BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berdasarkan hasil kajian yang relevan sebelumnya penelitian tentang buku

Transkripsi

1 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berdasarkan hasil kajian yang relevan sebelumnya penelitian tentang buku teks bahasa Indonesia telah banyak dilakukan oleh para peneliti antara lain : a. Muslimin 2011 yang meneliti tentang Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia untuk SMP kelas IX dengan Pendekatan Tematik yang dimuat dalam jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia pada bulan September Penelitian ini terfokus pada keterbacaan siswa dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX karangan Dwi Hariningsih. Artinya dalam buku teks bahasa Indonesia karangan Dwi Hariningsih dkk merupakan buku bahasa Indonesia yang diterbitkan agar siswa itu lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, melalui kegiatan empat keterampilan berbahasa siswa maka siswa dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengar. Jadi hasil dari penelitian ini dalam buku teks bahasa Indonesia yang ditulis oleh Dwi Harningsih ini lebih memfokuskan pada siswa. Dengan kata lain siswa tersebut lebih aktif dalam proses pembelajaran dan melalui berbagai keterampilan berbahasa pada konteks tertentu. Selain itu juga siswa materi dalam buku tersebut melibatkan siswa dengan pengalaman yang lebih dekat dengan lingkungan mereka. b. Sayama, dkk ( 2013 ) Pengembangan Buku TeksBahasa Indonesia SMP Kelas IX di Provinsi Gorontalo.Permasalahan yang diangkat dalam penelitian tersebut

2 10 (i) bagaimanakah kualitas buku teks bahasa Indonesia SMP kelas IX di provinsi Gorontalo yang digunakan dalam proses pembelajaran selama ini? (ii) bagaimanakah desain buku teks bahasa Indonesia SMP kelas IX di provinsi Gorontalo yang praktis dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan Ujian nasional siswa? Hasil penelitian yang dilakukan oleh Malabar dkk menunjukkan, bahwa buku teks yang digunakan oleh guru-guru pada mata pelajaran bahasa Indonesia tingkat kualitasnya sedang. Buku teks bahasa Indonesia yang digunakan oleh guru-guru pada mata pelajaran bahasa Indonseia belum memiliki semua komponen yang ada. Berdasarkan kajian yang relevan di atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan masalah penelitian ini. Persamaannya, ketiga-tiganya menganalisis buku teks bahasa Indonesia. Perbedaannya dalam penelitian Muslimin ( 2011 ) yaitu analisis buku teks bahasa Indonesia kelas IX dengan pendekatan tematik. Penelitian Sayama, dkk ( 2013 ) pengembangan buku teks bahasa Indonesia SMP kelas IX di provinsi Gorontalo. Sedangkan penelitian ini adalah analisis buku teks bahasa Indonesia kelas XI SMAN Kota Gorontalo. Mencermati perbedaan yang dikemukakan di atas, maka dapat dikatakan bahwa masalah dalam penelitian ini berbeda dengan masalah penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini layak untuk dilaksanakan.

3 Hakikat Buku Teks Buku teks berasal dari istilah text book dalam bahasa Inggris yang oleh Encols dan Sadily (dalam Sayama, dkk 2013: 7) diterjemahkan sebagai buku pelajaran. Buku teks dalam hal ini mencakup semua jenis buku yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan proses pembelajaran. Buku teks adalah rekaan pikiran rasial disusun buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksional Quest (dalam Tarigan 2009: 12). Ahli yang lain menjelaskan bahwa buku teks adalah buku standar/buku setiap cabang khusus studi dan dapat terdiri atas dua tipe yaitu buku pokok / utama dan suplemen / tambahan (dalam Tarigan : 12). Sitepu (2012: 8) bahwa buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional. Selain itu, Widhyanto ( dalam Sayama dkk 2013: 7 ) mengemukakan bahwa buku teks adalah buku yang digunakan sebagai sumber dalam proses belajar (learning) dan pembelajaran (instruction) dalam konteks pendidikan. Husen (dalam Sayama, dkk 2013: 7 ) secara lebih jelas mengemukakan bahwa buku teks adalah buku yang dirancang untuk penggunaan di kelas, disusun dan disiapkan

4 12 dengan cermat oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu, dan dilengkapi dengan sarana-sarana pembelajaran yang sesuai dan serasi. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu, untuk maksud-maksud dan tujuan intruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran. 2.3 Komponen Buku Teks Komponen dalam buku teks sangat diharapkan keberadaanya, sebab dengan adanya komponen tersebut sangat memberikan kemudahan bagi siswa untuk menerima materi yang terdapat di dalamnya. Komponen buku teks dimaksud yaitu petunjuk pembelajaran, tujuan pembelajaran, isi (materi) pembelajaran, latihan, dan rangkuman (Dick dan Carey, 1990 ; Suparman, 1991 dalam Sayama dkk). Hal yang sama juga dikemukakan oleh Suhardi (dalam Sayama dkk 2013: 8) bahwa terdapat empat komponen utama dalam buku teks yaitu tujuan, isi (materi), rangkuman, dan evaluasi. Adanya komponen-komponen tersebut dalam buku teks akan berdampak pada peningkatan keberhasilan siswa secara maksimal. Selain itu, pencantuman komponen-komponen buku teks akan memicu pencapaian tujuan pembelajaran siswa. Oleh karena itu, dalam buku teks perlu sekali deskripsi pemebelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Chamisijatin (1996: 61) bahwa pencantuman deskripsi kompotensi dan hasil belajar secara ekplisit dalam buku teks sangat

5 13 penting karena akan memberikan petunjuk dalam memilih materi pembelajaran, penstrukturan belajar, dan menjadi referensi dalam mengembangkan intrumen evaluasi. Dari uraian di atas,dapat dimpulkan bahwa setiap buku teks yang digunakan oleh setiap guru bahasa Indonesia seharusnya mempunyai komponen-komponen tersebut di atas, sehingga keberhasilan siswa dalam pemebelajaran bisa tercapai dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. 2.4 Kriteria Buku Teks Buku memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat modern. Banyak hal yang dapat dipelajari dari buku. Bahkan dapat dikatakan hampir semua segi kehidupan manusia direkam dalam buku. Dunia kini memang benarbenar dunia buku. Bagi pelajar atau mahasiswa, salah satu buku yang sangat diperlukan ialah buku teks. Buku teks yang bermutu tinggi akan meningkatkan kualitas pengajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan pemdapat Djoyonegoro (dalam Sayama dkk, 2013: 12) bahwa ada tiga syarat utama yang diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar berkontribusi terhadap peningkatan kualiatan sumber daya manusia, yakni sarana gedung, buku teks yang berkualitas, serta guru dan tenaga kependidikan yang profesional. Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan pembelajaran, juga tidak lepas dari buku teks yang digunakan sebab buku teks merupakan salah satu sumber penyiapan bahan dan sumber bahan evaluasi.

6 14 Untuk memperoleh buku teks yang berkualitas maka harus mempunyai kriteria tertentu. Kriteria buku teks yang baik sebagaimana diuraikan oleh Greene and Petty ( dalam Tarigan 2009: 20) sebagai berikut : 1) Buku teks haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang memakainya. 2) Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik para siswa yang memakainya. 3) Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik para siswa yang memanfaatkannya 4) Buku teks seyogiayanyalah mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya 5) Buku teks isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya. Lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu 6) Buku teks haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya 7) Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainya 8) Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau point of view yang jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia

7 15 9) Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilainilai anak dan orang dewasa 10) Buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa pemakainya. Selain itu juga, Alwasilah (dalam Sayama 2013 ; 15) mengemukakan secara garis besar kriteria penilaian buku teks yang dapat dijadikan pedoman dalam menilai buku teks itu baik/atau tidak baik. Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut. 1) Aspek isi Pertanyaan-pertanyaan termasuk isi: (a) apakah materi disajikan secara utuh dan berkesinambungan? (b) apakah materi disajikan dengan mengikuti teori pembelajaran (bahasa) secara logis? (c) apakah materi disajikan secara logis dan jelas bagi siswa? (d) apakah penyajian materi sesuai dengan pendekatan yang diikuti? (e) apakah judul buku konsisten dengan daftar isi dan isi buku teks? (f) apakah buku teks mencantumkan daftar kata dan alat bantu yang dipakai? (g) apakah pelatihan yang disajikan cocok untuk siswa? (h) apakah materi bebas dari masalah SARA atau hal-hal yang tabu? (i) apakah penyajian materi dapat memotivasi siswa untuk belajar dan menyenangi buku tersebut? 2) Aspek kualitas teknik Pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut kualitas teknis: (a) apakah ukuran buku dan tebalnya cocok untuk usia siswa? (b) apakah penjilidannya cukup kuat dan menarik? (c) apakah kertasnya berkualitas baik? (d) apakah

8 16 tifografi dan tata letaknya baik, mudah dibaca, dan sesuai dengan usia siswa? (e) apakah gambar dan materi visual cukup banyak, menarik, dan membantu penyajian materi? 3) Aspek pendukung Pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut aspek pendukung: (a) apakah penerbit dan penulisnya memiliki reputasi baik di bidangnya? (b) apakah buku tesebut pernah diresensi di media masa? (c) apakah saran-saran dari guru memiliki nilai praktis? (d) apakah pedoman yang diberikan bermanfaat bagi guru? (e) apakah daftar pustaka bermanfaat bagi guru dan siswa? dan (f) apakah buku teks tersebut dilengkapi dengan program evaluasi? 4) Aspek alat peraga Pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut alat peraga: (a) apakah buku teks tersebut disertai alat peraga? (b) apakah alat peraga itu membantu penyampaian materi ajar? (c) apakah alat peraga itu cukup variatif, memadai, dan cocok untuk usia siswa? (d) apakah media ajar itu terbuat dari bahan yang berkualitas sehingga tahan lama? dan (e) apakah alat peraga itu mudah digunakan? Berdasarkan uraian di atas maka fokus kajian dalam penelitian ini terfokus pada tujuh komponen buku teks. Tujuh komponen yang dimaksud adalah petunjuk pembelajaran, tujuan pembelajaran, isi (materi) pembelajaran, deskripsi kompetensi, latihan, ilustrasi dan rangkuman ( Dick dan Carey,1990; Suparman,1991 dalam Malabar, 2013:8 ). Dengan adanya komponen buku teks

9 17 akan mempermudah bagi guru dan siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dalam kegiatan belajar mengajar. Melihat uraian di atas keberadaan komponen-komponen dalam buku teks sangat di perlukan untuk mencapai keberhasilan siswa dan guru dalam pembelajaran.