BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan dengan penerapan manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. (knowledge-based business). Labor-based business memegang prinsip perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja manajemen dari berbagai aspek. Penilaian kinerja merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1990 an, perhatian terhadap praktik pengelolan asset tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha memberi konsekuensi kepada persaingan yang semakin kompetitif, berubah. Penerapan knowledge management dalam knowledge based

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dibidang ekonomi saat ini cukup membawa banyak

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. physical capital ke paradigma baru yang memfokuskan pada intellectual capital.

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan usaha. Agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang terjadi pada era new economy ini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif apabila dilakukan

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun, mengembangkan, dan mempertahankan sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. No.19 Revisi tahun 2000 mengenai aset tidak berwujud (Ulum, 2009) Menurut

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan pada hakekatnya didirikan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari segi aktiva berwujudnya tetapi perusahaan mulai melihat dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menjadi perhatian utama pada abad XX-an. Hal ini berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan. Menurut (Suntoso 1999 dalam Wadhikorin, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. industri industri baru yang muncul. Industri industri ini tidak hanya bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan tenaga kerja terampil di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan ketersediaan tenaga kerja (tangible asset), tetapi lebih pada inovasi, sistem

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara baik secara mikro maupun secara makro, karena memiliki fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2010), dengan perubahan yang terjadi ini, perusahaan-perusahaan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnisnya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja/labor based business

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi global yang semakin kempetitif menjadi tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pula pada negara Indonesia. Perkembangan tersebut membuat intensitas

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB I PENDAHULUAN. 2009:18). Penerapan strategi bisnis dengan menggunakan Intellectual Capital

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara bisnisnya. Perubahan proses bisnis dari bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara berbinis mereka. Kemampuan bersaing tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari peneliti di berbagai negara (Chen et al. 2005; Firer dan Williams,

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan bagi masyarakat (Kartika dan Hatane, 2013). besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK No.

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perusahan harus merubah strategi dari labor based business

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri dengan kinerja yang baik diharapkan berdampak pada kesehatan

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

PENDAHULUAN. Modal intelektual mulai muncul menjadi topik yang baru dalam pers

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan usaha mengalami

BAB I PENDAHULUAN. business) menjadi bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledgebased

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem ekonomi baru dimana pengolahan informasi, pencarian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. based business) menjadi berdasarkan pengetahuan (knowledge based business).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, globalisasi, dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif pada saat ini. Persaingan antar pelaku bisnis serta bertambahnya permintaan konsumen kepada produsen yang semakin meningkat memotivasi pelaku bisnis untuk tetap menguasai dan mempertahankan pasar. Dunia bisnis telah mengalami perubahan pandangan mengenai sumber daya yang bersifat fisik ke arah dominasi pengetahuan. Perusahaan perlu mengubah paradigma bisnis dari yang semula mengandalkan tenaga kerja (labor-based business) menuju bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledge based business) dengan karakteristik utama ilmu pengetahuan (Sawarjuwono dan Kadir, 2003) 1 untuk meningkatkan kinerjanya. Labor-based business memegang prinsip semakin banyak tenaga kerja yang dimiliki perusahaan maka akan meningkatkan produktivitas perusahaan sehingga perusahaan dapat berkembang, sedangkan perusahaan yang menerapkan Knowledge based business akan menciptakan suatu cara untuk 1 Sawarjuwono dan Kadir, 2003, Intellectual Capital : Perlakuan, Pengukuran, dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5 No. 1 : 35-57 1

2 mengelola pengetahuan sebagai sarana untuk memperoleh penghasilan perusahaan. Keunggulan kompetitif pada penerapan knowledge based business diperoleh dari inovasi yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah lebih pada produk atau jasa yang ditawarkan, ditandai dengan makin meningkatnya investasi perusahaan terhadap pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan dan sistem pemrosesan internal yang efektif dan efisien. Upaya untuk memperbaiki kinerja perusahaan adalah dengan meningkatkan kinerja manajerial, yaitu dengan melakukan penilaian dan pengukuran tidak hanya pada aset berwujud tapi juga pada aset tidak berwujud. Penerapan dan pengolahan sumber daya berbasis pengetahuan dan teknologi merupakan komponen yang sangat penting dalam membangun kapasitas, meningkatkan produktifitas, efektifitas, dan efisiensi, yang melebihi kekuatan modal dan tenaga kerja, sehingga dapat menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantage) bagi perusahaan. Laporan keuangan tradisional tidak mampu menyajikan informasi mengenai knowledge based processes dan intangble asset. Keterbatasan laporan keuangan dalam menjelaskan nilai perusahaan, mengakibatkan pelaporan keuangan dianggap kurang memadai sebagai pelaporan kinerja keuangan. Praktik pengelolaan aset tidak berwujud (intangible assest) telah meningkat secara

3 dramatis (Harrison dan Sullivan, 2000) 2. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran intangible assest tersebut adalah intellectual capital (IC) yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang, baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Petty dan Guthrie, 2000) 3. Di Indonesia, fenomena IC mulai berkembang terutama setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Menurut PSAK No. 19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI, 2002). Beberapa contoh dari aktiva tidak berwujud antara lain ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan implementasi sistem atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan mengenai pasar dan merek dagang (termasuk merek produk), piranti lunak komputer, hak paten, hak cipta, film gambar hidup, daftar pelanggan, hak pengusahaan hutan, kuota impor, waralaba, hubungan dengan pemasok atau pelanggan, kesetiaan pelanggan, hak pemasaran, dan pangsa pasar. 2 Harrison dan Sullivan, 2000, Profitting form intellectual capital; Learning from leading companies. Journal of Intellectual Capital. Vol. 1 No. 1. pp. 33-46 3 Petty dan Guthrie, 2000, Intellectual capital literature review: measurement, reporting and management. Journal of Intellectual Capital. Vol. 1 No. 2. pp.155-75

4 Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor perdagangan karena dalam aktifitas perusahaan perdagangan juga melibatkan banyak SDM (human capital), organisasi perusahaan, saluran pemasaran dan pesaing (structural capital), dan hubungan dengan konsumen/ distributor (relational capital) yang terkait dengan Intellectual Capital. Gambar 1.1 Grafik Kinerja Keuangan 4 Perusahaan Perdagangan Tahun 2009-2012 Grafik diatas menunjukan kinerja keuangan yang diukur dengan rasio profitabilitas ROA pada 4 perusahaan dagang yang terdaftar di BEI yaitu Ace Hardware Indonesia Tbk., Hero Supermarket Tbk., Matahari Departemen Store Tbk., dan Mitra Adiperkasa Tbk. Selama 4 tahun terakhir (2009-2012). Kinerja keuangan Ace Hardware Tbk. menunjukan kinerja yang stabil selama 4 tahun

5 terakhir, profitabilitas rata-rata sebesar 23,52% dari seluruh aktiva. Kinerja keuangan Hero Supermarket Tbk. juga menunjukan kinerja yang stabil, profitabilitas rata-rata sebesar 8,74% dari seluruh aktiva. Kinerja keuangan Matahari Departemen Store Tbk. mengalami penurunan drastis pada tahun 2009 hingga -1.18%, tahun 2010-2012 terus meningkat tajam hingga 39,56% dari seluruh aktiva. Kinerja keuangan Mitra Adiperkasa Tbk. menunjukan kinerja yang stabil, profitabilitas rata-rata sebesar 9,2% dari seluruh aktiva. Kesimpulan dari kinerja keuangan perusahaan diatas perusahaan perlu value added perusahaan untuk bersaing secara kompetitif dan menarik kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Pertumbuhan perusahaan merupakan aspek positif yang diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal karena menunjukan tingkat keuntungan yang semakin meningkat dan rate of return yang lebih baik.

6 Gambar 1.2. Grafik Tingkat Pertumbuhan 4 Perusahaan Perdagangan Tahun 2009-2012 Dari grafik diatas tingkat pertumbuhan dari 4 perusahaan yang dinilai menggunakan nilai Tobin q menunjukan nilai positif, hal ini menunjukan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi dibandingkan pengeluaran investasi. Intellectual capital adalah ilmu pengetahuan atau daya pikir yang dimiliki oleh karyawan pada suatu perusahaan yang tidak berwujud sehingga dapat memberikan nilai tambah pada perusahaan. Nahapiet dan Ghosal (dalam Agustina, 2007) 4 menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki Intellectual Capital akan lebih adaptif, inovatif, dan responsif terhadap perubahan 4 Agustina, 2007, Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Surabaya.

7 lingkungan. Intellectual capital yang dimiliki oleh perusahaan berupa human capital, structural capital, dan capital employed. Abidin (2000) 5 menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia akan dapat bersaing apabila menggunakan inovasi-inovasi kreatif yang dihasilkan oleh intellectual capital perusahaan. Hal ini mendorong terciptanya produk-produk yang semakin beragam di mata konsumen. Pengukuran terhadap intellectual capital belum dapat ditetapkan. Pulic (1998) 6 memperkenalkan pengukuran intellectual capital secara tidak langsung dengan menggunakan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC ), yaitu suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan. Sumber daya perusahaan yang juga merupakan komponen utama dari VAIC adalah physical capital (VACA - Value Added Capital Employed), human capital (VAHU - Value Added Human Capital), structural capital (STVA - Structural Capital Value Added). Dengan pemanfaatan dan pengelolaan intellectual capital yang baik, maka kinerja perusahaan juga semakin meningkat. Hubungan antara VAIC dengan kinerja keuangan telah dibuktikan secara empiris oleh Firer dan Williams 5 Abidin, 2000, Pelaporan MI: Upaya Mengembangkan Ukuran-Ukuran Baru. Media Akuntansi. Edisi 7, Tahun VIII: 46-47 6 Pulic, 1998, Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy. Paper Presented at the 2nd McMaster word Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential

8 (2003) 7 di Afrika Selatan. Hasilnya mengindikasikan bahwa hubungan antara efisiensi dari VAIC dengan ukuran kinerja perusahaan (yaitu profitabilitas ditunjukan dengan return on asset (ROA), produktivitas ditunjukan dengan ATO, dan nilai pasar ditunjukan dengan MB - market to book value) hasilnya menyatakan bahwa tidak ada pengaruh positif antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa physical capital merupakan faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di Afrika Selatan. Chen et al. (2005) 8 menggunakan model Pulic (VAIC ) untuk menguji hubungan antara IC dengan nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan sampel perusahaan publik di Taiwan. Hasilnya menunjukkan bahwa VAIC berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan yang membuktikan bahwa VAIC dapat menjadi salah satu indikator untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa investor mungkin memberikan penilaian yang berbeda terhadap tiga komponen VAIC (yaitu physical capital, human capital, dan structural capital). 7 Firer dan Williams, 2003, Intellectual Capital and Traditional Measures of Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 6 No. 3: 397-416 8 Chen et al., 2005, An Empirical Investigation of The Relationship Between Intellectual Capital and Firm s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 6 No. 2: 159-176.

9 Tan et al. (2007) 9 menggunakan 150 perusahaan yang terdaftar di bursa efek Singapore. Hasilnya konsisten dengan penelitian Chen et al. (2005) bahwa VAIC berhubungan secara positif dengan kinerja perusahaan; VAIC juga berhubungan positif dengan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2008) 10 menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan 130 perusahaan perbankan dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS), kinerja keuangan perusahaan di masa depan, dan juga menguji pengaruh rata-rata pertumbuhan intellectual capital (ROGIG) terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan maupun kinerja keuangan perusahaan di masa datang, namun rata-rata pertumbuhan intellectual capital (ROGIG) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa datang (hasil konsisten dengan penelitian Tan et al (2007). Ukuran kinerja perusahaan dalam penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas ROA untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan total aset yang dimilikinya dan ROI untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam 9 Tan et al., 2007, Intellectual Capital and Financial Returns of Companies. Journal of Intellectual Capital. Vol. 8 No. 1: 76-95 10 Ulum, 2008, Intellectual Capital dan Kinerja Keuangan Perusahaan; Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares. Simposium Nasional Akuntansi XI: Pontianak, 23-25 Juli 2008

10 aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Investor dan manajer perusahaan tertarik kepada pertumbuhan perusahaan karena memberi aspek yang positif. Pertumbuhan perusahaan merupakan signal atau tanda bahwa perusahaan memiliki prospek yang menguntungkan dan mereka berharap rate of return atas investasi yang mereka tanamkan akan lebih tinggi. Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size (Andriessen,2004a) 11 dan tingkat pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan Price Earning Ratio, Price Cash Flow Ratio, Market to Book Ratio, Tobin s Q, dan lain-lain. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan potensial yang tinggi semakin mendukung kepemilikan intellectual capital terhadap pencapaian kinerja keuangan yang lebih baik. Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan adalah dengan menggunakan Tobin s Q. Rasio ini dikembangkan oleh Profesor James Tobin (1967). Rasio ini merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis dalam kekuasaannya. Motivasi penelitian ini bertujuan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan yang merupakan aset tersembunyi yang tidak tercantum dalam laporan keuangan. Pemilihan perusahaan perdagangan sebagai sampel penelitian karena perusahaan 11 Andriessen,2004a, Making Sense of Intellectual Capital : Designing a Method for the Valuation of Intangibles. Oxford: Elsevier Butterworth-Heinemann

11 perdagangan terus berinovasi menggunakan kemajuan teknologi untuk bersaing secara kompetitif dan menarik investor untuk menanamkan modalnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengambil judul DAMPAK TINGKAT PERTUMBUHAN PADA PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2012. B. Identifikasi Masalah Berdasar latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Laporan keuangan tradisional tidak mampu menyajikan informasi mengenai knowledge based processes dan intangble asset sehingga dianggap kurang memadai sebagai pelaporan kinerja perusahaan. 2. Sistem pengukuran Intellectual Capital saat ini belum memadai untuk melakukan pengukuran Intellectual Capital. 3. Masih minimnya informasi tentang intellectual capital di Indonesia, perusahaan-perusahaan masih cenderung fokus pada pemanfaatan sumber daya alam. 4. Kinerja keuangan pada 4 Perusahaan Perdagangan menunjukan bahwa setiap perusahaan mempunyai kinerja yang terus meningkat, perusahaan

12 harus memiliki nilai tambah untuk dapat bersaing secara kompetitif dan menarik perhatian investor 5. Tingkat pertumbuhan pada 4 Perusahaan Perdagangan menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti perusahaan terus berkembang dengan meningkatnya kinerja keuangan. C. Pembatasan Masalah Peneliti membatasi ruang lingkup dalam penelitian ini kajian permasalahan dibatasi pada : 1. Sampel penelitian perusahaan perdagangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI), 2. Periode pengambilan data dalam penelitian ini dari tahun 2009 sampai dengan 2012, 3. Variable independent dalam penelitian ini adalah kinerja intellectual capital yang diukur dengan value added yang diciptakan oleh physical capital, human capital dan structural capital, 4. Variable dependent dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan, variable kinerja keuangan menggunakan proksi profitabilitas ROA dan ROI.

13 D. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas maka penelitian ini dilakukan untuk membuktikan secara terperinci masalah pokok dalam penelitian ini yaitu : 1. Apakah Intellectual Capital berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return on Assets (ROA)? 2. Apakah Intellectual Capital berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return on Investment (ROI)? 3. Apakah tingkat pertumbuhan perusahaan memiliki dampak pada pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return on Assets (ROA)? 4. Apakah tingkat pertumbuhan perusahaan memiliki dampak pada pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return on Investment (ROI)? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh : 1. Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return on Assets (ROA) 2. Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return on Investment (ROI)

14 3. Dampak tingkat pertumbuhan pada pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perdagangan yang diukur dengan Return on Assets (ROA). 4. Dampak tingkat pertumbuhan pada pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perdagangan yang diukur dengan Return on Investment (ROI). F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi pihak-pihak pemakai laporan keuangan, antara lain sebagai berikut : 1. Bagi pihak perusahaan Sebagai sumber informasi agar perusahaan lebih memperhatikan dan mengembangkan intellectual capital yang dimiliki, karena intellectual capital merupakan nilai tambah dan keunggulan kompetitif perusahaan. 2. Bagi pihak Investor Sebagai referensi untuk menilai kinerja IC perusahaan sektor perdagangan di Indonesia sehingga (calon) investor dapat menggunakannya sebagai indikasi perusahaan tersebut memiliki competitive advantage yang lebih.

15 3. Bagi pihak Manajer Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan agar sumber daya tersebut dapat digunakan secara efektif sehingga dapat menciptakan nilai bagi perusahaan (firm s value creation). 4. Bagi pihak Regulator Sebagai sumber informasi dan referensi mengenai relevansi pengungkapan intellectual capital dalam laporan keuangan karena belum ada standarisasi mengenai penyajian dan pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan. G. Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tinjauan yang terdiri dari beberapa sub bab, yang meliputi tentang definisi modal intelektual, komponen modal

16 intelektual, framework konsep modal intelektual yang digunakan dalam penelitian ini, penelitian terdahulu, kerangkan pemikiran dan hipotesis. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tinjauan yang terdiri dari beberapa sub bab, yang meliputi uraian tentang jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data termasuk prosedur analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian. BAB IV : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi tentang penjelasan sejarah Bursa Efek Indonesia dan gambaran umum industri perdagangan di Indonesia yang menjadi obyek penelitian sesuai dengan metode pengambilan sampel dalam ini. BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pengujian atas hipotesis yang dibuat dan penyajian hasil dari pengujian tersebut, serta pembahasan tentang hasil analisis yang dikaitkan dengan teori yang berlaku. BAB VI : PENUTUP Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian serta saran bagi penelitian sejenis berikutnya.