BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat terhadap perbankan dan juga sebaliknya tanpa adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang paling pesat mengalami perkembangan, baik dari sisi volume usaha, dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana baru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian yaitu sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dimana kegiatannya hanya menghimpun dana atau kembali

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP NET INTEREST MARGIN PADA BANK PEMERINTAH RANGKUMAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh


BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. melayani pemakai jasa-jasa keuangan. Lembaga keuangan merupakan badan

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsinya berasaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya guna meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan masyarakat demi peningkatan perekonomian di Indonesia,

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami perubahan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. telah menetapkan undang-undang mengenai Mortgage (Perumahan). Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya mengatur pendirian Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya adalah perbankan. disalurkan kembali kepada komponen penggerak ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk menghimpun dana, menyalurkan kredit dan tempat berinvestasi dimasyarakat. Berbagai perkembangan positif ada pada sektor perbankan sejak dilaksanakannya program stabilitas, antara lain tampak pada pemberian kredit yang mulai meningkat dan inovasi produk seperti pengembangan produk derivatif (antara lain credit linked notes), serta kerjasama produk dengan lembaga keuangan lain (reksadana dan bancassurance). Pada dasarnya pentingnya penguatan sektor perbankan berlandaskan pada argumentasi bahwa makin efisien dan stabil sektor perbankan, kinerja perekonomian makin baik. Sektor perbankan yang efisien akan memberikan landasan bagi implementasi kebijakan stabilisasi ekonomi makro dan mobilitas modal asing, kebijakan ekonomi makro yang tepat dan didukung oleh mantapnya stabilitas dan efisiensi sektor perbankan akan cenderung mendapatkan arus masuk modal asing yang besar. Menurut Bank Dunia (2001), makin stabil dan efektif sektor perbankan sebagai lembaga intermediasi dana, perbankan makin dapat memberikan kontribusi besar bagi stabilitas ekonomi makro sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Setidaknya ada dua faktor yang berkaitan dengan peranan sektor perbankan ini. Pertama, makin stabil dan efektif sektor perbankan, akan semakin kuat pula kemampuannya untuk 1

memobilitasi tabungan masyarakat dan bila digunakan untuk pembiayaan investasi produktif maka pertumbuhan ekonomi akan lebih mantap. Kedua, stabilitas dan efektivitas sektor perbankan akan mampu memonitor kinerja pelaku dunia usaha dalam penggunaan dana publik untuk tujuan semestinya. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang perbankan dalam Suyatno (2007:159) bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Secara umum fungsi bank adalah sebagai financial intermediary yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust/kepercayaan, baik dalam menghimpun dana maupun menyalurkan dana. Sebagai lembaga kepercayaan, dalam operasinya bank lebih banyak menggunakan dana yang bersumber dari masyarakat dibandingkan dengan modal pemilik atau pemegang saham. Sumber utama dana bank adalah simpanan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka dari masyarakat pada umumnya baik perorangan maupun lembaga atau institusi. Dari kegiatan ini bank harus memberikan bunga kepada masyarakat sebagai pemilik dana atas kesediaannya menyimpan dana dibank. Beban bunga ini merupakan salah satu komponen biaya operasional disamping biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Sedangkan kegiatan penggunaan dana dapat dilakukan dengan cara penempatan dana pada bank lain, penempatan surat-surat berharga, penyaluran kredit, serta penyertaan saham, dimana ini semua merupakan 2

komponen aktiva produktif bank. Dari kegiatan ini bank memperoleh bunga yang merupakan komponen penting dari pendapatan operasional disamping pendapatan dari kegiatan operasional lainnya. Bank dalam usahanya menghadapi berbagai macam resiko. Menurut Siamat (2001:91), resiko usaha yang dapat dihadapi oleh bank antara lain sebagai berikut : resiko likuiditas, resiko investasi, resiko operasional, resiko kecurangan, resiko perubahan kepercayaan masyarakat, resiko permodalan, resiko mata uang asing, resiko persaingan dan resiko kredit. Seluruh resiko tersebut pasti dihadapi bank dan harus diminimalisasi. Mengingat begitu pentingnya aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap rentabilitas bank, maka perlu adanya pengelolaan yang baik terhadap kualitas aktiva produktif dan dana pihak ketiga tersebut. Sebagaimana diketahui salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank adalah kualitas aktiva produktif yang dimiliki bank yang bersangkutan. Disamping mempengaruhi tingkat kesehatan bank, kualitas aktiva produktif juga berpengaruh secara langsung terhadap perolehan laba. Semakin tinggi tingkat kolektibilitas aktiva produktif, maka akan semakin besar biaya pencadangan yang harus disisihkan bank. Begitu pula dengan pengelolaan dana pihak ketiga untuk menekan biaya dana, maka komposisi dana pihak ketiga harus diperhatikan dengan mengutamakan dana dengan biaya murah yaitu giro dan tabungan daripada deposito. Bank Sinar merupakan salah satu bank umum swasta yang ada di Bali. Dalam upaya mewujudkan kinerja yang baik, Bank Sinar berpegang teguh pada 3

asas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian dengan didukung struktur permodalan yang kuat dan fasilitas perbankan terkini. Bank Sinar harus mampu mengelola asset dan dana pihak ketiganya secara efektif dan efesien sehingga menghasilkan keuntungan yang optimal. Perkembangan kinerja PT. Bank Sinar Harapan Bali dapat terlihat dari pertumbuhan aktiva produktif, perkembangan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, pertumbuhan laba dan rasio operasional dibandingkan pendapatan operasional, seperti terlihat pada tabel 1.1 sebagai berikut. Tabel 1.1 Perkembangan Aktiva Produktif, Dana Pihak Ketiga, Laba dan Rasio BOPO (biaya operasional yang dikeluarkan untuk mewujudkan pendapatan operasional) pada PT. Bank Sinar Harapan Bali tahun 2003-2007. No Keterangan 2003 2004 2005 2006 2007 1 Aktiva 126.064.911.546 144.450.925.293 146.218.266.235 161.383.587.833 280.445.904.758 Produktif - 18.386.013.747 1.767.340.942 15.165.321.596 119.062.361.925 2 Dana Pihak Ketiga 140.144.967.579 141.357.190.026 144.036.760.264 161.736.232.905 281.039.758.803-1.212.222.447 2.679.570.238 17.699.472.641 119.303.525.898 3 Laba 4.095.089.377 5.696.341.321 4.477.844.891 4.424.743.293 6.121.597.689-1.601.251.944 1.218.496.430 53.101.598 1.696.854.396 4 Rasio 80,10% 74,05% 84,56% 97,33% 89,92% BOPO (persen) - 6,05% 10,51% 12,77% 7,41% Sumber : PT. Bank Sinar Harapan Bali, 2003-2007. 4

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa terjadi perkembangan yang fluktuatif terhadap aktiva produktif dana pihak ketiga dan laba. Aktiva produktif selama 5 tahun pengamatan, terjadi peningkatan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2004 terjadi peningkatan sebesar Rp. 18.386.013.747, pada tahun 2005 terjadi peningkatan sebesar Rp. 1.767.340.942, kemudian tahun 2006 juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 15.165.321.598 dan pada tahun 2007 terjadi peningkatan drastis sebesar Rp. 119.062.316.925 dana pihak ketiga selama 5 tahun pengamatan juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2004 terjadi peningkatan sebesar Rp. 1.212.222.447, pada tahun 2005 terjadi peningkatan sebesar Rp. 2.679.570.238, pada tahun 2006 juga mengalami peningkatan sebesar Rp. 17.699.472.641 dan pada tahun 2007 terjadi peningkatan drastis sebesar Rp. 119.303.525.898. Pada perkembangan laba, terlibat terjadi peningkatan untuk laba sebesar Rp. 1.601.251.944, pada tahun 2004 namun pada tahun 2005 dan 2006 terjadi penurunan masing-masing sebesar Rp. 1.218.496.430, dan Rp. 53.101.598, peningkatan laba sebesar Rp. 1.696.854.396 terjadi pada tahun 2007. Untuk rasio BOPO selama 5 tahun pengamatan pada tahun 2004 rasio BOPO mengalami penurunan sebesar 6,05%. Berbeda dengan tahun 2004, untuk 2 tahun selanjutnya rasio BOPO mengalami peningkatan masing-masing sebesar 10.51%, pada tahun 2005 dan pada tahun 2006 sebesar 12.77%, namun pada 2007 terjadi peningkatan kembali sebesar 7,41%. Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dikatakan terjadi perubahan laba dan rasio BOPO yang berfluktuasi selama 5 tahun pengamatan. Sedangkan aktiva produktif dan dana pihak ketiga mengalami peningkatan. 5

Berdasarkan hasil dari data tersebut, maka arah penelitian ini adalah untuk analisis mengenai pengaruh pertumbuhan aktiva terutama aktiva produktif dan dana pihak ketiga terhadap rasio BOPO PT. Bank Sinar Harapan Bali. Aktiva produktif yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah dana yang tertanam dan merupakan penggunaan dana dalam usaha bank untuk mendatangkan pendapatan seperti penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, pinjaman yang diberikan, serta penyertaan permodalan. Dana pihak ketiga yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah dana masyarakat yang berupa giro, tabungan dan deposito. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah aktiva produktif dan dana pihak ketiga berpengaruh dan signifikan terhadap rasio BOPO pada PT. Bank Sinar Harapan Bali tahun 2003-2007?. 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui dan mengalisa pengaruh pertumbuhan aktiva produktif dan pertumbuhan dana pihak ketiga secara simultan terhadap rasio BOPO pada PT. Bank Sinar Harapan Bali. 2) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh pertumbuhan produktif dan pertumbuhan dana pihak ketiga secara parsial terhadap rasio BOPO pada PT. Bank Sinar Harapan Bali. 6

1.2.2 Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, pokok permasalahan, dan tujuan penelitian maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, pemahaman, dan wawasan yang lebih luas mengenai pengaruh pertumbuhan aktiva produktif, dan dana pihak ketiga terhadap rasio BOPO pada PT. Bank Sinar Harapan Bali. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi PT. Bank Sinar Harapan Bali tentang penting penilaian dan pengelolaan terhadap aktiva produktif, dana pihak ketiga dan rasio BOPO. Hal tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan operasional perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh pendapatan. 7

1.3 Sistematika Penyajian Secara garis besar penulisan ini terdiri atas bab dan sub bab, yang tersusun sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Dalam bab ini dikemukakan mengenai teori-teori yang relevan dengan pembahasan masalah pada penelitian meliputi pengertian bank, jenisjenis bank, fungsi bank, sumber dana bank dan penggunaan dan bank, asset liability management, konsep likuiditas, konsep aktiva produktif, konsep dana pihak ketiga, konsep rasio BOPO dan kaitannya dengan pertumbuhan aktiva produktif dan dana pihak ketiga. Bab ini juga menjabarkan hasil penelitian sebelumnya dengan rumusan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini disajikan tentang lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian. 8

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan serta pembahasan hasil penelitian dai data yang telah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data yang telah diuraikan pada Bab III. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini disajikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan sebagai bahan masukan serta pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 9