dua) mengalami deflasi yaitu Kota Kediri sebesar 0,11 persen dan Kota probolinggo sebesar 0,07 persen, sedangkan 6 (enam) Kota lainnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,30 persen disusul Kota Madiun sebesar 0,18 persen, Sumenep sebesar 0,17 persen, Banyuwangi dan Kota Surabaya masing-masing sebesar 0,15 persen, dan inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0,07 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 2. Jember 0.07 3.63 Gambar 3. Inflasi y- o- y 8 Kota di Jawa Timur (Juli 2017 - Juli 2016) 3.19 3.2 4.48 2.75 4.64 4.2 2.68 Dari semua Kota, inflasi y-o-y tertinggi terjadi di Kota Madiun sebesar 4,64 persen, diikuti Kota Malang sebesar 4,48 persen, Kota Surabaya sebesar 4,20 persen, Kota Kediri sebesar 4,20 persen, Jember sebesar 3,63 persen, Kediri sebesar 3,20 persen, Kota Probolinggo sebesar 2,75 persen dan inflasi terendah terjadi di Banyuwangi sebesar 2,68 persen. sebagaimana terlihat pada Gambar 3. Jbr. Smnp. Kdr. M lg. Prob. M dn. Sby. B.W angi 3. Inflasi/inflasi 6 IbuKota Provinsi di Pulau Jawa Dari 6 (enam) Kota ibukota provinsi di pulau Jawa, 1 (satu) Kota mengalami deflasi yaitu Kota Bandung sebesar 0,27 persen, sedangkan 5 (lima) Kota lainnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi Serang sebesar 0,60 persen, Kota Yogyakarta sebesar 0,43 persen, DKI Jakarta sebesar 0,40 persen, Kota Semarang sebesar 0,31 persen dan inflasi terendah Gambar 4. Inflasi ibukota Provinsi di Pulau Jawa Bulan Juli 2017 0.4 0.6 0.3 1 0.4 3 0.15 Jakarta - 0.2 7 Serang Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Berita Resmi Statistik Kota Probolinggo No. 08/08/74/Th. VIII,01 Agustus 2017 5
terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,15 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 4. Gamb ar 5. Inf lasi Y o Y Ib uko t a Pro vinsi D i Pulau Jawa ( Juli 2 0 17 - Juli 2 0 16 ) 3. 6 9 5. 2 0 3. 13 3. 6 7 3. 7 6 4. 2 0 Inflasi y-o-y bulan Juli 2017 pada 6 ibukota provinsi di pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 5,20 persen, Kota Surabaya sebesar 4,20 persen, Kota Yogyakarta sebesar 3,76 persen, DKI Jakarta sebesar 3,69 persen, Kota Semarang sebesar 3,67 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 3,13 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 5. Jakarta Serang Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya 6 Berita Resmi Statistik Kota Probolinggo No. 08/08/74 Th. IX, 01 Agustus 2017