Unnes Physics Education Journal

dokumen-dokumen yang mirip
eeeeeeeee ANALISIS BUKU PELAJARAN FISIKA SMA KELAS XI YANG DIGUNAKAN DI KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 2012/2013

Unnes Physics Education Journal

ANALISI MATERI, PENYAJIAN DAN BAHASA BUKU TEKS MATEMATIKA SMP KELAS VIII DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Unnes Physics Education Journal

TELAAH ISI DAN BAHASA BUKU MAHIR BERBAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN YUDHISTIRA. Oleh

ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS) BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMP KELAS VIII DI KOTA SEMARANG

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. bungkam, sains lumpuh, pemikiran macet (Tuchman, 1989). Bukan hanya itu,

BAB I PENDAHULAN. bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta

Unnes Journal of Biology Education

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Unnes Physics Education Journal

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

BUKU TEKS PELAJARAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMAN 3 BANDUNG

Unnes Science Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Economic Education Analysis Journal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Edu Geography

TELAAH BAHAN AJAR KETERAMPILAN MENULIS DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS VII

Analisis Kelayakan Buku Ajar Ekonomi Untuk SMA Kelas XII IPS Semester Ganjil

ANALISIS MISKONSEPSI DAN TINGKAT KETERBACAAN BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XII PADA MATERI LISTRIK STATIS

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Nurdaeni, 2013

Economic Education Analysis Journal

Journal of Arabic Learning and Teaching

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

Journal of Physical Education, Health and Sport

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

BAB I PENDAHULUAN. bermutu menjadi salah satu faktor yang penting dalam perkembangan

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA BUKU TEKS SISWA TEMATIK TERPADU TEMA BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR SD/MI KELAS V DENGAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. (Agustus, 2005).

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

Economic Education Analysis Journal

Unnes Physics Education Journal

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Kegrafikaan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Multirepresentasi

Joyful Learning Journal

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia,

Unnes Physics Education Journal

PENGEMBANGAN BUKU TEKS DAILY CHEMS BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SMK/MAK KESEHATAN KELAS XI SEMESTER GENAP

ANALISIS BSE DAN NON-BSE FISIKA SMA KELAS X KRITERIA ISI, ORGANISASI, INDEKS SERTA GLOSARIUM

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN MODUL SIFAT LARUTAN BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN LINGKUNGAN DI SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERORIENTASI PROBLEM-BASED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pendidikan memegang peranan sangat penting dalam pembangunan

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

ANALISIS KUALITAS BUKU PELAJARAN IPS SD

Economics Development Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. buku ajar ini mewajibkan guru untuk berfikir kritis dan selektif dalam memilih

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berdasarkan hasil kajian yang relevan sebelumnya penelitian tentang buku

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN JARINGAN TUMBUHAN BERBASIS HAKIKAT SAINS. Evi Mardiani, Siti Romlah Noerhodijah

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERDASARKAN PENGAKTIFAN SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH (PLUS) SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/ 2017

Unnes Physics Education Journal

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

KELAYAKAN ISI DAN BAHASA PADA BUKU TEKS BUPENA BAHASA INDONESIA KELAS VII. Oleh

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

PANDUAN KOMPETISI PENULISAN BUKU REFERENSI BAGI DOSEN UNNES TAHUN 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MAJALAH SISWA PINTAR FISIKA (MSPF) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda)

Unnes Physics Education Journal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Oleh : Muhammad Abdul Wahid A

Journal of Mechanical Engineering Learning

TELAAH BUKU MAHIR BERBAHASA INDONESIA 2 KELAS VIII SMP TERBITAN YUDHISTIRA. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan inti dari sistem pendidikan nasional, di

Oleh Reni Nurdeani ABSTRAK

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Economic Education Analysis Journal

Transkripsi:

UPEJ 2 (2) (2013) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej ANALISIS BUKU PELAJARAN FISIKA SMA KELAS XI YANG DIGUNAKAN DI SALATIGA Hartono, Ihdina I.M. dan H.Susanto Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang, Indonesia, 50229 Info Artikel SejarahArtikel: Diterima Juli 2013 Disetujui Juli 2013 Dipublikasikan November 2013 Keywords: linguistic, presentation, graphic, the physics textbooks. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas buku pelajaran yang meliputi komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan komponen kegrafikaan pada buku pelajaran bagi siswa SMA kelas XI yang beredar di Salatiga. Subyek penelitian ini adalah buku pelajaran fisika. Sampel penelitian ini adalah buku A karya Marthen Kanginan dan karya Supiyanto. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis memperoleh skor komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan untuk buku A adalah 96,53 %, 100%, 76,39%, 91,67% dan buku B sebesar 62,78%, 75,76%, 89,77%, 95,83%. Hasil penelitian menyatakan bahwa rata-rata persentase akhir penilaian buku A dan B ini adalah 91,15% dan 81,04%. Menurut analisis kualitas buku pelajaran, buku A tergolong dalam kriteria sangat baik dan buku B tergolong dalam kriteria baik Abstract This study aimed to analyze the quality of textbooks covering the subject feasibility factors, linguistic factors, presentation factors, and graphic factors on textbooks for eleventh grade of senior high school in Salatiga. The population of this study is the physics textbooks. The samples are Book A and Book B. Book A written by Marthen Kanginan and published by Erlangga. Book B written by Supiyanto and published by Phibeta. This study used descriptive qualitative to analyze the data. The results of the analyze of subject feasibility factors, linguistic factors, presentation factors, and graphic factors of Book A 96,53 %, 100%, 76,39%, 91,67%, then Book B get the scores 62,78%, 75,76%, 89,77%, 95,83%. Based on the result of analysis above, it could be concluded that Book A belonging to the criteria of very good, and Book B belonging to the criteria of good. 2013UniversitasNegeri Semarang Alamatkorespondensi: Gedung D7 Lantai 2 Kampus UNNES,Semarang, 50229 E-mail: hartonno77@gmail.com ISSN 2252-6935

PENDAHULUAN Kelemahan dalam dunia pendidikan lebih ditimpakan pada kualitas guru sebagai penyampai materi pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh guru. Ada hal-hal lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan, salah satu diantaranya adalah buku pelajaran. Menurut Muslich (2010:25), buku teks atau buku pelajaran adalah buku yang berisi tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan peserta didik untuk diasimilasikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 menerangkan bahwa buku pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku pelajaran sengaja dirancang khusus untuk menjadi teman belajar bagi siswa. Buku pelajaran menuntun siswa untuk mampu belajar secara mandiri atau berkelompok, baik pada situasi pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Penyajian materi dalam buku pelajaran memungkinkan siswa belajar secara mandiri tanpa bergantung terhadap guru (Muslimin, 2011: 95). Buku pelajaran mempunyai peranan penting dalam kelangsungan pendidikan nasional. Kualitas buku yang baik akan berimbas pada mutu pendidikan nasional yang baik pula. Menurut Muljono (2007:15), saat ini buku pelajaran masih sangat beragam kualitasnya. Efendi (2009: 325) menyatakan bahwa berdasarkan data dari Pusat Perbukuan tahun 2006, buku pelajaran yang bermutu hasil penilaian tahun 2003 hanya sebesar 27,59%, tahun 2004 sebesar 67,89%, dan 2005 sebesar 37,55%. 72 Pemerintah sudah berupaya untuk menyediakan buku pelajaran yang bermutu. Bentuk dari kegiatan ini adalah dibentuknya Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) yang salah satu tugasnya adalah menilai kelayakan buku pelajaran (Tilaar, 2006:170). yang dinilai meliputi kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan buku pelajaran. Penilaian buku pelajaran pada penelitian ini yaitu buku pelajaran fisika SMA kelas XI yang digunakan oleh SMA di Kota Salatiga karena kelas XI pada jenjang Sekolah Menengah Atas sudah diterapkan sistem penjurusan, sehingga dibutuhkan materi yang lebih luas dan mendalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kualitas buku pelajaran yang meliputi komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan komponen kegrafikaan pada buku pelajaran bagi siswa SMA kelas XI yang digunakan di Kota Salatiga. METODE PENELITIAN Penelitian in dilakukan di Kota Salatiga. Populasi dalam penelitian ini adalah buku pelajaran Fisika kelas XI SMA-MA di Kota Salatiga. Sampel adalah buku pelajaran yang paling banyak digunakan yaitu karya Marthen Kanginan diterbitkan Erlangga, dan buku B karya Supiyanto diterbitkan Phibeta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan dari pengumpulan data buku pelajaran, data penilaian buku pelajaran, kemudian melakukan penilaian dengan instrumen yang ada. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh berupa skor penilaian dianalisis secara deskriptif persentase. Sedangkan untuk menentukan kriteria kesesuaian buku pada penilaian dilakukan secara kualitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Buku pelajaran yang dinilai yaitu dua buku yang paling banyak digunakan di Kota Salatiga. Penelitian meliputi empat komponen yaitu komponen kelayakan isi, komponen penyajian, komponen kebahasaan dan komponen kegrafikaan. Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Buku Pelajaran Fisika No Rerata 1 Kelayakan Isi 3,86 2,51 2 Penyajian 4 3,03 3 Kebahasaan 3,06 3,59 4 Kegrafikaan 3,67 3,83 Jumlah Skor 14,58 12,96 Persentase 91,15 81,04 Keterangan: A : Buku pelajaran Fisika kelas XI Terbitan Erlangga karya Marthen Kanginan. B : Buku pelajaran Fisika kelas XI Terbitan Phibeta karya Supiyanto. Hasil analisis tiap komponen diuraikan sebagai berikut. Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kelayakan Isi Kelayakan Isi Kesesuaian dengan kurikulum 4 3,82 Kemutakhiran 3,89 3,32 Mengandung wawasan kontekstual 3,56 1,73 Bahan Evaluasi 4 1,18 Rerata 3,86 2,51 Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Penyajian Penyajian Teknik penyajian 4 3,91 Pendukung penyajian materi Penyajian pembelajaran 4 4 4 1,18 Rerata 4 3,03 73

Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kebahasaan Kalimat dan paragraf 3 3,90 Penyajian Keterbacaan 3,11 3,27 Rerata 3,06 3,59 Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kegrafikaan Ukuran buku 4 4 Ukuran huruf 2 3 Spasi 4 4 Grafika Ilustrasi 4 4 Kertas 4 4 Produksi penjilidan 4 4 Rerata 3,67 3,83 Pembahasan Kelayakan Isi kelayakan isi buku A memperoleh skor sebesar 96,52%. Berdasarkan tingkat kualitas buku pelajaran, buku ini termasuk dalam kategori sangat sesuai untuk komponen kelayakan isi. Indikator-indikator dalam subkomponen buku A terpenuhi, hal ini sesuai dengan deskripsi dalam BSNP (2006: 127) bahwa buku harus menyajikan materi minimal yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Contoh-contoh yang disajikan dalam buku ada dalam kehidupan sehari-hari dan ada di lingkungan sekitar sekolah sebagai visualisasi dari aplikasi materi fisika yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan deskripsi instrumen dari BSNP yaitu menyajikan contoh dari lingkungan lokal (2006: 130). Setiap akhir subbab dan bab dalam buku disajikan soal-soal evaluasi yang merangsang kemampuan kognitif siswa. Bentuk bahan evaluasi tidak hanya dalam bentuk soal kognitif, tetapi juga pertanyaan diskusi yang mendorong siswa dalam sikapnya (penilaian afektif). Pertanyaan diskusi disajikan pada setiap akhir subbab. Setiap bab dalam buku A juga menampilkan evaluasi yang merangsang psikomotorik siswa seperti kegiatan percobaan cepat, melakukan penyelidikan, merancang eksperimen, dan sebagainya. memenuhi kriteria bahan evaluasi yang mencakup ranah kognitif, afektif, serta psikomotorik (Sitepu, 2005: 121). kelayakan isi pada buku B memperoleh skor sebesar 62,78% dengan kriteria baik. ini menyajikan materi secara lengkap dan ringkas, sehingga mudah untuk dipelajari. Setiap akhir subab dan akhir bab yang ada dalam buku B menyajikan soalsoal kognitif sebagai evaluasi dari pemahaman materi siswa. Hampir semua bab dalam buku tidak menyajikan eksperimen atau percobaan yang dapat merangsang kemampuan motorik siswa. juga tidak menyajikan bahan evaluasi yang dapat mendorong siswa 74

meningkatkan kemampuan afektifnya. Sementara bahan evaluasi harus mencakup ketiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik (Sitepu, 2005: 121). Beberapa hal yang membuat buku ini memiliki skor tidak maksimum adalah karena kurangnya contohcontoh aplikatif dari materi. Pentingnya contohcontoh ini adalah sebagai gambaran bahwa pelajaran fisika ada pada lingkungan sekitar. Penyajian penyajian buku A memperoleh persentase penilaian sebesar 100%. Hasil ini sepadan dengan apa yang disajikan dalam buku A. disusun secara lengkap termasuk bagian-bagian dalam buku, dan sistematis sehingga siswa tidak kesulitan memahami isi dari buku. Penyajian yang seperti ini sesuai dengan BSNP tentang sistematika penyajian yang taat asas yaitu terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup (BSNP, 2006: 132). Penyajian materi buku A juga diarahkan ke metode inkuiri ataupun eksperimen. Hal ini sesuai dengan keterangan Piaget dalam Anni (2009: 30), pada usia kelas XI seorang siswa sudah mampu menyusun rencana untuk memecahkan masalah dan menarik kesimpulan secara sistematis. Persentase penilaian kompenen penyajian ini adalah sebesar 75,76%. Berdasarkan kriteria kesesuaian buku pelajaran, buku B ini termasuk dalam kriteria baik. Nilai kurang yang dimiliki buku ini terletak pada penyajian pembelajarannya yang seakan siswa dibekali materi secara langsung, sehingga siswa tidak terangsang untuk menemukan atau membuktikan sendiri konsep materi yang ada. Kebahasaan kebahasaan terdiri dari dua subkomponen yaitu kalimat dan paragraf, dan keterbacaan. Panjang kalimat dalam satu baris dalam buku ini rata-rata 12 kata, sementara menurut Sitepu (2012:131), panjang kalimat adalah maksimal 10 kata perbaris dengan toleransi 10%. Ketentuan paragraf dalam buku A ini sudah terpenuhi, yaitu dalam tiap paragraf terdiri dari 3 sampai 7 kalimat. keterbacaan pada buku A ini memperoleh skor rata-rata 3,28 yaitu sebesar 75 81,82%. Deskripsi dari subkomponen keterbacaan adalah dengan identifikasi fog index (Sitepu, 2012:121). Keterbacaan dikatakan ideal jika fog index bacaan lebih dari atau sama dengan tujuh sampai kurang dari delapan. Menurut identifikasi fog index pada buku A, keterbacaan sebagian buku ini tidak termasuk dalam kategori ideal, terkadang lebih sulit atau lebih mudah. Berdasarkan penilaian subkomponen di atas, perolehan skor komponen kebahasaan buku A ini sebesar 76,39%. Hasil ini termasuk dalam kriteria baik standar buku berkualitas. karya Supiyanto dalam subkomponen kalimat dan paragraf memperoleh skor dengan hampir semua bagian dalam buku ini memenuhi deskripsi dari subkomponen kalimat dan paragraf. Deskripsi tersebut yaitu panjang kalimat rata-rata dalam bacaan buku ini antara 10-11 kata dalam satu baris. Deskripsi yang kedua yaitu dalam satu paragraf terdiri dari 3 sampai 7 kalimat. Rata-rata kalimat terdiri dari kurang dari 25 kata, ini memenuhi kriteria yang mengatakan bahwa maksimal kata dalam satu kalimat adalah 25 menurut Sitepu (2012:131). keterbacaan pada buku B memperoleh nilai yang baik. Hal ini karena keterbacaan buku ini pada beberapa bab termasuk dalam kategori ideal dengan fog index tujuh sampai delapan, misalnya pada bab delapan materi tentang fluida dinamik, fog index-nya 7,408. Meskipun demikian, tidak semuanya masuk dalam kategori ideal. Beberapa masuk dalam kategori mudah ataupun sukar. Berdasarkan skor tersebut, perolehan persentase penilaian untuk komponen kebahasaan yaitu sebesar 89,77%. Penilaian ini termasuk kriteria sangat baik. Kegrafikaan Penelitian komponen kegrafikaan buku lebih mengarah pada ciri-ciri fisik buku. kegrafikaan buku ini memperoleh persentase penilaian sebesar 91,67%. Persentase tersebut dibahasakan secara kualitatif termasuk dalam kriteria sangat baik. terdiri dari dua buku dalam satu tahun ajaran yang dibagi dalam tiap semester. semester gasal mempunyai ukuran lebar 175 mm dan panjang

250 mm. semester genap mempunyai ukuran 176 x 249,5 mm. Ukuran ini adalah ukuran B5, meskipun kurang tepat, tetapi masih termasuk dalam toleransi. Huruf judul pada setiap bab dalam buku A adalah 22 poin, sementara panduan ukuran judul adalah 24 poin dengan jenis huruf berkait. Ukuran subjudul dalam buku ini 20 poin dengan huruf tidak berkait, sementara dalam panduan ukuran subjudul yaitu 22 poin dengan jenis huruf berkait. Ukuran huruf sudah sesuai dengan panduan yaitu 11 poin. Kertas yang memenuhi kriteria tersebut adalah jenis kertas HVS. Berat kertas HVS yang digunakan yaitu 70-80 gram (Iyan, 2007:10). Ketentuan penjilidan ini berdasarkan jumlah halaman buku. semester gasal terdiri dari 328 halaman, termasuk di dalamnya bagian depan dan akhir buku, tidak termasuk sampul. Buku ini dijilid benang dan lem sesuai dengan ketentuan penjilidan. semester genap terdiri dari 288 halaman termasuk halaman depan dan belakang buku tetapi tidak termasuk sampul. Buku ini dijilid benang dan lem sesuai ketentuan dalam deskripsi subkomponen. kegrafikaan buku B memperoleh persentase penilaian sebesar 95,83%. Persentase tersebut dibahasakan secara kualitatif termasuk dalam kriteria sangat baik untuk komponen kegrafikaan. dalam komponen penilaian kegrafikaan yang pertama yaitu subkomponen ukuran buku. Buku B yang diterbitkan Phibeta mempunyai ukuran buku yang sesuai dengan ketentuan ukuran buku pelajaran untuk SMA yaitu B5 176 x 250 mm. Kertas yang baik untuk mencetak teks adalah kertas yang mutunya baik, warnanya bersih dan tahan lama. Kertas yang memenuhi kriteria tersebut adalah jenis kertas HVS. Berat kertas HVS yang digunakan yaitu 70-80 gram (Iyan, 2007:10). memenuhi kriteria ini. Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan, hasil analisis buku memperoleh skor komponen kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan untuk buku A karya Marthen Kanginan terbitan Erlangga adalah 3,84; 4; 3,06; 3,67 dan buku B 76 karya Supiyanto yang diterbitkan oleh Phibeta sebesar 2,51; 3,03; 3,59; 3,83 dari skor maksimal 4. mendapatkan kriteria sangat baik berdasarkan penilaian, dengan persentase sebesar 91,15%, sedangkan buku B mendapatkan kriteria baik, dengan persentase sebesar 81,04%. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa buku A mendapatkan criteria kualitas sangat baik berdasarkan penilaian, dengan persentase sebesar 91,15%, sedangkan buku B mendapatkan kriteria kualitas buku pelajaran baik, dengan persentase sebesar 81,04%. Disarankan bagi guru dan sekolah untuk menggunakan buku dengan kualitas sangat baik sebagai sumber belajar siswa berdasarkan pada kelebihan-kelebihan buku. Disarankan bagi penerbit untuk komponen kegrafikaan agar ilustrasi dalam materi bercetak warna sehingga buku pelajaran menarik bagi siswa. DAFTAR PUSTAKA Anni, Catharina Tri dan Achmad Riva i RC. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press. BSNP. 2006. Instrumen Penilaian Tahap II Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Efendi, Anwar. 2009. Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah. Dalam Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan INSANIA. 14(2): 320-333. [diakses 22-01-2013] Iyan. 2007. Anatomi Buku. Bandung: Kolbu. Muljono, Puji. 2007. Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam Buletin BSNP. Vol. II. No. 1. Hal. 14-23. Muslich, Masnur. 2010. Text Book Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan,

dan Pemakaian Buku Teks. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Muslimin. 2011. Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas IX dengan Pendekatan Tematik. Dalam Jurnal Bahasa, Sastra &Budaya, 1(2): 87-98. [diakses 22-01- 2013] Sitepu. 2005. Memilih Buku Pelajaran. Dalam Jurnal Pendidikan Penabur, 4(4): 113-126. [diakses 22-01-2013] Tilaar. 2006. Standarisasi Pendidikan Nasional: Suatu Tinjauan Kritis. Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Buku Teks Pelajaran. 77