Pelatihan Organisasi Dan Kepemimpinan Ikatan Remaja Mesjid Di Kecamatan Tebing Tinggikabupaten Kepulauan Meranti Oleh: Marhadi, dkk

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 07/TAP/BPM FEB UI/IV/2015

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PENDEKATAN EFEKTIFITAS ORGANISASI (EO) School of Communication &

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang. maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang tumbuh sejak lebih dari 20 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 17 cabang se-indonesia dan retail outlet serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

Assalaamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NTB SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MATARAM. Oleh : PENGURUS OSIS

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

SUMMARY REPORT RAPAT KERJA NASIONAL II HIMPUNAN GKN INDONESIA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu komponen penting dalam

PAPARAN GUBERNUR RIAU RAPAT KOORDINASI NASIONAL CAMAT SELURUH INDONESIA WILAYAH BAGIAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi dan memegang peranan penting dalam. upaya meningkatkan sumber daya manusia. Melalui peningkatan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi global yang kompetitif saat ini, Total Quality Management

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

Kebijakan Umum Dekan

PROGRAM BIDAN DELIMA PENDEKATAN INOVATIF KUALITAS PELAYANAN BIDAN

DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

BUPATI BURU Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum wr. Wb dan salam sejahtera

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya

Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PROPOSAL KERJASAMA PELATIHAN ILMIAH REMAJA GABUNGAN (PIRG) KE-2 BOGOR, DESEMBER 2015 PANDUAN KEGIATAN KE-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

TENTANG GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KM-ITERA PERIODE

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA PENYERAHAN MOBIL PERPUSTAKAAN KELILING BESERTA KOLEKSINYA Semarang, 3 Januari 2011

PENDAMPINGAN KELOMPOK KONSELOR SEBAYA DI KOTA BATU

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati, (2011:18),

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. industri dan produksi serta pada kegiatan perdagangan eceran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak berlakunya UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Maret 2014 Calon Rektor, DR. H. USMAN MOONTI, M.Si. i 2

TIPS-TIPS MENJADI MARKETING. Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran

DUTA PERTAMINA MENGABDI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis, tidak lepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini faktor

BAB V AKSI BERSAMA MASYARAKAT. kampung demak Jaya dan diikuti oleh ketua RT yakni Erik Setiawan (45 tahun) berkumpul di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. merealisasikan hak-hak asasi manusia lainnya. Pendidikan mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain melalui pengembangan kemampuan kepala sekolah. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan sekolah dibutuhkan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. jaringan layanan masyarakat dalam bidang perbankan yang penting. Jasa

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbanding lurus dengan pertumbuhan hubungan antara perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. semua organisasi. Sumber daya manusia yang sangat penting dan sangat

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PENGANTAR PERKOPERASIAN

BAB V. Berdasarkan rumusan masalah pada BAB I, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia ini khususnya di negara berkembang. Sekitar 1,29 milyar penduduk dunia

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN:

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

GUBERNUR MALUKU SAMBUTAN GUBERNUR MALUKU PADA ACARA. PELANTlKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH REKTOR UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

EFEKTIVITAS ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

BAB III METODE PENELITIAN. pilihnya daerah ini karena berdasarkan pengamatan penulis, terdapat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bersatu dalam Sinergi

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh

I. PENDAHULUAN. perubahan dan globalisasi pasar, perkembangan teknologi yang sangat pesat,

Transkripsi:

Pelatihan Organisasi Dan Kepemimpinan Ikatan Remaja Mesjid Di Kecamatan Tebing Tinggikabupaten Kepulauan Meranti Oleh: Marhadi, dkk Abstrak Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Riau. Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti pada tanggal 1 desember 2012. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan manajemen pengelolaan Organisasi Ikatan Remaja masjid di selatpanjang. Hasil pelatihan ini menunjukkan hasil yang cukup positif dan signifikan, karena dari hasil pelatihan peserta memahami dan mampu mempraktekkan penerapan fungsi-fungsi manajemen di ikatan remaja masjid yang mereka kelola. Selain itu kegiatan ini juga sebagai bentuk peran dan tanggung jawab Universitas Riau untuk mengabdi kepada masyarakat. Pendahuluan Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orangorang dalam suatu kerja kelompok. Organisasi adalah sebuah entitas sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, dan bekerja atas dasar relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. ( Robin.1994). Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir, apa yang menjadi keputusan starategik yang ditetapkan, maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan, oleh karena itu, organisasi sebagai alat dimanifestasikan terutama dalam hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah dapat tidaknya dikontrol. Oleh karena itu, suatu organisasi dalam abad 21, haruslah dibangun sebagai organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol, maka organisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan PRIMA dalam daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA, benar-benar diperlengkapi untuk

menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar, teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan. Keyakinan bahwa keefektifan organisasi tidak dapat dirumuskan karena ada perbedaan pandangan, oleh karena itu, maka pemahamannya melalui suatu pendekatan yang sering diungkapkan dengan apa yang disebut : 1) Pendekatan pencapaian tujuan, menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya. 2) Pendekatan sistim, bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan. 3) Pendekatan stakeholders, dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan ; pegawai adalah kompensasi, tnjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja ; pelanggan adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan ; kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang. 4) Pendekatan nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang disebut dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ; perolehan sumber (mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas jumlah tenaga kerja) ; perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar) ; produktifitas (volume keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi) ; Ketersediaan informasi (saluran komunikasi membantu pemberian informasi kepada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka) ; stabilitas (perasaan tenteram, kontinuitas, kegiatan berfungsi secara lancar) ; Tempat kerja yang kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama dengan yang lain) ; tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh pelatihan, mempunyai keterampilan dan berkapasitas untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik) Organisasi Ikatan Remaja Masjid di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti berjumlah sekitar 30 Ikatan Remaja Mesjid. hal ini didukung oleh kebijakan Pemerintah Daerah bahwa setiap Masjid yang berada di Kecamatan Tebing Tinggi harus mendirikan Ikatan Remaja Mesjid. peran pemuda dan remaja memainkan peran yang sangat penting untuk kepemimpinan yang akan datang. Sehingga diharapkan peran dari Ikatan Remaja Mesjid dapat berfungsi sebagai mediator dan

fasilitator kegiatan remaja dan pemuda. Namun dalam prakteknya banyak pengurus Ikatan Remaja Masjid yang belum bisa mengelola organisasi pemuda ini sesuai dengan prinsip manajemen dan kepemimpinan organisasi. Ketidak efektifan dalam pengelolaan organisasi membuat peran Ikatan Remaja Mesjid belum mampu mengakomodir kreatifitas pemuda dan remaja. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Pemahaman tentang organisasi dan kepemimpinan di Organisasi Ikatan Remaja Mesjid masih kurang serta belum diketahui bagaimana mengelola organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi belum tercapai secara maksimal. 2. Perumusan Masalah Maksud dilaksanakannya kegiatan sosialisasi dan pendampingan ini adalah untuk memberikan informasi, pengetahuan dan pendidikan bagaimana mengelola organisasi, sehingga organisasi Ikatan Remaja Mesjid bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan Kegiatan Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan Manajemen Organisasi di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau yang dapat memberikan pelayanan dan pendidikan serta pelatihan tentang pengelolaan organisasi. Sedangkan tujuan khusus yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah: 1. Untuk memberikan informasi dan motivasi kepada Pengelola dan pengurus Ikatan Remaja Masjid agar lebih optimal dan efektif dalam pengelolaan organisasi. 2. Untuk memberikan bimbingan bagaimana mengelola organisasi, membentuk struktur kepengurusan dan menimbulkan bakat kepemimpinan, sehingga pengurus organisasi dapat memanfaatkan ilmu yang didapatkan untuk diterapkan di Organisasi. Manfaat Kegiatan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa sosialisasi dan pendampingan tentang manajemen organisasi dan kepemimpinan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

Peserta: a. Terjadi transfer knowledge kepada masyarakat pengurus ikatan remaja mesjid di bidang manajemen organisasi dan kepemimpinan. Bermula dari pembentukan struktur organisasi, menyusun program kerja strategis, serta menyusun anggaran keuangan sehingga hasil dari pelatihan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan serta pengetahuan pengurus Organisasi. b. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah untuk menggalakkan pelatihan manajemen organisasi serta pendampingan disetiap organisasi yang berada di Daerah Kecamatan Tebing Tinggi dan Kabupaten Bengkalis. Tim Pelaksana: Terlaksananya salah satu kegiatan yang diwajibkan kepada dosen Perguruan Tinggi yaitu Dharma perguruan Tinggi dan menerapkan hasil penelitian untuk kepentingan masyarakat. Perguruan Tinggi: Universitas Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi di Propinsi Riau akan dikenal eksistensinya di tengah masyarakat akan kepeduliannya dalam pencerdasan dan pendidikan bagi masyarakat Riau. Pemerintah: Membantu pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam rangka pengembangan organisasi masyarakat, sehingga akan terciptanya masyarakat yang peduli terhadap program program pemerintah. Pemecahan Masalah Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan manajemen organisasi di organisasi Kepemudaan dan remaja di daerah kecamatan Tebing Tinggi, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan manajemen organisasi dan kepemimpinan. Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan ini, maka dapat memotivasi dan memberikan pengetahuan bagi pengurus organisasi remaja (ikatan remaja mesjid) dalam mengelola organisinya, sehingga organisasi dikelola secara efektif dan efisien.

Metode Kegiatan Pelaksanaan Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini ada beberapa hal metode yang dilakukan yakni: Tahap Persiapan Tahap Persiapan merupakan tahap yang diperlukan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kelompok sasaran. Tahap persiapan ini terdiri dari: 1. Mengumpulkan data calon peserta pelatihan yang aktif dikepengurusan koperasi syariah 2. Diskusi dengan anggota pelaksana dan penentuan beban kerja anggota tim 3. Mempersiapkan peralatan serta bahan yang diperlukan dalam pelatihan Tahap Pelaksanaan Kegiatan Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan berupa ceramah, outbond, diskusi dan praktek Kegiatan Evaluasi Terhadap para peserta dilakukan evaluasi pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan baik secara tertulis maupun lisan untuk mengetahui tingkat pemahaman dari materi yang diberikan. Hasil Pelaksanaan Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian ini telah berlangsung pada hari sabtu tanggal 1 desember 2012 yang bertempat di Aula Yayasan Permata Jalan Perumbi Kecamatan Tebing Tinggi Selatpanjang. Kegiatan ini diikuti oleh Perwakilan anggota Ikatan Remaja Masjid yang berasal dari utusan Masjid dan Mushalla yang berada di sekitaran Kota Selatpanjang. Peserta kegiatan ini berjumlah 42 orang yang terdiri dari 22 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari yang dimulai pukul 09.00 wib s/d jam 17.00 wib. Acara ini berlangsung dengan lancar dan sukses. Antusias peserta yang cukup tinggi dan mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Universitas Riau ini. Semoga kedepannya acara ini dapat berlangsung kembali. Penutup

Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai prinsipprinsip manajemen dalam organisasi. Persoalan mendasar disetiap organisasi adalah kurangnya pengetahuan dan motivasi Ikatan Remaja Masjid dalam aktivitas organisasinya. Diharapkan dengan kegiatan pengabdian ini adanya peningkatan dan pengelolaan yang baik bagi remaja masjid dalam mengelola organisasinya.