MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP SAINS SEDERHANA MELALUI MEDIA MAGNET DI KELOMPOK BERMAIN PERMATA BUNDA DESA KALEN KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO

dokumen-dokumen yang mirip
Lia Fajar Purwanti. Mas udah. Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

Peningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Bercerita Dengan Media Boneka Tangan Di Kelompok A.2 TK Darul Ilmi Surabaya

MENINGKATAN KETRAMPILAN SAINS MELALUI KEGIATAN TERAPUNG MELAYANG TENGGELAM DIKELOMPOK B2 DHARMA WANITA PULOREJO KOTA MOJOKERTO

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf A, B, C, Melalui Kartu Gambar Di Kelompok Bermain Al-A yun

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DENGAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PERMAINAN SAINS KELOMPOK B TK HANG TUAH 10 SIDOARJO

Ulifah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI OUTDOOR LEARNING BERMEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Bombik Modifikasi Pada Anak Kelompok Bermain

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENERAPAN METODE BERCERITA MELALUI STORY READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KATA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK ANNUR SEMOLOWARU KEC. SUKOLILO SURABAYA.

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA BAHAN ALAM KELOMPOK BERMAIN

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN MEDIA PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAT MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAH KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PENGALAMAN PADA ANAK KELOMPOK B

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA 3 4 TAHUN DI KB WIDYA KUSUMA SURABAYA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Keywords: Activities, Media Visual, Sains

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA II PECUK PATIANROWO

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERONCE MELALUI TEKNIK SHOWING, DOING, TELLING PADA ANAK KELOMPOK A

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting Dasar Di SPS Al-Muttaqin Jombang

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA BUKU CERITA GAMBAR SERI DI KELOMPOK BERMAIN AL KHODIJAH KEDUNDUNG MAGERSARI KOTA MOJOKERTO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

Joyful Learning Journal

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

Joyful Learning Journal

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

Emi Sunarti Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PIANIKA DALAM EKSTRAKURIKULER PIANIKA MENGGUNAKAN METODE DALCROZE DI SMP MUH 7 YOGYAKARTA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN AMBIL-SUSUN DI PLAY GROUP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Disusun Oleh: NENYATI DESY PUTRIYANTO A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Melalui Media biji-bijian Pada Kelompok A Di TK Darul Hikmah 2 Karangan Bareng Jombang

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Melalui Metode Bermain Peran Mikro Pada Kelompok B

PERMAINAN SAINS MELALUI KEGIATAN MENCAMPUR WARNA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIE ANAK KELOMPOK A TK IT WILDANI SURABAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI ALAT PERMAINAN ROULATTE

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang

Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Melalui Permainan Bisik Berantai pada Kelompok B di TK Mardi Budi Jabon Jombang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENGGUNAAN MEDIA MAGNET DALAM EFEKTIFITAS PENGENALAN SAINS KELOMPOK B TK TUNAS KARYA WULUH KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN JOMBANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan 1-10 Melalui Bermain Bowling dan Kartu Bergambar Pada KelompokA TK Kusuma Bangsa Plandaan Jombang

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

PENGGUNAAN MEDIA KONKRIT UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS I SD AL-AMIN SURABAYA

Joyful Learning Journal

Penggunaan Bisik Berantai Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Sacharina PG Gempolkrep

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A RA TUNAS HARAPAN BANGSA SUKODONO SIDOARJO

Joyful Learning Journal

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK MELALUI MEDIA TABUNG PINTAR PADA KEGIATAN MENYUSUN KATA DI KELOMPOK A TK MUSLIMAT I ROUSHON FIKR JOMBANG

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

Transkripsi:

Meningkatkan Pengenalan Konsep Sains sederhana Melalui Media Magnet Di Kelompok Bermain Permata MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP SAINS SEDERHANA MELALUI MEDIA MAGNET DI KELOMPOK BERMAIN PERMATA BUNDA DESA KALEN KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO Mistri (mistri.unesa@gmail.com) Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya MAS UDAH (masudah@gmail.com) Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Pembelajaran sains anak dalam upaya menumbuhkan kemampuan berpikir sangat memerlukan peran serta dari para pendidik baik orang tua maupun guru. Namun pada kenyataannya, untuk mengembangkan kemampuan anak tentang menyebutkan benda-benda yang ditarik dan tidak ditarik magnet masih mengalami kesulitan, metode yang digunakan untuk menarik perhatian anak untuk pembelajaran sains adalah melalui media magnet. Guru harus punya strategi yang menarik bagi anak, yaitu dengan melibatkan langsung mencari benda-benda yang dapat ditarik dan tidak dapat ditarik oleh magnet pada kegiatan pembelajaran sains. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sains dengan menggunakan media magnet. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam siklus berulang. Disetiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah anak kelompok bermain Permata Bunda Kalen, Dlanggu, Mojokerto yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis datanya menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data peningkatan kemampuan sains pada siklus I diperoleh hasil 60%,karena kriteria pencapaian tingkat perkembangan anak belum tercapai, maka penelitian berlanjut pada siklus II. Pada siklus II diperoleh hasil peningkatan kemampuan pengenalan sains mencapai 85%. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa media magnet dapat meningkatkan pengenalan konsep sains pada kelompok bermain Permata Bunda Kalen, Mojokerto. Kata Kunci : Sains, Media Magnet ABSTRACT Science learning for children in an effort to cultivate the ability to think really requires the participation of educators both parents and teachers. The fact, to develop the ability of the child mentioned objects drawn and not drawn magnets having difficully. This is a problem that must be solved by the teacher, so that at the time of their science lessons, children are interested, focused, serious and concentrate fully, the teacher must have a strategy that appeals to children, is to involve a direct search for objects that can be drawn and can not be withdrawn by the magnets on science learning activities. The purpose research is to improve the science capability by using magnetic media. In this study using action research designed to cycle repeated. In each cycle consists of four stages, namely planning, action, observation and reflection. Subjects in this study were children playing Permata Bunda group Kalen, Dlanggu, Mojokerto which consisted of 8 boys and 12 girls. Data collection techniques, consis of observation and documentation, while data analysis using descriptive statistics. Base on the analysis of data science capacity building in the first cycle of data obtained 60%, This suggests the study of this class action have not been successful, so the research continues on the second cycle. In the second cycle the data obtained about upgrading the introduction of science, reaching 85%. Base on the data analysis of the second cycle of the target is reached and the study declared successful. Moreover, it can be concluded that the magnetic media can enhance the introduction of scientific concepts in group play Permata Bunda Kalen, Mojokerto. Keywords : Science, Magnet Medium

PENDAHULUAN Pembelajaran sains untuk anak Kelompok bermain dalam upaya menumbuhkan kemampuan berfikir sangat memerlukan peran serta dari para pendidik baik orang tua guru dan orang dewasa lainnya. Namun pada kenyataannya, masih banyak kendala yang harus dihadapi khususnya dalam menanamkan hasil belajar pengenalan konsep-konsep sains sederhana. Pada saat anak sebelum diberi media berupa magnet, peniti, jarum, paku, penghapus, pensil, karet pengetahuan sainsnya masih rendah. Setelah diberikan media tersebut pengetahuan sainsnya meningkat. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan pada Januari 2014. Anak kelompok bermain di tempat saya mengajar, meskipun menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar, guru seringkali mengalami kesulitan untuk membuat anak tertarik, fokus, antusias, fokus dan konsentrasi pada saat pembelajaran pengenalan sains. Ini adalah suatu masalah yang harus dipecahkan oleh guru, agar pada waktu pembelajaran disekolah anak dapat berkonsentrasi penuh. Setiap hari guru di tuntut untuk membuat media pembelajaran yang menarik, memotivasi anak supaya mau berkonsentrasi dengan melibatkan anak langsung pada kegiatan saat pembelajaran bermain sains. Maka rumusan masalahnya adalah apakah media magnet dapat meningkatkan konsep sains sederhana. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengenalan konsep sains sederhana dengan menggunakan media magnet pada anak kelompok bermain Permata Bunda Kalen, Mojokerto. Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Anak yaitu Agar anak membangun pengetahuan sendiri menemukan sendiri serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya. Guru dapat meningkatkan kemampuan untuk mengenalkan konsep-konsep sains sederhana dan melatih berfikir anak dengan bermain sambil belajar. Peneliti dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai pembelajaran sains sederhana dengan bermain sambil belajar. Menurut Hainur (2007:27) mengatakan bahwa sains sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejalagejala alam sedangkan menurut Nokes dalam bukunya (Nur, 2000). Di dalam bukunya yang berjudul Science in Education menyatakan bahwa Sains merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus. Dalam membangun pengetahuan umum dan sains pada anak guru terlebih dahulu harus memahami inti dari setiap pengetahuan yang akan dibangun pada anak. Karena pengetahuan umum dan sains di dapat dari interaksi terhadap dari lingkungan sekitar. Dalam pengetahuan pada anak, guru juga harus memperhatikan tahap perkembangan kognitif anak yang sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam berfikir (Yuliani, 2005:5). Hakikat pada pengembangan sains didalam kegiatan belajar sambil bermain yang menyenangkan dan menarik melalui kegiatan bermain magnet sehingga anak dapat mengamati, menyelidiki, dan percobaan untuk mencari tahu atau menemukan jawaban tentang segala sesuatu yang ada didunia sekitar. Pengembangan kemampuan pengetahuan umum tentang sains di Kelompok Bermain secara umum bertujuan agar anak mampu secara aktif mencari informasi mengenai apa yang ada disekelilingnya. Sedangkan secara khusus permainan sains di Kelompok Bermain bertujuan agar anak memiliki kemampuan mengamati berbagai perubahan yang terjadi, melakukan percobaan sederhana, melakukan kegiatan mengklasifikasi, membandingkan, memperkirakan dan mengkomunikasikan serta membangun kreatifitas dan inovasi pada diri anak (Yuliani, 2005:12) METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan langsung oleh peneliti berkolaborasi dengan guru. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan. Apabila tindakan ini dilakukan oleh orang lain, pengamatannya lebih cermat dan hasilnya akan lebih objektif. Dalam hal ini peneliti melakukan langkah perencaan sebagai berikut : (a) Menyusun RKH (Rencana Kegiatan Harian) (b) Menyusun instrumen Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tindakan ke 2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah diharuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat buat Tahap ke 3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan yang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Sebutan tahap ke 2 diberikan untuk peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat. Ketika guru tersebut

sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisa peristiwanya ketika sedang terjadi. Tahap ke 4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Istilah refleksi disini berarti guru pelaksana sedang memantulkan pengalamannya pada peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan. Yang menjadi subyek penelitian adalah anak Kelompok Bermain Permata Bunda Mojokerto yang keseluruhan subyeknya dari penelitian ini adalah 20 anak,yang terdiri dari 12 anak laki-laki,8 anak perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada anak Kelompok Bermain Permata Bunda Mojokerto tahun ajaran 2013/2014. Pemberian tindakan pembelajaran meningkatkan pengenalan konsep sains sederhana dengan menggunakan media magnet, direncanakan satu siklus yang terdiri dari dua kali pertemuan. Jika siklus satu belum berhasil maka peneliti melakukan revisi dan melaksanakan rencana penelitian pada siklus kedua penelitian tindakan ini dilaksanakan pada Januari 2014. Orang seringkali mengartikan observasi sebagai suatu aktifitas yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Di dalam pengertian psikologik, observasi atau disebut pula pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010:199). Jadi dalam melakukan observasi yang bersifat patisipatif, Peneliti (Obsever) ikut dalam kegiatan yang sedang dilakukannya, sehingga diharapkan tidak terjadi sikap yang dibuat buat. Sedangkan yang diobservasi adalah tanggapan atau respon Anak mengenai pembelajaran pengenalan sains sederhana. Tindakan lanjutan kegiatan penelitian sesudah pengumpulan data adalah menganalisis data. Analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian yang penting. Karena data yang diperoleh pada saat pengumpulan data, merupakan data yang mentah, oleh karena itu data perlu dianalisis agar data bisa bermakna dan berguna dalam memecahkan masalah. Data hasil belajar anak yang diperoleh, dianalisis berdasarkan aspek yang dinilai. Peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi anak berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu materi belajar. Dalam analisis penilaian kinerja anak yang diamati meliputi: aktivitas anak dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, atau menanggapi, menyampaikan ide atau pendapat, mendengarkan secara aktif, pandangan atau sikap anak terhadap strategi belajar yang baru (efektif), aktivitas anak mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dianalisis secara kuantitatif. Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai keseluruhan yang diperoleh anak yang dinyatakan dengan persentase (%) yang dihitung dengan rumus : Keterangan : P = Hasil belajar F = Skor yang diperoleh n = Skor maksimum seluruh anak dengan Kriteria keberhasilan : 1 = 0 55 (kurang) 2 = 56 65 (cukup) 3 = 66 79 (baik) 4 = 80 100 (baik sekali) Instumen yang digunakan dalam penelitian ini brkaitan dengan proses pembelajaran yaitu : (1) Instrumen Aktivitas Guru (2) Instrumen Aktivitas Anak (3) Instrumen Kemampuan Sains Anak dengan kriteria sebagai berikut : 1= Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat Baik HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran pada Kelompok Bermain Permata Bunda Desa Kalen Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto tahun ajaran 2013/2014 dengan Meningkatkan Pengenalan Konsep Sains Sederhana Melalui Media Magnet terlihat bahwa pengalaman belajar anak menjadi termotivasi untuk berkembang dan berkreasi. Anak cenderung lebih semangat belajar. Pengelolahan proses pembelajaran oleh peneliti, terlihat terjadi peningkatan ke arah positif. Terbukti pada siklus I persentase keberhasilan kinerja guru adalah 66,6% meningkat menjadi 83,33% pada siklus II. Peningkatan ini merupakan salah satu bukti bahwa ada usaha perbaikan mengelola proses pembelajaran. Peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran juga diikuti peningkatan aktivitas anak dalam siklus II. Pada siklus I persentase aktivitas anak mencapai 67,5% dan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 86,94%. Sedangkan pada aspek Meningkatkan Pengenalan Konsep Sains Sederhana Melalui Media Magnet juga terjadi peningkatan pada siklus II. Terbukti persentase pada siklus I adalah 60%, maka pada siklus II mencapai 85%. Sudah dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran pada siklus II berhasil karena ketuntasan belajar terpenuhi.

Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan diatas dapat terlihat adanya peningkatan siklus 1 dan siklus II yaitu kemampuan mengenal sains melalui media magnet di Kelompok Bermain Permata Bunda Desa Kalen Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto sebelum dilakukan tindakan relatif rendah. Dan mulai nampak peningkatan ketika dilakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran permainan bunga dan kupu yang sudah diberi magnet, permainan ini menjadi media yang menyenangkan dan menarik bagi anak. Dari silkus 1 ke siklus 2, dengan jumlah 20 anak terdiri dari 8 laki-laki dan 12 perempuan yang mencapai sesuai harapan sebanyak 17 anak dapat dikatakan baik dan sudah memenuhi target pencapaian yaitu sebanyak 85%. Dari hasil observasi awal pada siklus I ketiga aspek belum ada yang mencapai ketuntasan, dari hasil yang diperoleh belum berhasil karena belum mencapai target yang ditentukan yaitu 70%. Setelah diadakan perbaikan dan tindakan tampak ada peningkatan siklus ke II. Tabel I Rekapitulasi kemampuan guru, kemampuan anak dan kemampuan pengenalan sains No Lembar Siklus Siklus Keterangan Observasi I II 1 Guru 66,6 83,33 Kenaikan 16,73 % 2 3 Anak Kemampuan pengenalan sains 67,5 60 86,94 85 Kenaikan 19,4 % Kenaikan 25 % (Sumber : Hasil rekapitulasi kemampuan guru, anak dan kemampuan pengenalan sains) 100 80 60 40 20 Dari tabel dan diagram rekapitulasi diatas dapat dilihat hasil lembar observasi guru pada siklus I mendapat 66,6%. Lembar observasi anak pada siklus I mendapat 67,5% dan kemampuan pengenalan konsep sains pada siklus I mendapat 60%. Sedangkan pada observasi guru pada siklus II mendapat 83,33%. Lembar observasi anak pada siklus II mendapat 86,94% dan kemampuan pengenalan konsep sains pada siklus II mendapat 85%. PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan media magnet dapat meningkatkan pengenalan konsep sains sederhana di kelompok bermain Permata Bunda Desa Kalen Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Dari hasil analisis data pengamatan proses kegiatan pembelajaran siklus I yang dilakukan oleh guru, nilai yang diperoleh sebanyak 66,6 %, sedangkan dari data pengamatan aktivitas anak yang diperoleh peneliti, nilai yang di dapat sebanyak 67,5 % ketuntasan pembelajaran pada kemampuan pengenalan sains anak mencapai 60 %, ini menunjukkan bahwa anak belum menguasai standart kompetensi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dari keadaan ini peneliti mengadakan perbaikan pada siklus II untuk melihat ketuntasan hasil belajar yang diinginkan. Ternyata setelah putaran kedua/siklus II penelitian tindakan kelas ini mulai tampak ada peningkatan perolehan nilai yang signifikan terhadap aktivitas guru sebesar 83,33 %, perolehan hasil observasi anak sebanyak 86,94 % dan hasil observasi kemampuan pengenalan konsep sains anak mencapai 85%. Saran Setelah penulis simpulkan hasil analisis data, maka penulis mencoba memberi saran-saran. Bagi guru harus bisa menciptakan proses kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, menantang dan bervariasi serta dapat memberikan arti bagi anak, sehingga anak merasa lebih tertarik dan merasakan kerinduan untuk selalu datang kesekolah, karena dengan demikian hasil belajar yang dicapai akan lebih optimal. Kegiatan bermain sains dengan menggunakan media magnet ini diharapkan terus ditingkatkan, agar kemampuan kognitif dan pengetahuan anak dapat meningkat. 0 Siklus I Siklus II Grafik 1 Rekapitulasi Kemampuan Guru, Kemampuan Anak Dan Kemampuan Pengenalan Konsep Sains

DAFTAR PUSTAKA Achmadi Hainur, Rasyid dan Sudibyo Elok. 2007. Sains Dasar. Surabaya : Unesa University Press. Anwar Desi. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Modern. Surabaya : Amelia. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka.. 2010. Peneltian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rinieka Cipta. Arsyad Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Aqib, Zaenal. 2006. Penelitain Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widia Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanakkanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Menagemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Dwi Yulianti. 2010. Bermain sambil belajar sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta : PT. Indeks. Mas udah,dkk. PLPG. 2011. Pengembangan Kognitif, Kreatifitas dan Seni Anak Usia Dini. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Press Hans Jurgen. 2009. Bermain Dengan Pengetahuan Penemuan Dalam Alam dan Bidang Teknik. Bandung : Angkasa Bandung. Rahardjo, Arief S. Sadiman, dkk. 1993. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Sudjana, Nana dan Ahmad, Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru, Algensindo. Sujiono, Yuliani Nuraini. 2005. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka. 2011. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks Permata Puri Media. Tien Rostini, Asyraf Suryadin. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Amalia Book. Tim. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.